1 / 85

BAB 12 INTERAKSI DAN PENGASUHAN ANAK RESPONSIF GENDER

BAB 12 INTERAKSI DAN PENGASUHAN ANAK RESPONSIF GENDER. Oleh : Dr. Ir. Herien Puspitawati , M.Sc., M.Sc. Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor. Peran Keluarga dalam Mewujudkan Sumberdaya Manusia Berkualitas.

june
Download Presentation

BAB 12 INTERAKSI DAN PENGASUHAN ANAK RESPONSIF GENDER

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BAB 12INTERAKSI DAN PENGASUHAN ANAK RESPONSIF GENDER Oleh: Dr. Ir. HerienPuspitawati, M.Sc., M.Sc. DepartemenIlmuKeluargadanKonsumen FakultasEkologiManusia InstitutPertanian Bogor

  2. Peran Keluarga dalam Mewujudkan Sumberdaya Manusia Berkualitas BAB 12 INTERAKSI DAN PENGASUHAN ANAK RESPONSIF GENDER

  3. Peran Keluarga dalam Mewujudkan Sumberdaya Manusia Berkualitas • HubunganPerkawinan • PerilakudanPerkembanganAnak • Pengasuhan Hubunganperkawinan, pengasuhandanperkembangananak. (IlustrasiSantrock 2009, hal. 418). BAB 12 INTERAKSI DAN PENGASUHAN ANAK RESPONSIF GENDER

  4. Harapan gender dalam perkawinan dan pengasuhan (Kimmel & Aronson 2000:163-165): • Anakperempuansepertihalnyaanaklaki-laki, harusdilatihmenurutkemampuannyauntukmeningkatkankualitaspekerjaanataukarir yang secarasosialberguna. Sangatpentingbagiperempuanuntukmencapaimanfaat (rewards) secaraekonomi, sosialdanpsikologidaritempatbekerja yang sejakduludisediakanbagilaki-laki. Sangatpentingbagimasyarakatuntukmenjaminbahwasetiap orang harusmendapatpendidikan yang baik, dandapatberkontribusidalampekerjaan di sepanjanghidupnya. • Orang mudaharustumbuhdanberkembangdenganharapanakanmenikah, diusahakanhanyasekalisepanjanghidupnya (tidakbercerai), dankemudianmempunyaianak-anak. Melaksanakanfungsireproduksimerupakanlandasantujuanhidup, danperkawinanmerupakan instrumental untukmenujukesuksesan. • HubunganPerkawinan • PerilakudanPerkembanganAnak • Pengasuhan BAB 12 INTERAKSI DAN PENGASUHAN ANAK RESPONSIF GENDER

  5. Harapan gender dalam perkawinan dan pengasuhan (Kimmel & Aronson 2000:163-165): • Orang mudaharusdidoronguntukmenundaperkawinandenganumur rata-rata menikah di akhirumur 20 atauawal 30an, namunbatasan ‘biological clock’ bagiperempuanharusmenjadipertimbangan yang serius. • Berdasarkanperspektifpeningkatankehidupankeluarga, pernikahan yang terlambatmeningkatkanindividualismepadaindividudanmenurunkantingkatkepeduliandankewajibanpadakeluarga, sehinggamembuattransisiperkawinankepengasuhananakmenjadilebihsulit. • Segerasetelahanak-anaklahir, istriharusdidoronguntukmengasuhanakdenganintensifsedikitnyasatusampai 18 bulanumuranaknya. Alasannyaadalahbahwaanak yang diasuholehibunyaakanjauhlebihbaikdibandingkanjikaanaktidakdiasuholehibunya. • HubunganPerkawinan • PerilakudanPerkembanganAnak • Pengasuhan BAB 12 INTERAKSI DAN PENGASUHAN ANAK RESPONSIF GENDER

  6. Harapan gender dalam perkawinan dan pengasuhan (Kimmel & Aronson 2000:163-165): • Ibuadalahpengasuhutamabayi, bukan ayah, namun ayah harusaktifmembantuibudalammelakukan bonding padamasabayi, sekaligusmembantuperanibudalammemeliharadanmengasuhanak. Ayah harusmengalokasikanlebihbanyakwaktuuntukmembantupekerjaandomestikdibandingkandenganmasaayahnyadulu. • Harusadakeseimbanganperanantaralaki-lakidanperempuandalampekerjaandomestikdanpublik (paid-work) sepanjangsikluskehidupan. Di umur yang semakintua, terjadipertukaranbeberapaperan yang didugaadanyaperubahanhormon yang membuatperempuansemakinmempunyaiorientasibekerjadanlaki-lakimenjadisemakinmembantupekerjaandomestik. • HubunganPerkawinan • PerilakudanPerkembanganAnak • Pengasuhan BAB 12 INTERAKSI DAN PENGASUHAN ANAK RESPONSIF GENDER

