1 / 32

ERP

ERP. BAG 2. DUKUNGAN SISTEM TERINTEGRASI PADA PERUSAHAAN. Proses bisnis pada perusahaan manufaktur.

marlo
Download Presentation

ERP

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ERP BAG 2

  2. DUKUNGAN SISTEM TERINTEGRASI PADA PERUSAHAAN Proses bisnis pada perusahaan manufaktur Industri manufaktur didefinisikan sebagai industri yang membuat produk dari bahan mentah (raw material) atau komponen menjadi bahan jadi atau komponen lainnya, dengan menggunakan tenaga mesin atau tenaga manusia yang dilakukan secara sistematis dengan cara pembagian pekerjaan. (enskopedia britanica)

  3. Karakteristikumumindustrimanufaktur • Mengubahsatubentukbahanmenjadibentukproduklainnya, baikberupakomponen yang kemudiandiserahkankepihammanufaktur lain untukdirakit, atau pun produkjadi yang siapuntukdigunakanolehkonsumen. • Prosestersebutmelibatkanpenggunaanmesindantenagamanusia, dandilakukansecarabertahapsehinggadiperlukanperencanaandanpengendalian agar diperolehhasil yang optimal • Bahanmentahataubahansetengahjadi yang diperlukanolehmanufakturtersebutharusdikeloladengan optimal agar prosesnyamenjadilebihefisien.

  4. Jenisperusahaanmanufakturberdasarkantatapengelolaan order Make to Order : ialah perusahaan yang tidak memulai mengolah material dan menghasilkan komponen kecuali telah menerima pesanan dari konsumennya. Make to Stock : kebalikan dari MTO, produk dibuat dan disimpan dalam sebuah gudang (warehouse) sebelum menerima pesanan dari konsumennya.

  5. Jenisperusahaanmanufakturberdasarkantatapengelolaan order Assembly to Order : order dikerjakan dengan cara melakukan proses perakitan atas komponen-komponen tertentu untuk menghasilkan produk yang sudah dipesan. (ct: peruhasahaan mobil) Engineering to Order : melayani kustomisasi order, sehingga segala sesuatunya dibuat berdasarkan order.

  6. Jenisperusahaanmanufakturberdasarkantatapengelolaan order Configure to Order : perpaduan antara assembly to order dengan engineering to order, manufaktur dapat melakukan penyederhanaan proses penerimaan order dan tetap dapat mempertahankan fleksibilitas engineering to order tanpa menyimpan daftar material yang harus dibeli untuk setiap kombinasi pilihan.

  7. Berdasarkan produk yang dibuat • Process manufacturing : adalahpabrik yang membuatprodukbahanjadi yang sifatnyakomplek (ct: pabrikminyakbumi). • Discrete manufacturing : adalahproduk yang membuatprodukbahanjadi yang mudahdihitung. Perbedaanpada discrete mnf : bahwasetiap unit kerjamembuatsuatubagian yang berbedadengan unit lainnya disatukan.

  8. Bill of materials Merupakanrangkaianstruktursemuakomponen yang digunakanuntukmemproduksibarangjadisesuaidenganMaster Production Scheduling Adalahdaftar (list) daribahan, material ataukomponen yang dibutuhkanuntukdirakit, dicampurataumembuatprodukakhir Dibutuhkansebagai input dalamperencanaandanpengendalianaktifitasproduksi TanpaadanyaBill of Materialsangatmustahiluntukdapatmelaksanakansistem ERP

  9. Sebagai contoh : Suatu barang jadi dengan kode #A, barang ini tersusun dari B1, B2, B3. Barang B1 tersusun dari C1, C2, C3 dan B3 terususun dari C4 dan C5 untuk lebih jelasnya lihat gambar dibawah ini

