1 / 77

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU. Oleh Drs. H. Muhammad S ani Gubernur Kepulauan Riau. SEMINAR NASIONAL “ P emberdayaan UMKM Sektor Kelautan dan Perikanan dengan pendekatan Ekonomi Biru” Diselenggarakan oleh Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kepri,

kalin
Download Presentation

KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU Oleh Drs. H. Muhammad Sani GubernurKepulauan Riau SEMINAR NASIONAL “ Pemberdayaan UMKM Sektor Kelautan dan Perikanan dengan pendekatan Ekonomi Biru” Diselenggarakan oleh Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kepri, Batam , 11 Februari 2014

  2. OUTLINE • LATAR BELAKANG • VISI DAN MISI KEPULAUAN RIAU • POTENSI SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN • PROGRAM TROBOSANSEKTOR KELAUTAN PERIKANAN PERIODE 2011-2013 • KINERJA KELAUTAN & PERIKANAN KEPRI • RENSTRA PEMBANGUNAN KELAUTAN PERIKANAN 2014-2015 • PENUTUP

  3. I. LATAR BELAKANG

  4. Sejakawalberdirinya Provinsi Kepulauan Riau (2002), kinerjamakroekonomi (sepertinilaiinvestasi, industrialisasi, danpertumbuhanekonomi) dan IPM (Indeks Pembangunan Manusia) Provinsi KEPRI termasuksalahsatu yang terbaikdiantara33 Provinsi di Indonesia. • Namun, pencapaianhasilpembangunan yang cukupbagusitumasihmenyisakan4 permasalahandantantangan (PekerjaanRumah) yang sangatmendasar: • Tingkat kemajuandankesejahteraanmasyarakat KEPRI masihjauhdariharapansegenaprakyat Indonesia, bahwa KEPRI semestinyasejajardenganMalaysiadanSingapura.

  5. TerdapatkesenjangantingkatkemajuandankesejahteraanantarawilayahBBTK (Batam, Bintan, Tanjung Pinang, danKarimun) vsdengan wilayahNAL (Natuna, Anambas, danLingga). Angkapenganggurandankemiskinanmasihtergolongtinggi, dankehidupankeseharianmasyarakat pun masihjauhdarikondisikehidupanmasyarakat di negaramaju, sepertiSingapuradanemerging economiesyang berhasilseperti Malaysia.

  6. Setelah Sebelum *Sumber : BPS. Prov. Kepri, Hasil Sakernas 2006-2012

  7. Dayasaingekonomimasihjauhlebihrendahketimbangnegara-negaratetangga(Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Thailand). Hal inisangatmencemaskankarena di era Globalisasi yang bercirikanpersainganantarbangsa yang semakintajamMaka, hanyabangsa yang berdayasaingtinggilah yang bisamaju, makmur, danberdaulat.

  8. Daya Saing Ekonomi Tahun 2013, Indonesia di posisi 38dari 148 negara yang disurvei (World Competitiveness Year Book, 2013-2014). Tahun 2013, Indonesia berada di urutan ke 5dari negara-negara ASEAN(WEF,2013) 2 Singapura 24 Malaysia Brunei Darussalam 26 37 Thailand 38 Indonesia

  9. 10 Negara dengan Daya Saing Ekonomi Tertinggi di Dunia Swedia 6 Swiss 1 Hongkong 7 Singapura 2 Belanda 8 Finlandia 3 Jepang 9 Jerman 4 Inggris 10 USA 5

  10. Atasdasarkondisi di atas, makasejak kami“DUO HMS”mendapatamanahmemimpinProvinsi KEPRI sebagaiGubernurdanWagub, secaraspasial (kewilayahan) kami menggunakanstrategipembangunanganda (a dual-track development strategy): • Strategi-1: perbaikandanpengembangankebijakanpembangunanuntukwilayahBBTK (Batam, Bintan, Tanjung Pinang, danKarimun) denganindustrimanufakturing, ITC (Information, Telecommunication and Communication), danindustrikreatifsebagaisektorekonomiutama (driver sectors) nya.

  11. Strategi-2: perbaikandanpengembangankebijakanpembangunanuntukwilayahNAL (Natuna, Anambas, danLingga) denganekonomikelautansebagaisektorutamanya. Dalamhaliniekonomikelautan yang dikembangkanmencakup: (1)perikanantangkap, (2)perikananbudidaya, (3)industripengolahanhasilperikanan, (4)industribioteknologikelautan, (5)pariwisatabahari, (6)eksploitasidanhilirisasi (pembangunanindustripetrokimia), dan(7)transportasilaut. • Keduastrategiitu, bukanberarti di wilayah BBKT tidakadapembangunansektorkelautandanperikanan, dansebaliknya.

