1 / 32

E-Government MMTC, 16 April 2012

E-Government MMTC, 16 April 2012. Agenda. Tren TIK secara global Konsep e-government Peran TIK dalam pemerintahan TIK sebagai solusi permasalahan Problem-problem dalam pemanfaatan TIK Penutup. TIK adalah Teknologi dengan Perkembangan Paling Pesat. Univac Sperry 1108 (made in 1964).

kacia
Download Presentation

E-Government MMTC, 16 April 2012

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. E-GovernmentMMTC, 16 April 2012

  2. Agenda • Tren TIK secara global • Konsep e-government • Peran TIK dalam pemerintahan • TIK sebagai solusi permasalahan • Problem-problem dalam pemanfaatan TIK • Penutup

  3. TIK adalah Teknologi dengan Perkembangan Paling Pesat Univac Sperry 1108 (made in 1964). It has 3 CPU and 2 I/O Control Unit, 262 k words (1 word = 2 byte) memory. Price: US$ 566,500 (in 1968) Laptop processor 1.33MHz, RAM 2GB, HD 320GB Price: US$ 700 (in 2011)

  4. Konvergensi Digital Ketiga lingkaran menuju pada titik yang sama Contoh: Computer, Alat komunikasi, Alat multimedia

  5. Konvergensi dan Dampaknya Terhadap Kebijakan Publik Karakteristik TIK (Konvergensi Digital) Penetrasi tinggi Teknologi Bisnis Sosiologi Berpengaruh pada berbagai sektor Kebijakan (Policy) Kebijakan harus didekati secara multidisipliner

  6. Mitos & Kenyataan E-Government #1 • Mitos: e-government = situs web pemerintah • Kenyataan: • Situs web adalah media interaksi • Membangun situs web pemerintah adalah usaha untuk membangun interaksi antara pemerintah dengan masyarakat & dunia usaha  sebagian (kecil) dari cakupan e-government

  7. Mitos & Kenyataan E-Government #2 • Mitos: e-government = infrastruktur (komputer + koneksi jaringan + akses Internet) • Kenyataan: • Komputer (hardware) adalah alat semata • Jaringan dan Internet adalah sarana komunikasi • Ibarat sistem transportasi, infrastruktur adalah jalan raya dan mobilnya  perlu sopir yang baik dan muatan yang bermanfaat • Sopir = SDM, muatan = data dan informasi

  8. Mitos & Kenyataan E-Government #3 • Mitos: e-government = pengembangan sistem-sistem informasi • Kenyataan: • Sistem-sistem informasi penting untuk pengelolaan data dan informasi, tetapi e-government bukan sekedar pengembangan sistem-sistem informasi an sich • Pengembangan sistem-sistem informasi terkait dengan sistem dan proses birokrasi  keduanya perlu diselaraskan • Bagaimana TI bisa mendukung proses birokrasi secara optimal • Bagaimana proses birokrasi bisa memanfaatkan potensi TI secara optimal

  9. Mitos & Kenyataan E-Government #4 • Mitos: pengembangan e-gov dapat dilakukan secara bertahap • Kenyataan: • Mitos tersebut benar, dengan catatan pengembangan e-gov perlu perencanaan dan desain yang matang • Kesesuaian visi, misi, dan tujuan e-gov dengan visi, misi, dan tujuan penyelenggaraan pemerintahan • Penyelarasan dengan sistem dan proses birokrasi • Strategi yang pas • Penahapan • Kebutuhan sumber daya (SDM, finansial)

  10. Mitos & Kenyataan E-Government #5 • Mitos: yang diperlukan adalah sistem-sistem informasi yang terdapat di berbagai dinas dan unit untuk mendukung pengambilan keputusan dan/atau pelayanan publik • Kenyataan: • Sistem-sistem informasi bekerja dengan prinsip: garbage-in, garbage-out tergantung kualitas data • Sistem dan proses birokrasi sering memerlukan data/ informasi yang berasal dari sumber-sumber yang berbeda  perlu integrasi data/informasi

  11. Mitos & Kenyataan E-Government #6 • Mitos: pengembangan e-government hanya memerlukan SDM bidang TI saja • Kenyataan: • Banyak urusan pengembangan e-gov yang tidak bisa diselesaikan oleh SDM teknis TI (mis: menentukan strategi dan penahapan pengembangan e-gov) • Pengembangan e-gov menyangkut berbagai bidang selain TI (interdisipliner)

  12. Mitos & Kenyataan E-Government #7 • Mitos: e-government dapat dikembangkan secara bottom-up (dari bawah ke atas) • Kenyataan: • Jika dilakukan secara bottom-up, semakin ke atas akan semakin sulit untuk mengintegrasikan hasil-hasilnya • Pengembangan e-government lebih baik dilakukan secara top-down • Ide, konsep, dan inisiatif berasal dari pimpinan • Perlu kepemimpinan yang tepat

  13. Mitos & Kenyataan E-Government #8 • Mitos: e-government itu mahal, sehingga belum menjadi prioritas • Kenyataan: • Pengadaan sistem komputerisasi dan penyelarasan dengan proses birokrasi memang mahal, tetapi jika berhasil, ada banyak keuntungan dan multiplier effect yang bisa diperoleh • Keputusan pengembangan e-gov memerlukan visi dan strategi yang tepat  kepemimpinan TI (IT leadership)

  14. Mitos & Kenyataan E-Government #9 • Mitos: sasaran e-gov adalah terbangunnya infrastruktur TI dan sistem-sistem informasi yang terintegrasi • Kenyataan: • E-government pada dasarnya adalah strategi mencapai tujuan pemerintahan • Sasaran e-gov tercapai jika tujuan pemerintahan tercapai

