1 / 35

SUMBER HUKUM AJARAN ISLAM

SUMBER HUKUM AJARAN ISLAM. Dasar: Al-Quran surat al-Nisa’ (4): 59:.

kendra
Download Presentation

SUMBER HUKUM AJARAN ISLAM

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SUMBER HUKUM AJARAN ISLAM

  2. Dasar: Al-Quran surat al-Nisa’ (4): 59: يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا (النساء: 59).

  3. Dasar: Sunnah/Hadits كَيْفَ تَقْضِىْ إِذَا عَرَضَ لَكَ قَضَاءٌ، قَالَ أَقْضِىْ بِكِتَابِ اللهِ، قَالَ فَإِنْ لَمْ تَجِدْ فِى كِتَابِ اللهِ، قَالَ فَبِسُنَّةِ رَسُوْلِ اللهِ، قَالَ فَإِنْ لَمْ تَجِدْ فِى سُنَّةِ رَسُوْلِ اللهِ، قَالَ أَجْتَهِدُ رَأْيِىْ وَلَا آلُوْ، فَضَرَبَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَدْرَهُ، وَقَالَ الحَمْدُِ للهِ الّذِيْ وَفَّقَ رَسُوْلَ رَسُوْلِ اللهِ لِمَا يُرْضِى اللهُ وَ رَسُوْلُهُ (رواه أحمد وأبو داود و الترمذى).

  4. 3 2 1 SUMBER HUKUM AJARAN ISLAM AL-QUR’AN AS-SUNNAH / HADITS IJTIHAD

  5. DEFINISI ALQURAN Secara etimologis: Al-Quran (Arab: al-Qur’an) berarti bacaan. Terminologis: Al-Quran adalah kalamullahyang diturunkan kepada Nabi Muhammaddengan perantaraan Malaikat Jibril dengan menggunakan bahasa Arab, kepada seluruh umat manusia.

  6. HIKMAH AL-QURAN TURUN BERANGSUR-ANGSUR • Mudah dimengerti dan dilaksanakan. • Mudah dihafal. • Turunnya ayat sesuai dengan peristiwa yang terjadi akan lebih mengesankan dan mudah dihayati. • Sebagai jawaban atas pertanyaan-pertanyaan para sahabat.

  7. PEMBAGIAN AYAT-AYAT AL-QURAN • Ayat-ayat Makkiyah dengan ciri-ciri: • a. Umumnya pendek- pendek. • b. Didahului kata ياَاَيُّهَاالنَّاسُ • c. Berisi keimanan, pahala dan ancaman, kisah-kisah umat terdahulu dan akhlak. • Ayat-ayat Madaniyah dengan ciri-ciri: • a. Umumnya panjang. • b. Didahului kata ياَاَيُّهَاالَّذِيْنَ أَمَنُوْا • c. Berisi syariah, baik yang terkait dengan • ibadah atau muamalah.

  8. 1 Prinsip-prinsip aqidah – syariah – akhlak. Janji dan ancaman. 2 Sejarah nabi-nabi dan umat terdahulu. 3 3 Berita tentang zaman yang akan datang. 4 4 Prinsip-prinsip ilmu pengetahuan. Sunnatullah. 5 6 ISI AL-QURAN

  9. 1 Mauidzah,hudan,rahmat,syifa’ ( Yunus, 10 : 57 ) Mushaddiq dan muhaimin (Al-Maidah, 5: 48 ) 2 Hudan, bayyinat, dan furqan (Al-Baqarah ,2: 185) 3 3 Tibyan, hudan, rahmat, dan busyra. (Al-Nahl ,16: 89) 4 4 FUNGSI ALQURAN BAGI UMAT MANUSIA

  10. Wassalam TERIMA KASIH

  11. ************************ HADIS

  12. DEFINISI HADIS Secara etimologis: Sunnah: jalan, tradisi, UU, cara, dll. Hadis: baru, dekat, kabar, dll. Istilah yang hampir identik: Sunnah, hadis, khabar, dan atsar. Terminologis: Segala sesuatu yang berasal (dinukil) dari nabi Muhammad, baik berupa perkataan, perbuatan, maupun penetapan beliau.

  13. PERBEDAAN ALQUR’AN, HADIS DAN HADIS QUDSI ALQUR’AN HADIS HADIS QUDSI ISI DAN REDAKSI DARI ALLAH ISI DAN REDAKSI DARI NABI ISI DARI ALLAH, REDAKSI DARI NABI

  14. SANAD MATAN RAWI Persambungan Pembawa dengan Penerima Hadis Isi atau Materi Hadis Yang me- riwayatkan Hadis atau Sanad terakhir BAGIAN-BAGIAN SUNNAH

  15. Contoh : • عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللهُ تَعَالىَ عَنْهُ قَالَ: • نَهَى رَسُوْلُ اللهِ صَلَّي اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ المُتْعَةِ عَامَ خَيْبَرِ • - رَوَاهُ اْلبُخَارِى وَ مُسْلِمٌ.

  16. MACAM-MACAM SUNNAH • Bentuk: Qauliyah (perkataan), Fi’liyah (perbuatan), dan Taqririyah (penetapan). • Jumlah perawi: Mutawatir, Masyhur, dan ahad. • Kualitas: Shahih, Hasan, Dla’if, dan Maudlu’ (palsu). • Diterima/tidaknya: Maqbul dan Mardud. • Orang yang berperan: Marfu’, Mauquf, dan Maqthu’. • Pembagian lain: Mu’an’an, Munqathi’, dll.

