1 / 30

Power Point Berdasarkan Buku yang ditulis Ujang Sumarwan, dkk

Power Point Berdasarkan Buku yang ditulis Ujang Sumarwan, dkk Pemasaran Strategik: Strategi untuk Pertumbuhan Perusahaan dan Penciptaan Nilai bagi pemegang Saham. Power point By. Oleh : LoviTa.

marrim
Download Presentation

Power Point Berdasarkan Buku yang ditulis Ujang Sumarwan, dkk

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Power Point Berdasarkan Buku yang ditulis Ujang Sumarwan, dkk • Pemasaran Strategik: Strategi untuk Pertumbuhan Perusahaan dan Penciptaan Nilai bagi pemegang Saham

  2. Power point By Oleh : LoviTa Sumber : Sumarwan, U. Dkk. 2009. Pemasaran Strategik : Strategi untuk Pertumbuhan Perusahaan dalam Penciptaan Nilai bagi Pemegang Saham. Jakarta : Inti Prima Promosindo.

  3. Bab 11 ANALISIS EKUITAS MEREK BERBAGAI TEPUNG TERIGU Sumber : Sumarwan, 2003

  4. Ekuitas Merek Nilai atau penghargaan yang dimiliki oleh sebuah merek, sehingga merek tersebut memiliki nilai yang sangat tinggi, citra yang baik, persepsi kualitas yang baik pada diri konsumen, dan selanjutnya konsumen akan membeli dan mengkonsumsi merek tersebut

  5. 5 Komponen Ekuitas Merek (Aaker, 1991)

  6. EKUITAS MEREK TEPUNG TERIGU MILIK BOGASARI FLOURMILLS Merek SEGITIGA BIRU paling intensif dikomunikasikan

  7. Analisis Ekuitas Merek Tepung Terigu (hasil survei konsumen, dengan 3 komponen) • Analisis kesadaran merek tepung terigu: • Top of Mind (merek yang paling diingat konsumen) • Brand Recall (mengingat kembali merek) • Brand Recognition (pengenalan merek) Merek terigu premix yang dikenal Merek terigu yang dikenal konsumen

  8. Analisis Asosiasi Merek Terigu (SEGITIGA BIRU) • Kata yang menggambarkan asosiasi : • Karakteristik internal/fisik • Karakteristik eksternal • Bersifat umum

  9. Bab 12 MEREK POPULERBELUM TENTU DIKONSUMSI Sumber : Sumarwan, 2004

  10. KOPI • Data statistik yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (2000) menunjukkan : • Rata – rata tingkat konsumsi kopi di Indonesia 15.8 gram/kapita.minggu • Tingkat konsumsi kopi > konsumsi bahan minuman lain (teh, coklat instan/bubuk, sirup) 2 jenis kopi yang umum disediakan di pasar : bubuk dan instan Berlomba – lomba untuk Promosi Banyak Produsen Diingat dan Dipersepsikan Terpopuler Indikator Promosi Berhasil

  11. Merk Kopi Populer Survei oleh Wahyudian (2003), di bawah bimbingan Dr. Ujang Sumarwan dan Dr. Hartoyo) pada 144 konsumen di Jakarta. Dampak Usaha Komunikasi (Kapal Api merupakan salah satu merek kopi yang intensif dalam beriklan, terkenal dengan slogan “Jelas Lebih Enak”, bahkan undian mobil) Top of Mind

  12. Top of Mind Tujuan antara dari suatu program Promosi TUJUAN AKHIR PROMOSI Konsumen membeli dan mengkonsumsi merek kopi tertentu BRAND LOYALTY

  13. Hasil Survei Top of Mind Paling sering dikonsumsi

  14. Hubungan Top of Mind dengan Pangsa Pasar

  15. Fakta – fakta tersebut menunjukkan bahwa : merek populer dan menempati top of mind konsumen belum tentu merupakan merek yang dikonsumsi Produsen jangan hanya mengandalkan iklan dan promosi untuk membujuk konsumen agar membeli produknya,

  16. Bab 13 ANALISIS HUBUNGANANTARA PERSEPSI POPULARITAS, PERSEPSI KUALITAS, PERSEPSI HARGADENGAN MEREK TEH CELUP YANG DIKONSUMSI Sumber : Sumarwan, 2002

  17. LATAR BELAKANG • Teh : komoditas pertanian yang sangat penting karena nilai ekonomis • yang besar. • Dikonsumsi di Indonesia dan banyak negara. • Total produksi teh meningkat dari 153.6 ribu ton (1997) menjadi 163.4 ribu ton (2001). • Konsumen Indonesia minum teh di berbagai kesempatan, dan dalam berbagai bentuk. • Teh siap minum (botol atau kotak tetrapak) • Teh curah (diseduh dan dibuang ampasnya) • Teh celup (diseduh dan praktis) • Teh celup sudah diproduksi dalam berbagai merek, sehingga produsen harus melakukan berbagai macam promosi untuk dapat menarik konsumen. • Promosi dapat berpengaruh untuk membentuk citra atau persepsi di benak konsumen, diantaranya bisa berbentuk persepsi konsumen terhadap popularitas, kualitas, dan harga.

