30 likes | 274 Views
Tuhan-pun Berkoperasi Bahkan Tuhan-pun berkoperasi Dengan paksa Ia menerapkan doktrin bahwa engkau mau tidak mau dijadikan Sri Edi Swasono Engkau digariskan tanpa engkau bisa menolak bahwa engkau adalah cucu Bung Hatta, dan tidak bisa menawar untuk menjadi cucunya Lowo Ijo atau Kebo Sora
E N D
Tuhan-pun Berkoperasi Bahkan Tuhan-pun berkoperasi Dengan paksa Ia menerapkan doktrin bahwa engkau mau tidak mau dijadikan Sri Edi Swasono Engkau digariskan tanpa engkau bisa menolak bahwa engkau adalah cucu Bung Hatta, dan tidak bisa menawar untuk menjadi cucunya Lowo Ijo atau Kebo Sora Kalau engkau menolak doktrin itu, pilihanmu sederhana: Engkau sendiri menjadi Tuhan, atau segera bunuhlah dirimu Tapi Tuhan menyediakan peluang untuk berkoperasi denganmu, berbagi hak dan otoritas denganmu Misalnya terserah engkau sepenuhnya apakah rambutmu akan engkau bikin seperti Muhammad yang panjang sebahu, seperti Isa yang rambutnya memanjang sampai punggung, atau engkau memilih kribo seperti Nabi Musa Tuhan meminjamkan tangan kepadamu, untuk diserahkan secara koperatif kepadamu, terserah tangan pinjaman itu akan engkau pakai untuk menulis kebaikan, untuk memukul orang, untuk memenuhi perintah pikiran bagaimana menuliskan administrasi ganda dan mark up Tuhan memperkenankan badanmu berkaki dan Ia berkoperasi dengan mempersilahkanmu untuk memilih apakah engkau gunakan kakimu itu untuk menginjak kaki saudaramu atau untuk berjalan membawamu menguak rahasia kasih sayang Tuhan Tuhan mengizinkanmu hidup dengan hati, untuk engkau tuluskan dan bersihkan atau engkau kotorkan dan kau isi penyakit Hidup dengan otak, yang dicahayai oleh Allah melalui perangkat lunak yang disebut akal, sehingga otakmu bisa berpikir dan terserah engkau akan engkau pakai otak untuk mengkorup uang rakyat, ataukah engkau gunakan otakmu untuk bekerja mewujudkan cinta dan kehendak tulus hatimu kepada kemaslahatan kehidupan bersama Tuhan mempersilahkanmu menggunakan mata dan telinga pinjaman-Nya Terserah kepadamu akan memakai mata itu untuk diperbudak oleh kebencian hatimu dan kecurangan akalmu, ataukah engkau gunakan mata itu menjadi alat perjalanan cintamu Tuhan memberimu hak, dengan risiko yang berbeda-beda, apakah engkau manfaatkan telingamu untuk mendengarkan kebusukan hidup sehingga napsumu terpuaskan, memakai telingamu untuk menjadi alat bagi kepentingan egoistik dan egosentrisme pribadimu Ataukah engkau kendalikan telingamu untuk menyaring mana yang benar untuk engkau tampung, dan mana yang salah untuk engkau buang, mana yang baik untuk himpun dan mana yang buruk untuk engkau sisihkan, mana yang indah untuk engkau syukuri dan mana yang busuk untuk engkau tinggalkan Jika manusia tidak memiliki kesanggupan untuk berkoperasi dengan dirinya sendiri, dengan akal, hati, mata, telinga, dan seluruh potensi kehidupannya sendiri, hendaklah secepatnya ia mengganti namanya untuk dideretkan sesudah tupai, harimau, tokek, dan babi Oleh: Emha Ainun Najib Sri-Edi Swasono, Bung Hatta Bapak Kedaulatan Rakyat, Yayasan Hatta, 2002