700 likes | 3.28k Views
Analisa DAN PENILAIAN kesehatan bank. Rita tri yusnita Sumber : BLKL, Edisi 2, Sigit Triandaru & Totok Budisantoso, Salemba Empat Uang, Perbankan dan Ekonomi Moneter, Mandala Manurung & Prathama Rahardja, FEUI Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank, H. Ahmad Rafiki , BBA, MMgt.
E N D
Analisa DAN PENILAIAN kesehatan bank Rita tri yusnita Sumber: BLKL, Edisi 2, Sigit Triandaru & Totok Budisantoso, Salemba Empat Uang, Perbankan dan Ekonomi Moneter, Mandala Manurung & Prathama Rahardja, FEUI Bank dan Lembaga Keuangan Bukan Bank, H. Ahmad Rafiki, BBA, MMgt. Bank dan Lembaga Keuangan, Drs. Supriyanto, MM.
PENGERTIAN KESEHATAN BANK • Kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu mememuhi semua kewajibannya dengan baik dengan cara-cara yang sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku. • Tingkat kesehatan bank merupakan hasil penilaian kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja suatu bank melalui penilaian faktor permodalan, kualitas aset, manajemen, rentabilitas, likuiditas, dan sensitivitas terhadap resiko
Tujuan penilaian kesehatan bank • Tolokukurbagimanajemenuntukmenilaiapakahpengelolaan bank dilakukansejalandenganazas-azasperbankan yang sehatdansesuaidenganketentuan yang berlaku. • Tolokukuruntukmenetapkanarahpembinaandanpengembangan bank baiksecara individual maupunperbankansecarakeseluruhan
DasarHukumPenilaian Tingkat Kesehatan Bank Oleh Bank Indonesia • DasarHukum I UU No. 10 Thn 1998, Undang-UndangPerbankan. • DasarHukum II UU No. 3 Thn 2004, Undang-Undang Bank Sentral. • Surat Edaran BI No. 6/23/DPNP 31 Mei 2004 kepada semua bank umum yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional perihal sistem penilaian tingkat kesehatan bank umum • Peraturan BI No. 6/10/PBI/2004 12 April 2004 tentang sistem penilaian tingkat kesehatan bank umum, bank wajib melakukan penilaian tingkat kesehatan bank secara triwulanan untuk posisi bulan Maret, Juni, September, dan Desember.
METODE PENILAIAN • PENILAIAN DILAKUKAN DENGAN MENGKUANTIFIKASIKAN DUA ASPEK: • Aspekpertamamencakup lima faktor yang dikenalsebagaiCAMEL • AspekkeduamencakupfaktorpenilaianterhadapPelaksanaanketentuanyang sanksinyadikaitkandenganctingkatkesehatan • KUANTIFIKASI TERSEBUT DIMUNGKINKAN DILAKUKAN PENILAIAN LEBIH LANJUT DGN MENGGUNAKAN JUDGEMENTYAITU: • Judgementyang berkaitandengan penilaiantambahanuntukmendapatkantingkatkesehatanyang sebenarnya • Judgementyang berkaitandengan faktor-faktoryang menggugurkan
PenilaianTingkat KesehatanBank Asset Management Earning Capital CAMELS Sensitivity Liquidity
FAKTOR-faktor YanG DINILAI CAMEL BOBOTBOBOT BPR BANK UMUM • Permodalan 30% 25% • KualitasAktivaProduktif30% 30% • KualitasManajemen 20% 25% • Rentabilitas 10% 10% • Likuiditas 10% 10% PELAKSANAAN KETENTUAN • BMPK (Batas MaksimumPemberianKredit) • PDN (PosisiDevisaNeto; khusus Bank UmumDevisa) FAKTOR JUDGEMENT • Faktor yang menggugurkan
PREDIKAT • TINGKAT KESEHATAN DIGOLONGKAN DALAM EMPAT KETEGORI. • SISTEM PEMBERIAN NILAI DALAM MENETAPKAN TINGKAT KESEHATAN DIDASARKAN PADA “SISTEM KREDIT” DENGAN NILAI KREDIT : 0 – 100 • NILAI KREDIT PREDIKAT 81 – 100 SEHAT 66 -< 81 CUKUP SEHAT 51 -< 66 KURANG SEHAT 0 -< 51 TIDAK SEHAT