  10. VALUE CHAIN Value Chain Porter (ditemukanoleh Michael Porter) adalah model yang digunakanuntukmembantumenganalisisaktivitas-aktivitasspesifik yang dapatmenciptakannilaidankeuntungankompetitifbagiorganisasi. Manajemen suatu organisasi maupun suatu perusahaan tidak akan pernah lepas dari upaya peningkatan kualitas maupun kuantitas organisasi tersebut. Peningkatan kualitas dan kuantitas suatu organisasi dapat dicapai dengan sebuah konsep yang sering disebut value chain. Menurut Shank dan Covindarajan (1993:13)

  11. VALUE CHAIN Aktivitas-aktivitastersebutdibagidalam 2 jenis, yaitu : • Primary activities : • Inbound logistics : aktivitas yang berhubungandenganpenanganan material sebelumdigunakan. • Operations : akivitas yang berhubungandenganpengolahan input menjadioutput. • Outbound logistics : aktivitas yang dilakukanuntukmenyampaikanprodukketangankonsumen. • Marketing and sales : aktivitas yang berhubungandenganpengarahankonsumen agar tertarikuntukmembeliproduk. • Service : aktivitas yang mempertahankanataumeningkatkannilaidariproduk.

  12. VALUE CHAIN 2. Supported activities : • Procurement : berkaitandenganprosesperolehan input/sumberdaya. • Human Resources Management : Pengaturan SDM mulaidariperekrutan, kompensasi, sampaipemberhentian. • Technological Development : pengembanganperalatan, software, hardware, prosedur, didalamtransformasiprodukdari input menjadi output. • Infrastructure : terdiridaridepartemen-departemen/fungsi-fungsi (akuntansi, keuangan, perencanaan, GM, dsb) yang melayanikebutuhanorganisasidanmengikatbagian-bagiannyamenjadisebuahkesatuan.

  13. Rantai Pasok (SCM) SCM adalahseperangkatpendekatanuntukmengefisienkanintegrasi supplier, manufaktur, gudangdanpenyimpanan, sehinggabarangdiproduksidandidistribusikandalamjumlah yang tepat, lokasi yang tepat, waktu yang tepat, untukmeminimasibiayadanmemberikankepuasanlayananterhadapkonsumen (simchi-levi ). Definisioleh the Council of Logistics Management : "Supply Chain Mangement is the systematic, strategic coordination of the traditional business functions within a particular company and across businesses within the supply chain for the purpose of improving the long-term performance of the individual company and the supply chain as a whole". Perusahaan yang beradadalam supply chain padaintinyamemuaskankonsumendenganbekerjasamamembuatproduk yang murah, mengirimkantepatwaktudandengankualitas yang bagus.

  14. Rantai Pasok (SCM)

  15. CRM MenurutKalakotadan Robinson : 2001, CRM sebagaiintegrasidaristrategipenjualan, pemasaran, danpelayanan yang terkoordinasi. MenurutLaudondanTraver : 2002, CRM menyimpaninformasipelanggandanmenyimpansertamerekamseluruhkontak yang terjadiantarapelanggandanperusahaan, sertamembuatprofilpelangganuntukstafperusahaan yang memerlukaninformasitentangpelanggantersebut. MenurutKotler : 2003, CRM mendukungsuatuperusahaanuntukmenyediakanpelayanankepadapelanggansecara real time danmenjalinhubungandengantiappelangganmelaluipenggunaaninformasitentangpelanggan. MenurutHaryati, S : 2003, CRM didefinisikansebagaisebagaisuaturangkaianaktifitassistematik yang terkelolasebagaiusahauntuksemakinmemahami, menarikperhatian, danmempertahankanloyalitaspelanggan yang menguntungkan ( Most Profitable Customer ) demimencapaipertumbuhanperusahaan yang sehat.

