1 / 79

SUSTAINABLE COASTAL ZONE MANAGEMENT Ecological - Economics

SUSTAINABLE COASTAL ZONE MANAGEMENT Ecological - Economics. Economicl v a lues of COASTAL ZONES. Fishing & Aquaculture. Forestry. Industry. Agri-culture. Tourism. Human Settlement. Minerals. The Value of Coastal Ecosystems. Coral reef. Estuaries. Mangrove. Beach. …. Mudflat.

nitesh
Download Presentation

SUSTAINABLE COASTAL ZONE MANAGEMENT Ecological - Economics

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SUSTAINABLE COASTAL ZONE MANAGEMENT Ecological - Economics

  2. Economicl values of COASTAL ZONES Fishing & Aquaculture Forestry Industry Agri-culture Tourism Human Settlement Minerals

  3. The Value of Coastal Ecosystems Coral reef Estuaries Mangrove Beach …. Mudflat Spawning, Nursering, Feeding ground Support high production of fishes in its surrounding seas Natural buffers TOURISMs

  4. PROBLEMS & ISSUES ian.umces.edu/.../displayimage-topd-0-832.html

  5. DEFINITION, CONCEPTS & PRINCIPLES 1. Coastal zone = zone daratanygterpengaruhilaut + zone laut yang terpengaruhiolehdaratan 2. Coastal ecosystem = kombinasiunikantarakondisilautdan kondisidaratdi coastal-areas 3. Resource system = inter-relasiantaramanusia (sebagaipengguna barangdanjasahasillingkungan) dengan lingkunganitusendiri 4. Management = aktivitas-aktivitasuntukmengendalikanproses/ kejadian yang hasilnyadapatmemenuhitujuan / kebutuhantertentu 5. Development = concept of sustainable uses 6. A Plan = a dynamic analysis of the situation a statement of goals, objectives, targets a description of projects and programs.

  6. COASTAL ZONE: Physico-chemical condition TopografiPantai: Landai vs. curam Batimetri: Kedalamanperairandangkal, dasarlautmelandai AkresidanAbrasi: Sedimentasi vs. Erosi Sedimendasarlaut: Komposisipasir, debudanliatberagam Pasangsurut: Polahariantunggal, setiapharisekalipasangdansekalisurut Arus: Arahangin, topografidasarlaut, pasang-surut Gelombang: Barat , MusimPancaroba, MusimTimur. HidrologidanKualitas Air: Aliranmuarasungaimembawa air tawardengansegalakandungannya (sedimen, nutrients, polutan) KualitasAir laut: Tergantungolehkualitas air sungai, fluktuasimusimansangatjelas. Beberapa parameter penting: Turbiditas, COD, BOD, sianida, fenol, nitrit, NH3, danlogamberat

  7. COASTAL ZONE: BIOLOGY CONDITIONS PLANKTON: Fito-plankton, Zoo-plankton. Blooming fito-plankton mengakibatkan penurunan oksigen terlarut, kematian masal ikan di laut. Blooming disebabkan oleh pengkayaan oleh nutrient fosfat dan nitrat pd perairan yang tenang BENTOS. Organisme yg hidup di dasar perairan, terutama sekitar pantai. Fito-bentos dan Zoo-bentos DAERAH ASUHAN PERIKANAN. Ikan dan udang TERUMBU KARANG. Umumnya kondisi terumbu karang telah terdegradasi menuju kepunahan. CAGAR ALAM & ZONE KONSERVASI LAUT.