  12. Mengingat 96% wilayahProvinsi KEPRI berupalaut yang mengandungpotensi SDA danjasa-jasalingkungankelautan yang besardanberagam, kami yakindanmenargetkan, bahwasektorKelautandanPerikanandapatmenjadiprime mover (Penghela) untukmemecahkansejumlahpermasalahan di atas, dansekaligusberkontribusisecarasignifikanbagiterwujudnyaProvinsi KEPRI yang maju, sejahteradanmandirisejajardengan Malaysia danSingapura.

  13. II. VISI DAN MISI KEPULAUAN RIAU

  14. VISI Terwujudnya Kepulauan Riau sebagai Bunda Tanah Melayu Yang Ramah Lingkungan, Sejahtera dan Berakhlak Mulia Berakhlak Mulia dan Ramah Lingkungan Misi Mengembangkan budaya melayu sebagai payung bagi budaya lainnya dalam kehidupan masyarakat. Meningkatkan pendayagunaan sumber daya kelautan. Memberdayakan masyarakat melalui pendidikan dan kesehatan yang berkualitas. Menciptakan iklim investasi yang kondusif bagi dunia usaha. Pengembangan potensi ekonomi lokal dengan menjamin keberpihakan kepada rakyat kecil. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas infrastruktur. Membangun pemerintahan yang bersih dan berwibawa. Mengembangkan perikehidupan yang agamis, berbudaya, berkesetaraan gender serta ramah lingkungan. Mengembangkan wisata yang berbasis kelautan dan budaya setempat.

  15. III. POTENSI SUMBER DAYA KELAUTAN DAN PERIKANAN

  16. Ekonomi kelautan (marine economy) adalah kegiatan ekonomi yang berlangsung di wilayah pesisir dan lautan, dan kegiatan ekonomi di darat (lahan atas) yang menggunakan SDA dan jasa-jasa lingkungan kelautan untuk menghasilkan barang dan jasa (goods and services)yang dibutuhkan umat manusia (Dahuri, 2003; Kildow, 2005).

  17. Sektor Ekonomi Kelautan Perikanan Tangkap(KKP) Perikanan Budidaya(KKP) Industri Pengolahan Hasil Perikanan(KKP) Industri Bioteknologi(KKP) Pertambangan dan Energi Pariwisata Bahari Perhubungan Laut Industri dan Jasa Maritim Sumberdaya Wilayah Pulau Kecil(KKP) Coastal forestry (Hutan Mangrove) Non-conventional resources(KKP)

  18. Potensi Kelautan dan Perikanan • Wilayah KEPRI sebagian besar (96%) berupa laut. • Panjang garis pantai: 2.367,6 km • Potensi produksi lestari (MSY) perikanan tangkap laut:1.059.000ton/tahun (Kajian SDKP Kepri 2011) • Potensi perikanan budidaya sebesar : • Budidaya air laut 455.780 ha • Budidaya air payau 2.538 ha • Budidaya air tawar 733 ha

  19. BATAS WILAYAH PROVINSI KEPRI Utara : BerbatasanLautDengan Kamboja, Vietnam dan Thailand Selatan : Provinsi Babel dan Jambi Barat : Singapure, Malaysia dan Riau Timur : Kalimantan Barat

  20. 01 20 00 LS 110 30 00 BT P.SEKATUNG 19 PULAU TERDEPAN/TERLUAR DI PROVINSI KEPULAUAN RIAU P.SEMIUN P. SEBETUL 05 00 00 LU 107 40 00 BT 04 50 00 LU 109 15 00 BT P.TOKONG BURUNG 04 50 00 LU 107 15 00 BT P.LAUT P.SENOA (Berpenghuni) P.TOKONG BERLAYAR P. SELUAN P.SUBI KECIL (Berpenghuni) P.TOKONG NANAS P. SEDANAU P. MATAK P.MANGKAI P.KEPALA P. SUBI P.DAMAR P. MIDAI P. SERASAN 03 13 00 LU 105 20 00 BT LAUT NATUNA JEMAJA 02 15 00 LU 109 35 00 BT P. TOKONG MALANG BIRU P.NIPAH (TNI) P. PELAMPUNG P. SENTUT P. KARIMUN KECIL (Berpenghuni) P. NONGSA P.BATU BERHANTI P.IYU KECIL 01 13 00 LU 104 30 00 BT P. TAMBELAN 01 13 00 LU 104 15 00 BT 01 13 00 LU 103 40 00 BT 00 55 00 LU 103 05 00 BT • PulauTerdepanberpenghuni: • PulauKarimunAnak • PulauSenoa • PulauSubi Kecil • PulauNipah (Petugas TNI) P. SERUTU 00 01 00 LU 103 47 50 BT P. LINGGA 20 01 40 00 LS 108 13 00 BT 01 02 00 LS 104 22 30 BT 01 05 00 LS 105 56 00 BT

