1 / 29

FISIOLOGI LAKTASI oleh : Ns. Lili Fajria, S.Kep, M.Biomed

FISIOLOGI LAKTASI oleh : Ns. Lili Fajria, S.Kep, M.Biomed. LAKTASI :  Proses pengeluaran dan pembentukan Asi FISIOLOGI LAKTASI:  Merupakan bagian integral dari daur produksi manusia dibawah kontrol hormon prolaktin dan oksitosin. Reflek Prolaktin

Download Presentation

FISIOLOGI LAKTASI oleh : Ns. Lili Fajria, S.Kep, M.Biomed

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. FISIOLOGI LAKTASIoleh :Ns. Lili Fajria, S.Kep, M.Biomed

  2. LAKTASI :  Proses pengeluaran dan pembentukan Asi • FISIOLOGI LAKTASI:  Merupakan bagian integral dari daur produksi manusia dibawah kontrol hormon prolaktin dan oksitosin

  3. Reflek Prolaktin hisapan bayi  receptor pada nipple implus  nasafagus  hipotalamus  prolaktin  epitel  alveoli memproduksi ASI • Reflek oksitosin ( let down reflek ) pituitary posterior  oktosin  kontrasi sel miopitel dinding alveoli dengan sel mamae  ASI meningkat melalui sisi ductus dan sinus laktiferus

  4. Ada rangsangan pada puting susu Melihat bayi / perhatian Suara cemas Reflek oksitosin menurun : Cemas Takut, sakit Kurang PD Reflek oksitosin meningkat :

  5. Hormon-hormon yang berperan dalam proses laktasi: • Estrogen : pembesaran mamae • Progesteron : - Perkembangan sistim sekresi mamae - Pertumbuhan lobulus, pembentukan alveolus baru, perkembangan sekresi dalam sel-sel alveolus • Prolaktin : Merangsang produksi ASI • Somototropin : Laktogenik ( ringan ) • Glukokorticoid : Mengatur transportasi ASI selama laktasi • Tyroid : Stimulasi nafsu makan (metabolisme)

  6. Produksi ASI Dalam fisiologi laktasi, prolaktin, suatu hormon yang disekresi oleh glandula pituitari anterior sangat penting untuk produksi asi. Selama kehamilan kerja hormon ini terhambat oleh hormon placenta. Dengan lepasnya atau keluarnya placenta pada akhir proses persalinan. Maka kadar estrogen & progesterone beransur turun sampai dapat melepaskan dan mengaktifkannya prolaktin Terjadinya peningkatan suplai darah yang beredar lewat payudara dan dapat diextrakan bahan penting untuk pembentukan air susu

  7. Pengeluaran air susu Dua faktor yang terlibat dalam mengalirkan air susu dari sel-sel elektrolit kepapilla mamae: • Tekanan dari belakang Tekanan globuli yang baru terbentuk didalam sel akan mendorong globuli tersebut kedalam tubulus laktifer dan pengisapan oleh bayi Akan memacu sekresi air susu lebih banyak • Reflek neurohormonal Apabila bayi di susui akan menghasilkan rangsangan saraf yang terdapat didalam glandula pituitaria posterior. Sekresi oksitoksin yang sama akan menyebabkan otot uterus brkontraksi dan membantu involusi uterus selama puerperium (masa nifas)

  8. Pemeliharaan Laktasi Dua faktor yang terpenting untuk pemeliharaan laktasi adalah: • Rangsangan Bayi yang minum ASI perlu sering menyusui, terutama pada hari-hari neonatal awal. Penting bahwa bayi difiksasi pada payudara dengan posisi yang benar apabila diinginkan untuk meningkatkan rangsangan yang tepat sebagi respon terhadap pengisapan, prolaktin dikeluarkan dari glandula pituitaria anterior dan dengan demikian memacu pembentukan air susu yang lebih banyak. • Pengosongan sempurna payudara bayi sebaiknya mengosongkan satu payudara sebelum diberikan payudara yang lain. Apabila bayi tidak mengosongkan satu payudara yang kedua, maka pemberian air susu yang berikutnya payudara yang kedua ini yang diberikan pertama kali. Apabila diinginkan agar bayi benar-benar puas (kenyang), maka bayi perlu diberikan air susu pertama maupun air susu kedua pada saat sekali minum hal ini hanya dapat dengan pengosongan sempurna pada satu payudara. apabila air susu yang diproduksi tidak dikeluarkan maka laktasi akan tertekan (mengalami hambatan) karena terjadi pembengkakkan alveoli dan sel keranjang tidak dapat berkontraksi. ASi tidak dapat dipaksa masuk kedalam ductus lactifer.