  16. CRM Menurut Blueprint CRM Telkom adatigakomponen CRM yaitu ( CRM, Team : 2002 ) : 1. Customeradalahsegalapihak yang pernah, akandansedangmerasakanprodukjasadanlayanan yang diberikanperusahaan, baikdalamprosesmelihat, membelidanpemeliharaan. Perludiingatbahwatidaksemuapelangganmerupakanpelangganpotensial. Dimana 80% keuntunganperusahaandiperolehdari 20% pelangganpotensial. 2. RelationshipDalammembangun Relationship ( Hubungan ) denganpelanggan, perusahaanharusmemahamimatarantai yang menghubungkanperusahaandenganpelanggannyayaitukomunikasiduaarah. Tujuandarihubungandenganpelangganadalahkepuasanjangkapanjang yang melampauitransaksi individual. Arena hubunganmengimplikasikanloyalitas, emosidanperasaanpositifterhadapsesuatuatauseseorang. 3. ManagementCRM harusberfokuspadapengelolaandanpeningkatanhubungansejatidenganpelanggandalamjangkapanjang. CRM membantuperusahaanuntukmembangunpemahaman yang mendalamtentangnilai yang diperolehdarimengembangkanhubungan yang solid dankontribusihubungantersebutbagipengembangankeunggulankompetitifperusahaan.

  17. CRM Fungsi dalam CRM Sebuah sistem CRM harus dapat menjalankan fungsi: • Mengidentifikasifaktor-faktor yang pentingbagipelanggan. • Mengusungfalsafah Customer Oriented ( Customer Centric ). • Mengadopsipengukuranberdasarkansudutpandangpelanggan • Membangunprosesujungkeujungdalammelayanipelanggan. • Menyediakandukunganpelanggan yang sempurna. • Menanganikeluhan / komplainpelanggan. • Mencatatdanmengikutisemuaaspekdalampenjualan. • Membuatinformasiholistiktentanginformasilayanandanpenjualandaripelanggan.

  18. MIS MIS adalah : sistemaplikasi yang menydiakaninformasibaikberuparincian detail maupunrangkumandari basis data operasional yang dihasilkanolehsistempemrosesantransaksi (TPS) danaktivitasdiberbagai area fungsionalbisnissepertiakuntansi, keuangan, danpemasaran. MIS - menangkap data internal per area fungsionaluntukmenghasilkanlaporanharian yang bersifatperiodikdan historical.

  19. MIS

  20. DSS (Decision Support System) • Sistempendukungkeputusdan (SPK) adalahsalahsatucaramengorganisirinformasi (melibatkanpengunaan basis data) yang dimaksudkanuntukdigunakandalammembuatkeputusan. SPK dirancanguntukpendekatanmenyelesaikanmasalahparapembuatkeputusandankebutuhan-kebutuhanaplikasi, tetapitidakuntukmenggantikankeputusanmaupunmembuatsuatukeputusanuntukpengguna. • SPK dirancangsedemikianrupauntukmebantumendukungkeputusan-keputusan yang melibatkanmasalah-maslahkompleks yang diformulasikansebagai problem-problem semiterstruktur. SPK bisadibangununtukmendukungkeputuisansekalisaja, keputusan–keputusan yang jarangdibuatataukeputusan-keputusan yang munculsecararutin. • SPK berbedadengan SIM tradisional, SIM tradisionalberorientasiproduk yang menghasilkankeluaransedangakan SPK berorientasiprosesdimanafokus SPK adalahpadainteraksipembuatkeputusandengansistemtersebut, bukanpadakeluaran yang dihasilkan

  21. DSS (Decision Support System)

  22. DSS (Decision Support System)

  23. DSS (Decision Support System) • Pembuatkeputusandalamorganisasiterjadipadatiga level utamayaitu : • level strategik, • Level manajerial • Level operasional. • Keputusanpada level operasionalmerupakankeputusan-keputusanterstrukturyaitukeputusan-keputusandimanasemuaatausebagianbesarvariabel-variabelyang adadiketahuidanbisadiprogramsecara total (secaramenyeluruhdapatdiotomatiskan). Keputusan-keputusanterstrukturbersifatrutindanmemerlukansedikitpendapatmanusiabegituvariabel-variabeltersebutterprogram. • Padalevel manajerialdanstrategikmerupakankeputusansemistruktur, dimana problem-problem danpeluangtidakdapatdistrukturkansecara total danmemerlukanpendapatdanpengalamanmanusiauntukmembuatsuatukeputusan. Dalamhalini SPK dapatdigunakanuntukmengembangkansolusi problem–problem yang bersifatkompleksdansemiterstrukturdenganmempertimbangkan SIM tradisional.