1. PERMODALAN (Capital) • Mengukurkemampuan bank dalamrangkapengembanganusaha & menampungresikokerugian • Mengukur kecukupan pemenuhan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) terhadap ketentuan yang berlaku • Penyediaan Modal didasarkanpadaAktivaTertimbangMenurutResiko (ATMR) • KewajibanPenyediaan Modal Minimum (CAR) => Modal (inti+pelengkap)/ATMR • Rasio 8% predikat SEHAT Nilai Kredit (NK) = 81 Setiapkenaikkan 0,1% Nilai Kredit (NK)ditambah 1 dengan maksimal100. • Rasiodibawah8% atau 7,9% predikat KURANG SEHAT NK = 65 Setiappenurunan 0,1% dari 7,9% NK dikurangi 1 dgn min 0. • HasilPenilaian NK komponen Bobot 30% S : >= 8,0% KS : >= 6,5% - < 8,0% TS : < 6,5%
Modal x100% Capital Adequacy Ratio (CAR)= ATMR CAR = 8% PERMODALAN (lanjutan) Capital Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) = CAR
2. KUALITAS AKTIVA PRODUKTIF(KAP)/Assets Quality • Menunjukkankualitaspenanamanaktivasertaporsipenyisihanutkmenutupikerugianakibatpenghapusanaktivaproduktif • Semuaaktiva rupiah/valas yang dimilikioleh bank dgnmaksuduntukmemperolehpenghasilan (SE No.26/4/BPPP tgl. 27 Mei 1993) • Aktivaproduktifdigolongkanmenurutkualitasnyaberdasarkankolektibilitas • BPR Lancar, KurangLancar, Diragukan, Macet; • BU L, DalamPerhatianKhusus, KL, D, M • UnsurAktiva Produktif (AP) yang diklasifikasikan • BPR KL = 50%, D = 75%, M = 100%; • BU DPK = 25%, KL = 50%, D = 75%, M = 100% • Unsur AP • untukBPR Kreditygdiberikan, SuratBerharga, Penempatanpadabank lain (kecualigiro) danpenyertaan. • UntukBU Kreditygdiberikan, SuratBerharga, Penempatanpadabank lain (kecualigiro) danpenyertaansertaoff-balanced
Bobot Total KAP 30% • Rasio KAP (APD/AP) bobot 25% - Rasio 22,5% ataulebih NK = 0 dansetiappenurunan0,15% NK ditambah 1 dengan maks 100 BPR. - Rasio 15,5% ataulebih NK = 0 dansetiappenurunan0,15% NK ditambah 1 dengan maks100 BU. - Rasio KAP padaprinsipnyamenggunakan data Laporan Bulanan BPR/BU, hasil pemeriksaanataulainnya, termasuklaporanmanajementtgperbaikan KAP. • Rasio PPAP/PPAPWD bobot 5% - Rasio 0% NK = 0 dansetiapkenaikkan 1% NK ditambah 1 dgnmaks 100. - Pembentukan PPAPWD : BPR 0,5% dari AP Lancar; 10% dariAP KurangLancar; 50% dari AP Diragukan; dan100% dari AP Macet. BU 1% dariAPDPK; 5% dari AP Lancar; 15% dari AP KurangLancar; 50% dari AP Diragukan; dan 100% dari AP Macet.
HasilPenilaianRasio KAP (APD/AP) - S : 0,00% - <=10,35% - CS : >10,35% - <=12,60% - KS : >12,60% - <=14,85% - TS : >14,85% • HasilPenilaianRasio PPAP/PPAWD - S : >=81,0% - CS : >=66,0% - <81,0% - KS : >=51,0% - <66,0% - TS : <51,0%
AktivaProduktif yang Diklasifikasikan (APD) x100% KAP= Total AktivaProduktif(AP) Lanjutan • Asset(KualitasAktivaProduktif) • Kualitas Aktiva produktif dapat dihitung dengan: • rasio aktiva produktif (KAP) ; dan • rasio Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif (PPAP) yang dibentuk pada PPAP yang wajib dibentuk (PPAPWD)
PPAP yang telah dibentuk (PPAP) PPAP= x100% PPAP yang wajib dibentuk (PPAPWD) Lanjutan • Asset(KualitasAktivaProduktif • Setiap bank wajib membentuk PPAP atau Cadangan kerugian terhadap aktiva produktif (cadangan piutang ragu-ragu) yang cukup guna menutupi resiko kerugian.
