1 / 85

HAND OUT ACUAN DAN PERANCAH I Program Studi : Konstruksi Gedung Oleh : Triatmo Sugih Hardono, ST

HAND OUT ACUAN DAN PERANCAH I Program Studi : Konstruksi Gedung Oleh : Triatmo Sugih Hardono, ST. ACUAN DAN PERANCAH ( BEKISTING ). Definisi :

idania
Download Presentation

HAND OUT ACUAN DAN PERANCAH I Program Studi : Konstruksi Gedung Oleh : Triatmo Sugih Hardono, ST

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. HAND OUT ACUAN DAN PERANCAH I Program Studi : Konstruksi Gedung Oleh : Triatmo Sugih Hardono, ST

  2. ACUAN DAN PERANCAH ( BEKISTING ) Definisi : Suatu konstruksi pembantu yang bersifat sementara yang merupakan cetakan / mal ( beserta pelengkapnya ) pada bagian samping dan bawah dari suatu konstruksi beton yang dikehendaki

  3. Syarat acuan dan perancah • Kuat • Kokoh / stabil • Tidak bocor • Mudah dibongkar • Ekonomis • Bersih

  4. BAGIAN BAGIAN KONSTRUKSI • BAGIAN ACUAN • Cetakan • Gelagar balok • Gelagar utk cetakan lantai/ pengaku cetakan balok. • Papan penjepit cetakan. • BAGIAN PERANCAH • Tiang perancah • Baji • Landasan

  5. Bagian perancah Tiang perancah Skor / pengaku

  6. Bahan yang digunakan • Kayu • Multipleks • Paku • Benang

  7. Bahan Pelepas Cetakan Berfungsi untuk mempermudah pelepasan atau mengurangi daya lekat antara cetakan dan beton. Bahan- bahan yang digunakan • Minyak pelumas • Meni • Air • Kapur • Plastik

  8. Sambungan • Sambungan untuk cetakan bawah ( papan dengan papan ), diletakkan ditengah tumpuan dan masing – masing sisi dipaku 2 buah paku

  9. Sambungan untuk cetakan samping ( papan dengan papan ), papan dirangkai dengan menggunakan klam perangkai. sambungan tsb tidak boleh segaris

  10. Sambungan gelagar dengan tiang. pada konstruksi sederhana, gelagarnya memakai papan dan sambungan dengan tiang cukup dipakukan saja. Untuk k’si yg memikul beban berat, gelagarnya memakai balok 6/12 untuk gelagar utama, sedang pembaginya ukuran 5/7

  11. Sambungan tiang dengan gelagar

  12. Sambungan tiang dengan tiang penempatan sambungan ini jangan diletakkan pada tengah dari tinggi tiang, krn daerah ini terjadi tekuk yg paling besar. Dan peletakan sambungan ini untuk satu dan lainnya jangan segaris lurus.

  13. Sambungan tiang

  14. Pemakuan • Pemakuan yang berhubungan langsung dengan cetakan berfungsi sebagai pegangan agar tidak bergeser, shg pemakuan hanya sedikit saja dan panjang paku tidak terlalu panjang • Untuk pemakuan yang lain minimal dua buah paku dan dibuat tidak segaris

  15. PEMBONGKARAN Pembongkaran dilakukan bila umur beton telah mencapai cukup umur ( 28 hari ) Pada cetakan samping pembongkaran bisa dilakukan lebih dahulu dari pada cetakan bawah.

  16. Type Pekerjaan Bekisting • Sistem konvensional / tradisional • Banyak bahan terbuang • Tenaga kerja banyak • Waktu kerja lama • Pemakaian berulang terbatas • Semi sistem • Untuk komponen pracetak

  17. Sistem penuh / pabrikan • Biaya investasi tinggi • Umur pemakaian lama • Multiguna • Dilengkapi dengan gambar sistem

  18. Pertimbangan Pemilihan Bekisting • Pertimbangan jenis pekerjaan • Rumit / khusus ……. Tradisional / semi sistem • Modulair ……………. Semi sistem • Tinggi / typikal ……. Sistem penuh • Penguasaan teknologi …… SDM • Ketersediaan peralatan • ekonomis

  19. JOB I : PAPAN DUGA Fungsi Papan Duga Sebagai pedoman sementara dari : • As bangunan • Letak bangunan • Ketinggian bangunan

  20. Letak papan duga : diletakkan pada sudut-sudut bangunan • Pemberian tanda as pd papan duga dengan memberi tanda panah yg berwarna menyolok

  21. Langkah kerja pembuatan papan duga A B C • Persiapkan bahan dan peralatan yang diperlukan. F E D

  22. Tancapkan patok kecil pada titik A, B dan C masing – masing dengan jarak ….m dari batas tanah (sesuai grs sepadan bangunan) dilanjutkan dengan menancapkan patok D, E dan F.

  23. Catatan : dalam memasang patok diusahakan harus lurus dan siku memakai rumus pithagoras c = akar ( a2+b2 ) • Dirikan tiang – tiang papan duga dengan jarak …m dari as bangunan paling tepi dengan jarak masing – masing tiang 2 m. • Tentukan ketinggian piel lantai ( 0.00 ). Dan pindahkan ketinggian tsb ke salah satu tiang papan duga dengan menggunakan selang.

