1 / 20

Komunitas Open Source

Komunitas Open Source. Nama Kelompok : Rico Andry (09120006) Resza Okta (09120016) Tara Braja (09120020) Christin Silvia (09120021) Ageng Pambudi P (09120027) Nur Hidayatul M (09120045) Fa r t hur Rizal ( 09120063) Fenty Nurfia F (09120060) Wahyu Tri Basuki (09120070)

noleta
Download Presentation

Komunitas Open Source

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Komunitas Open Source Nama Kelompok : Rico Andry (09120006) Resza Okta (09120016) Tara Braja (09120020) Christin Silvia (09120021) Ageng Pambudi P (09120027) Nur Hidayatul M (09120045) FarthurRizal (09120063) Fenty Nurfia F (09120060) Wahyu Tri Basuki (09120070) Ayu Winda (09120071)

  2. Materi Pokok : Apa definisi dari komunitas open source ? Bagaimana sih sejarah dari open source ? Bagaimana aturan dari Open Source ? Apa Motif dari Komunitas Open Source ? Apa saja sih Keuntungan dari Komunitas Open Source ? Apa sih Kelemahan dari Komunitas Open Source ? Apa saja organisasi open source di Indonesia ? Bagaimana contoh gambar dari Komunitas Open Source ?

  3. Definisi Open source software adalah software yang membuka/membebaskan source codenya untuk dilihat oleh orang lain dan membiarkan orang lain mengetahui cara kerja software tersebut dan sekaligus memperbaiki kesalahan atau kekurangan pada software tersebut. Komunitas Open Source adalah suatu komunitas / pihak tertentu yang mendukung peranan open source dalam hal perkembangan ilmu pengetahuan. MenurutDavid Wheeler, secaraumum open source adalahistilahuntuk software yang lisensinyamemberikebebasankepadapenggunamenjalankan program untukapasaja, mempelajaridanmemodifikasi program, danmendistribusikanpenggandaan program asliatau yang sudahdimodifikasitanpaharusmembayarroyaltikepadapengembangsebelumnya.

  4. Indonesia, Go Open Source Indonesia, Go Open Source!disingkatIGOSadalahsebuahsemangatgerakanuntukmeningkatkanpenggunaandanpengembanganperangkatlunaksumberterbuka di Indonesia. IGOS dideklarasikanpada 30 Juni 2004 oleh 5 kementerianyaituKementrian Negara RisetdanTeknologi, DeparteenKomunikasidanInformatika, KementrianHukumdanHakAsasiManusia, Kementrian Negara PendayagunaanAparatur Negara danDepartemenPendidikanNasional.  Gerakaninimelibatkanseluruh stakeholder TI (akademisi, sektorbisnis, instansipemerintahdanmasyarakat) yang dimulaidengan program untukmenggunakanperangkatlunaksumberterbuka di lingkunganinstansipemerintah. Diharapkandenganlangkahinidapatdiikutiolehsemualapisanmasyarakatuntukmenggunakanperangkatlunak legal.

  5. Sejarah Open Source Mulai tahun 1994-1995, server-server di ITB mulai menggunakan FreeBSD sebagai sistem operasinya. FreeBSD merupakan sistem operasi open source dan tangguh untuk keamanan jaringan maupun server. Tetapi kemudian para administrator jaringan di Computer Network Research Group (CNRG) ITB lebih menyukai laptop Mac dengan sistem operasi Mac OS X yang berbasis BSD daripada sistem operasi lain Istilah open source (kode program terbuka) sendiri baru dipopulerkan tahun 1998. Namun, sejarah peranti lunak open source sendiri bisa ditarik jauh ke belakang semenjak kultur hacker berkembang di laboratorium-laboratorium komputer di universitas-universitas Amerika seperti Stanford, Berkeley, Carnegie Mellon, and MIT pada tahun 1960-an dan 1970-an.

  6. Awalnya tumbuh dari suatu komunitas pemrogram yang berjumlah kecil namun sangat erat dimana mereka biasa bertukar kode program, dan tiap orang bisa memodifikasi program yang dibuat orang lain sesuai dengan kepentingannya. Hasil modifikasinya juga mereka sebarkan ke komunitas tersebut. Perkembangan di atas antara lain dipelopori oleh Richard Stallman dan kawan-kawannya yang mengembangkan banyak aplikasi di komputer DEC PDP-10. Awal tahun 1980-an komunitas hacker di MIT dan universitas-universitas lain tersebut bubar karena DEC menghentikan PDP-10. Akibatnya banyak aplikasi yang dikembangkan di PDP-10 menjadi banyak yang kadaluarsa. Pengganti PDP-10, seperti VAX dan 68020, memiliki sistem operasi sendiri, dan tidak ada satupun piranti lunak bebas. Pengguna harus menanda-tangani nondisclosure agreement untuk bisa mendapatkan aplikasi yang bisa dijalankan di sistem-sistem operasi ini.