3. MANAJEMEN (management) • Menilaipelaksanaanmanajemen bank & keputusan2strategisygsangatmempengaruhikondisipermodalan, penempatandana, profitabilitassertalikuiditas bank. • Penilaianfaktormanajemenmeliputi 2 komponen : manajemenumumdanmanajemenresiko, • Untuk BPR Terdiri dari25 aspekpertanyaan/pernyataanyaknimanajemenumum 10 & manajemenresiko 15 • untukBank umum 100 aspekpertanyaan/pernyataanyaknimanajemenumum 40 & manajemenresiko 60. • Skalapenilaian : 0 = kondisilemah; 1,2,3 = kondisiantara; 4 = kondisibaik.
Lanjutan Manajemen 1. ManajemenUmum (Strategi, Struktur, Sistem, SumberDayaManusia, Kepemimpinan, BudayaKerja) 2. ManajemenRisiko (RisikoLikiuditas, RisikoPasar, RisikoKredit, RisikoOperasional, RisikoHukum, RisikoPemilikdanPengurus) 3. Kepatuhan Bank thdp ketentuan yang berlaku serta komitmen kepada BI dan atau pihak lain
MATERI PERTANYAAN/PERNYATAAN: ManajemenUmum - Strategi/sasaran, Struktur, Sistem, danKepemimpinan ManajemenRisiko - Risikolikuiditas - Risikokredit - Risikooperasional - Risikohukum - Risikopemilik & pengurus Bobotmanajemenumum 8% (BPR); 10% (BU) danmanajemenresiko 12% (BPR); 15% (BU). HasilPenilaian - S : 81 - 100 - CS : 66 - <81 - KS : 51 - <66 - TS : <51
Kepatuhan bank • Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) • Posisi Devisa Neto (PDN), untuk Bank Umum Devisa • Prinsip mengenal nasabah • Kepatuhan terhadap komitmen dan ketentuan lainnya (seperti kepatuhan terhadap ketentuan KAP, PPAP, dan restrukturisasi kredit, serta komitmen dlm action plan, rencana bisnis, dll.)
4. RENTABILITAS (earning) Mengukurtingkatprofitabilitas bank dalammengelolaaktivaproduktifdansumberpendapatanlainnyasertatingkatefisiensioperasional. Rasio - ROA = (labaselama 12 blnterakhir)/(rata2 total asset dalam 12 blnterakhir)x100% - BOPO = biayaoperasional/pendapatanoperasionalx100% Rasio ROA = 0 ataunegatif NK = 0 Setiapnaik 0,015% mulaidari 0 NK ditambah 1 maks 100. Rasio BOPO = 100 ataulebih NK = 0 Setiappenurunan 0,08% mulaidari 100NK ditambah 1 maksimal 100. Bobot total Rentabilitas 10% HasilPenilaian ROA Bobot 5% - S : >=1,215% - CS : >=0,999% - <1,215% - KS : >= 0,765 - < 0,999% - TS : <0,765 HasilPenilaian BOPO Bobot 5% - S : <=93,52% - CS : >93,53% - <=94,72% - KS : >94,72% - <=95,92% - TS : >95,92%
LabaSebelumPajak x100% ROA = 1. 1. Rata-rata Total Aset Total Biaya (beban) Operasional x100% BOPO = 2. Total Pendapatan Operasional Lanjutan Earning(Rentabilitas)
5. LIKUIDITAS (liquidity) • Menilaikemampuan bank untukmemenuhiseluruhkewajiban-kewajibanjangkapendekterhadappihakketiga • Bobot total likuiditas 10% • Rasio - Cash Ratio (CR) =Alatlikuid/HutangLancar x 100% Rasio 0% NK = 0, setiapkenaikkan 0,05% BPR Cash Ratio (CR) =Kewajibanbersihantarbank/Modal inti x 100% Rasio 0% NK = 0, setiappenurunan 0,1% BU mulaidari 0% NK ditambah 1 maks100 - RasioLDR (Loan to Deposit Ratio)= Kredit/danaygditerima x 100% Rasio 115% ataulebih NK = 0, setiappenurunan1% mulaidari 115% NK ditambah4 maks 100. • HASIL PENILAIAN Cash Ratio bobot 5% - S : >=4,05% - CS : >=3,30% - <4,05% - KS : >=2,55% - <3,30% - TS : <2,55% • HASIL PENILAIAN LDR bobot 5% - S : <=94,75% - CS : >94,75% - <=98,50% - KS : >98,50% - <=102,25% - TS : >102,25%
