1 / 20

REAKTOR NUKLIR

REAKTOR NUKLIR. Ketakutan atau realita ataukah…..perdebatan panjang ?. Animasi Reaksi Berantai. Animasi Reaksi Fusi. keluar. lanjut. Drs. Thoyib, SMAN 1 Gondang Mojokerto. 4. 10. 1. 6. 31. 6. 31. 4. 1. 1. 18. 7. 0. 4. 17. 15. 59. 104. 1. 56. 5. 9. 2. 9. 20. 1. 6.

jerica
Download Presentation

REAKTOR NUKLIR

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. REAKTOR NUKLIR Ketakutan atau realita ataukah…..perdebatan panjang ? Animasi Reaksi Berantai Animasi Reaksi Fusi keluar lanjut Drs. Thoyib, SMAN 1 Gondang Mojokerto

  2. 4 10 1 6 31 6 31 4 1 1 18 7 0 4 17 15 59 104 1 56 5 9 2 9 20 1 6 2 15 2 2 2 Negara-negara yang memanfaatkan Tenaga Nuklir Negara kita mau apa tidak yaa!!!!????!!!!

  3. Kilas Balik Kegiatan Persiapan Pltn TAHUN KEGIATAN 1954 Pembentukan Panitia Negara untuk Penyelidikan Radioaktivitet 1970 Penandatanganan NPT (Non Proliferation Treaty) 1971 Reaktor Triga Mark II Bandung mencapai kritis pada daya 1 MW 1972 Pembentukan Komisi Persiapan Pembangunan PLTN (KP2-PLTN) 1978/79 1978 Ratifikasi NPT oleh DPR RI, dan 1979 beroperasinya Reaktor Kartini daya 100 kW. 1987/1990 Beroperasinya RSG-GA Siwabessy daya 30 MW 1987, Instalasi Produksi Elemen Bakar Reaktor Riset 1988, beroperasinya Instalasi Pengolahan Limbah Radioaktif 1989, beroperasinya Instalasi Elemen Bakar Reaktor Eksperimental dan sidang BAKOREN menugaskan BATAN untuk melakukan Studi Tapak dan Studi Kelayakan PLTN , serta beroperasinya Instalasi Radio Metalurgi, Instalasi Keselamatan Nuklir dan Instalasi Mekano Elektronik Nuklir 1990. 1991 Studi Tapak dan Kelayakan PLTN di Semenanjung Muria 1995/1996 1995 Whole Indonesian Core RSG-GAS, 1996 Penyelesaian STSK-PLTN di Semenanjung Muria 1997/ 1998 1997 penetapan UU No. 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran, dan 1998 Pemisahan unsur pelaksana oleh BATAN dan pengawasan oleh BAPETEN. 2000/2003 2000 Reaktor Triga Mark Bandung pada daya 2 MW, 2002 BBN maju produksi Indonesia untuk RSG-GAS dan 2003 penyerahan hasil Studi CADES kepada Presiden Republik Indonesia 2004/2007 2004: RDP dengan DPR-RI Komisi VIII & VII, Thn 2006: PERPERS No 5/2006 ttg KEBIJAKAN ENERGI NASIONAL, RDP-DPR Komisi VII dan Thn 2007: UU No:17/2007 ttg RPJPN (2005-2025).

  4. Rencana Pembangunan PLTN Semenanjung Muria 2010 2015 2025 2000 2020 Berfungsinya STB bidang energi nuklir Tahun 2005 Muria-2 Muria-4 Energy Planning Muria-3 Muria-1 Bidding Construction Bid Infitatiaon Specification (BIS) Go Nuclear 2024/25 2016/17 2017/18 2023/24 2008/9 2010/11 2006 NPP NPP NPP NPP Ijin Komisioning 2015 Ijin Operasi 2016 Ijin Tapak 2008 Ijin Konstruksi 2009 Dokumen Rencana Komisioning (DRK) Rekomendasi Amdal 2009 Site Evaluation Report (SER) Preliminary Safety Analysis Report (PSAR) Dokumen Rencana Operasi (DRO) Catatan: Tiap unit 1.000 MWe, proven technology (5 year construction time, cap factor 85 %) Dokumen Amdal Kembali Ceramah Iptek Nuklir Unt. Guru SMA se- Prop. Jawa Timur 2007

  5. Lokasi Potensial Tapak PLTN di Semenanjung Muria Chosen Site Juana G. Muria Jepara Pati Kudus Demak Semarang Daerah ini dipilih karena berdasarkan sejarah aman dari gempa (Mudah-mudahan)

  6. Pemanfaatan Panas dari PLTN Desalinasi air laut Enhanced Oil Recovery GCR/HTR Produksi Hidrogren Turbin/power generation (listrik) Gasifikasi & Pencairan Batubara

