1 / 46

Menulis Resep

Menulis Resep. Hendra T’ Hartono Dwi Diandini. Penulisan resep LENGKAP. Penulisan resep yang lengkap harus terdiri dari: Inscriptio  nama dokter, alamat, SIP, kota, tanggal, R/ (recipe) Prescriptio  nama obat, bentuk obat, jumlah obat, cara pembuatan (kalo racikan), dll

katina
Download Presentation

Menulis Resep

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Menulis Resep Hendra T’ Hartono DwiDiandini

  2. Penulisan resep LENGKAP • Penulisan resep yang lengkap harus terdiri dari: • Inscriptio nama dokter, alamat, SIP, kota, tanggal, R/ (recipe) • Prescriptio nama obat, bentuk obat, jumlah obat, cara pembuatan (kalo racikan), dll • Signatura cara pemakaian, BSO, jumlah obat, waktu minum • Pro nama pasien, umur, BB (terutama anak2), alamat (kalo obat mengandung narkotika) • Subscriptio  paraf atau tanda tangan (kalo obatnya narkotika) • Yang paling sering dilupakan sama kita itu inscriptio ama pro-nya. Fasil2 udah banyak sekali yang ngeluh katanya mahasiswa selalu lupa sama 2 hal itu. Jadi temen2 jangan sampe lupa ya,, terutama PRO-nya.

  3. Inscriptio Dr. Hendra Tri Hartono SIP 0706259223 FakultasKedokteranUniversitas Indonesia Jl. Salemba Raya no. 6 Jakarta Pusat Jakarta, 1 Juni 2010 R/

  4. Prescriptio • Bentukumum : • Namaobat, bentukobat, dosis, bentukkemasan, jumlahobat • Kaloracikan (misalnyapuyer) dibarisbawahnyadimasukincarapembuatan • Contoh non puyer • Parasetamol tab 500mg No. X • Cream Ketokonazol 2% 10g tube No. I • Contohpuyer Amoksisilin 100 mg s. lactq.s. m.f. pulvdtd. No. XXI Mau bentuk obatnya dulu baru nama obat jg boleh

  5. Signatura • Bentuk umum: • Signatura (S), cara pemakaian, BSO, jumlah obat per minum, waktu minum • Contoh: • S 3 dd tab. I p.c. p.r.n. demam artinya minum 3x per hari, tiap kali minum 1 tablet, sesudah makan, jika demam • S 4 dd c. orig II a.c. artinya minum 4 x per hari, tiap kali minum 2 sendok bawaan (sirup), sebelum makan

  6. Pro • Bentukumum: namapasien, umur, beratbadan (wajibuntuk anak2), alamat (jikaobatmengandungnarkotika) • Contoh: Pro: An. Mike Tyson Usia : 12 tahun BB : 20 kg (alamatnyagakwajibkecualiobatnyaadanarkotika)

  7. Subscriptio • Bentuk umum: cuma tanda tangan atau paraf doang. Tanda tangan untuk obat yang mengandung narkotika, dan paraf kalo obat-obat lain yang tergolong B(bebas), W(bebas terbatas), G(keras), Psy(psikotropika) • Kayanya ga perlu dikasi contoh ya.. Hehee..

  8. Tambahan • Untuk setiap resep jangan lupa ditutup pake garis, trus dikasi tanda tangan atau paraf di sebelahnya, abis itu baru lanjutin ke resep kedua. • Berikut contoh format sebuah resep yang lengkap

  9. Inscriptio Dr. Hendra Tri Hartono SIP 0706259223 Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Jl. Salemba Raya no. 6 Jakarta Pusat Jakarta, 1 Juni 2010 R/ Eritromisin tab 500mg tab No. XXX S 4 dd tab I a.c. R/ Parasetamol tab 500mg tab No. X S 3 dd tab I p.c. p.r.n. demam R/ Povidon Iodin 1% fls No. I S 2 dd garg. Pro : Tn. Adam Usia : 40 tahun Prescriptio, signatura, subscriptio Jangan lupa garis penutup setelah tiap resep Pro

  10. PERHATIAN!! • Di contoh kasus2 di bawah ini, cuma akan dijelasin gimana cara perhitungan dosis dan gimana cara nulisnya • Untuk penulisannya demi menghemat tempat, bagian inscriptio dan pro akan dihilangkan. Jd ntar cuma prescriptio ama signaturanya doang • Tp JANGAN sampe lupa ya teman2 untuk nulis inscriptio ama pro waktu OSCE nanti!!