  18. TUJUAN PENELITIAN Analisis persepsi konsumen terhadap popularitas, kualitas, dan harga berbagai merek teh celup Analisis berbagai merek teh celup yang dikonsumsi Analisis jumlah pengeluaran untuk membeli teh celup Analisis hubungan antara persepsi popularitas, persepsi kualitas, persepsi harga, dan merek teh celup yang dikonsumsi

  19. Kerangka Pemikiran 5 tahapan pengolahan informasi : Pemaparan; Perhatian; Pemahaman; Penerimaan; Retensi

  20. Teori yang juga mendasari persepsi : Teori Ekuitas Merek Kesadaran merek (brand awareness) Asosiasi merek (brandassociation) Persepsi kualitas (perceivedquality) Loyalitas merek (brandloyalty) +Persepsi harga dan variabel merek yang dikonsumsi+

  21. Metode Penelitian TempatdanWaktuPenelitian Tempat : Kampus MMA-IPB, Bogor Waktu : Tahun 2001 dan 2001 Desain penelitian : survei dengan unsur contoh individu konsumen Cara PengambilanContoh • Pemilihan responden (mahasiswa yang mengikuti kuliah Perilaku Konsumen) secara sensus, jumlah kelas terpilih : • Angkatan R22 (36 responden) • Angkatan 12E (36 responden) • Angkatan 13E (43 responden) • Angkatan 14E (43 responden) dengan total responden 238 orang • Angkatan 15E (27 responden) • Angkatan 16E (30 responden) • Angkatan 4EK (27 responden)

  22. Jenis Data dan Cara Pengumpulan Data • Karakteristik responden (jenis kelamin, status pernikahan, usia, jumlah anggota rumah tangga, dan pendapatan) • Pengeluaran untuk membeli teh • Persepsi popularitas; Persepsi kualitas; Persepsi harga • Merek teh celup yang dikonsumsi • Cara pengumpulan data : • wawancara tertulis didampingi peneliti, disertai penjelasan DefinisidanPengukuranVariabel • Persepsi popularitas : penilaian responden terhadap merek teh celup populer • (sebutkan 5 merek teh celup dan diurutkan) • Persepsi kualitas : penilaian responden terhadap kualitas dari merek the • celup (sebutkan merek berkualitas terbaik) • Persepsi harga : penilaian responden mengenai merek teh celup • termahal ( sebutkan merek termahal) • Pengeluaran teh : jumlah uang untuk membeli teh per bulan (pengeluaran • untuk membeli teh = Rp…..../bulan)

  23. Analisis Data Analisis hubungan dua variabel : Tabulasi Silang Uji statistik : Chi Square Keduanya digunakan untuk menguji Hipotesis berikut :

  24. Hasil dan Pembahasan Persepsi Popularitas Merek Persepsi Kualitas Merek

  25. Persepsi Harga Merek Teh Celup Merek Teh Celup yang Dikonsumsi Jumlah Pengeluaran untuk Membeli Teh Celup

  26. Analisis Hubungan Antara Persepsi Popularitas, Kualitas, Harga Mahal, dengan Merek yang Dipakai Responden 2 3 4 1 Hubungan persepsi kualitas dengan merek teh celup yang diminum Hubungan persepsi harga dengan merek teh celup yang diminum Hubungan persepsi popularitas dengan persepsi kualitas teh celup Hubungan persepsi popularitas dengan merek teh celup yang diminum X2 tabel (α=0.01) = 6.63, sehingga H0 ditolak X2 tabel (α=0.01) = 6.63, sehingga H0 ditolak X2 tabel (α=0.05) = 3.84, sehingga H0 diterima X2 tabel (α=0.01) = 6.63, sehingga H0 ditolak

  27. 6 5 Hubungan persepsi popularitas dengan persepsi harga teh Hubungan persepsi harga dengan persepsi kualitas teh celup X2 tabel (α=0.05) = 3.84, sehingga H0 diterima X2 tabel (α=0.05) = 3.84, sehingga H0 diterima

  28. Kesimpulan Hasil analisis menunjukkan merek teh celup yang dipersepsikan paling populer, paling berkualitas, paling mahal oleh sebagian besar responden adalah SariWangi . Sebagian besar responden menyatakan bahwa mereka mengkonsumsi SariWangi, yang menunjukkan SariWangi merupakan pemimpin pasar di kalangan responden. Hasil analisis tabulasi silang menunjukkan terdapat hubungan nyata antara persepsi popularitas dengan merek yang dikonsumsi, demikian pula dengan persepsi kualitas, sedangkan tidak terdapat hubungan nyata antara persepsi harga dengan merek yang dikonsumsi. Membangun citra merek sangat penting, karena akan membentuk persepsi positif terhadap merek yang selanjutnya memberi keyakinan untuk mengkonsumsi merek tersebut. Produsen dengan ekuitas merek tinggi harus terus mempertahankan, dan bagi produsen yang belum memiliki ekuitas merek yang baik harus berusaha melakukan program pemasaran.

More Related