  24. EIS (Executive Information System) Executive Information System (EIS) adalahsistem computer-based yang membantu executive dalammengakses data daninformasiuntukmengetahuisuatupermasalahan, menelitisolusi yang akandiberikan, danmenunjukkanproses strategic planning DataYangDibutuhkanDalam EIS Data terintegrasidariberbagai database, student, finance, personnel, dibutuhkanuntukmenganalisadariberbagaisudutpandang. Kadang-kadang, executive membutuhkan data dari database on-line (ex. Kursmatauang). Data lengkap yang berisirangkuman data secarakeseluruhan. Data eksternal (informasiumum). Record data sebelumnya.

  25. Data Warehousing Data warehouse adalahkumpulan data dariberbagaisumber yang ditempatkanmenjadisatudalamtempatpenyimpananberukuranbesarlaludiprosesmenjadibentukpenyimpanan multidimensional dandidesainuntukquerying danreporting. Menurut Bill Inmon, data yang disimpandidalamdata warehouse inimemilikiempatkarakteristik, yaitu: • Subject oriented, data yang disimpandisesuaikandenganprosesbisnisnya • Integrated, semua data diintegrasikankedalamsatu media penyimpanan, dalamhaliniadalah database yang sangatbesar, dimanaformatnyadiseragamkan, • Time variant, data yang disimpanbersifat historical, dan • Non-volatile, data cenderungtidakberubah.

  26. Data Warehousing KomponenUtama Data Warehouse Tigakomponenutama Data Warehouse yaitu : 1. Data staging area Dalamtahapini, data diolahdarisumbernyauntuksiapmenjawab query. Prosesnyaterdiridariextract,transform,load (ETL). 2. Data presentation area Dalamtahapini, data diorganisasikan, disimpandandapatmenjaminketersediaannyaakansegalakebutuhan query. Selainitudisinidilakukanjugapenulisanlaporandankebutuhanaplikasiuntukanalisisselanjutnya. 3. Data access tools Penyediaan interface untukpenggunaanaplikasiuntuk query data

  27. Data Mining Data mining didefinisikansebagaisatu set teknik yang digunakansecaraotomatisuntukmengeksplorasisecaramenyeluruhdanmembawakepermukaanrelasi-relasi yang komplekspada set data yang sangatbesar. Set data yang dimaksuddisiniadalah set data yang berbentuktabulasi, seperti yang banyakdiimplementasikandalamteknologimanajemen basis data relasional. Akantetapi, teknik-teknik data mining dapatjugadiaplikasikanpadarepresentasi data yang lain, seperti domain data spatial, berbasis text, dan multimedia (citra). Data mining dapatjugadidefinisikansebagai “pemodelandanpenemuanpolapola yang tersembunyidenganmemanfaatkan data dalam volume yang besar”

  28. OLAP – online analytical processing Online Analytical Processing, ataudisingkat OLAP adalahsebuahpendekatansecaracepatmenyediakanjawaban-jawabanterhadapkuerianalitik yang multidimensididalamalam. OLAP adalahbagiandarikategori yang lebih global daripemikiranbisnis, yang jugamerangkumhubunganantarapelaporandanpenggalian data. Aplikasikhususdari OLAP adalahpelaporanbisnisuntukpenjualan, pemasaran, manajemenpelaporan, manajemenprosesbisnis (MPB), penganggarandanperamalan, laporankeuangandanbidang-bidang yang serupa. Istilah OLAP merupakanperampingandariistilah lama database OLTP (Online Transaction Processing).

More Related