  11. Yang bakalan dibahas • Pulveres (puyer) • Kapsul/tablet/pil • Obat sirup • Obat kumur • Obat topikal • Infus dan injeksi • Obat tetes

  12. Pulveres (puyer) • Penulisan resep utk puyer sedikit beda, karena disini kita minta farmasi untuk ngebuatin • Contoh: R/ amoksisilin 100mg s. lact q.s. m.f. pulv. dtd. no. XXI S 3dd pulv I p.c • s. lact q.s.  artinya ditambahkan s. lactis secukupnya. • m.f. pulv. dtd. No. XXI  buat dan campurlah dalam bentuk pulveres (puyer), masing2 dengan dosis diatas sebanyak 21 buah. • Kalo obatnya lebih dari 1 (misalkan acetosal ama luminal ama codein), ketiga obat itu ditulis terpisah2 (dibikin 3 baris), abis itu baru tulis s.lact q.s kalo perlu

  13. Contoh Kasus • An. Puri, 18bln, BB 12kg, dibawa ke dokter krn demam tinggi sejak 2 hari lalu. • Berikan antibiotik dan antipiretik per oral dlm bentuk puyer • Amoksisilin, dosis anak 25-50 mg/kg BB/hari, 3x sehari, selama 7 hari, minum sesudah makan, puyer masukan ke dalam kapsul • Parasetamol, dosis anak 10-15 mg/kg BB/kali, 3x sehari, selama 3 hari, minum sesudah makan bila demam

  14. Penyelesaian • Pertama untuk antibiotiknya (amoksisilin) kita itung dulu dosis yg diperluin • Dosis 25-50 mg/kg BB/ hari  krn anaknya 12kg  300 – 600 mg / hari (kita ambilnya yg kecil aja 300mg/hari) • Karena itu per hari, jadinya per kali minum 100mg • Butuh 21 buah krn minum 3x sehari selama 7 hari • Untuk antipiretiknya (parasetamol) • Dosis 10-15mg/kg BB/kali  120 – 180mg/kali • Yg ini udah per kali minum, jd ga usa repot2 lg • Butuh 9 buah krn 3x sehari selama 3 hari

  15. Penulisan resepnya (seperti biasa inscriptionya gak ditusis ya) • Amoksisilin R/ Amoksisilin 100mg s. lact. q.s. m.f. pulv. dtd. No. XXI da in caps S 3dd caps I p.c. ** da in caps artinyamasukankedalamkapsul • Parasetamol R/ Parasetamol 120mg s. lact. q.s. m.f. pulv. dtd. No. X S 3dd pulv I p.c. p.r.ndemam ** jumlahnya 10 digenapin, nanggungcuma 9 soalnya ** jgnlupajuganulis PRO-nyaya

  16. Kapsul / Tablet / Pil • 3 jenis obat padat ini mirip2 cara penulisan resepnya • Yang beda otomatis ya bentuk sediaan obatnya doang. Kalo kapsul ya brati nanti tulisnya caps, kalo tablet ya tab, kalo pil ya pil • Obat-obat jenis kaya gini mestinya salah satu yg paling sering, dan paling simpel penulisannya, jd jgn sampe lupa ya. hehe.