  8. COASTAL ZONE: Man-made Environment TAMBAK. Tambak Bandeng, Tambak Udang, Tambak Garam. Membutuhkan percampuran antara air tawar dan air laut, secaraintensif atau tradisional KOMPLEKS NELAYAN. Biasanya berpenampilan kumuh, sanitasi &drainasi terbatas, suplai air bersih terbatas, Penanganan limbah domestik PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK. PLTU Permasalahan limbah air panas yang dibuang ke laut WISATA & REKREASI. Renang, boating, selancar, memancing,dll PELABUHAN. Pelabuhan Internasional, Pelabuhan Samudera, Tempat pendaratan ikan,dll PERMUKIMAN & INDUSTRI. Reklamasisenantiasaberdampakpositifdannegatifterhadapkondisi coastal zone & coastal ecosystems

  9. Pengelolaan sumberdaya pedesaan pantai senantiasa berkaitan dengan potensinya. Oleh karena itu batasan pedesaan pantai adalah: (a). Wilayah yang berbatasan dengan daerah pantai, penduduknya padat, sebagian besar mempunyai profesi sebagai nelayan dan pengolah ikan; (b). Sumberdaya alam yang dikelola masyarakat tersebar di kawasan perairan pantai hingga laut lepas; (c). Wilayah pedesaan pantai mempunyai sumberdaya per-airan dan perikanan pantai, juga mempunyai sumberdaya pertanian; (d). Sistem perekonomian wilayah didominasi oleh sektor basis dengan kagiatan utama berupa penangkapan dan industri pengolahan, dimana produk-produknya, dipasarkan ke luar daerah.

  10. Sistem pedesaan pantai memiliki lima komponen, yaitu: (1). Komponen sumberdaya perairan pantai dan lingkungan hidup pedesaan pantai; (2). Komponen Sumberdaya Manusia (Nelayan); (3). Komponen Kelembagaan sosial pedesaan; (4). Komponen Perekonomian Pedesaan ; (5). Komponen Sarana dan Prasarana Fisik. Perilaku komponen-komponen itu, baik secara sendirian maupun interaksinya dengan komponen lain, hingga batas-batas tertentu dapat dikendalikan oleh manusia untuk mendapatkan output yang diinginkan. www.thejakartapost.com/news/2009/05/05/mangro...

  11. Sub-sistem Perkonomian Wilayah Pedesaan • Di wilayah pedesaan pantai, kegiatan ekonomi di sektor basis (menghasilkan produk untuk pasar di luar daerah) sangat dominan, berupa komoditi primer dan sekunder. • Ciri penting kegiatan ekonomi di pedesaan pantai ini adalah • kegiatan penangkapan memerlukan perlengkapan yang relatif mahal; • operasi penangkapan memerlukan tenaga banyak dan kooperatif dan; • hasil tangkapan harus dipasarkan ke luar daerah dalam bentuk segar atau olahan.

  12. COASTAL ZONE: Impacts of costal reclamation DAMPAK TERHADAP HIDROLOGI. Pola pasang-surut, pola aliran runoff DAMPAK KUALITAS AIR. Jumlah limbah buangan, dan efek pengenceran oleh air laut DAMPAK THD TAMBAK. Berkurangnya suplai air tawardari darat berdampak negatif terhadap produktivitas tambak-tambak tradisional DAMPAK THD BENTOS. Perubahan areal laut menjadi daratan mengakibatkan kematian aneka jenis bentos DAMPAK thd FITO-PLANKTON. Blooming fitoplankton dpt membahayakan kehidupan ikan dan udang DAMPAK THD DAERAH ASUHAN IKAN & UDANG.

  13. DEFINITION, CONCEPTS & PRINCIPLES Coastal Management and Planning (CMP): Pengelolaan sumberdaya dan ekosistemnya melalui perencanaan untuk memaksimumkan manfaat di dalam batas daya dukung lingkungan guna keberlanjutan fungsi manfaat. 118.129.184.33/.../AM06-1999-B01-014.HTM

  14. COASTAL MANAGEMENT AND PLANNING Beberapa Pertimbangan: 1. Batas-batas coastal-zone tidak mudah ditetapkan secara konkrit 2. Coastal areas lazimnya sangat kompleks dan dinamis 3. Renewable coastal resources sangat terbatas jumlah dan distribusinya, sedangkan kebutuhan melebihi suplai a. Sustained utilization b. Capital investment c. Annual yield oceanservice.noaa.gov/education/kits/estuarie...