  9. Untuk menghadapi masa laktasi (menyusukan) sejak dari kehamilan telah terjadi perubahan-perubahan pada kelenjer mamae yaitu : • Proliferasi jaringan pada kelenjer-kelenjer, alveoli dan jaringan lemak bertambah • Keluaran cairan susu jolong dari ductus laktiferus disebut colostrum bewarna kuning – putih susu • Hipervaskularisasi pada permukaan dan bagian dalam, dimana vena-vena berdilatasi sehingga tampak jelas • Setelah persalinan, pengaruh supresi estrogen dan progesterone hilang

  10. ASPEK KEWAJIBAN PADA LAKTASI Dalam menyusui bayi terpenuhi kebutuhan anak dalam hal : • Kepuasan fisik yaitu ASI diperlukan untuk pertumbuhan dirinya • Kepuasan psikis / rasa aman untuk mengembangkan kualitas prilaku dan kepribadian serta kemampuan dirinya • Proses belajar karena bayi harus berjuang dalam menyesuaikan mulutnya dengan payudara ibu Bagi ibu yang berhasil menyusui bayinya akan menimbulkan hal-hal sbb : - Puas, bangga & bahagia - Naluri keibuan tersaluri - Kesempatan terbaik untuk mendidik anak

  11. ASI (AIR SUSU IBU) Persiapan pembentukan Asi sudah dimulai sejak awal kehamilan status nutrisi ibu dalam kehamilan mempengaruhi proses laktasi. Tidak diragukan lagi bahwa Asi adalah makan yang cocok dan tepat untuk bayi dapat dilihat dari komposisi dan manfaatnya

  12. a. Komposisi Asi Asi adalah cairan yang alkalis (basa) berwarna putih kebiruan dengan berat jenis 1031. rata-rata kandungan Asi dikumpulkan selama 24 jam : • Protein 1,5% jauh lebih mudah dicerna bayi jika dibandingkan dengan protein ASS, protein dari susu disebut kasien. Kadar protein yaitu laktoalbumin dan laktoglobulin lebih besar Asi dibandingkan ASS • Lemak 3,5% Asi mengandung lemak jenuh dan lemak tak jenuh yang sama kadarnya, dapat diabsorbsi oleh bayi secara lebih mudah dari pada butir-butir lemak yang terdapat pada susu sapi. Diduga karena bayi telah belajar mengelola kolesterol pada stadium awal ini. Maka terdapat insiden penyakit jantung yang lebih rendah pada masa dewasanya • Karbohidrat 7,0% mengabdung faktor bifidus dan faktor ini tidak terdapat didalam air susu sapi

  13. Kadarnya dalam air susu ibu lebih cocok Untuk bayi dan kadarnya lebih tinggi Dibandingkan pada susu sapi • Garam mineral 0,2 % natrium dalam kadar yang ideal untuk bayi kalsium fosfor magnesium • Zat besi kadar zat besi yang rendah tak mengurangi sifat anti infektif laktoferin • Vitamin kadar vitamin A, B, C, D dan E lebih tinggi dibandingkan kadarnya dalam ASS, tetapi lebih sedikit vitamin K dalam ASI • Air 78,8% nilai kalori 80 kilo joule / 30 ml

  14. Faktor pelindung terdapat didalam asi maupun didalam kolostrum • Imunoglobulin protektif • Laktoferin • Lisosom • Faktor antitripsin • Faktor bifidus

  15. b. Mamfaat Asi • Asi mengandung hampir semua zat gizi yang diperlukan oleh bayi dengan komposisi yang sesuai dgn kebutuhan bayi • Asi mengandung kadar laktosa yang lebih tinggi dimana laktosa ini dalam usus akan mengalami peragian hingga membentuk asam laktat mamfaat asam laktat : 1. Menghambat pertumbuhan bakteri yang potologis 2. Mersangsang pertumbuhan mikro organic yang dapat menghasilkan berbagai asam organic dan mesintesa bbrp jenis vitamin dalam usus 3. Memudah pengendapan calsium casenat (protein susu) 4. Memudahkan penyerapan berbagai mineral

  16. Asi mengandung anti bodi / zat penolak yang dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi misalnya: - Gastroenteritis - Batuk ringan - Tetanus, dll • Asi lebih aman dari kontraminasi, karena diberikan langsung kemungkinan tercemar zat berbahaya lebih kecil • Temperatur asi lebih sesuai dengan temperatur tubuh bayi • Resiko alergi pada bayi kecil sekali karena tidak mengandung beta laktoglobulin • Asi membantu pertumbuhan gigi lebih baik • Asi dapat dipakai sebagai perantara untuk menjalin hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi • Asi mengandung laktoferin untuk mengikat zat besi • Asi ekonomis, praktis tersedia setiap waktu pada suhu untuk ideal dan dalam keadaan segar • Proses laktasi dapat membantu menjarangkan kehamilan

  17. Pengeluaran ASI dapat dibedakan atas : • Kolostrum - Berwarna kuning jernih dengan protein berkadar tinggi - mengandung : imunoglubulin, laktoferin, ion-ion ( Na, Ca, K, Zn, Fe ) Vitamin (A,D,E,K), lemak dan rendah laktosa - Pengeluaran kolostrum berlangsung sekitar dua tiga hari dan diikuti ASI berwarna putih • ASI transisi (antara) mulai berwarna putih bening, dengan susunan yang disesuaikan kebutuhan bayi dan kemampuan mencerna usus bayi • ASI sempurna pengeluaran ASI penuh sesuai dengan perkembangan usus bayi sehingga dapat menerima susunan ASI sempurna