  17. Contoh kasus • Nn. Intan, 18 thn, BB 42kg, dtg kr dokter karena demam dan tenggorokan sakit untuk menelan. Intinya dy faringitis ;p • Berikan terapi untuk pasien • Antibiotik  amoksisilin, 3x sehari 500mg, selama 7 hr, sesudah makan • Antipiretik  parasetamol, 3x sehari 500mg, selama 3 hari, sesudah makan, bila demam

  18. Penyelesaian • Antibiotik  amoksisilin • Dosis 500mg 3x sehari selama 7 hari • Jumlah yg diperlukan  21 buah • Antipiretik  parasetamol • Dosis 500mg 3x sehari selama 3 hari • Jumlah yg diperlukan  9 buah  buletin jd 10 buah

  19. Penulisan resep • Amoksisilin R/ Caps amoksisilin 500mg no. XXI S 3 dd caps I p.c **utk tau parasetamol ato amoksisilin itu bentuknya tablet ato kapsul ya mau ga mau diapalin ;p ** bentuk sediaannya bisa diliat di MIMS • Parasetamol R/ Tab parasetamol 500mg no. X S 3 dd tab I p.c. p.r.n demam

  20. Sirup • Mengandung byk gula  sering jd bentuk obat pilihan utama untuk anak-anak • Biasanya bentuk kemasannya dalam flask (fls) • Takaran minumnya biasanya sesuai dengan ukuran sendok asli / bawaannya • Biasa sering ada istilah forte  artinya dosis yg tingginya • Contoh amoksisilin sirup ada yg 125mg/5cc atau ada jg yg 250mg/5cc  nah yg 250mg/5cc ini bisa disingkat jadi amoksisilin sirup forte

  21. Contoh kasus • Kasusnya sama kyak yg pulveres diatas • An. Puri, 18bln, BB 12kg, dibawa ke dokter krn demam tinggi sejak 2 hari lalu. • Berikan antibiotik sirup • Amoksisilin, dosis anak 25-50 mg/kg BB/hari, 3x sehari, selama 7 hari, minum sesudah makan,

  22. Penyelesaian • 25-50mg/kg BB/hari 300 – 600mg/hari  100 – 200mg/kali • Karena 100-200mg/kali minum dan ukurannya ada yg 125mg/5cc ama 250mg/5cc  kita pilih yg 125mg/5cc aja jd gak usah repot • 3x7  21 kali minum  21x 5cc  105 cc • 1 botol amoksisilin sirup isinya 60ml, jadi kita butuh 2 botol

  23. Penulisan resep R/ Amoksisilin syr 125mg/5cc fls No. II S 3dd c.orig I p.c. Sendok original/bawaan dari obatnya (dlm hal ini 5cc)

  24. Obat kumur • Penulisan obat kumur juga gak susah, Cuma yg perlu diinget itu bentuk sediaannya ama bentuk kemasannya. • Obat kumur ini kita juga cuma dapetnya di modul pengindraan dan dikit bgt, bahkan cuma 1 soal. Jadi ini langsung ke contohnya ya.

  25. Contoh kasus • Resepkan obat kumur berikut untuk pasien faringitis! • Solusio povidon iodin 1% dikumur 2x sehari (kumur untuk faring) • Penyelesaian: R/ Sol Povidon iodin 1% fls No. I S 2 dd garg Flask  botol kaca Solusio

  26. Obat Topikal • Obat topikal ini perhitungan dan penulisannya juga agak berbeda karena bentuknya yg biasa salep ato krim ato sejenisnya (obat luar). • Untuk perhitungannya yg gw dapet dr fasil farmasi sih menggunakan cara 9%, yang membagi regio-regio tubuh jadi 9%. Lebih jelasnya bisa diliat di slide berikutnya.

  27. Ini persen2 regio tubuh yg bisa dijadiin patokan. • Gambar ini ada yg kurang, yaitu telapak tangan dan telapak kaki sendiri masing2 besarnya 1% • Bahkan kalo ini bngung, kata fasilnya bisa kira2 aja pake seukuran telapak tangan (1%). • Jadi kalo misalkan lukanya (yg mesti diolesin) itu seluruh lengan kanan brati 9% total.