  15. ENVIRONMENT vs. DEVELOPMENT Degradasi Sumberdaya Memelihara kapasitas produksi sumberdaya Mempercepat eksploitasi SDA & lingkungan Sustainabilitasterancam Pengendalian dampak lingkungan Memperbaiki sustainabilitas Pembangunan jangka pendek tidak berwawasan lingkungan Aktivitas longterm- benefit Produksi barang/jasa berkelanjutan Penurunan produksi barang & jasa Peningkatan standar hidup Jumlah penduduk Kemiskinan

  16. 13 prinsip CMP 1. Coastal zone bersifat sangat unik 2. Air merupakan integrator ekosistem 3. Pemanfaatan sumberdaya lahan dan air harus terpadu 4. Keberlanjutan menjadi tujuan utama 5. Multiple uses sumberdaya dapat pulih 6. Common property resources dijadikan fokus 7. Multiple-sector involvement secara terintegrasi 8. Keterlibatan pemerintah, masyarakat dan dunia suasta 9. CMP boundaries: issue based & adaptive. 10. Incremental implementation 11. Sinkronisasi SDA - Lingk. - Pembangunan 12. Environmental assessment 13. Special analysis evaluasi sosial & ekonomi.

  17. ZONING MODEL No Development P: Preservation High control C: Conservation Low control D: Development Intense Development

  18. Analisis Lingkungan (AL) dan Valuasi Ekonomi (VE) AL Kemampuan sistem lingkungan untuk mendukung berbagai tipe dan intensitas pembangunan Kemampuan sistem lingkungan untuk merespon berbagai alternatif pengelolaan VE Mengkonversi nilai-nilai produktivitas fisik menjadi nilai-nilai moneter www.gisdevelopment.net/.../1999/ps5/ps5126pf.htm

  19. Tahapan Analisis Lingkungan 1. Define the Coastal Zone 2. Pembagian Coastal Zone menjadi unit-unit lebih kecil 3. Identifikasi & Klasifikasi Aktivitas Pembangunan 4. Identifikasi Kondisi Ekosistem dan Peluang Pemanfaatannya 5. Identifikasi potensi Multiple-uses

  20. Proses Analisis dan Evaluasi dalam seleksi strategi pengelolaan Analisis Fungsi lingkungan yang akan di-valuasi Prinsip optimasi ekonomi untuk memilih strategi pengelolaan Nilai fungsi lingkungan yang telah diidentifikasi Mungkin ada fungsi lingkungan yang tidak dapat di-valuasi Apakah strategi ekonomi yg optimum memenuhi arahan sosial dan ekologis? Analisis biaya ekonomi untuk memenuhi arahan dan menentukan strategi yang sesuai Identifikasi & analisis fungsi lingkungan yang muncul selama proses valuasi tdk ya Implementasi strategi kompromi Implementasi strategi ekonomi yang optimum

  21. Problematik Valuasi Ekonomi 1. MARKET FLUCTUATIONS. Valuasi harus melibatkan current prices, recent average prices, High & low prices forecast. Valuasi harus mampu mencerminkan “uncertainty of the future” 2. PRIVATE vs. PUBLIC VALUE Nilai barang & jasa publik didekati dengan harga-harga yang berlaku dalam sistem private market. 3. THE TREATMENT OF TIME. Ekosistem : Steady state ….. Menghasilkan barang & jasa yg sama setiap tahun Transformasi ….. Ada masa tunggu, proses & produk baru

  22. TEKNIK VALUASI EKONOMI 1. Residual Return Method 2. The Travel Cost Approach 3. Substitute Cost Methode 4. Replacement Cost Method Economic Optimum Combination of Activities www.nwrc.usgs.gov/.../2007-3018/2006-3018.htm

  23. MAJOR COASTAL ECOSYSTEM 1. ISLANDS 2. MANGROVES 3. TAMBAK IKAN / UDANG 4. TIDAL FLATS & SEAGRASS BEDS 5. Estuaries & Delta 6. BEACHES www.fao.org/docrep/T0697E/t0697e04.htm 7. CORAL REEF: Management factors: Tidal range, Freshwater inflow, Sediment, Temperatur extremes, Pollutants, Nutrients, Breakages, Overharvesting.