KewajibanBersihAntar Bank 1. x100% Modal Inti JumlahKredit yang Diberikan x100% LDR = 2. Dana yang DiterimaBank (Dana Pihak Ketiga) Lanjutan Liquidity CR =
Sensitivitas (sensitivity) • Melihat seberapa banyak modal atau cadangan yang dibentuk untuk mengatasi fluktuasi suku bunga dibandingkan dengan potensi kerugian akibat fluktuasi suku bunga tersebut • Seberapa banyak modal atau cadangan yang dibentuk untuk mengatasi fluktuasi nilai tukar dibandingkan dengan potensi kerugian akibat fluktuasi nilai tukar
Kelebihan Modal Kelebihan Modal 1. 2. x100% x100% Potensi Kerugian Suku Bunga Potensi Kerugian Nilai Tukuar Lanjutan Sensitifity to Market Risk
SaranauntukMenetapkanStrategi Usaha DimasaAkan Datang 1 Sarana Penetapan dan Implementasi Strategi Pengawasan Bank 2 KesehatanBank Umum ~ Tujuan
Pelanggaran Batas Maksimum Pemberian Kredit Pelanggaran Ketentuan Penyelesaian Pengaduan Nasabah 1 5 2 3 Pelanggaran Ketentuan Posisi Devisa Netto Pelanggaran Ketentuan Know Your Customer Pelanggaran Transparansi Produk Bank dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah 4 Lanjutan ~Hal-hal yang MempengaruhiPenilaianKesehatan Bank Umum
PK 5 PK 1 PK 2 PK 3 PK 4 Bank Tergolong Baik dan Mampu Mengatasi Pengaruh Negatif Kondisi Perekonomian dan Idustri Keuangan Namun Masih memiliki Kelamahan Minor yang dapat Segera Diatasi oleh Tindakan Rutin Bank Tergolong Cukup Baik Namun Terdapat Beberapa Kelemahan yang Dapat Menyebabkan Peringkat Kompositnya Memburuk Apabila Bank Tidak Segera Melakukan Tindakan Korektif Bank Tergolong Tidak Baik dan Sangat Sensitif Terhadap Pengaruh Negatif Perekonomian serta mengalami kesulitan yang Membahayakan Kelangsungan Usahanya Bank Tergolong Sangat Baik dan Mampu Mengatasi Pengaruh Negatif Kondisi Perekonomian dan Industri Bank Tergolong Kurang Baik dan Sangat Sensitif terhadap Pengaruh Negatif Kondisi Perekono-mian dan Industri Keuangan Lanjutan Hasil Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum
Tolak Ukur apakah Pengelolaan Bank sesuai Dengan Asas Perbankan yang Sehat dan Ketentuan yang Berlaku 1 Tolak Ukur arah Pembinaan dan Pengembangan Bank 2 Kesehatan BankPerkreditanRakyat (BPR) ~ Tujuan
Pelanggaran Batas Maksimum Pemberian Kredit 1 3 Pelanggaran Ketentuan Know Your Customer Pelanggaran Transparansi Produk Bank dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah 4 Lanjutan ~Hal-hal yang MempengaruhiPenilaianKesehatan Bank Perkreditan Rakyat
? Menghapus Kredit/ Pembiayaan Yang Macet Mengganti Dewan Komisaris & atau Direksi Merger atau Konsolidasi MenambahModal Bank Dijual Kepada Pembeli yang Bersedia Mengambil alih Seluruh Kewajiban F. Kebijakan Bagi Bank-Bank yang Mengalami Kesulitan Bank Menjual Sebagian Atau Seluruh Harta &/ Kewajiban Kepada Bank atau Pihak Lain Menyerahkan Pengelolaan seluruh Atau Sebagian Kegiatan Bank pd Pihak Lain
Faktoryang MengugurkanPenilaianTingkat Kesehatan Bank ~ Perselisihan Intern ~ CampurTanganPihakLuar Bank ~ Window Dressing ~ Praktek Bank dalam Bank ~ Kesulitan yang MengakibatkanPengundurandalamKliring ~ Praktek yang Membahayakan Usaha Bank