  28. Kalo misalkan gak sampe 1 lengan ya brati itungnya kira2 pake besar telapak tangan ya. • Tapi yang bingungin itu ada jg fasil dr klompok lain yg blg gak bisa pake cara gini. Dy blg itungnya mesti pasti brapa x brapa cm gitu. • Ntah mana yg bener, tp gw akan tetep pake cara yg pertama (yg persen2an td itu) • Trus kalo kita udah tau berapa persen besar lukanya buat apa? Nah gunanya itu untuk nentuin seberapa byk krim yg dibutuhin. • Itungannya yaitu: tiap 1% area tubuh  butuh ½ gram krim

  29. Contoh kasus • Tn. T, 44 th, mengeluh gatal2 di kepala dan berketombe. Selain itu di lipat paha kanan dan kiri juga terdapat bercak merah kehitaman yg gatal. • DK : tinea kapitis dan tinea kruris • Tulis resep untuk terapi topikal • Tinea kapitis  Ketokonazol 2% shampo. 1 botol isinya 100ml. Oles dan bilas setelah 5-10 menit, 2x seminggu selama 14 hari, pada pagi hari. • Tinea kruris  Ketokonazol krim 2% (pilihan kemasan ada tube yg 5g dan 10g), 2x sehari (pagi dan malam) selama 3 hari, oleskan pada bag yg sakit.

  30. Penyelesaian • Untuk yang tinea kapitis sediaannya dalam bentuk shampo. Kenapa? Karena kalo di kepala (bagian yang berambut) gak lazim dikasi krim. • Penghitungannya: • Untuk yang tinea kapitis gak usah bingung. Jumlah botolnya 1 aja, krn kemasannya 100ml per botol. Sedangkan pakenya cuma dikit  4 kali selama 14 hari. • Untuk tinea kruris, anggaplah lipatan paha itu besarnya setelapak tangan, maka 1%.  karena kanan kiri jadi 2%  jadi total butuh 1gr krim tiap kali pakai. • Karena butuhnya 6x (2x3)  total butuh 6 gram. Jadi kita pakenya tube yang 10 gram aja.

  31. Penulisan resep • Tinea kapitis R/ Shampo Ketokonazol 2% 100ml fls No.I S 2x seminggu o.m. **kata fasilnya kalo 2x seminggu susah bhs latinnya jd ditulis pake indo jg gpp ** o.m. (omni mane)  tiap pagi • Tinea kruris R/ cream ketokonazol 2% tube 10g No.I S u.e. 2dd applic part dol m.et.v ** u.e (usus externum)  untuk obat luar **applic part dol  oleskan pada daerah yang sakit **m.et.v (mane et vespere)  pagi dan malam

  32. Infus dan Injeksi • Peresepan untuk infus dan injeksi cukup byk, tp gak tlalu susah utk diapalin. Kita inget2 aj kalo mau infus n injeksi yg dibutuhin apa aj. • Untuk infus dan injeksi kita butuh: • Obatnya  bentuknya biasanya bubuk/serbuk  jadi jgn lupa utk ngeresepin air utk ngelarutin obatnya • Water for Injection • Infus setnya (kalo ga ada infus set ya gak mungkin bisa nginfus) • Spuit (ada ukurannya) • Cairan infusnya (e.g. dextrose, dll) • Kanul intravena • Masing2 diatas ini butuh peresepan sendiri2 ya.