  7. Harapan gender dalam perkawinan dan pengasuhan (Kimmel & Aronson 2000:163-165): • Ibuadalahpengasuhutamabayi, bukan ayah, namun ayah harusaktifmembantuibudalammelakukan bonding padamasabayi, sekaligusmembantuperanibudalammemeliharadanmengasuhanak. Ayah harusmengalokasikanlebihbanyakwaktuuntukmembantupekerjaandomestikdibandingkandenganmasaayahnyadulu. • Harusadakeseimbanganperanantaralaki-lakidanperempuandalampekerjaandomestikdanpublik (paid-work) sepanjangsikluskehidupan. Di umur yang semakintua, terjadipertukaranbeberapaperan yang didugaadanyaperubahanhormon yang membuatperempuansemakinmempunyaiorientasibekerjadanlaki-lakimenjadisemakinmembantupekerjaandomestik. • HubunganPerkawinan • PerilakudanPerkembanganAnak • Pengasuhan BAB 12 INTERAKSI DAN PENGASUHAN ANAK RESPONSIF GENDER

  8. InteraksidanKomunikasidalamKeluarga INTERAKSI • “ The act or process of interacting; It is a kind of action which occurs as two or more objects have an effect upon one another; Action on each other; Mutual or reciprocal action or influence; The state of undergoing” • (Suatutindakanatauprosesberinteraksi; suatujenistindakan yang terjadipadaduaataulebihobyek yang mempunyaidampakantarasatudenganlainnya; Tindakansatudenganlainnya; Tindakantimbalbalik, salingmenguntungkanatauberpengaruh; Tahapan yang sedangterjadi). • HubunganPerkawinan • PerilakudanPerkembanganAnak • Pengasuhan BAB 12 INTERAKSI DAN PENGASUHAN ANAK RESPONSIF GENDER

  9. InteraksidanKomunikasidalamKeluarga BAB 12 INTERAKSI DAN PENGASUHAN ANAK RESPONSIF GENDER

  10. InteraksidanKomunikasidalamKeluarga KOMUNIKASI BerasaldarikatacommunicationadalahdariBahasa Latin ”communicare” (Ember dan Ember 1996). Komunikasidiartikanoleh Jenkins sebagaipropertidaritransmisipesan (Day et al. 1995) Komunikasijugamerupakanpembelajarandasardarisuatuinteraksi, daninteraksiituadalahdasardarisosialisasi, ataudengankata lain ”Apa yang andatahutergantungdarisiapa yang andatahu” (Orenstein 1985). Komunikasi verbal yang menggunakanbahasamembedakanantaramanusiaatau homo sapiens dengansemuamakhluk lain Beberapakonsepkomunikasimeliputipembelajaran, pengertian, subjektivitas, timbalbalik/reciprocaldannegosiasisertamediasi (Ruben 1988; Leaky 2002). • HubunganPerkawinan • PerilakudanPerkembanganAnak • Pengasuhan BAB 12 INTERAKSI DAN PENGASUHAN ANAK RESPONSIF GENDER

  11. InteraksidanKomunikasidalamKeluarga KETERKAITAN KOMUNIKASI DAN INTERAKSI • IlmuSosiologi: hubunganantarmanusiaharusdidahuluiolehkontakdankomunikasi. Hubunganantaramanusiainikemudiansalingmempengaruhiantarsatudengan yang lainnyamelaluipengertian yang diungkapkan, informasi yang dibagi, semangat yang disumbangkan, yang semuapesannyamembentukpengetahuan. Model interaksidariproseskomunikasijugamenunjukkanperkembanganperan (role development), pengambilanperan (role-taking) danpengembangandirisendiri (development of self).Komunikasimanusiatersebutjugaterjadidalamsuatukonteksbudayatertentudanmempunyaibatas-batas (boundaries) tertentu (Ruben 1988; Liliweri 1997). • HubunganPerkawinan • PerilakudanPerkembanganAnak • Pengasuhan BAB 12 INTERAKSI DAN PENGASUHAN ANAK RESPONSIF GENDER

  12. InteraksidanKomunikasidalamKeluarga KETERKAITAN KOMUNIKASI DAN INTERAKSI • Aplikasikomunikasidalamkeluargaberkaitandenganfokuspemahamandiridariparaanggotakeluarga. Model-model interaksidalamkeluargamemberikanpengertianbarutentangfamily sharingdanmemberikanpenekanan yang lebihbesarpadatindakansosialkeluarga (Liliweri 1997). • Teori yang digunakandalampendekatankomunikasiadalahteorisistemdengankonsep yang memperkenalkanorganisasi, sirkularitas, keutuhan, interdependensiantarelemen-elemensistem, keseimbangandanperubahan, sertainteraksi (Ruben 1988; HindedanHinde 1988). • HubunganPerkawinan • PerilakudanPerkembanganAnak • Pengasuhan BAB 12 INTERAKSI DAN PENGASUHAN ANAK RESPONSIF GENDER

