1 / 19

Indri Juliyarsi, SP., MP Sri Melia, S.TP., MP Tiara Novita

HASIL PENELITIAN DOSEN MUDA TAHUN 2009. PEMANFAATAN LIMBAH SUSU ( WHEY ) MENJADI KEMASAN EDIBLE FILM DENGAN PENAMBAHAN Carboxymethyl Cellulose DAN SORBITOL. Indri Juliyarsi, SP., MP Sri Melia, S.TP., MP Tiara Novita. Pembimbing :. Prof.Dr.Ir.Salam N.Aritonang , MS. Pendahuluan.

melita
Download Presentation

Indri Juliyarsi, SP., MP Sri Melia, S.TP., MP Tiara Novita

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. HASIL PENELITIAN DOSEN MUDA TAHUN 2009 PEMANFAATAN LIMBAH SUSU (WHEY) MENJADI KEMASAN EDIBLE FILM DENGAN PENAMBAHAN Carboxymethyl Cellulose DAN SORBITOL Indri Juliyarsi, SP., MP Sri Melia, S.TP., MP Tiara Novita Pembimbing : Prof.Dr.Ir.Salam N.Aritonang, MS

  2. Pendahuluan • Susu dalam pengolahannya menghasilkan limbah (whey) • Whey  hasil ikutan dalam pembuatan keju dan kasein • sumber laktosa yang baik • setiap 1 kg keju yang dihasilkan, diperoleh 6,5-9 l whey • Edible film, biasanya dari produk pertanian ;tepung ubi, jagung gandum dan kedelei • Penelitian  memanfaatkan whey sebagai bahan baku edible film • Dalam pembuatan edible film diperlukan plasticizer (sorbitol) dan stabilizer yaitu Carboxymethyl Cellulosa (CMC) Page 2

  3. Perumusan Masalah Pemanfaatan limbah susu yaitu whey yang diolah menjadi kemasan pangan yakni edible film, dengan pemberian carboxymethyl cellulose dan sorbitol dalam kosentrasi yang tepat diharapkan dapat meningkatkan mutu dari edible film tersebut, sehingga dapat digunakan sebagai kemasan primer bahan pangan seperti sosis dan permen. Page 3

  4. Tinjauan Pustaka Terlampir Page 4

  5. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui interaksi pemberian carboxymethyl cellulose dan sorbitol pada pembuatan edible film dari whey yang merupakan limbah dalam pengolahan susu. Whey ini dapat dimanfaatkan menjadi edible film karena didalamnya terdapat kandungan gizi yakni protein yang cukup tinggi. Parameter yang diukur adalah sifat fisik berupa : pH, ketebalan dan waktu kelarutan sedangkan nilai gizi yaitu : kadar air, kadar protein, dan kadar lemak Diharapkan nantinya kemasan edible film dapat digunakan sebagai pembungkus produk sosis, mentega dan permen. Edible film merupakan kemasan ramah lingkungan, sehingga dapat membantu untuk menghindari global warming yang merupakan isu lingkungan yang berkembang saat ini. Page 5

  6. Metode Penelitian Lokasi Penelitian  Laboratorium THT Faterna Unand Materi Penelitian - whey sebanyak 5400 ml yang berasal dari 10800 ml air susu segar, yang didapat dari UPT Fakultas Peternakan Universitas Andalas. Susu berasal dari sapi jenis Fresian Holland (FH). - bahan yang digunakan (1) Asam asetat 25% yang digunakan untuk memisahkan antara curd dan wheypada susu, (2) Etanol 96% sebanyak 5400 ml, (3) CMC sebanyak 108 gr, dan sorbitol sebanyak 324 ml. - peralatan : alat untuk pemisah whey dan curd, plat kaca ukuran 20 x 20 cm sebagai cetakan edible film dan alat untuk analisis kadar air, lemak, protein, pH dan ketebalan Page 6

  7. Rancangan Penelitian RAK pola faktorial 3 x 3 dan 3 ulangan Faktor A : A1 : Penambahan Carboxymetyl cellulose dengan konsentrasi 0,5 % A2 : Penambahan Carboxymetyl cellulose dengan konsentrasi 1,0% A3 : Penambahan Carboxymetyl cellulose dengan konsentrasi 1,5% Faktor B : B1 : Penambahan sorbitol dengan konsentrasi 2,5% B2 : Penambahan sorbitol dengan konsentrasi 3,0% B3: : Penambahan sorbitol dengan konsentrasi 3,5% Page 7

  8. Parameter yang diukur : a) pH dengan menggunakan pHmeter b) Ketebalan dengan menggunakan mikrometer sekrup c) Waktu kelarutan dengan menggunakan prinsip kerja dari Melia d) Kadar air dengan metode pengeringan (thermogravitrimetri) e) Kadar protein dengan metode Kjehdal f) Kadar lemak dengan metode Soxhlet Page 8

  9. Pelaksanaan Penelitian Susu Segar Pasteurisasi + As.asetat 2ml/1l susu Pemisahan curd dan whey Penyaringan Whey Diagram alir pemisahan antara curd dan whey pada susu sapi segar (Hadiwiyoto, 2004) Page 9

  10. Pembuatan edible film Whey + etanol Panaskan t=60C + CMC sesuai perlakuan Pengadukan cepat + sorbitol sesuai perlakuan Pemanasan 60C, 30 menit Dituang pada plat kaca Pengeringan di oven (50C, 18-24 jam) Edible film Diagram alir pembuatan edible film whey milk (Modifikasi Syarif dkk, 2002) Page 10

  11. HASIL PENELITIAN Keterangan : Superskrip dengan huruf kapital berbeda menunjukkan hasil berbeda sangat nyata (P<0.01) pH Page 11

  12. Ketebalan (mm) Page 12

  13. Waktu Larut (menit) Page 13

  14. Kadar Air (%) Page 14 Keterangan : Superskrip dengan huruf kapital berbeda menunjukkan hasil berbeda sangat nyata (P<0.01)

  15. Kadar Protein (%) Page 15

  16. Kadar Lemak (%) Page 16

  17. RENCANA PENELITIAN SELANJUTNYA Menambahkan Beeswax pada perlakuan yang terbaik dari penelitian sebelumnya Beeswax berfungsi untuk menambah elastisitas dari edible film Memperluas parameter yang diukur, selain dari parameter sebelumnya, maka ditambahkan - total koloni - umur simpan - uji organoleptik - sifat fisik ( a, l :daya renggang, permiabilitas ) Mengaplikasikan pada produk pangan seperti sosis, dan diteliti nilai gizi , sifat fisik dan kimia Page 17

  18. Dokumentasi Penelitian Page 18

  19. TERIMA KASIH

More Related