160 likes | 576 Views
PERSIAPAN RATIFIKASI/PENGESAHAN KONVENSI INTERNASIONAL STCW-F 1978 AS AMENDED. PERSIAPAN DAN TINDAK LANJUT RENCANA RATIFIKASI/PENGESAHAN STCW-F 1978 AS AMENDED IN1995. Oleh Direktorat Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut DEPARTEMEN PERHUBUNGAN
E N D
PERSIAPAN RATIFIKASI/PENGESAHAN KONVENSI INTERNASIONAL STCW-F 1978 AS AMENDED PERSIAPAN DAN TINDAK LANJUT RENCANA RATIFIKASI/PENGESAHAN STCW-F 1978 AS AMENDED IN1995 Oleh DirektoratPerkapalandanKepelautan DirektoratJenderalPerhubunganLaut DEPARTEMEN PERHUBUNGAN JAKARTA, 27Oktober 2009 (Lanjutan 13 Maret2008, 16 Juli2009, 16 Oktober 2009)
Sistematika • PENDAHULUAN • PERUBAHAN DARI STCW 1978 KE STCW 1995 • STRUKTUR STCW 1995 • STRUKTUR STCW-F 1995 • SUBSTANSI STCW-F 1995, SELAYANG PANDANG • RENCANA RATIFIKASI STCW-F 1995 • KONSEKUENSI RATIFIKASI STCW F-1995 • PENUTUP
1.PENDAHULUAN SEAFARERS STANDARDS The STCW 1978 as amended, STCW-F 1978 as amended, SOLAS Consolidated, TorremolinosSFV Protocol 1993 ILO C-185, 2003 (Revised), MLC 2006, ILO C-188, and ILO R-199 IMO White List ILO White List
3. STRUKTUR STCW 1995 Attachment-2 Resolution-2 STCW Code Attachment-1 Resolution 1 Annex 8 Chapters with Regulations Final Act 17 Articles Part A Mandatory Provisions 8 Chapters with Sections Part B Recommended Guidance 8 Chapters with Sections Regulation II / 4 Section : A - II / 4 B - II / 4 Part B memanghanyarekomendasi jikaParty belummengaturnya, tetapidon’t try to against it. Attachment-3 Resolution 3 sd 14
4. STRUKTUR STCW-F 1995 Appendix to Regulations Attachment-1 15 Articles Annex 4 Chapters with Regulations Final Act Regulations 1 – 4 : Deck Dept Regulation 5 : Engine Dept. Regulations 6 : Radio Personnel Regulation 7 – 8 : Updating Training Regulation 5 : C/E and 2nd/E of >750 kW C/E, 2nd E dibawah 750 kW, Watchkeeping engineer dan Rating tidakdiatur Attachment-2 Resolution 1 sd 9 (Res 4 – Deck-hands; Res 7 – Engineer officer)
5. SUBSTANSI STCW-F 1995, SELAYANG PANDANG • Keterkaitan STCW-F 1995 denganinstrumen lain yang jugamengatur training atauberhubungandenganstrukturkurikulum : • FAO/ILO/IMCO Voluntary Guidelines for the Design, Construction and Equipment of Small Fishing Vessels – Chapter 7 & 8 : khususnyapanjangkapal = 12 m sd <17 m dan 17 m sd < 24 m; • ILO C.188 Work in Fishing Sector – Article 9 dan 10 (Training) serta Article 13 & 14 (Minimum Safe Manning ); • 1993 Torremolinos Protocol and SFV Consolidated - Regulation VIII/3 dan VIII/4 (Drill & Training), danskemapanjangkapal = > 24 m sd < 45 m (Training), > 45 m (Radio Com), 24 m sd 60 m dan> 60 m (Fire Safety), 24 m sd < 75 m dan> 75 m (SCRB).
5. SUBSTANSI STCW-F 1995, SELAYANG PANDANG • Pertimbangansebelummeratifikasi STCW-F 1995 : • Final Act paragraph 17 (Attachment – 1) • Final Act paragraph 18 (Attachment – 2) • Article 1: General Obligation (paragraph 2: to give the Convention full and complete effect) • Article 2: Definitions – Article 3: Application – Article 4: Communication of Information – Regulation I/5 • Article 7: National Provisions (?) • Daerah pemberlakuan: Reg. I/14 dan I/15 • Regulation 2: Application • Regulation 4: Control Procedures, dan Regulation 6: Administration of certification arrangements (Standards) • Regulation 9: Dispensation (?) • Regulation 10: Equivalents
HAL-HAL YANG HARUS DIPERSIAPKAN NaskahAkademis Sistematikapenulisan BAB I PENDAHULUAN A. Latarbelakang B. Permasalahan C. MaksuddanTujuan D. RuangLingkup E. MetodePendekatan F. PengorganisasianKepanitiaan G. SistematikaPenulisan BAB II KETENTUAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN YANG BERKAITAN DENGAN STCW-F 1995 A. BidangHubunganLuarNegeri B. BidangPerikanan C. BidangKepelautan D. BidangKetenagakerjaan. BAB III PERSIAPAN PELAKSANAAN KONVENSI INTERNASIONAL STCW-F 1995 A. ManfaatRatifikasi B. Pembangunan Infra dan Supra-struktur C. Penyiapan SDM BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran
HAL-HAL YANG HARUS DIPERSIAPKAN 1. NaskahAkademis√ 2. Naskah RUU / RPP 3. Penjelasanatas RUU / RPP I. Umum II. Pokok-pokokpikiran yang mendoronglahirnyaKonvensi III. Alasan Indonesia mengesahkanKonvensi IV. Pokok-pokokisiKonvensi V. Pasaldemipasal. 4. TerjemahanResmiNaskah STCW-F 1995 (dari DEPLU)
7. KONSEKUENSI RATIFIKASI • Catatan : • Perlukajiankonsekuensiterhadaplembagadiklat(160 SMK Perikanandan16 PT Perikanan), dankonsekuensiterhadapkapalkarenaTorremolinos International Convention for the Safety of Fishing Vessels 1977, Protocol 1993.
PERAN PEMERINTAH Pemerintah dapat membuat master plan seperti alur berpikir “Road to 3G on E-government” yang dianut oleh DEPKOMINFO : Standards Interop Integrate Synergy Good service Good Government Governance (GGG) • Saatinipelayanandiberikankepada+50 sekolahpelayaranniagadan 3 sekolahperikanan; • Kelak+ 160 SMK Perikanandan+ 16 AkademidanSekolahTinggiPerikanan.
8. PENUTUP Indonesia merupakananggota IMO Council – Kategori C Goal of IMO : “Safe, secure and efficient shipping on clean ocean” Hal yang harusdiputuskan : Diratifikasi / disahkanatautidak. Jikadiratifikasi / disahkan, makadengan UU atau PP. Apakahneed analysisdanrisk assessmenttelahdimulai (bahanNaskahAkademik)? Di atassegalanya, segerasetelahdiratifikasi / disahkan, RI harusmelaporkeSekjen IMO sesuai STCW-F 1995 Regulation I/5 (Communication of Information). Contohmaterilaporanterterapada IMO Circular – No. STCW.6/Circ.5 tanggal 30 Mei 2000.
Terima kasih atas perhatiannya