  13. InteraksidanKomunikasidalamKeluarga KETERKAITAN KOMUNIKASI DAN INTERAKSI • Keluargamempunyaiinteraksikelompok yang memberikanikatanbonding (hubunganbiologisdanhubunganintergenerasisertaikatankekerabatan) yang jauhlebih lama dibandingkandengankelompokasosiasilainnya. Interaksidalamkeluargainilebihdipandangsebagai: (1) Suatuinteraksiumumantaranggotakeluarga, (2) Suatuseriinteraksi yang dilakukanolehduapihak (dyadic), (3) Sejumlahinteraksiantar sub-kelompokkeluarga : dyadic, triadic, dantetradic,dan (4) Sistemhubungan internal keluargasebagaireaksiterhadapsistemsosial yang lebihluas (Klein dan White 1996) • HubunganPerkawinan • PerilakudanPerkembanganAnak • Pengasuhan BAB 12 INTERAKSI DAN PENGASUHAN ANAK RESPONSIF GENDER

  14. InteraksidanKomunikasidalamKeluarga KETERKAITAN KOMUNIKASI DAN INTERAKSI • Permasalahankeluarga yang semakinrentanakhir-akhirinimenjadisemakinmelemahnyakualitaskomunikasiantaranggotakeluargasehinggamemudarkanfungsikeluargadalammelindungianggotanyadaripengaruhpihakluar. Disatusisi, saatinipengaruhluarterhadappribadikeluargasemakinkuatakibatpeningkatanteknologikomunikasidi era informasidanglobalisasi (Susanto-Sunario 1995). • HubunganPerkawinan • PerilakudanPerkembanganAnak • Pengasuhan BAB 12 INTERAKSI DAN PENGASUHAN ANAK RESPONSIF GENDER

  15. InteraksidanKomunikasidalamKeluarga KETERKAITAN KOMUNIKASI DAN INTERAKSI • Komunikasidaninteraksidalamkeluargaadalahbagiandariprosessosialisasianak yang dilakukanolehorangtua. Adatigahal yang harusdiperhatikandalamprosessosialisasiini, yaitu: Polaperilaku yang disosialisasikan, agen yang berpartisipasidalamprosessosialisasi (termasukorangtua, anak, teman, guru, program televisi), dantehniksertapelaksanaandariprosessosialisasi (Kalishdan Collier 1981; Eshleman 1991). • HubunganPerkawinan • PerilakudanPerkembanganAnak • Pengasuhan BAB 12 INTERAKSI DAN PENGASUHAN ANAK RESPONSIF GENDER

  16. AYAH AYAH A C B ANAK InteraksidanKomunikasidalamKeluarga Ilustrasiinteraksi dyadic (duaorang): Ilustrasiinteraksitryadic (tigaorang): Jumlahinteraksi interpersonal = 2 denganjalurdyadic A IBU IBU Jumlahinteraksi interpersonal = 6 denganjalurdyadic A, B, C BAB 12 INTERAKSI DAN PENGASUHAN ANAK RESPONSIF GENDER

  17. A Jumlahinteraksi interpersonal = 12 denganjalurdyadic A, B, C, D, E dan F B D E C Interaksi dan Komunikasi dalam Keluarga IlustrasiInteraksitetradic(empatorang): F BAB 12 INTERAKSI DAN PENGASUHAN ANAK RESPONSIF GENDER

  18. Interaksi dan Komunikasi dalam Keluarga Komunikasidalamsistemkeluarga BAB 12 INTERAKSI DAN PENGASUHAN ANAK RESPONSIF GENDER

  19. Interaksi dan Komunikasi dalam Keluarga HambatankomunikasidalamKeluarga (Suprihatinet al 1992): BAB 12 INTERAKSI DAN PENGASUHAN ANAK RESPONSIF GENDER

  20. Interaksi dan Komunikasi dalam Keluarga HambatankomunikasidalamKeluarga (Suprihatinet al 1992): BAB 12 INTERAKSI DAN PENGASUHAN ANAK RESPONSIF GENDER

  21. Gaya PengasuhanAnak PengertianPengasuhan • Pengasuhan yang dilakukanolehorangtuaadalahpembentukanperilakuanak yang baikdenganmengetahuiperkembangananak, mengelolapermasalahanperilakuanakusiadini, mendukungpenghargaandirianakmelaluikomunikasi yang efektif, menjagakeamanananak, mendukungprosesbelajaranak, mengertiperkembanganotakanak, belajarstrategibarudalammendisiplinkananakdanmencaricarauntukbersama-samadenganpasangandalammembesarkandanbertanggungjawabpadaanak (Campbell & Palm2004). BAB 12 INTERAKSI DAN PENGASUHAN ANAK RESPONSIF GENDER