  21. (KEPMEN KP No. KEP.45/MEN/2011) ± 75,5%

  22. IV.PROGRAM TEROBOSAN SEKTORKELAUTAN DAN PERIKANAN 2010-2013

  23. 1. MotorisasiPerikananTangkap • Tahun 2010 s/d 2013 pemberianbantuanKapalIkanuntuknelayansebanyak429unit kapal motordanmesin motor (ketinting) 660 unitkepada 2.433 RTP (RumahTanggaPerikanan), gunamembantupeningkatanjangkauanoperasionalmereka.

  24. Tabel Bantuan Motorisasi Perikanan Tangkap KEPRI Tahun 2010-2013

  25. PeningkatanPendapatanSetelahMendapatBantuanKapal Motor

  26. 2. BantuanAlatPenangkapanIkan Bantuanalatpenangkapikanuntuknelayanmulaitahun 2010hinggatahun 2013 sebanyak34.897pcsalattangkapkepada4.632 RTP Nelayan

  27. 3. PengembanganBudidayaRumputLaut Potensi budidaya rumput laut sebesar 37.000 Ha dengan 1 (satu) Ha dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 4 (empat) RTP.

  28. 4. Magang & PelatihanBagiNelayan Untukmeningkatkankemampuannelayandanpembudidayaikan, semenjaktahun 2010sampai 2013 telahdilatihsebanyak371orangpembudidayaikandanditerjunkan 219 penyuluhperikanandankelautan.

  29. PENYULUH KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU TAHUN

  30. 5. Penguatan Modal Usaha Prov. Kepri telah menyalurkan dana bantuan modal usaha sebesar Rp. 66.269.708.000, telah disalurkan kepada 4.807 (RTP) Melalui Kegiatan : • P3DK Tahun 2011 dengan anggaran Rp. 9.919.708.000 • BLM Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) Rp 8 M (2011), Rp. 11,74 M (2012), dan Rp. 11,94 M di tahun (2013)

  31. 6. Pengembangan Sarana Prasarana Budidaya • Bantuan KJA HDPE s/d Tahun 2013 sebanyak 1.000 unit kantong Keramba Jaring Apung berbahan HDPE untuk 625 RTP Pembudidaya Ikan • Pengembangan perikanan air payau berupa tambak udang dan bandeng dilakukan di Bintan seluas 5 Ha dan di Lingga seluas 20 Ha yang dikelola 100 RTP pembudidaya. • Mulai Tahun 2010 juga telah dibantu pakan untuk pembudidaya ikan sejumlah 3.600 Kg untuk 60 RTP pembudidaya, tahun 2011 dibantu kembali pakan lele sejumlah : 2480 Kg untuk 31 RTP di Tanjungpinang, 4720 Kg untuk 59 RTP di Bintan dan di tahun 2013 ini dibantu pengadaan 4 unit HSRT untuk 20 RTP beserta kelengkapan, pakan, benih,dll Panenperdanatambakudang/bandengdiLingga KJA bantuanuntukpembudidayadiNatunaTahun 2012

  32. 7. PENGEMBANGAN SARANA PENGOLAHAN DAN PABRIK ES • Dalam rangka meningkatkan produk nilai tambah hasil perikanan telah dilakukan pelatihan terhadap kelompok wanita nelayan dan pemberian alat pengolahan kerupuk ikan dan presto kepada kelompok wanita nelayandan UKM, sampaitahun 2013 inisebanyak 555 orang di7 Kab./Kota se Prov. Kepri telah dan akan dibantu pelatihan dan peralatan pengolahan hasil perikanan. Bantuan coolbox untuk membantu menjaga mutu hasil tangkapan nelayan Bantuan alat pengolah hasil perikanan kepada kelompok-kelompok wanita nelayan guna meningkatkan pendapatan keluarga nelayan

