280 likes | 732 Views
analisis. KORELASIONAL. Oleh : Septi Ariadi. Hubungan antar variabel :. b. Hubungan Asimetris. a. Hubungan Simetris. c. Hubungan Resiprokal. Dalam ranah metodologi situasi seperti itu dikenal dengan sebutan H ubungan S ebab A kibat.
E N D
analisis KORELASIONAL Oleh: SeptiAriadi
Hubunganantarvariabel : b. Hubungan Asimetris a. Hubungan Simetris c. Hubungan Resiprokal
Dalam ranah metodologi situasi seperti itu dikenal dengan sebutan Hubungan Sebab Akibat • suatu peristiwa atau kejadian memilikiketerkaitan dengan peristiwa lain. • Hubungan atau korelasi antara kejadian satu dengan • kejadian yang lainnya dapat dinyatakan dengan • adanya perubahan nilai variabel • Misalnya : • variabel harga (X) naik turunnya harga dinyatakan dalam perubahan nilai X • variabel hasil penjualan (Y) naik turunnya hasil penjualan diperlihatkan dari perubahan pada nilai Y
Langkahawal identifikasi variabel • Variabel X (pengaruh) dan Variabel Y (terpengaruh) • Hubungan yang hendak diuji juga harus didasarkan pada landasan teoritik dan logika yang kuat
Variabel X • Variabel bebas/ independent variabel/ explanatory variable/ variabel peramal ( predictor)/ yang meregresi (regressor) danvariabel kendali (stimulus or control variable) • Intinya variabel bebas adalah variabel yang nilai-nilainya tidak tergantung pada variabel yang lainnya • disimbolkan dengan X • Variabel terikat /dependent variable; variabel yang dijelaskan (explained variable); variabel yang diramalkan (predictand); variabel yang diregresi (regressand); variabel tanggapan (response) • disimbolkan dengan Y • Variabel terikat intinya adalah variabel yang dipengaruhi; variabel yang ada karena variabel lain Variabel Y
pengertiandanbentukKORELASI KORELASI istilah yang digunakan untuk mengukur kekuatanhubungan antar variabel AnalisisKorelasional merupakan cara untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antar 2 variabel • korelasi positif; • korelasi negatif; • tidak ada korelasi; • korelasi sempurna Bentuk Korelasi :
Korelasi/hubungan jika kenaikan variabel X diikuti dengan penurunan pada variabel Y atau penurunan variabel X diikuti dengan kenaikan variabel Y Korelasi Positif Korelasi/hubungan jika kenaikan variabel X diikuti pula dengan kenaikan variabel Y dan sebaliknya penurunan variabel X diikuti dengan penurunan variabel Y Tidak Ada Korelasi Korelasi Negatif jenis korelasi di mana kenaikan ataiu penurunan variabel X berbanding dengan kenaikan atau penurunan variabel Y Jika kedua variabel tidak memperlihatkan adanya hubungan. Ketika X naik Y naik tapi pada saat bersamaan Y juga bisa turun Korelasi Sempurna
Diagram Pencar/ Scatter Plot • alat berupa diagram yang digunakan untuk menunjukkan ada tidaknya hubungan antara variabel X dan variabel Y melalui penggambaran nilai dari variabel-variabel tersebut • menggunakan sistem koordinat cartesius. Pada sumbu X diletakkan nilai variabel bebas dan pada sumbu Y diletakkan nilai variabel terikat. • Tujuan diagram pencar: untuk mengetahui apakah titik-titik koordinat diagram membentuk pola tertentu
…lanjutan • Selanjutnya dalam diagram ditarik suatu garis yang dapat membagi dua titik koordinat pada kedua sisinya. Garis yang ditarik diupayakan sesuai menggambarkan kecenderungan data yang tersebar (garis best fit) • Dari garis tersebut dapat diketahui korelasi antara 2 variabel sekaligus arah atau bentuk hubungan • Jika garis naik jenis hubungan positif Jika garis turun jenis hubungan negatif. Jika terjadi beberapa garis tidak ada korelasi Jika titik2 tepat melalui garis korelasisempurna.
