tinggi, namun ketika berada di tengah perjalanan ternyata hanya tersesal dan kurang

1. tinggi, namun ketika berada di tengah perjalanan ternyata hanya tersesal dan kurang bersemangat untuk menyelesaikan studinya (Febrian, 2000). Perguruan tinggi sebagai bagian dalam sistem pendidikan perlu melakukan beberapa hal untuk menghadapi tantangan perubahan tersebut, karena perguruan tinggi merupakan salah satu wadah untuk melakukan proses belajar mengajar melalui jenjang strata 1, strata 2, atau strata 3. Perguruan tinggi dituntut mampu melahirkan ilmuwan yang mampu mengembangkan ilmu, mumpuni dan hebat, sekaligus mampu menjadi tenaga ahli yang profesional, pada kenyataannya profesionalisme lulusan belum dicapai, apalagi kehebatan dibidang akademis, masih jauh dari jangkauan (Widiastono dalam prisma 1990). Proses belajar mahasiswa di perguruan tinggi disebut kuliah, yaitu proses belajar mengajar yang dapat meliputi komunikasi langsung atau tidak langsung, praktikum, penyelenggaraan percobaan atau eksperimen, dan pemberian tugas akademik lainnya seperti membaca bacaan wajib yang menjadi bahan kuliah dan membuat uraian atau tanggapan atas bacaan yang menjadi bahan kuliah (Hardjana, 1994) Memasuki dunia perkuliahan mahasiswa pada tingkat awai diharapkan sudah mempersiapkan diri untuk melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi disenai dengan semangat diri dan bersikap optimis dalam menjalankan perkuliahannya. Setiap tahun mahasiswa terikat dengan sistem kredit semester (SKS) yaitu suatu v sistem penyelenggaraan pendidikan untuk menentukan dan mengatur beban studi mahasiswa, beban keija tenaga pengajar, dan beban penyelenggaraan program lembaga pendidikan (Febrian, 2000). Dalam menjalani setiap SKS tersebut, mahasiswa memerlukan waktu berkisar 3 sampai dengan 4 tahun atau lebih.