  33. Dalam rangka mendukung produksi hasil tangkapan nelayan telah dibangun pabrik es kapasitas 10 ton di Tambelan Kab. Bintandan kapasitas 5 ton di Kijang Bintan. • Tahun 2011 diadakan 1 unit pabrik es kapasitas 20 ton/hari, 1 unit Coldroom kapasitas 100 ton di Pelabuhan Perikanan Pantai Antang-Tarempa, Kab. Kep. Anambas, ditahun 2012 dan 2013 penambahan sarana prasaran dan pendukung tetap dilakukan baik penambahan dermaga serta penyiapan lahan untuk pengembangan investasi di lokasi tersebut. • Selain di Anambas juga telah dibangun 1 unit pabrik es di Kelurahan Kawal Kab. Bintan pada tahun 2013 ini. Bangunan gedung pabrik es di Pelabuhan Antang yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan es bagi nelayan

  34. 8. SASARAN BANTUAN SAPRAS PERIKANAN UNTUK RTP Sejumlah 105.899 RTP (Rumah Tangga Perikanan) yang ada di Provinsi Kepulauan Riau, telah terbantu sebanyak 16.208 RTP(15,30%) atau 48.624Jiwatelahterbantu. Terbantukan 15,30 %

  35. PROGRAM REHABILITASI RUMAH TIDAK LAYAK HUNI UNTUK RUMAH TANGGA PERIKANAN

  36. V.KINERJA PEMBANGUNAN SEKTOR KELAUTAN DAN PERIKANAN

  37. Berdasarkan pada 8 Indikator Kinerja Utama (IKU) Pembangunan Sektor Kelautan dan Perikanan Provinsi KEPRI (lihat beberapa Tabel dan Grafik di bawah), seperti volume produksi, nilai ekspor, kontribusi sektor KP terhadap PDRB, dan pendapatan nelayan  pada umumnya terjadi peningkatan (perbaikan) yang cukup signifikan dari tahun ke tahun.

  38. Indikator KinerjaUtamaKelautan Dan Perikanan Provinsi Kepri

  39. Lanjutan Indikator Kinerja Usaha Keterangan IKU : Indikator Kinerja Usaha

  40. Produksi Kelautan Perikanan Periode Gubernur HM Sani – HM Soerya Respationo Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Riau

  41. Produksi Kelautan Perikanan

  42. Volume ProduksiBudidayaPerikanan (ton) Capaian Volume ProduksiBudidayameningkatsetiaptahunnya, Rata-rata kenaikanpersentase per tahun (2011-2013) sebesar 19,53% *Target Volume produksitahun 2014 *Sumber diolah : Statistik Dinas Kelautan & Perikanan Prov. KEPRI

  43. Volume ProduksiBudidayaRumputLaut (ton) Capaian Volume Produksi Budidaya Rumput Laut meningkat setiap tahunnya, Rata-rata kenaikan persentase per tahun (2011-2013) sebesar 13.3 % *Target Volume produksi tahun 2014 *Sumber diolah : Statistik Dinas Kelautan & Perikanan Prov. KEPRI

  44. Volume ProduksiPerikananTangkap (ton) Rata-rata kenaikan persentase per tahun (2011-2013) sebesar 6.7 % *Target Volume produksi tahun 2014 = 403.291 ton *Sumber diolah : Statistik Dinas Kelautan & Perikanan Prov. KEPRI

  45. Volume & Nilai EksporPerikanan

  46. Periode Gubernur HM Sani – HM Soerya Respationo Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Riau

  47. Periode Gubernur HM Sani – HM Soerya Respationo Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepulauan Riau

  48. PersentaseKontribusi KP Terhadap PDRB Provinsi Capaian Persentase kontribusi KP terhadap PDRB meningkat setiap tahunnya, dengan rata-rata kenaikan persentase per tahun (2010-2013) sebesar 15,25% *2014 Target *Sumber diolah : Dinas Kelautan & Perikanan Prov. KEPRI

  49. Pembiayaan Pembangunan KP dari APBD KEPRI 2008-2013 (milyarRp) Sumber diolah : Dinas Kelautan & Perikanan Prov. KEPRI

  50. PendapatanAsli Daerah (Milyar) Sumber diolah : Statistik Dinas Kelautan & Perikanan Prov. KEPRI

More Related