  22. Gaya PengasuhanAnak PengertianPengasuhan • Pengasuhanberkaitandenganperlindungananakuntukmeningkatkankesejahteraananakdalammengatasimasalahpenyalahgunaanbahankimia (Jensen& Fraser2006). • Pengasuhanadalahsosialisasi yang resiprokalduaarah (bidirectional) antaraorangtuadananakdengankondisianak-anakdisosialisasiolehorangtuasebagaimanaorangtuadisosialisasiolehanak-anaknya (Santrock2009:418). • Pengasuhanmenyangkutpartisipasianggotakeluargadalamhubungandyadic(menyangkutduaorang) ataupolyadic (menyangkutlebihdariduaorang) darigabungansubsistemkeluarga yang berlangsungmelaluigenerasi, gender danperan (Parke & others(Santrock2009:418). BAB 12 INTERAKSI DAN PENGASUHAN ANAK RESPONSIF GENDER

  23. Gaya PengasuhanAnak PengertianPengasuhan • Pengasuhanmenyangkutsejumlahketerampilan interpersonal danemosional yang intensifdariorangtua yang didapatmelaluipembelajarandariorangtuanya (sebagianorangtuamenerimacaramengasuhanakdariorangtuanyadulu, sebagianlagitidakmemakaicaradariorangtuanya); Suamidanistridapatmembawacara yang berbedadalammelakukanpengasuhananaknya (Santrock2009:418). BAB 12 INTERAKSI DAN PENGASUHAN ANAK RESPONSIF GENDER

  24. Gaya PengasuhanAnak PengertianPengasuhan • Pengasuhandalamkonteksperkembangan moral yaitupengasuhanmemprioritaskanuntukmembesarkan moral anak (Eisenberg & Valiente 2002). Risetmenyimpulkanbahwasecaraumumanak-anakberperilakudengan moral yang baikapabilaorangtuanyacenderungmemberikankehangatandansuportifkepadaanaknyadibandingkandenganhukumandancenderungmenggunakandisiplininduktif. BAB 12 INTERAKSI DAN PENGASUHAN ANAK RESPONSIF GENDER

  25. Gaya PengasuhanAnak PengertianPengasuhan • Pengasuhanjugamenyediakankesempatanbagianakuntukbelajarpandangandanperasaanorang lain, melatihmembuatkeputusanmelaluiprosesberpikirberdasarkan moral, membericontoh model perilaku moral, danmenyediakaninformasitentangperilaku yang diharapkanmasyarakatdanalasannya, sertamempercepatprosesperasaan internal tentangmoralitasdibandingkandenganeksternal (Santrock2009:396). BAB 12 INTERAKSI DAN PENGASUHAN ANAK RESPONSIF GENDER

  26. Tipe Gaya Pengasuhan Diana Baumrind BAB 12 INTERAKSI DAN PENGASUHAN ANAK RESPONSIF GENDER

  27. Tipe Gaya Pengasuhan Rohner (1986) dalambukunyathe Warmth Dimension BAB 12 INTERAKSI DAN PENGASUHAN ANAK RESPONSIF GENDER

  28. Tipe Gaya Pengasuhan Rosemond (2005) dalambukunya “Family Building: The 5 Fundamentals of Effective Parenting” BAB 12 INTERAKSI DAN PENGASUHAN ANAK RESPONSIF GENDER

  29. Tipe Gaya Pengasuhan Rosemond (2005) dalambukunya “Family Building: The 5 Fundamentals of Effective Parenting” BAB 12 INTERAKSI DAN PENGASUHAN ANAK RESPONSIF GENDER

  30. PembagianTugasdalamPengasuhan Day et al. (1995): Harapandantugasseorang ayah adalahuntukmemilikifisik yang kuat, mampumencarinafkah, danmampumelakukanpekerjaanrumah yang berhubungandengankekuatanfisik. Harapandantugasseorangibuadalahdapatmenyiapkananak-anaksecarafisikdanemosionalsertasebagaipendidikanak-anakdariusiadini agar dapatberintegrasidenganbaikdimasyarakat. GAP Perilakuorangtuadalammelakukanpengasuhanpadaanaknyajugaterbiasoleh gender. BAB 12 INTERAKSI DAN PENGASUHAN ANAK RESPONSIF GENDER

  31. PembagianTugasdalamPengasuhan Seorang ayah dinegara Barat dengantegasmendidikanaklaki-lakinyamengenaibagaimanamembedakanhal-hal yang salahataubenardanlebihmemperhatikankesuksesananaklaki-lakinyadibandingkandengananakperempuannya.Adapunperhatianibulebihkepadamakanandaripadahal yang lainnyadanmemberikankenyamananbagianaklaki-lakinyadibandingkandengananakperempuannya. Bondingantara ayah dananakperempuannyaadalahselamanyadantidakdapatterpisahkanmeskipunsudahmenikah, artinyaanakperempuanakantetapmenjadianakperempuanbagiayahnya. Bahkanseoranganakperempuandapatmenjadisumberkebahagiaan yang lebihtinggibagiayahnyadibandingkandengananaklaki-lakinya, dansebaliknyaseoranganakperempuanmungkinakanmembuatayahnyamenangisdibandingkandengananaklaki-lakinya (Alam 1995). BAB 12 INTERAKSI DAN PENGASUHAN ANAK RESPONSIF GENDER