  24. MANGROVE ECOSYSTEM Hutan mangrove : Suatu persekutuan hidup alam hayati dan lingkungannya yang terdapatdi daerah pantai-laut kawasan tropika Kondisi pantai tidak terekspos angin kencang atau gelombang laut yang besar, Di sekitar teluk yang lautnya tenang &daratannya melandai ke laut, tergenang waktu pasang dan kering waktu surut Muara sungai, delta, terumbu karang, lagoon Bakau adalah salah satu nama kelompok jenis yg tergolong ke dalam hutan mangrove Faktor lingkungan tumbuh: Jarak perbedaan pasang-surut, Frekuensi dan lama genangan air laut, Dinamika pasang-surut, Aerasi tanah, dan Salinitas. www.skyscraperlife.com/costa-rica/4723-fiordo...

  25. Hutan mangrove : Suatu persekutuan hidup alam hayati dan lingkungannya yang terdapat di daerah pantai-laut kawasan tropika

  26. ECOLOGICaL-ECONOMICS VaLUES • Hutanbakau (mangrove) adalahhutan yang tumbuhpadatanahaluvialdipantaidansekitarmuarasungai yang dipengaruhipasangsurut air laut, dandiciri­kanolehjenis-jenispohonAvicenia, Sonneratia, Rhizophora, Bruguiera, Ceriops, Lumnitzera, Exoecaria, Xyloccar­pus, Aegiceras, ScyphyphoradanNypa. • Dengandemikian, ekosistembakauialahekosistempantai yang komponentumbuhannyaialahhutan, beserta fauna danhabitatnya yang khas. • Lokasiekosistembakauiniumumnyaadalahpantai-pantaidengantelukdangkal, estuari, delta, bagianterlindungdaritanjung, selat yang terlindungdariombaksertatempat-tempat lain yang serupa. • Tanahnyabervariasidarilumpur, lempung, gambutdanpasir.

  27. Peran lindung hutan bakau adalah sebagai berikut: • Bersifat khas dan strategis untuk menyangga kelestarian kehidupan biota darat dan perairan baik laut maupun tawar. • Sebagai penyangga produktivitas wilayah usaha perairan pantai dan laut. • Berperanan besar untuk melindungi pantai dan menghambat lepasnya butir-butir tanah ke lautan bebas serta mempercepat pengendapan pantai. www.duplisea.ca/.../Ecuador/photos-ecuador.html

  28. Beberapa tindakan pengelolaan yang diperlukan a.l. • (a). Pengendalian pembukaan tambak udang, penebangan kayu bakau, dan lainnya • (b). Menjaga topografi dan karakter substrat hutan bakau dan saluran suplai air tawar • (c). Menjaga pola alamiah temporer dan spatial dari salinitas air permukaan dan ground-water • (d). Mempertahankan pola alamiah dan siklus aktivitas pasang surut dan run-off air hujan / air tawar • (e). Menjaga keseimbangan alamiah antara abrasi, erosi, dan sedimentasi. wildshores.blogspot.com/2009/04/how-is-charco...

  29. Bagaimana memulihkan “ecosystem services” pantai seperti ini?

  30. TYPES OF MANGROVE 1. Famili Rhizophoraceae: Bakau (R.stylosa), Tanjang Lanang ( R. mucronata), Tanjang Wedok (R.apiculata), Lindur (B.gymnorrhiza) 2. Avicinniaceae: Api-api (A.marina), Api-api (A.alba & A.officinalis) 3. Sonneratiaceae: Susup (S.alba), Bogem (S.caseolaris) 4. Myrsinaceae: Kacangan (Aegiceras corniculatum) 5. Meliaceae: Jombok Gading (Xylocarpus granatum), Jombok (X.moluccensis) 6. Lainnya: Taruntun (L.racemosa), Nipah (Nypa fruticans), Lawang (Heritiera littoralis), Daruju (Acanthus ebracteatus) public.ornl.gov/ameriflux/Site_Info/siteInfo....

