1 / 21

DAMPAK NIKOTIN TERHADAP PSIKOLOGIS SISWA

DAMPAK NIKOTIN TERHADAP PSIKOLOGIS SISWA. MEROKOK. Kata remaja : Merokok di usia REMAJA adalah perilaku normal / wajar Merokok di usia REMAJA adalah perilaku tidak normal/wajar Pilih salah satu dari pernyataan diatas. MASALAH REMAJA. PENELITIAN (SUMSEL, JABAR, KALBAR &NTB , 2009)

Download Presentation

DAMPAK NIKOTIN TERHADAP PSIKOLOGIS SISWA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. DAMPAK NIKOTINTERHADAPPSIKOLOGIS SISWA

  2. MEROKOK Kata remaja : • Merokok di usia REMAJA adalah perilaku normal / wajar • Merokok di usia REMAJA adalah perilaku tidak normal/wajar Pilih salah satu dari pernyataan diatas

  3. MASALAH REMAJA • PENELITIAN (SUMSEL, JABAR, KALBAR &NTB , 2009) • MEROKOK : 73,1 % LK, 12,2 % PR • MIRAS : 16,8 % LK, 3 % PR • NAPZA : 9,4 % LK, 2,3 % PR

  4. Haryono. 2007. Hubungan Antara Ketergantungan Merokok Dengan Percaya Diri Pada Siswa SMAN 2 Blitar. Hasil penelitian menunjukkan 1). Sebanyak 18,3 % dari siswa mempunyai tingkat ketergantungan merokok yang rendah. 58,3 % siswa memiliki tingkat ketergantungan merokok sedang. 23,3 % siswa memiliki tingkat ketergantungan merokok tinggi. 2). 21,7 % siswa mempunyai tingkat percaya diri yang rendah. 61,7 % siswa memiliki tingkat percaya diri sedang.16,6 % siswa memiliki tingkat percaya diri tinggi. 3). Terdapat korelasi antara Ketergantungan Merokok dengan Percaya Diri,  (r = -0,90 p < 0,05).Artinya semakin tinggi tingkat ketergantungan merokok, maka semakin rendah tingkat percaya diri.

  5. KEPRIBADIAN REMAJA Menurut MONK , KNOERS & SITI RAHAYU : 1. Dorongan ingin mandiri / ingin seperti dewasa 2. Memisahkan diri dari ortu menuju teman sebaya

  6. BILA TUGAS PERKEMBANGAN PADA REMAJAGAGALDIBANGUN BERSAMA KELUARGA BERAKIBAT REMAJA MERASA : KURANG PERCAYA DIRI

  7. DENGAN MEROKOK REMAJA MERASA : • SEBAGAI REMAJA TANGGUH , KRN MELANGGAR ATURAN • EKSKLUSIVE / KEREN untuk mendapatkan : JATI DIRI SEBAGAIPRIA

  8. TEMBAKAU Adalah bahan baku Rokok Yang dapat menyebabkan : • Ketagihan / adiksi • Sulit untuk melepaskan dari keinginan menggunakan. • Terus menerus menggunakan meskipun tahu akibatnya

  9. MENURUT MEDIA IKLANDENGAN MEROKOKREMAJA ADALAH • PRIA SEJATI • PRIA DEWASA • MODERN / GAUL BENARKAH ANGGAPAN DIATAS ?

  10. MEROKOKDITINJAU DALAM PSIKOLOGI Merokok saat remaja termasuk dalam gangguan kepribadian ( Maramis , 1990 ) , gangguan.keprib.Ambang ( Neale & Kring,2006 ) Solusi : Psikoterapi dengan bimbingan orientasi , untuk memahami kenyataan ( Emosi terapi )

  11. CIRI – CIRIPEROKOK REMAJA • Perasaan Kosong yang lama • Mudah marah secara terbuka atau hanya perubahan wajah • Tidak konsisten dalam hubungan interpersonal / individu lain.

  12. MENCEGAHREMAJA MEROKOK • 1.MENGADAKAN HUBUNGAN YANG BENAR / SEHAT DENGAN ORANG TUA. • 2.MAMPU MENOLAK AJAKAN KELOMPOK / TEMAN SEBAYA MENCOBA-COBA MEROKOK • 3.MENYADARI BAHWA ASAP ROKOK DAPAT MERUSAK ORGAN TUBUH

  13. PEMBIMBINGSISWA PEROKOKmenurut KRING,NEALE dkk • MEMBENTUK KELOMPOK PEMBANDING (TIDAK MEROKOK) dalam Pelatihan MENOLAK TEKANAN KELOMPOK • EDUKASI AFEKSI > CARA MENINGKATKAN CITRA DIRI menjadi PRIBADI EFEKTIVE • KETELADANAN ORANG TUA

  14. PELATIHANMENOLAK TEKANAN KELOMPOK DILAKSANAKAN DALAM 4 TAHAP : • MODELLING : Menentukan jenis model / panutan secara khusus , detail dan sharing • BERMAIN PERAN / ROLE PLAYING Memerankan interaksi sosial sesuai dengan topik • Memberikan Umpan Balik sesuai dengan tahapan-tahapan. • TRANSFER TRAINING Pemindahan ketrampilan harian kedalam kehidupan sehari-hari

  15. EDUKASI AFEKSI • Mengajak memikirkan faktor2 intrafisik : - citra diri rendah - percaya diri rendah - stress • Menemukan kesadaran ( Awareness ) - Pengalaman kontak dengan kehidupan/realitas yang Melibatkan sensorimotor , emosi dan koqnitif.

  16. TAHAPAN PELATIHAN PENOLAKAN TEKANAN KELOMPOK • MODELLING • Anak prestasi disekolah • Mencatat dengan detail kegiatan dan hubungan model dengan keluarga.

  17. TAHAPAN PELATIHAN PENOLAKAN TEKANAN KELOMPOK • BERMAIN PERAN/ROLE PLAYING • Memerankan kehidupan sosial dari lawan / pembanding • Melaksanakan dengan serius dan pembimbing mengikuti ekspresi siswa

  18. TAHAPAN PELATIHAN PENOLAKAN TEKANAN KELOMPOK • MEMBERIKAN UMPAN BALIK • Melakukan pengamatan proses role playing dan menyampaikan kesan dan penilaian dalam kesungguhan berperan. • Mengingatkan betapa penting proses ini.

  19. TAHAPAN PELATIHAN PENOLAKAN TEKANAN KELOMPOK • TRANSFER TRAINING • Komitmen melaksanakan sehari-hari. • Komitmen pembina mengevaluasi training secara berkala

  20. EDUKASI AFEKSI/ NGUDI ROSO • Memberikan masukan dampak negatif merokok dan “ LABEL “ sosial perokok remaja • Mempersilahkan kepada siswa untuk mengungkapkan “ kesadaran “ / Awareness dengan ucapan.

  21. KATA BIJAK • Siswa merenung “ Apakah dirinya berhasil dalam TUGAS PERKEMBANGAN nya ? • Bukan anak-anak yang salah , orang dewasa yang perlu merenungkan “ mengapa semua bisa terjadi “ • Duduk bersama antara Pembimbing dengan siswa perokok untuk mengerti , mendorong agar segera meninggalkan rokok

More Related