  33. Perhitungan tetes2an infus • 1cc infusdewasa 20 tetes • 1cc infusanak  60 tetes • 1cc blood set  15 tetes • Jangan lupa untuk menambahkan jumlah obatnya • Contoh perhitungan • 100 cc infus + obat 30 ccdalam 30 menit untuk infus orang dewasa • (100+30) x 20 : 30 = 86 tetes/menit

  34. Contoh kasus • Tn. A 40 th, ke IGD dgn keluhan demam tinggi sore hari. Kesadaran berkabut, bradikardi relatif, lidah kotor, nyeri abdomen, hepatomegali • DK : demam tifoid • Resepkan terapi antibiotik sediaan injeksi • Ceftriakson injeksi 1g, 1x3g dalam dextrose 5% 100cc selama 30menit selama 3-5 hari • **setiap 1g obat harus larutkan ke dalam 10mL aquabidest pro injeksi IV

  35. Penyelesaian • Dextrose 5%  ini cairan infusnya  mesti dimasukin obatnya 3g ke cairan infus ini. • Setiap hari cuman diinfus sekali selama 30 menit  terapi selama 3-5 hari. Anggeplah kita pake yg 5 hari. • Total obat yg diperluin  15 vial (3g x 5hr) • Krn obat 3g/hari, jadi kita butuh Water for injection (WfI) sebanyak 30ml untuk pelarutnya • Sediaan WfI yg tersedia itu 25ml/flc. Jadi dalam 1 hari butuh 2 flc. (jgn lupa air sisanya gak bisa disimpen buat bsok, krn WfI ini sekali pake doang, jd gak bisa itung total butuh pelarutnya trus lgsg dibagi 25ml gitu) • Krn kita selama 5 hari  butuh 10flc WfI • Butuh spuitnya yg 10cc krn kita mesti campur obatnya dgn 10ml WfI tiap 1g

  36. Penulisan resepnya Untuk R/ InjCeftriaxon 1g vial No.XV S pro inj R/ Spuit 10cc No. V S pro inj R/ Water for Injection flc No. X S pro inj R/ Infus set No.I S pro infus R/ Infus Dextrose 5% 100cc kolf No. V S pro infus R/ Kanulintravena (Venflon) 18 No.I S pro infus Boleh juga diganti Sol (solusio) Ukurannya Venflon ini nama merknya. Boleh ditulis lgsg venflon aja tanpa kanul intravenanya.

  37. Obat tetes • Obat tetes untuk mata ama telinga gak beda banyak. Cuma ntar pas bagian cara pemakaiannya yg perlu dibedain. • Telinga  auric • Mata  oculo

  38. Contoh kasus tetes telinga • An. Puri 18 bln, 12kg, demam, telinga kanan keluar cairan warna kuning berbau • DK : Otitis Media Supuratif • Berikan obat tetes telinga: • Untuk cuci telinga : solusio H2O2 3%, diberikan 2x sehari 10 tetes pada telinga yg sakit (kanan) • Untuk antibiotik topikal : Ofloxacin, diteteskan 2x sehari 2 tetes pada telinga sakit setelah dicuci

  39. Penulisan resep R/ Sol H2O2 3% 5cc S 2dd gtt X auric dex R/ Sol Ofloxacin fls No.I S 2dd gtt II auric dex setelah dicuci Gutta = tetes Telinga kanan

  40. Contoh kasus tetes mata • Tn. Tegar 55 th, ke IGD krn mata kanan kiri merah dan pedih kalo kena cahaya. 2 hr lalu krn kemasukan serpihan logam. Pengelihatan buram • DK: ulkus kornea ODS e.c. bakteri • Berikan obat • Antibiotik topikal gentamycin tetes mata (solusio)  1 tetes tiap jam pada mata kanan dan kiri • Antibiotik topikal gentamycin salep  oles 1x sehari malam hari sebelum tidur pada mata kanan dan kiri • Siklopegik sulfas atropin tetes mata  1 tetes 3x sehari pada mata kanan dan kiri

  41. Penulisan resep R/ Gentamycin eyedrops fls No.I S omnihora gtt I o.d.s R/ Gentamycin eye ointment 5g tube No.I S 1dd applic o.d.s a.n. R/ Sulfas atropin eyedrops fls No.I S 3dd gtt I o.d.s Tiap jam Ante noctem  sebelum tidur Oculo dextra sinistra  mata kanan kiri

  42. Selamat Belajar teman2 buat OSCEnya

More Related