  31. ZONATION OF MANGROVE FOREST 1. ZONA PROKSIMAL (Terdekat dengan laut), LOW TIDE R. apiculata, R. mucronata, S.alba 2. ZONE TENGAH (middle zone), HIGH TIDE & EQUINOCTIAL TIDE S. alba, B. gymnorrhiza, A. marina, A. Officinalis, C. gatal 3. ZONE DISTAL (terjauh dari laut), STORM TIDE Heritiera littoralis, Pongamia pinnata, Pandanus spp., Hibiscus tiliaceus.

  32. DAMAGE CAUSES OF MANGROVE FOREST Over-exploitation Pembukaanlahan mangrove untukpertambakanikan, tambakgaram, permukiman, pertanian, industri, dantambang Pencemaranlimbahbuangandomestik, pertanian, industri, dll. Perambahanhutanuntukkeperluankayubakar, kayubangunan, keperluanrumahtanggalainnya Pembelokanaliransungai Kebakaranhutan, gangguanhamadanpenyakithutan. www.ozcoasts.org.au/.../processes/sediment.jsp

  33. ECOLOGICAL PREFERENCES MANGROVE TipeTanah: Kerasataulembek, Perbandingankandunganpasir & liatberagam Salinitas: Variasihariandannilai rata-rata per tahunsecarakasarsebandingdenganfrekuensi, kedalamandanjangkawaktugenangan Ketahananjenisterhadaparusdanombaklaut Kondisiperkecambahandanpertumbuhansemaidalamhubungannyadenganamplitudoelokogijenis-jenisterhadapketigafaktordiatas

  34. QUALITY OF Mangrove HABITAT

  35. LIMA KELAS GENANGAN

  36. THE SIX CLASSES OF SALINITY

  37. TAPAK TEMPAT TUMBUH 1. Rhizophora Jenis ini menyukai lapangan yang berlumpur, tetapi dapat juga ditanam di tanah berpasir, asal sekurang-kurangnya sepertiga panjang lapangan terbuka pada waktu air surut. 2. Bruguiera, Ceriops. Jenis ini biasanya berlokasi di sisi ke arah darat dari mangrove, dapat juga ditanam di lapangan yang menghadap ke laut, asal saja ada sedikit vegetasi yg dapat melindungi anak semai muda dari arus pasang/surut dan angin kencang. Ceriops baik digunakan untuk pengkayaan, karena sewaktu muda tahan naungan 3. Dungun, Merbau, Xylocarpus. Tumbuh baik di bagian daratan dari hutan mangrove. Dungun dan Merbau tumbuh baik di tanah yang agak tinggi, sedangkan Xylocarpus biasanya di pinggir badan perairan .

  38. TECHNOLOGY OF PLANTING Rhizophoraceae. Jenis-jenis ini mudah ditanam, asalkan setengah hipokotilnya terekspose radiasi matahari waktu air surut. Jarak tanamnya 30-50 cm Bruguiera, Ceriops. Dapat ditanam seperti Rhizophora. Hipokotilnya lebih pendek dan penyebarannya pada air dangkal. Jarak tanamnya lebih rapat, dan anak semai bumbung lebih baik Sonneratia. Benihnya sulit dikecambahkan. Lazimnya digunakan anak semai bumbungan , atau kongkoa yang dibumbungkan. Kelompok Api-api. Dapatditanam dengan benih atau kongkoa. Jarak tanamnya rapat 4 x 4 m, untuk produksi kayu bakar. Dungun,Merbau, X. granatum. Anak semai umur 3-4 bulan sudah dapat ditanam dengan jarak 3 x 3 meter. Nipa. Benihnya dapat ditanam langsung atau menggunakan kongkoa (anakan) . Anak semai berbumbung mempunyai daya hidup hingga 90%.