  7. VI. PRINSIP KERJA PLTN PLT FOSIL ( MINYAK, BATUBARA DAN GAS ) • . PLTN

  8. REAKSI FISI U235 + n X1 + X2+ (2,3) n + E Dimana : U235 = bahandapatbelah (beradadalampelet UO2dandikungkungoleh kelongsongZircalloy) n = neutron X1,2 = hasilbelahradioaktif E = energi, 200 MeV/reaksifisi

  9. Reaktor Air Bertekanan Tinggi - PWR

  10. PLTN JENIS PWR SG Reactor RCP

  11. Reaktor Air Mendidih - BWR

  12. The First Two ABWRs in the World Are Operating in Japan TEPCO’s Kashiwazaki-Kariwa Units 6 and 7 , 2 x 1356 MWe

  13. Sistem Pertahanan Berlapis Mencegah berkembangnya insiden abnormal Mencegah pelepasan zat radioaktif secara abnormal Bilamana terjadi insiden abnormal Mencegah insiden abnormal Bilamana terjadi kecelakaan Desain keselamatan: (anti gempa, inherently safety feature, dll) Sistem deteksi kesalahan dini Sistem pendingin teras darurat Desain fail-safe: (Tindakan secara otomatis bilamana terjadi keadaan darurat, dll) Sistem shut-down (penghenti) otomatis Sistem Pengungkung (containment) Sistem saling-kunci: (pencegahan terhadap kesalahan operasi, dll)

  14. Konsep Dasar Sistem Pengungkungan Radiasi Pada PLTN PWR (Pressurized Water Reactor) BWR (Boiling Water Reactor)

  15. VIII. Limbah PLTN • Limbah PLTN digolongkan menjadi 3 kategori : • Limbah radioaktif aktivitas rendah • Limbah radioaktif aktivitas menengah • Limbah radioaktif aktivitas tinggi • Jumlah limbah keseluruhan kecil dan 70-80% merupakan limbah radioaktif aktivitas rendah • Jumlah limbah sangat kecil dibandingkan dengan limbah industri kimia dan limbah dari pembangkit listrik berbahan bakar fosil • Limbah disimpan dan diisolasi dari lingkungan manusia

  16. Radioaktif Tingkat Tinggi • Terdiri atas elemen bakar bekas dan sisa proses daur ulang • Penanganan : • Vitrifikasi • Ditampung dalam kontainer baja tahan karat yang disimpan sementara di lokasi PLTN selama 30 tahun sampai 40 tahun untuk menurunkan radioaktivitasnya • Dipindahkan ke tempat penyimpanan lestari yang memenuhi persyaratan secara geologis • Elemen bakar bekas tersebut pada suatu saat bisa diambil kembali untuk dilakukan daur ulang Penyimpanan Tanah Dalam

  17. IX. Kesimpulan • Pemanfaatan energi nuklir selalu mengutamakan keselamatan, bersih dan berwawasan lingkungan. Oleh karena itu introduksi PLTN lebih menguntungkan, bila tidak perlu menunggu sampai sumberdaya energi lainnya menipis (non-depletion strategy). • Peran energi nuklir di Indonesia adalah simbiotik dan sinergistik baik dengan energi fosil maupun energi baru & terbarukan. Teknologi nuklir akan dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk berperan pada penyediaan energi. Untuk penyediaan tenaga listrik (PLTN) dilakukan dengan acuan kebijakan Pemerintah di bidang energi bauran (energy mix) untuk mewujudkan keamanan pasokan energi (energy security of supply) yang berkelanjutan • Dalam situasi ketersediaan energi primer yang semakin sulit dan tuntutan persyaratan lingkungan yang ketat serta dalam rangka memberikan kesempatan berinvestasi seluas-luasnya di sektor energi bagi investor, maka untuk penyediaan pasokan energi yang optimal (optimum energy mix) dengan pemanfaatan PLTN beroperasi komersial sekitar tahun 2016 merupakan solusi yang tepat. • Pemanfaatan iptek nuklir mendorong alih teknologi tinggi yang sangat bermanfaat bagi pembangunan kemampuan nasional untuk meningkatkan daya saing di tingkat internasional

  18. Produksi Hidrogen

  19. Mengelola dan Memproses Limbah Radioaktif • Limbah diproses dan diperkecil volumenya • Limbah gas : filtrasi Bertingkat • Turunkan produksi limbah : dengan teknologi • Limbah cair : evaporasipadatsementara • Limbah padat : insenerasikompaksi padat sementara/vitrifikasi • Limbah sesudah diproses dibungkus dan diisolasi bertingkat • Limbah dipadatkan dalam semen atau keramik • Pembungkus : semen/keramik • Pembungkus : baja • Penyimpanan sementara dan penyimpanan Akhir. Penyimpanan tanah dangkal

  20. Penutup • Diakui atau tidak, kita harus melangkah….demi anak cucu kita…..yang butuh energi jauh lebih besar dari sekarang. Kita tidak merasa, bahwa kita hanya penikmat energi tanpa bisa membangkitkannya. Ayo kita mulai membangun Reaktor untuk Listrik…….

More Related