  32. TanggungJawabOrangtuadalamPengasuhanAnak BAB 12 INTERAKSI DAN PENGASUHAN ANAK RESPONSIF GENDER

  33. KonsepAndroginidalamPengasuhanAnak • Anaklaki-lakiandroginikemungkinanadalahtegas (maskulin) danpenyayang/pemelihara (feminin). • Anakperempuan yang androginikemungkinanadalahberkuasa (maskulin) dan sensitive terhadapperasaanorang lain (feminin) (Santrock, J.W. 2009:375). BAB 12 INTERAKSI DAN PENGASUHAN ANAK RESPONSIF GENDER

  34. KonsepAndroginidalamPengasuhanAnak • Maskulinpadamasaanak-anakdanremaja: • Hal-hal yang berkaitandengancaraanaklaki-lakidibesarkandengancaratradisionaldisebutsebagai “suatukrisismasaanak-anak” oleh William Pollack (1999) dibukunya “Real Boys”. • Pollack menyatakanmeskipunmasihadapembicaraantentang “laki-lakisensitif”, namunhanyaperubahankecil yang dilakukantentang “kodeanaklaki-laki”. Dikatakanbahwakodeiniakanmenjelaskanpadaanaklaki-lakikeharusanuntukmenunjukkanemosi yang sedikitdengansemakindewasanyaanaklaki-laki. Terlaluseringanaklaki-lakidiajariuntuktidakmenunjukkanperasaandanharusberperilakukeras. Anaklaki-lakibelajarkodeanaklaki-lakidengankonteks yang berbeda-beda, misalnyakotakpasir, playgrounds, ruangkelas, tempatkemping, tempatbersantai–dengankode yang diajarkanolehorangtua, temansebaya, pelatih, guru danlainnya • Remajalaki-laki yang mendapatkanajaranuntuklebihmaskulinakancenderungberperilakusekssebelummenikah, minumalhohol, menggunakanobatterlarang, danberperilakumenyimpang (Santrock, J.W. 2009:375). BAB 12 INTERAKSI DAN PENGASUHAN ANAK RESPONSIF GENDER

  35. KonsepAndroginidalamPengasuhanAnak • Peran Gender: • Pleck (1993) mengkritikperilakuandroginikarenamerupakansalahsatualternatifuntukmelakukanperan gender dalampandangankompetensi individual. Androginiharusdikonsepsikanberdasarkanpertimbanganindividu, bukanberdasarkansifatmaskulin, femininatauandrogini. Hal yang harusdipikirkanadalahindividusebagaimanusiabukansebagaisifatseseorangsepertimaskulin, femininatauandrogini. • Orangtuaharusmembesarkananak-anaknyauntukmenjadikompetenbaiksebagailaki-lakiatauperempuan, bukansebagaiseseorang yang mempunyaisifatmaskulin, femininatauandrogini (Santrock 2009:375). BAB 12 INTERAKSI DAN PENGASUHAN ANAK RESPONSIF GENDER

  36. KonsepAndroginidalamPengasuhanAnak • Peran Gender: • Pleck (1993) mengkritikperilakuandroginikarenamerupakansalahsatualternatifuntukmelakukanperan gender dalampandangankompetensi individual. Androginiharusdikonsepsikanberdasarkanpertimbanganindividu, bukanberdasarkansifatmaskulin, femininatauandrogini. Hal yang harusdipikirkanadalahindividusebagaimanusiabukansebagaisifatseseorangsepertimaskulin, femininatauandrogini. • Orangtuaharusmembesarkananak-anaknyauntukmenjadikompetenbaiksebagailaki-lakiatauperempuan, bukansebagaiseseorang yang mempunyaisifatmaskulin, femininatauandrogini (Santrock 2009:375). BAB 12 INTERAKSI DAN PENGASUHAN ANAK RESPONSIF GENDER

  37. Pengasuhan yang Responsif Gender Perlakuansosialisasidanpendidikanorangtuaterhadapanak yang memberikanperhatiankepadaanaklaki-lakimaupunperempuanberdasarkankebutuhankhusus/ spesifik (berkaitandenganaspekbiologis/ reproduksi) dankebutuhanumum yang berkaitandengankebutuhanpsiko-sosialdenganmenjunjungasaskeadilandankesetaraan gender dalammemperolehakses, manfaat, partisipasi, kontrolterhadapsemuasumberdayakeluargauntukmewujudkansumberdayamanusia yang sehatjasmanidanrohani. BAB 12 INTERAKSI DAN PENGASUHAN ANAK RESPONSIF GENDER

  38. Pengasuhan yang Responsif Gender Merton (Macionis 1995) menyebutkanadanyalabelling theory yang memberikan cap/ label padalaki-lakidanperempuan yang berbeda.Laki-lakilebihdilabelkanbahwapekerjaan yang suksesdaripemikiranlaki-lakiadalah yang berkaitandenganpenguasaan material, sedangkanperempuandikatakansuksesapabilamempunyaihubungandalamperkawinandan status sebagaiibu yang baik. BAB 12 INTERAKSI DAN PENGASUHAN ANAK RESPONSIF GENDER