  39. MANGROVE 1. BATASAN. Ekosistemhutantolerangarampada area inter-tidal, Complex & fragile 2. FUNGSI Sumber energy & food, Wildlife, Protecting coastal lines, Erosion control, Wastewater cleanup, Natural barrier. 3. USES Wood products, Fuels, Construction, Wild fry; Food, drugs, beverages 4. MANAGEMENT FACTORS Freshwater discharge, Tidal range, Pollution, Over-Harvesting 5. MANAGEMENT MEASURES. Control shrimp pond, Pembatasanpemanenankayu Memeliharatopografi, karakteristiksubstratdansaluran air Memeliharapolaalamifluktuasisalinitasperairan Memeliharapolaalami tidal & runoff Keseimbanganakresi, erosidansedimentasi

  40. ANALISIS HASIL EKOSISTEM MANGROVE Lokasi Barang dan Jasa On-site Off-site 1 2 Usually included May be included Marketed in an economic analysis (ikan tangkapan di Valuasi (poles, charcoal, wood, perairan sekitarnya) ekonomi mangrove crabs, dll) Barang & Jasa 3 4 Seldom included Usually ignored (Obat, kayu bakar, nursery (nutrients, buffer Non- areas, feeding ground, to storm damages) marketed keindahan alam, sumber informasi sains) .

  41. ESTUARIA & DELTA 1. BATASAN. Estuari merupakan muara sungai tempat pertemuan antara aliran sungai dan air laut. Tertimbunnya sedimen sungai di mulut sungai membentuk delta. Delta ini sangat produktif dan tanahnya subur. Perikanan di estuari lazimnya over fishing 2. FUNGSI Spawning, nursery dan feeding grounds, Mangrove, marsh & seagrass beds Transport nutrient dan plankton Pengenceran polutan dari aliran sungai , Kontrol salinitas Pengangkutan sedimen membentuk mudflats Barier thd angin dan gelombang 3. MANAGEMENT FACTORS Freshwater discharge: Air tawar sungai mengencerkan salinitas, membawa nutrient dan sedimen Tidal range: Air laut pasang penting bagi siklus hidup young-fry, air surut berarti sedimen substrat terkena radiasi matahari, algae benthos dapat tumbuh Waste disposal control: Berbagai limbah dari aktivitas di daratan dapat merusak ekosistem, menurunkan daya dukung biologisnya, ikan-ikan akan lari, atau tidak produktif.

  42. ESTUARIA & DELTA 4. USES. Human sttlements, Fishing grounds, Mariculture, Rute transportasi, Tempat industri & dermaga, Wisata bahari, Produksi pertanian, Produksi garam, dll 5. PELUANG PEMANFAATAN Industrri dengan dermaganya Fishing grounds dengan mariculture Wisata bahari dengan fishing ground & mariculture Tambak garam dengan mariculture 6. MANAGEMENT MEASURES Pengendalian limbah buangan transportasi dan limbah dari aktivitas di daratan Menghindarkan lokasi industri kimia yang limbahnya toksik Menghidari blokade sirkulasi air

  43. BEACHES 1. BATASAN. Beach lazimnya tersusun atas material sedimen unconsolidated yang terangkut ke pantai dan mempunyai bentuk khas, dibatasi oleh garis surut terendah dan pasang tertinggi air laut. Landform tidak stabil, bersifat dinamis akibat erosi dan akresi. Keseimbangan antara deposisi dan erosi akan menentukan bentuk dan tipe beaches. 2. FUNGSI Border dari garis pantai Habitat bagi tumbuhan dan satwa Sumber energi bagi berbagai jenis organisme, termasuk burung pantai dan jenis-jenis ikan pantai 3. MANAGEMENT FACTORS Kemiringanpermukaan : Flat hingga moderately sloping Sumbersedimen unconsolidated Gaya-gayapasangsurutdangelombang air laut Wave climate (frekuensi, amplitudo, panjanggelombang, jarakantaraduagelombangygberurutan