  15. Definisi E-Government (Bank Dunia) “government-owned or operated systems of information and communications technologies (ICTs) that transform relations with citizens, the private sector and/or other government agencies so as to promote citizen empowerment, improve service delivery, strengthen accountability, increase transparency, or improve government efficiency” • Pemanfaatan TIK • Transformation relasi • Peningkatan-peningkatan: • Pemberdayaan masyarakat • Pelayanan publik • Transparansi dan akuntabilitas • Efisiensi penyelenggaraan pemerintahan

  16. Definisi E-Government (Bank Dunia) • Pemberdayaanmasyarakat • Pelayananpublik • Transparansidanakuntabilitas • Efisiensipenyelenggaraanpemerintahan Hubungan (relasi) yang lebihefektif, harmonis, danakuntabel Pengembangan saranadan infrastruktur TI

  17. Keberhasilan E-Government • E-government tidak hanya sekedar penerapan TIK, tapi bagaimana TIK bisa “merasuk” ke pemerintah, swasta, dan masyarakat • Penerapan TIK  proses dan layanan secara elektronis  keberhasilannya ditentukan oleh critical mass pihak-pihak yang melakukannya • Pembangunan e-government perlu memperhatikan kelancaran dan keberlanjutan relasi-relasi antar pihak yang terlibat (G-B-C)

  18. Faktor-Faktor Penentu Keberhasilan E-Government

  19. Relasi Antar Stakeholders dalam E-Government Zhiyuan Fang, “e-Government in Digital Era: Concept, Practice, and Development,” International Journal of the Computer, the Internet and Management, Vol. 10, No. 2 (2002): 1-22, http://www.journal.au.edu/ijcim/2002/may02/article1.pdf

  20. Relasi Antar Stakeholders dalam E-Government

  21. Tingkatan Peran TIK Automasi tugas-tugas Integrasi proses dan sumber daya Cara-cara baru Tatanan dan budaya TIK

  22. Peran TIK: Automasi Pemakai melaksanakan tugas-tugasnya secara manual Komputer membantu pemakai melaksanakan tugas-tugasnya

  23. Peran TIK: Automasi • Pembuatan dokumen-dokumen kerja • Kalkulasi data numeris (keuangan, hasil survey, sensus, dsb) • Pemrosesan informasi (laporan-laporan terpadu, ringkasan eksekutif) • Pemasukan, penyimpanan, organisasi, dan pencarian data dalam jumlah besar (pegawai, aset, keuangan, dsb) • Desain grafis dan visual (presentasi, desain arsitektur, gambar kerja, dsb) • Transfer dan pengiriman data (secara elektronis) • Pemantauan dan evaluasi real-time (gunung api, longsor)

  24. Peran TIK: Integrator • TIK menggabungkan beberapa proses dan mekanisme beserta sumber daya pendukungnya dalam sebuah kesatuan utuh • Integrasi bertujuan: • Membangun layanan baru • Meningkatkan efisiensi • Menyediakan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan

  25. Contoh: Integrator Sistem Pelayanan Satu Atap • Banyak unit • Kewenangan yang • berbeda-beda • Prosesbirokrasi • yang berlainan • Banyak data Pemakai melihatnya sebagai satu layanan

  26. Contoh: Integrasi Data Dinas Sosial Penanganan bencana Dinas Kependudukan Dinas Kimpraswil Data kependudukan Data prasarana fisik & fasum Penanganan KLB Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Data kesehatan

  27. Peran TIK: Enabler • Enabler: memungkinkan terjadinya hal yang sebelumnya tidak mungkin dilakukan • Syarat terjadinya proses enabling: • Inovasi • Lingkungan yang kondusif bagi inovasi • Trigger untuk memulai proses perubahan • TIK menawarkan cara-cara baru dalam melakukan berbagai aktivitas

  28. Contoh: TIK Sebagai Enabler Penetrasi TIK: komputer, Internet, telekomunikasi, aplikasi, dsb. Electronic KTP (e-KTP) ... Enabling KTP sebagai bukti identitas Data identitas disimpan dalam sebuah chip Ide & konsep baru, didukung lingkungan

  29. Contoh Kasus: E-KTP Sebagai Enabler • Banyak hal yang bisa dilakukan secara lebih mudah, praktis, dan akurat • Menghindari redundansi (KTP ganda) • Data identitas yang berlaku universal (pendidikan, kesehatan, SIM, pajak, ...) • Akses layanan publik secara mudah (kesehatan, perbankan, transportasi, ...) • Alat transaksi online (jika kartu dapat diisi ‘pulsa’)

  30. Tetapi, sudahkah semuanya dipersiapkan dengan baik? Masalah keamanan? Bagaimana masyarakat dapat memanfaatkannya? Akan dimanfaatkan untuk apa? • Persoalan RELASI: • PMR – Masy • PMR – Swasta • Masy – Swasta • Antar inst. PMR Bagaimana interaksi dengan pihak-pihak lain untuk memaksimalkan manfaat? Bagaimana dengan proses-proses birokrasinya? Sudahkah SDMnya disiapkan? Harian Jogja, 24 Sept 2010

  31. Isu Implementasi E-Government yang Paling Mendasar (di Indonesia) Keselarasan diperlukan sebagai prasyarat untuk mencapai transformasi (perubahan)

  32. Penutup • E-government memang dicirikan oleh pemakaian TIK, tetapi TIK bukanlah tujuan final e-government • Implementasi e-government memerlukan lebih dari sekedar pembangunan TIK • Implementasi e-government memerlukan waktu yang cukup panjang  perlu dukungan untuk keberlanjutannya

More Related