  39. Pengasuhan yang Responsif Gender Labelling theory, orangtuamelakukanpengasuhanberdasarkanidentitas gender yang membedakanperlakukananaklaki-lakidanperempuansecaraberbeda yang dituntunolehbudayanyadandisesuaikandenganpersonalitasanaknya (Macionis 1995; Newman & Grauerholz 2002).Jessie Bernard (Macionis 1995) menyatakanorangtuamemakaikanbaju pink danmemelihararambutpanjangpadaanakperempuannya, danbajubirudanrambutpendekpadaanaklaki-lakisesuaidengandefinisifemininmenurutbudayanya. BAB 12 INTERAKSI DAN PENGASUHAN ANAK RESPONSIF GENDER

  40. Pengasuhan yang Responsif Gender Witkin-Lanoil (Macionis 1995) menyatakanbahwarisetpadapengasuhanmenunjukkanorangtuamempunyaiekspektasianaklaki-lakinya agar kuatdanagresifdalammencapaicita-cita, sedangkananakperempuanlebihsensitifdansopan/ hormat (Macionis 1995). Padaanakperempuannyadiperlakukandenganlembut, seringdipelukdandijaga, sedangpadaanaklaki-lakidiperlakukanlebihagresif, lebihdiayun-ayunkeudaradandiayun-ayundi kaki. Pengasuhananakdibedakanmenurutjeniskelamin, anaklaki-lakidiarahkandenganperlakukanbanyakkegiatan yang mengarahpadaindependensi, sedangkananakperempuandiarahkanpadakegiatan yang pasifnamunmenujupembentukanemosi. BAB 12 INTERAKSI DAN PENGASUHAN ANAK RESPONSIF GENDER

  41. AYAH SADAR GENDER KOMUNIKASI INTERAKSI BONDING SOSIALISASI PENGASUHAN RESPONSIF GENDER ANAK IBU Bonding segitigaantara ayah, ibudananak yang responsif gender (IlustrasiPuspitawati 2006). • Pengasuhan yang Responsif Gender BAB 12 INTERAKSI DAN PENGASUHAN ANAK RESPONSIF GENDER

  42. PENGASUHAN BERWAWASAN GENDER ANAK LAKI-LAKI ANAK PEREMPUAN WARMTH & SUPPORT AYAH IBU HOSTILITY COERCION KUALITAS HUBUNGANBahagia & Puas OUTCOME PSIKO-SOSIAL ANAK EQESTEEMSTRES AGRESIFKENAKALAN Pengasuhananakberwawasan gender. (IlustrasiPuspitawati 2006). • Pengasuhan yang Responsif Gender BAB 12 INTERAKSI DAN PENGASUHAN ANAK RESPONSIF GENDER

  43. Pengasuhan yang Responsif Gender Pengasuhananakperempuanberperspektif gender dibidangpendidikanmenyangkutusahamenumbuhkanmotivasibelajar; Memilih program studi yang cocokdengankompetensidanminatnya; Tidakadasalahnyamemberikesempatananakperempuan yang cakapuntuksekolahdiluarkotadankeperguruantinggidengan program studitehnikdanilmueksakta; Membericarakemandirian yang cocokuntukperempuan; dansudahseharusnyaanakperempuanuntukdapatmemahamilistrik, kompor gas, kendaraan, dansense of dangerous. BAB 12 INTERAKSI DAN PENGASUHAN ANAK RESPONSIF GENDER

  44. Pengasuhan yang Responsif Gender Pengasuhananaklaki-lakiberperspektif gender dibidangpendidikanmenyangkuttumbuhkanmotivasibelajar, memilih program studi yang cocokdengankompetensidanminatnya; Tidakadasalahnyamemberikesempatananaklaki-lakiuntuksekolahdengan program studiilmusosial, keluarga, dankerumahtanggaan; Bericarakemandirian yang cocokuntuklaki-laki; dantidakadasalahnyaanaklaki-lakidiajaripekerjaanrumahtangga agar dapatmemasak, mencuci, menyeterika, danmembersihkantempattiduruntukkemandiriandasarsebagaimanusia. BAB 12 INTERAKSI DAN PENGASUHAN ANAK RESPONSIF GENDER

  45. Pengasuhan yang Responsif Gender Pengasuhananakberperspektif gender disinibertujuan agar anakperempuanakanmenjadiistri yang baik, respeksuami, pekerja yang baikdanhandal, sedangkananaklaki-lakiakanmenjadisuami yang baik, respekistri, pekerja yang baikdanhandal. Kita jugainginmenjadikananaklaki-lakimaupunperempuanuntuksalingmenyayangi, salingbekerjasama, salingberbagiperan, salingmelindungisesuaidengankodratdansifatpribadinyamasing-masing. BAB 12 INTERAKSI DAN PENGASUHAN ANAK RESPONSIF GENDER