  17. BENTUK Kualitas Sanad Mutawatir, Masyhur, Ahad Shahih, Hasan, Dhoif, Maudlu FI’LIYAH, QAULIYAH, TAQRIRIYAH Klasifikasi Sunnah Jumlah Perawi

  18. 1 2 3 5 4 Ta’qid, menguatkan, Cont: Tentang hukum haram sekutukan Allah (Luqman:13) Tasrih, Penjelas atau memerinci, Cont: Perintah salat (An-Nisa: 103) Taqyid, Membatasi kemutlakan Cont : Batasan wasiat Tahkim.menetapkan hukum baru,cont: HR Muslim menetapkan haram makan binatang buas bertaring dan burung bercakar kuat. Tahsis, Mengkhususkan, memberi pengecualian Cont: Haram makan bangkai (Al-Maidah:3) Dikuatkan oleh HR Bukhari Muslim Diperjelas dalam HR Bukhari Dibatasi oleh HR Bukhari Muslim Sebesar 1/3nya. HR Ibnu Majah, kec Bangkai ikan dan belalang Fungsi Sunnah Terhadap Alquran

  19. Wassalam TERIMA KASIH

  20. 3. IJTIHAD Definisi: • Etimologis: bersungguh-sungguh اِجْتَهَدَ –َيَجْتَهِدُ – اِجْتِهَادٌ • Terminologis: mencurahkan segenap kemampuan berfikir untuk mengeluarkan hukum syar’iy yang praktis (‘amaliy) dari dalil-dalil al-Quran dan Sunnah. • Mujtahid: orang yang melakukan ijtihad.

  21. DASAR PENGGUNAAN IJTIHAD • Al-Quran: Surat al-Nisa’ (4): 59. • Sunnah: hadis tentang diutusnya Muadz menjadi hakim di Yaman. • Logika: nash-nash al-Quran dan Sunnah terbatas, sedang peristiwa manusia tidak terbatas.

  22. OBJEK/MEDAN IJTIHAD • Masalah yang ditunjuk oleh nash yang zhanniy,bukan yang qath’iy. • Masalah baru yang hukumnya belum dijelaskan oleh nash. • Masalah baru yang hukumnya belum diijma’kan (disepakati). • Hukum yang ‘illatnya (alasan hukumnya) diketahui.

  23. SYARAT-SYARAT MUJTAHID • Menguasai dalil-dalil hukum dari al-Quran dan Sunnah. • Menguasai bahasa Arab dengan ilmu-ilmunya. • Mengetahui masalah-masalah yang sudah diijma’kan. • Menguasai ilmu ushul fikih/metodologi hukum Islam. • Mengetahui maqashidusy syari’ah (maksud-maksud ditetapkannya hukum Islam). • Mengetahui asbabun nuzul dan asbabul wurud. • Mengetahui IPTEK.

  24. METODE/CARA BERIJTIHAD • Ijma’ • Qiyas • Istihsan • Istishlah • Istishhab • ‘Urf • Syar’u Man Qablana • Saddudz Dzri’ah • Madzhab Shahabi

  25. Ijma’ Definisi: Kesepakatan ulama tentang suatu hukum sepeninggal Nabi Muhammad Saw. Ijma’ ada dua: 1. Ijma’ sharih: jelas pendapatnya/ mempraktikkannya. 2. Ijma’ sukuti: tidak jelas pendapatnya/diam. Contoh ijma’: kesepakatan para sahabat untuk mengangkat Abu Bakar menjadi Khalifah sepeninggal Nabi Saw. dan kodifikasi al-Quran

  26. Qiyas (analogi): Definisi: Menyamakan hukum suatu masalah yang belum ada nashnya dengan hukum suatu masalah yang sudah ada nashnya, karena adanya persamaan ‘illat. ‘Illat: suatu sifat yang menjadi dasar untuk menetapkan hukum.

  27. Rukun dan Macam Qiyas: Rukun Qiyas: 1. Ashal (pokok) 2. Far’u (cabang) 3. Hukum ashal 4. ‘Illat 5. Hukum cabang Macam-macam Qiyas: 1. Qiyas aula 2. Qiyas musawi 3. Qiyas syibh 4. Qiyas dalalah

  28. Istihsan Definisi: Meninggalkan qiyas jali / nyata (kulli / umum) untuk menjalankan qiyas yang khafi/tidak nyata (istisna’ / pengecualian) karena adanya dalil yang menurut logika membenarkannya.

  29. Mashlahah Mursalah (Istishlah) Definisi: Menetapkan hukum berdasarkan kemaslahatan. Contoh: Seperti: mengadakan LP, uang, ijazah, surat nikah, dll. Istishlah banyak digunakan oleh golongan Malikiyah.

  30. Istishhab Definisi: Menetapkan hukum menurut keadaan yang terjadi sebelumnya sampai ada dalil yang merubahnya Contoh: Seorang perempuan yang ditinggal suaminya pergi dan tidak ada kabar tentang suaminya tersebut tetap sebagai isteri yang sah. Istishhab banyak digunakan oleh golongan Syafi’iyah.

  31. ‘Urf (adat) Definisi: Kebiasaan yang baik, berupa perkataan atau perbuatan. ‘Urf ada dua macam: 1. ‘Urf shahih, contohnya peringatan maulud Nabi Muhammad Saw., Isra’ Mi’raj, dll. 2. ‘Urf yang fasid (rusak), contohnya kebiasaan mabuk, labuhan, dll.

  32. Syar’u man qablana Definisi: Syariat ummat sebelum Nabi Muhammad Saw. Prinsipnya boleh selama ada penjelasan al-Quran (nash.)

  33. Saddudz Dzari’ah Definisi: Mencegah sesuatu yang menjadi perantara kerusakan. Contoh: Dilarang belajar main kartu karena mengarah ke perjudian, dll.

  34. Madzhab Shahabi Definisi: Hukum yang ditetapkan oleh sahabat Nabi Muhammad Saw.

  35. SEKIAN DAN TERIMA KASIH

More Related