180 likes | 509 Views
ALUR PERENCANAAN KEBUTUHAN GURU. DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN DASAR. PROSES TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SD KHUSUS GURU KELAS. SPM ( permendiknas 15 thn 2010) SD daerah khusus 4 SD lainnya 6. Guru Tersedia (GT) Jumlah siswa sesuai APK (JM)
E N D
ALUR PERENCANAAN KEBUTUHAN GURU DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKANPENDIDIKAN DASAR
PROSES TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN SD KHUSUS GURU KELAS • SPM (permendiknas 15 thn 2010) • SD daerahkhusus 4 • SD lainnya 6 • Guru Tersedia (GT) • Jumlahsiswasesuai APK (JM) • RasioSiswa Guru (RSG) Daerah Khusus? tidak Hitung Rombel JR = JM / RSG ya tidak ∑ Guru < 4 Rombel <= 6 ∑Guru = ∑ rombel ∑Guru > ∑ rombel Guru Ideal ya tidak tidak ya ya ∑Guru < 6 tidak ya Penuhisesuai SPM (4) Redistribusi antar sekolah jenjang yg sama Penuhisesuai SPM (6) Kondisi Minimal
PERENCANAAN KEBUTUHAN GURU SD Sesuai permendiknas nomor 15 tahun 2010 tentang standar pelayanan minimal
CONTOH KASUS DI SATUAN PENDIDIKAN DAERAH NON KHUSUS Kasus 1: SD N PULAU PARI 02 PAGI memiliki jumlah rombel sebanyak 6 dan guru kelas sebanyak 6 orang, maka kebutuhan guru di SD tersebut adalah 6 orang dan sekolah tersebut dikategorikan dalam kondisi ideal. Kasus 2: SD N PULAU PANGGANG 01 PAGI memiliki jumlah rombel sebanyak 8 dan guru kelas sebanyak 9 orang, maka kebutuhan guru di SD tersebut adalah 8 orang dan sekolah tersebut dikategorikan dalam kondisi kelebihan 1 orang guru. Kasus 3: SD N PULAU KELAPA 02 PAGI memiliki jumlah rombel sebanyak 12 dan guru kelas sebanyak 9 orang, maka kebutuhan guru di SD tersebut adalah 12 orang namun sekolah tersebut di kategorikan dalam kondisi minimal (tidak kekurangan guru karena sudah melebihi jumlah minimum guru).
CONTOH KASUS DI SATUAN PENDIDIKAN DAERAH KHUSUS Kasus 1: SD N 008 PUJUNGAN memiliki jumlah rombel sebanyak 6 dan guru kelas sebanyak 3 orang, maka kebutuhan guru minimal di SD tersebut adalah 6 orang namun karena berada di daerah khusus maka kebutuhan minimalnya adalah 4. Maka prioritas utama adalah menambah 1 orang guru Kasus 2: SD N 013 MALINAU UTARA memiliki jumlah rombel sebanyak 8 dan guru kelas sebanyak 7 orang, karena jumlah rombel lebih dari 6, meskipun berada di daerah khusus, SD tersebut mengikuti perhitungan SD di daerah non khusus. SD tersebut di kategorikan berada dalam kondisi minimal Kasus 3: SD N 008 KRAYAN memiliki jumlah rombel sebanyak 6 dan guru kelas sebanyak 6 orang, maka sekolah tersebut di kategorikan dalam kondisi ideal.
PROSES PERHITUNGAN GURU MAPEL DATA SEKOLAH Jumlah rombel (JR) Jumlah guru per Mapel (G) Struktur Kurikulum (Jam Pelajaran per minggu KABUPATEN / KOTA Redistribusi mapel yang samaantarsekolahjenjang yang sama Kelebihan/Kekurangan Guru G = KG Hitung Jam Tatap Muka JTM = JR x JPM PROYEKSI KAB/KOTA TH. 2012 S.D 2014 tidak Redistribusi mapel yang samaantarjenjang Lebih/Kurang Hitung Kebutuhan Guru KG = JTM / 24 G = KG kurang lebih tidak Redistribusi antar Kab/Kota Rekrutmen Guru Baru untuk Kab/Kota G = KG tidak ya ya Kondisi Ideal
(MP1 x ∑K1) + (MP2 x ∑K2) + (MP3 x ∑K3 ) JTM KG = = 24 24 PERENCANAAN KEBUTUHAN GURU SMP Keterangan: KG = kebutuhan guru JTM = jumlah tatap muka per jenis guru per minggu MP = alokasi jam mata pelajaran per minggu pada mata pelajaran tertentu di satu tingkat ∑K = jumlah Kelas/rombongan belajar pada suatu tingkat yang mengikuti pelajaran tertentu 24 = wajib mengajar per minggu, digunakan angka 24 1,2,3 = tingkat 1, 2 dan 3
CONTOH KASUS DI SATUAN PENDIDIKAN Guru Mata Pelajaran PKn MP1 = 2 MP2 =` 2 MP3 = 2 ∑K1 = 11 ∑K2 = 11 ∑K3 = 11 Maka KG: KG = (2 X 11) + (2 X 11) + (2X 11) 24 = 66 24 = 2,75 maka Kebutuhan Guru PKn (2,75) dibutuhkan 2 guru dengan pembagian tugas masing-masing guru dari 24-40 Jam Tatap Muka.