  46. Pengasuhan yang Responsif Gender Seiring Siklus Kehidupan Individu dan Keluarga • Tahapan siklus perkembangan keluarga menurut Duvall (1957): (1) Tahapan perkawinan (married couple), (2) Tahapan mempunyai anak (childbearing), (3) Tahapan anak berumur preschool (Preschool age), (4) Tahapan anak berumur Sekolah Dasar (school age), (5) Tahapan anak berumur remaja (teenage), (6) Tahapan anak lepas dari orangtua (launching center), (7) Tahapan orangtua umur menengah (middle-aged parents), dan(8) Tahapan orangtua umur manula (aging parents). • Asumsi yang melandasiteoriperkembangankhususnya tahapan siklus perkembangan keluarga adalah: (1) Perkembangankeluargaadalahmultilinealterdiriatasperkembangankelompokindividu, (2) Perkembangankeluargaadalahsatuarah (unidirectional), (3) Pasangansuamiistritetaptinggalbersamasampaituadanmeninggal, (4) Pasangansuamiistripunyaanak, minimal satuorang, dan (5) Perkawinanadalahsah. BAB 12 INTERAKSI DAN PENGASUHAN ANAK RESPONSIF GENDER

  47. Labellinganak: Anak L sebagaipemimpindanpenerusketurunan; Anak P sebagaianak yang disayangdandijagasertadilindungi. Harapan: Anak L agar bekerjadansukses; Anak P yang akanmerawatorangtuadiharitua. LAHIR L= Laki-laki; P= Perempuan TAHAP LANJUT USIA (mulai 56 tahunkeatas) Tahapusialanjut, P lebihmempunyaiangkaharapanhidup yang lebih lama dibandingkandengan P. plebihmampuuntukhidupmandiridibandingkandengan L. TAHAP BAYI Padatahapandewasa: L diarahkanuntukorientasibekerjadan P diarahkanuntukorientasikeluarga/berumahtangga.L yang semakindewasabelummenikahtidakdianggaptabu; namun P yang semakindewasabelummenikahdianggaptabu; dudatidakdianggaptabunamunjandadianggaptabudanperludiawasiperilakunya. Dibedakan model danwarnaspesialpakaian: Bayi L= warnabiru; Bayi P= warna pink, warnanetral= putih/kuning. Perlakuan: Bayi L nangisadalahbagus, cenderungdibiarkan agar paru-parudantubuhnyakuat, Bayi P perempuancepatditenangkandandisayang. Harapan: Bayi L agar kalaubesarmenjadigagah, kuat, maskulin; Bayi P agar kalaubesarmenjadilembut, halus, sopan, feminin. TAHAP DEWASA Mulai 19 tahunkeatas TAHAP BALITA Usia SMA sudahterbentukkematanganbiologis. Sebagiananaksudahmulaitertarikaktivitasseksual. Komunikasi gender danpendidikanseksharusdiberikanuntukperlindungandiri. Remajatahapakhirinisudahmulaipahamperbedaanperanantaralaki-laki-lakidanperempuan; Remaja L dan P mulaimempersiapkanperannyauntukmasadepan, apakahakanmeneruskankeperguruantinggiataubekerjaataumenikah. Kebutuhan permainan dibedakan antara balita L dan P.Mainan balita L adalah mobil-mobilan, senjata; mainan balita P adalah boneka, masak-masakan. Komunikasi orangtua terhadap balita L lebih tegas dibandingkan dengan balita P; Balita P lebih dimanjakan dibandingkan dengan balita L. Balita P lebih dijaga fisiknya dibandingkan balita L (dalam artian kalau jatuh atau digigit nyamuk orangtua lebih cepat mengobati dan kawatir akan ada bekas luka di tubuh saat besar. TAHAP REMAJA SMA (16-18 tahun) TAHAP ANAK-ANAK SD (6-12 tahun) Anak usia SMP sudah mulai menunjukkan perkembangan alat-alat reproduksi biologisnya. Anak L dan P mulai saling tertarik lawan jenis. Pergaulan harus mulai diawasi; Sesama remaja P dan L mulai menjalin jejaring sosial kelompok. Norma-norma tentang dan nilai-nilai gender, batasan kepantasan antara laki-laki dan perempuan mulai dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai ada kebutuhan pergaulan sosial. Anak P mempunyai kematangan perkembangan psiko-sosial yang tebih tinggi dibandingkan dengan anak L. Perlakuan anak L dan P mulai dibedakan.Anak P mulai diajari masak; anak L diajari bagaimana memperbaiki alat-alat rumahtangga. Pendidikan tatakrama dan nilai-nilai gender mulai diajarkan. TAHAP REMAJA/ PUBER SMP (13-15 tahun) Pengasuhan yang Responsif Gender Seiring Siklus Kehidupan Individu dan Keluarga