  18. Keuntungan dan kerugian pemberian ASI • Keuntungan pemberian Asi adalah sbb: 1. Dapat meningkatkan martabat wanita dan sekaligus meningkatkan kualitas SDM 2. Asi disiapkan sejak mulai kehamilan sehingga sesuai dengan kebutuhan tumbuh kembang bayi 3. Asi mempunyai kelebihan dalam susunan kimia, komposisi biologis dan mempunyai substansia spesifik untuk bayi 4. Asi siap setiap saat untuk diberikan pada bayi dengan sterilisasi yang terjamin 5. Asi dapat disimpan selama 8 jam 6. Bayi akan terhindar dari beberapa penyakit 7. Ibu yang siap memberikan asi mempunyai keuntungan : • Terjadi laktasi amenorea, dapat bertindak sebagai metode KB dalam waktu relatif 3 – 4 bln • Mempercepat terjadinya involusi uterus • Melalui Pemberian Asi kasih sayang ibu terhadap bayi lebih baik sehingga menumbuhkan hubungan bathin lebih sempurna

  19. Kerugian pemberian Asi : • Waktu pemberian asi tidak terjadwal, tergantung dari bayinya • Kesiapan untuk ibu untuk memberikan Asi setiap saat • Terdapat kesulitan bagi ibu yang bekerja diluar rumah

  20. Larangan untuk memberikan Asi • Faktor dari ibu • Ibu dengan penyakit yg berat, akan menambah beratnya penyakit ibu • Ibu dengan pre eklamsia dan ekslamsia karena banyaknya obat-obatan yang telah diberikan, sehingga dapat mempengaruhi bayinya • Penyakit infeksi berat pada payudara • Karsinoma pada payudara dapat menimbulkan metastasis • Ibu dengan infeksi virus • Ibu dengan TBC atau lepra

  21. Faktor dari bayi • Bayi dalam keadaan kejang-kejang • Bayi yang menderita sakit berat • Bayi dengan BBLR rendah • Bayi dengan cacat bawaan yang tidak mungkin menelan • Bayi yang tidak dapat menerima ASI Hal diatas untuk memberikan ASI sebaiknya dipertimbangkan dengan dokter anak

  22. Keadaan patologis payudara Yang memerlukan konsultasi adalah: • Infeksi payudara • Terdapat abses yang memerlukan insisi • Terdapat benjolan payudara yang membesar saat hamil dan menyusui • Asi yang bercampur dengan darah

  23. Variasi dalam komposisi Asi dipengaruhi oleh faktor-faktor sbb: • Keadaan kesehatan / gizi ibu • Tahap laktasi • Lama waktu menetekkan • Makanan ibu sehari-hari

  24. Kualitas Asi dan kemampuan laktasi pada setiap ibu tidak sama. Perbedaan kemampuan laktasi tersebut dikarenakan hal sbb: • Usia laktasi • Pengaruh kualitas dan kuantitas makanan ibu • Gangguan emosi • Gangguan dalam pembinaan dan pemeliharaan laktasi • Pengaruh pemberian makanan lain kepada bayi.

  25. Pembinaan laktasi dimulai sendini mungkin, jauh sebelum masa laktasi misalnya waktu remaja atau sekurang-kurangnya pada masa kehamilan yaitu: • Persiapan mental mencapai keteguhan tekad ibu untuk menyusui bayinya • Penyuluhan tentang manfaat dan keuntungan Asi serta aspek-aspek lainnya tentang menyusui dan laktasi • Perawatan payudara dan senam untuk kesehatan • Pemberian makanan tambahan yang cukup • Pada saat melahirkan, diusahakan agar membantu persalinan yang sebaik-baiknya

  26. Pemeliharaan kemampuan laktasi pada dasarnya diperlukan upaya sbb: • Pemeliharaan kesehatan, khususnya payudara • Memberikan kondisi menunjang adanya ketenangan jiwa, bebas dari keresahan dan ketegangan • Menyusui bayi dengan cara yang baik

  27. Persiapan memperlancar pengeluaran ASI dilaksanakan dengan jalan: • Membersihkan putting susu dengan air atau minyak, sehingga epitel yang lepas tidak menumpuk • Putting susu ditarik-tarik setiap mandi sehingga menonjol untuk memudahkan isapan bayi • Bila putting susu belum menonjol dapat memakai pompa susu atau dengan jalan operasi

  28. Keberadaan putting susu dalam mulut bayi mempunyai keuntungan: • Rangsangan putting susu lebih mantap sehingga reflek pengeluaran ASI lebih sempurna • Menghindari kemungkinan lecet pada putting susu • Kepuasan bayi saat menghisap ASI lebih besar • Semprotan ASI lebih sempurna dan menghindari terlalu banyak udara yang masuk kedalam lambung bayi

  29. Terimakasih…………. AssalamualaikumWr.Wb……….. By : LiliIndra

More Related