  7. Aturan dari Open Source Berikut merupakan aturan dari Open Source : 1. Pendistribusian Ulang Secara Cuma-Cuma Lisensi tersebut tidak akan menghalangi pihak manapun dalam menjual atau memberikan software tersebut sebagai sebuah komponen dari suatu distribusi agregat software yang mencakup program-program dari beberapa sumber yang berbeda. Lisensi itu juga tidak memerlukan sebuah royalti atau biaya lain untuk penjualan tertentu. 2. Kode Sumber Program tersebut harus meliputi kode sumber dan mengijinkan distribusi dalam bentuk kode sumber maupun bentuk jadi. Jika bentuk dari suatu produk tidak didistribusikan dengan kode sumber, sebuah sarana publikasi yang baik harus disediakan untuk memperoleh kode sumber tersebut dengan biaya reproduksi yang masuk akal, atau memindahkan dari internet tanpa biaya. Kode sumber tersebut harus dalam bentuk-bentuk yang diinginkan sehingga programmer dapat memodifikasi program itu. Kode sumber yang disengaja dibuat untuk memperdaya tidak diijinkan. Bentuk-bentuk lanjutan seperti keluaran dari sebuah processor atau translator tidak diijinkan.

  8. 3. Karya-karya Bentukan Lisensi tersebut harus memperbolehkan, karya-karya modifikasi atau bentukan, dan mengijinkannya untuk didistribusikan dalam bentuk yang ama seperti lisensi software asalnya.   4. Integritas Pencipta Kode Sumber Lisensi tersebut dapat membatasi pendistribusian kode sumber dalam bentuk modifikasi hanya jika lisensi itu mengijinkan pendistribusian dalam bentuk "patch files" (potongan; menempel; tidak seluruhnya) dengan kode sumber dengan tujuan memodifikasi program tersebut pada masa pembuatan. Lisensi itu secara tertulis/tersurat harus memperbolehkan pendistribusian software yang dibuat dari modifikasi kode sumber. Lisensi tersebut mungkin memerlukan pekerjaan-pekerjaan bentukan untuk membawa nama atau versi yang berbeda dari software asal. 5. Tidak Adanya Diskriminasi Terhadap Individu Atau Kelompok Lisensi tersebut tidak diperbolehkan menciptakan diskriminasi terhadap orang secara personal atau perkelompok.

  9. 6.Tidak Adanya Diskriminasi Terhadap Bidang-bidang Pemberdayaan Lisensi tersebut tidak boleh membatasi seseorang dari menggunakan program itu dalam suatu bidang pemberdayaan tertentu. Sebagai contoh, tidak ada pembatasan program tersebut terhadap penggunaan dalam bidang bisnis, atau terhadap pemanfaatan dalam bidang riset genetik.  7. Pendistibusian lisensi Hak-hak yang dicantumkan pada program tersebut harus dapat diterapkan pada semua yang menerima tanpa perlu dikeluarkannya lisensi tambahan oleh pihak-pihak tersebut.   8. Lisensi Tersebut Tidak Diperbolehkan Bersifat Spesifik Terhadap Suatu Produk Hak-hak yang tercantum pada program tidak boleh tergantung pada keadaan program yang merupakan bagian dari suatu distribusi software tertentu. Jika program disarikan dari distribusi tersebut dan digunakan atau didistribusikan di dalam bentuk-bentuk lisensi program itu, semua pihak yang menerima harus memiliki hak yang sama seperti mereka yang dijamin dalam hubungan dengan pendistribusian software asal.  

  10. 9. Lisensi Tersebut Tidak Diperbolehkan Membatasi Software Lain Lisensi itu tidak boleh menempatkan pembatas bagi software lain. Sebagai contoh, lisensi itu tidak boleh memaksakan bahwa program lain yang didistribusikan pada media yang sama harus bersifat open source. 10. Lisensi Harus Menjadi Teknologi Sentral Tidak ada ketetapan terhadap lisensi yang mungkin mengarah ke siapapun atau teknologi alat penghubung.

  11. Motif dari Komunitas Open Source Motif, adalah blok bangunan dari Lingkungan Desktop umum, itu adalah widget GUI perpustakaan untuk X Windows. Aplikasi KPB ditulis menggunakan perpustakaan ini. Untuk informasi lebih lanjut memeriksa halaman The Open Group pada Motif. Motif Data Sheet FAQ. The Open Group dirilis sebelumnya sumber untuk Motif di bawah lisensi non Open Source bawah OpenMotif label, yang telah menyebabkan beberapa masalah bagi sebagian orang, paling tidak karena itu tidak diperbolehkan untuk didistribusikan ke semua sistem operasi. OpenMotif telah memiliki beberapa perangkat tambahan yang akan menyenangkan untuk membuat tersedia untuk semua pengguna Motif. Sebelum OpenMotif dirilis, sebuah perpustakaan terutama kompatibel disebut LessTif, diproduksi di bawah lisensi terbuka penuh, itu dilakukan pada setelah rilis OpenMotif untuk memberikan alternatif Sumber sepenuhnya terbuka. API Motif yang digunakan oleh banyak proyek pihak ketiga juga, DDD dan Nedit antara lain banyak. Seperti yang terlihat pada daftar kompatibilitas LessTif.