  48. Kondisi sosial ekonomi pasangan suami istri baru merintis; Prioritas tujuan adalah menyesuaikan karakteristik individu dengan kondisi perkawinan awal. Perpindahan tempat tinggal dari orangtua ke rumah baru. TAHAP AWAL PERKAWINAN TAHAP ORANGTUA UMUR LANJUT USIA Tahap usia lanjut, salah satu pasangan mulai meninggal. Sebagian orangtua tinggal sendiri atau tinggal dengan anaknya. Kesehatan semakin menurun.Kondisi social ekonomi semakin menurun. TAHAP PUNYA ANAK Orangtua usia menengah tinggal berdua saja. Sekali-kali anak-anaknya menengok. Pasangan mulai memasuki usia pension. Kondisi pendapatan menjadi menurun.Pasangan mulai hidup dari uang pensiun dan uang tabungan.Sekali-kali anak membantu keuangan.Kesehatan mulai bermasalah; mulai punya cucu. Prioritas kebutuhan anak (materi, kasih sayang, waktu); Prioritas membeli susu, perawatan kesehatan, diaper, mainan, keamanan dan perlindungan anak; Pembagian peran pengasuhan anak; Butuh bonding dan attachment fisik serta ikatan emosi yang tinggi antara orangtua dan anak. TAHAP ORANGTUA UMUR MENENGAH Anak yang sudah dewasa dan mandiri mulai menikah; mulai merintis keluarga baru dan pindah dari rumah orangtuanya. TAHAP ANAK UMUR PRA SEKOLAH Peran pengasuhan anak sudah selesai.Anak sudah mandiri (menikah atau bekerja) dan tidak tinggal serumah lagi dengan orangtua.Biaya pendidikan menjadi tidak ada.Orangtua berada pada kondisi tingkatan sosial, ekonomi yang maksimal.Pasangan suami istri menjadi sendiri lagi. Kebutuhan biaya anak bertambah meningkat (anak mulai sekolah pre-school); Anak mulai siap-siap masuk SD; Prioritas menabung untuk pendidikan anak; Prioritas mendidik kedisiplinan dan pendidikan karakter; Masih butuh bonding dan attachment fisik serta ikatan emosi yang tinggi antara orangtua dan anak. TAHAP ANAK LEPAS DARIORANGTUA TAHAP ANAK UMUR SEKOLAH DASAR Kebutuhan biaya anak semakin meningkat di SMP dan SMA; Anak sudah remaja membutuhkan pengawasan dan perlindungan pergaulan sosial. Anak SMA mulai memikirkan apakah setelah lulus akan bekerja atau melanjutkan ke perguruan tinggi. Komunikasi antar orangtua & anak menjadi sangat penting. Bonding emosi lebih tinggi dibandingkan bonding fisik antara orangtua dan anak, Kebutuhan biaya anak semakin meningkat di SD; Anak sudah mulai les baik akademik maupun seni & musik; Komunikasi antar orangtua & anak harus mulai disesuaikan dengan tahapan anak usia SD ini. Masih butuh bonding dan attachment fisik serta ikatan emosi antara orangtua dan anak, namun tidak setinggi tahapan pra sekolah. TAHAP ANAK UMUR REMAJA (SMP & SMA) Pengasuhan yang Responsif Gender Seiring Siklus Kehidupan Individu dan Keluarga

  49. Ruanglingkupdanrambu-rambupengasuhananakresponsif gender ANAK PEREMPUAN (P) ANAK LAKI-LAKI (L) ADIL & SETARA • Diajari Agama, karakter/budipekerti yang baik, berbaktipadaorangtua, cintapadabangsadannegara. • Diberihak-hakperndidikandanperlindunganfisikdanpsikososial. • Diberikesetaraanakses, kontrol, partisipasidanmanfaat yang samabaikanak L dan P terhadapsumberdayakeluargadankasihsayangorangtua. Wajib • Anak L dan P berpeluangmenjadipemimpinBangsadanpemimpinpublik. • Anak L dan P mempunyaitalentadankecerdasan yang masing-unik. • Anak L dan P harusjadiinsan yang berguna, warganegara yang baik, mandiri, uletdantangguhsertaberkarakterbaik. • Anak L dimasadepanharusmenjadipekerja yang handal, suami yang bertanggungjawab, Ayah yang baik. • Anak P dimasadepanharusmenjadipekerja yang handal, istri yang berdedikasi, Ibu yang baik. Harapan • Tidakbolehadaperbedaanperlakuananak L dan P sepertimarjinalisasi, sub-ordinasi, stereotype & labelling. • Tidakbolehadaperlakuaneksploitasibaikterhadapanak L dan P. • Tidakbolehadaperlakuankekerasanbaikterhadapanak L dan P. Dilarang

  50. Ruanglingkupdanrambu-rambupengasuhananakresponsif gender BAB 12 INTERAKSI DAN PENGASUHAN ANAK RESPONSIF GENDER

More Related