  24. Pemberian penyokong pada papan duga

  25. Penempatan tiang papan duga dibantu dengan benang

  26. Papan duga

  27. Tambahkan ukuran piel dengan 25 cm, dan levelkan ke tiang papan duga yang lain. • Rangkaikan papan yang telah diketam rata pada bagian tebalnya, ke tiang papan duga. • Menentukan as bangunan pada papan duga dengan bantuan benang dan unting – unting. • Membuat sudut siku pada masing – masing sudut bangunan. • Memberi tanda as bangunan, ketinggian papan duga thd 0.00 dengan meni.

  28. Fungsinya hanya untuk membantu membentuk beton hingga mengeras. Penjelasan definisi Pembantu : Sementara : • Bila beton telah mengeras/cukup umur, maka acuan dan perancah segera dibongkar

  29. Kuat dan Kokoh Kuat • Mampu menahan beban yang ada • Berat beton dan tulangan • Beban pelaksanaan • Beban bekisting di atasnya Kokoh / stabil • Mampu menahan gaya dari samping sehingga konstruksi tidak bergoyang, tidak berubah bentuk dan tidak bergeser.

  30. Syarat acuan dan perancah mudah dibongkar Mudah dibongkar • Mudah dibongkar tanpa merusak beton maupun bahan acuan dan perancah. • Sehingga ada perhatian pada : • Sambungan (joint) antar elemen bekisting • Pemakuan • Cara pembongkaran

  31. Job IICetakan Pondasi • Diantara jenis pondasi adalah pondasi lajur, di mana pondasi ini langsung bersatu dengan sloop. • Pemasangan papan acuan hanya untuk sisi tegaknya saja, sedangkan sisi miringnya, bila tidak terlalu curam tidak perlu dipasang. • Pemasangan cetakan dilakukan setelah pekerjaan pemasangan tulangan selesai.

  32. 20 C 40 D D E E A A 15 20 5 B B 80 Gambar cetakan pondasi

  33. Langkah kerja • Pelajari gambar kerja dan hitung kebutuhan bahan. • Buat papan duga untuk menentukan letak pondasi, meliputi benang as maupun benang batas kiri – kanan. • Disamping mengerjakan papan duga, dalam waktu bersamaan dapat pula dilakukan pekerjaan pabrikasi tulangan. • Setelah ditentukan letak pondasi / as pondasi, dilakukan pekerjaan merangkai tulangan di tempatnya. • Tancapkan tiang D berpatokan pada benang, dengan jarak antar tiang arah panjang 80 cm.

  34. Membuat cetakan A dan B dengan lebar dan panjang sesuai gambar. • Memasang papan C pada tiang D setinggi 105 cm dari dasar tanah. Cek kedataran dengan waterpass. • Membuat papan siku E kemudian memasangkan dengan ketinggian 38 cm dari dasar tanah, dipakukan pada papan C dan tiang D. antara kiri dan kanan dilevelkan ketinggiannya. Cek ketegakkan siku dengan waterpass. • Memasang papan B dengan ketinggian 5 cm dari dasar tanah dan dilevelkan ketinggiannya antara yang kiri dan kanan • Memasang cetakan A pada siku E dengan cara dipakukan.

  35. Setelah tiang terpasang dilakukan leveling

  36. leveling

  37. Pemasangan papan gelagar Pemasangan papan L

  38. Pemasangan papan L dengan bantuan benang

  39. finish

  40. Job IIICetakan Kolom • Papan cetakan • Cetakan kolom bisa terbuat dari papan maupun multipleks. Untuk kolom berpenampang luas, apabila acuannya menggunakan papan maka perlu menyambung papan cetakan tersebut dengan beberapa klam perangkai. Yang perlu diperhatikan adalah kerapatan dari sambungan – sambungan yang dibuat, sehingga air semen tidak keluar melalui celah – celah sambungan. • Pemasangan cetakan kolom dilakukan setelah tulangan kolom terpasang di tempatnya dengan bantuan penjaga jarak atau beton deking . Kemudian dilakukan pengecekan ketegakan begisting kolom dengan menggunakan unting – unting atau theodolit. Untuk menstabilkan kedudukan, ketegakan kolom dan kelurusan terhadap kolom yang lain, dipasang skor.

  41. Klam perangkai • Klam perangkai dibuat dengan memanfaatkan sisa / potongan kayu yang tidak terpakai, asalkan panjangnya masih cukup panjang selebar cetakan yang akan disambung dan lebar klam perangkai 10 cm. • Jarak klam tergantung dari besar kecilnya kolom yang dibuat, semakin besar kolom yang dibuat, semakin rapat jaraknya, begitu pula sebaliknya. Biasanya dibuat berkisar antara 40 – 60 cm.

  42. b l • Bagian lebar cetakan = b + ( 2 x ½ d ) • Bagian panjang cetakan= l + ( 2 x ½ d ) • b = lebar kolom • l = panjang kolom • d = tebal papan Papan cetakan Klam perangkai

More Related