  12. Keunggulan Open Source • Kreativitas : Dengan Open Source kita bisa mempelajari cara kerja suatu perangkat lunak, memodifikasinya, bahkan membuat produk baru dari sumber yang ada. • Kemandirian : Kita tidak perlu lagi tergantung pada suatu produk tertentu, bahkan dengan Open Source kita bisa membuat produk yang sekelas dengan perusahaan berskala raksasa seperti Microsoft. • Penghematan : • Hemat Waktu : Berapa banyak waktu yang kita sia-siakan untuk berurusan dengan virus komputer di sistem closed source (baca : Windows) ? Dengan menggunakan sistem operasi Open Source seperti 3D OS kita tidak perlu membuang waktu lagi berurusan dengan virus komputer. • Hemat Biaya : Berapa banyak biaya yang perlu kita keluarkan untuk pembelian suatu produk proprietary seperti Windows, Photoshop, MS Office dan lain-lainnya ? • Hemat Devisa : Berapa banyak devisa negara yang harus lari keluar negeri jika kita terus menggunakan produk proprietary ? • Legalitas • Mengurangi Tingkat Pembajakan : Open Source memungkinkan kita untuk tidak lagi menggunakan milik orang lain secara tidak sah atau dengan kata lain kita tidak perlu lagi menjadi pencuri …!!! Selain mengurangi tingkat pembajakan, secara otomatis dosa-dosa kita juga ikut berkurang … :) • Meningkatkan Citra Negara : Tahukah Anda bahwa pembajakan menjadikan citra negara menurun ? Dan ini secara tidak langsung membawa akibat buruk pada hubungan dagang dengan luar negeri. Dan repotnya, di tahun 2009 ini Indonesia kembali masuk dalam daftar Priority Watch List.

  13. Kelemahan dari Open Source Kurangnya dukungan vendor : Harus diakui, masih cukup banyak vendor – baik Hardware, Software, ataupun Game – yang belum memberikan dukungan penuh pada Open Source. Dan hal ini tentu saja cukup menghambat perkembangan Open Source. Kurangnya dukungan support : Karena belum cukup memasyarakat, maka dukungan support juga masih cukup sulit untuk ditemukan. Support untuk Open Source selama ini masih banyak bergantung pada Internet (baca : Google). Sehingga cukup menyulitkan mereka yang tidak mempunyai akses penuh pada Internet. Kurangnya dukungan bisnis : Pandangan bahwa Open Source adalah gratis dan tidak bisa membaa manfaat bisnis sangat menghambat para pebisnis yang akan terjun di Open Source. Kurangnya dukungan dari pebisnis ini membuat Open Source tidak bisa mempromosikan dirinya secara baik dan ini secara tidak langsung membuat pengenalan Open Source menjadi lebih lambat. Kurangnya promosi : Masih banyak orang yang beranggapan Open Source susah untuk dipergunakan, padahal perkembangan Open Source belakangan ini sudah cukup pesat dan bahkan dalam beberapa hal terkadang mampu menggungguli produk closed source. Kesalahpahaman ini bisa terjadi karena kurangnya promosi akan Open Source.

  14. AOSI AOSI (Asosiasi Open Source Indonesia) merupakanasosiasi yang menghimpunberbagaiorganisasi yang bergeliat di bidang open source. Asosiasi yang mulaididirikanpadatanggal 30 Juni 2008 tersebut, memilikivisimeningkatkanpengguna Open Source di Tanah Air.

  15. KPLI KPLI kepanjangandariKomunitasPengguna Linux Indonesia. Komunitasiniberada di beberapakotabesar di Indonesia yang sudahpasti KPLI mengurusimasalah - masalahtentang Linux. Selain KPLI jugaada KSL kepanjangandariKelompokStudi Linux. KSL termasukdibawah KPLI. Jadi, setiap KPLI mempunyaibeberapa KSL.Jadi, setiap KPLI mempunyaibeberapa KSL. Contoh: KPLI Madiun (KUMAN) mempunyai KLIM (Komunitas Linux IkipMadiun) dsb. KPLI Malang (KOLAM) mempunyaiUinbuntu (Komunitas Ubuntu UIN Malang) dsb.

  16. Contoh dari Komunitas Open Source http://www.linux.or.id http://www.infolinux.co.id tanya-jawab@linux.or.id

  17. Sekian dan Terima Kasih

More Related