  44. Bagaimana menilai potensi wisata pantai seperti ini?

  45. BEACHES 4. USES. Pasir pantai untuk bahan bangunan Sumber Mineral / bahan tambang Wisata pantai, dermaga Habitat bagi anega flora dan fauna 5. PELUANG PEMANFAATAN Wisata dan permukiman Spawning ground dll. 6. MANAGEMENT MEASURES Penambanganpasirpantaisecaraterkendali Normal beach cycle return the sand Memeliharatanggul-tanggulalamiah Site specific studies www.keralagreenery.org/beaches.html

  46. Bagaimana menilai potensi wisata pantai seperti ini?

  47. ISLANDS 1. Umum Island terbentuk oleh proses geologis, yaitu perubahan permukaan laut atau erupsi vulkanik. Biasanya untuk pulau-pulau kecil, seluruh area pulau dapat dianggap sebagai coastal zone dan coastal resources. Tiga ciri penting ekosistem pulau: (1) derajat isolasi geografis, (2) Ukuran luasan, (3) umurnya. Ketiga ciri ini akan menentukan jenis spesies pulau, populasinya, dan komunitas klimaks. Pulau kecil ini biasanya rentan thd bencana alam seperti badai, gelombang, gempa, dll. 2. Fungsi & Penggunaan Nesting areas, Gathering places for fish, Wisata alam, Cagar alam, Kawasan lindung. 3. Sustainable use opportunities Cagar alam, Kawasan Lindung, Taman Nasional Obyek wisata alam & Taman nasional.

  48. Bagaimanamenilaipotensiwisatapantaisepertiini?

  49. Coral reef 1. BATASAN. Ekosistem yang sangat kompleks dan produktif, di perairan pantai tropis yg dangkal, pulau-pulau kecil, dimana airnya kaya oksigen, cleat& Warm, bebas sedimen tersuspensi. Populasi binatang karang, algae, rumah karang( kalsium karbonat) , dan aneka jenis ikan karang 2. FUNGSI Menyediakan habitat bagi aneka organisme untuk breeding, spawning, nursery, feeding, foraging, dan preying. Filter air, Barrier dan perlindungan Menghasilkan pasir putih pantai 3. MANAGEMENT FACTORS Tidal range: Surutbeberapa jam mengakibatkansebagiankarangterkenaudaradanpanasradiasimatahari, sehinggaakanmerusakbeberapa sensitive corals Suplai air tawar yang cukupmenurunkansalinitas Waterborne sedimendapatmengganggumekanisme filtering dariorganismekarang Polutandapatmembahayakanorganismekarang Kerusakan-kerusakanfisikakibatbadai, transportasi, ledakandalampraktekpenangkapan Nutrient yang berlebihanmerangsangpertumbuhan algae ygdptmenutupiorganismekarang Overharvesting

  50. CORAL REEF 4. USES. Extractive uses: Sumberbahanpangan, Bahan mineral, Pemanenankarang, Aneka ikanhias Non-extractive uses: Nilai-nilaiwisataalam, Barier & Perlindungan, IPTEK 5. KONFLIK PENGGUNAAN Penambangan karang akan mereduksi daya dukungnya Erosi dan pembuangan limbah dari aktivitas di daratan Destructive fishing Over-exploitation Collection of exotic species for sale 6. MANAGEMENT MEASURES Promote & control tourisms Avoid alteration of the natural salinity Avoid alteration of the natural water temperature Set maximum limits on the annual harvesting of reef materials Stop the use of explosives and poisons to harvest reef fish Avoid introduction of pollutants & excessive nutrients into the reef environment

More Related