KoefisienKorelasi (KK) • indeks atau bilangan yang digunakan untuk mengukur keeratan ( kuat, • sedang, lemah, tidak ada hubungan) antar variabel • memiliki nilai antara: - 1 sampai dengan + 1 ( -1 ≤ KK ≤ + 1) a. KK bernilai positif maka hubungan variabel arahnya positif b. KK bernilai negatif maka hubungan variabel arahnya negatif c. KK bernilai 0 maka antar variabel tidak ada hubungan d. KK bernilai +1 atau – 1 maka variabelnya menunjukkan korelasi sempurna positif /negatif
…lanjutan Untuk menentukan keeratan hubungan antar variabel dapatmenggunakanpedoman berikut : • KK = 0 , tidak ada korelasi • 0 < KK ≤ 0,20 korelasi sangat rendah/ lemah sekali • 0,20 < KK ≤ 0,40 korelasi rendah/ lemah • 0,40 < KK ≤ 0,70 korelasi cukup berarti • 0,70 < KK ≤ 0,90 korelasi kuat/ tinggi • 0,90 < KK < 1,00 korelasi sangat tinggi/ kuat/ dapat diandalkan • KK = 1 korelasi sempurna. • KP (coeficient of determination) = r 2 • *r = koefisienkorelasi • Kontribusi X Y = r 2 x 100%
Korelasi Product Moment • Korelasi product moment yang dikembangkan oleh Karl Pearson populer juga dengan sebutan Korelasi Pearson • Korelasi pearson merupakan indeks atau angka yang digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antara 2 variabel • Fungsi : • Untuk mengetahui hubungan antara 2 variabel • Untuk mengetahui arah atau bentuk hubungan • Untuk mengetahui keeratan hubungan • Dasar untuk melakukan prediksi
Syarat : • Berhadapan dengan 1 sampel yang diambil secara random • Masing-masing unit analisis atau elemen sampel memiliki 2 variabel (X dan Y) • Masing-masing variabel yang diukur menghasilkan data paling rendah berskala interval • Data harus mengikuti garis lurus/ linier • Diharapkan berdistribusi normal TesStatistiknya: (1) ∑xy rxy = ---------------- √ ∑x ² . ∑y ² Keterangan : r = koefisien korelasi yang dihitung x = deviasi rata-rata variabel X y = deviasi rata-rata variabel Y
Titik Kritis N ∑XY - ∑X . ∑Y r xy = ----------------------------------------------------- √ [ n∑X ² - ( ∑ X) ² ] [( n∑Y² - (∑ Y)²] (2) Terletak pada Tabel Pearson atau r product moment padaberbagai ndan taraf signfikansi Keputusan : Ho ditolak jika rxyhasil analisis melampuai rxy tabel atau titik kritis Kesimpulan : a).ada tidaknya hubungan antara 2 variabel; b). arah atau bentuk hubungan; c). kekuatan hubungan antar 2 variabel ; d). kontribusi variabel X terhadap variabel Y; e). dasar melakukan prediksi
Contohsoal : Buatlah rumusan masalah berikut hipotesisnya untuk uji korelasional antar 2variabel. Data yang diperoleh berskala interval yang diambil dari sampel secara random. Data yang berhasil diperoleh adalah sebagai berikut : Berdasarkan data tersebut buktikan (a) Ada tidaknya hubungan antara 2 variabel dengan taraf signifikansi sebesar 5 persen ; (b) Arah atau bentuk hiubungan; (c) Kekuatan hubungan antar 2 variabel dan ; (d) Besarnya kontribusi variabel X terhadap Y; (d) Dapat tidaknya digunakan sebagai dasar melakukan prediksi. Bagaimana bentuk prediksinya?
Penyelesaian Permasalahan : Apakah ada hubungan antara lama kerja dengan prestasi kerja karyawan. Sebanyak 5 karyawan di amati. Data hasil pengukuran berskala interval. Sampel diambil secara random Hipotesis : H1 : ada hubungan antara lama kerja dengan prestasi kerja H0 : Tidak ada hubungan antara lama kerja dengan prestasi kerja Justifikasi : Dalam analisis ini digunakan tes product moment karena : fungsi tes ini adalah : ................dan asumsi tes ini meliputi; ................. Prosedur analisis :
Tabel Kerja : N ∑XY - ∑X . ∑Y r xy = ------------------------------------------------------ √ [ n∑X ² - ( ∑ X) ² ] [( n∑Y² - (∑ Y)² ] (5). (1.014) – (41) . (113) r xy = -------------------------------------------------------- √{ (5) (395) - (41)² } { (5) (2.709) - (113)² } 437 ryx = -------------- = 0,91 ( r hasil analisis) √ 228.144
Titik kritis : Pada tabel product moment. Dengan N = 5 dan alpha 5 persen maka nilai r tabel / titik kritis sebesar 0,878. Keputusan : Oleh karena r hasil analisis > dari r tabel maka Ho ditolak. Kesimpulan : Berdasarkan hasil analisis data yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa : a. Ada hubungan antara lama kerja dengan prestasi kerja pada alpha 5 persen. b. Arah hubungan positif, artinya semakin lama karyawan bekerja maka semakin tinggi prestasi kerjanya dan sebaliknya. c. Kekuatan hubungannya tergolong kuat dengan koefisien korelasi sebesar 0,91 d. Prediksi : semakin lama karyawan bekerja di perusahaan “X”maka semakin tinggi prestasi kerjanya dan sebaliknya (*).
MENENTUKAN KOEFISIEN KORELASI DENGAN ANALISIS PETA KORELASI • Untuk menentukan besar koefisien korelasi antar variabel selain menggunakan analisis statistik product moment dapat juga digunakan analisis peta korelasi. Secara prinsip kedua tes tersebut tidak memiliki perbedaan. • Kelebihan: (a)Memudahkan melakukan analisis; (b)Tidak melibatkan penghitungan yang rumit; (c)Secara langsung dapat diketahui kecenderungan data sehingga dapat diidentifikasi arah/ bentuk hubungan
Contoh soal : Rumuskanlah permasalahan penelitian berikut hipotesisnya untuk ujikorelasiantar 2 variabel. Lakukan pengujian hipotesis yang telah anda rumuskan dengan menggunakan analisis peta korelasi jika data yang diperoleh berskala interval. Data diperoleh dari sampel yang diambil secara random. Berikut data yang berhasil dihimpun: Berdasarkan data tersebut lakukan analisis untuk membuktikan hipotesis yang telah dirumuskan, selanjutnya kemukakan kesimpulan dari hasil analisis anda!
Penyelesaian : Permasalahanpenelitian : Hipotesis : H0 H1 Justifikasi penggunaan tes statistik : Kaitkan dengan fungsi dan asumsi tes statistik Prosedur analisis data :