1 / 14

STUDI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

STUDI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3). By : Linda Indriyana (201210200311100) Aulia Rochma.H . (201210200311103). Pengertian B3 Menurut PP No. 18 tahun 1999

plato
Download Presentation

STUDI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (B3)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. STUDI PENGOLAHAN LIMBAH CAIR BAHAN BERBAHAYADAN BERACUN (B3) By: Linda Indriyana (201210200311100) AuliaRochma.H. (201210200311103)

  2. Pengertian B3 • Menurut PP No. 18 tahun 1999 • yang dimaksuddenganlimbah B3 adalahsisasuatuusahadanataukegiatan yang mengandungbahanberbahayadanatauberacun yang karenasifatdanataukonsentrasinyadanataujumlahnya, baiksecaralangsungmaupuntidaklangsung, dapatmencemarkandanataumerusakanlingkunganhidupdanataumembahayakanlingkunganhidup, kesehatan, kelangsunganhidupmanusiasertamakhlukhidup lain. • Intinyaadalahsetiapmateri yang karenakonsentrasidanatausifatdanataujumlahnyamengandung B3 danmembahayakanmanusia, makhlukhidupdanlingkungan, apapunjenissisabahannya. • Definisilimbah B3 berdasarkan BAPEDAL (1995) • Setiapbahansisa (limbah) suatukegiatanprosesproduksi yang mengandungbahanberbahayadanberacun (B3) karenasifat (toxicity, flammability, reactivity, dancorrosivity) sertakonsentrasiataujumlahnya yang baiksecaralangsungmaupuntidaklangsungdapatmerusak, mencemarkanlingkungan, ataumembahayakankesehatanmanusia.

  3. TujuanPengelolaanLimbah B3 untukmencegahdanmenanggulangipencemaranataukerusakanlingkunganhidup yang diakibatkanolehlimbah B3 sertamelakukanpemulihankualitaslingkungan yang sudahtercemarsehinggasesuaidenganfungsinyakembali.Darihalinijelasbahwasetiapkegiatan/usaha yang berhubungandengan B3, baikpenghasil, pengumpul, pengangkut, pemanfaat, pengolahdanpenimbun B3, harusmemperhatikanaspeklingkungandanmenjagakualitaslingkungantetappadakondisisemula. Dan apabilaterjadipencemaranakibattertumpah, tercecerdanrembesanlimbah B3, harusdilakukanupaya optimal agar kualitaslingkungankembalikepadafungsisemula.

  4. Pengidentifikasianlimbah B3 digolongkankedalam 2 (dua) kategori, yaitu: • 1.Golongan limbah B3 yang berdasarkansumberdibagimenjadi: • Limbah B3 darisumberspesifik; • Limbah B3 darisumbertidakspesifik; • Limbah B3 daribahankimiakadaluarsa, tumpahan, bekaskemasandanbuanganproduk yang tidakmemenuhispesifikasi.

  5. 2. Sedangkangolonganlimbah B3 yang berdasarkankarakteristikditentukandengan: • mudahmeledak; • pengoksidasi; • sangatmudahsekalimenyala; • sangatmudahmenyala; • mudahmenyala; • amatsangatberacun; • sangatberacun; • beracun; • berbahaya; • korosif; • bersifatiritasi; • Berbahayabagilingkungan; • karsinogenik; • teratogenik;

  6. PersyaratanLokasiPengolahan • Pengolahan B3 dapatdilakukandidalamlokasipenghasillimbahataudiluarlokasipenghasillimbah. Syaratlokasipengolahandidalam area penghasilharus: • Daerah bebasbanjir; • Jarakdenganfasilitasumum minimum 50 meter. • Syaratlokasipengolahandiluar area penghasilharus: • Daerah bebasbanjir; • Jarakdenganjalanutama/tolal minimum 150 m atau 50 m untukjalanlainnya; • Jarakdengandaerahberaktivitaspendudukdanaktivitasumum minimum 300 m; • Jarakdenganwilayahperairandansumurpenduduk minimum 300 m; dan • Jarakdenganwilayahterlindungi (seperti: cagaralam,hutanlindung) minimum 300 m.

  7. TERIMA KASIH

  8. Netralisasi Netralisasiditerapkanuntuklimbah bersifatasamataubasa, khususnya pH kurang dari 5 atau lebih dari 9. Secara praktisdilakukandenganmenambahkan asamataubasa yang setarabagilimbah tersebut. Melalui netralisasi dapat diatasi sifatlimbahkorosif, irritan, serta kemungkinanproseslanjutseperti pengendapanataupengolahanbiokimiawi menggunakanmikroorganisme.

  9. Pengendapan Pengendapandipilihbiladalamlimbahcairterdapatkonstituenkimia yang perludandapatdiubahmenjadibentuksenyawa tak larut dengan menambahkan bahanpengendap, misalnyakation-kationlogam berat dapat diendapkan sebagai sulfida. Prosespengendapanumumnyasangatdipengaruhi pH, padakeadaantertentureagent pengendap yang berlebihan justru akan melarutkan kembali endapan karena terbentuk ion kompleks. Metode pengendapankimia yang umumditerapkanadalahpengendapanlogamsebagaihidroksida, karbonat, sulfidaataulogam bebasmenggunakannatriumborohidrida, sebagaicontoh: 8 Cu+ + NaBH4O + H2O ® 8 Cu + NaBO2 8 H+ (1) Ion logamtoksik, Cd2+ dapatdireduksidengan Zn menjadiCduntukkemudian dipisahkandarilarutan. Dalamhalinikeberadaan ion Zn2+ relatiftidakberbahayadibandingkankandungan Cd2+ semula. Komponenberbahayadapatditurunkankonsentrasinya sampai batas minimal sesuai hargakelarutansenyawaendapan. Konstituenkimiaberbahayadalambentuksenyawataklarut (endapan) akanlebihkuatterikat oleh bahan solidifikasi sehingga memperkecilkecenderunganterlindiholeh air.

  10. Oksidasi-Reduksi Oksidasidenganhidrogenperoksidaataupunozondapatmenguraikanberagam senyawa organik (alkohol takjenuh, fenol, aldehida) spesiesanorganik (nitrit, sianida, sulfur dioksida), mengoksidasikationmultivalensertamengendapkanbermacamkationsebagaioksida. Potensibahayabahanoksidatordihilangkandenganmereduksimenggunakanreduktor (sepertiferokation, sulfurdioksida) sehinggaresikoterjadinyareaksireduksi-oksidasi (redoks) akibatpecahnyakemasan dan tercampurnyabahan oksidatordanbahanflameable yang dapatmemicutimbulnyakebakarandapatdihindari. Kromium VI yang toksik (dalam bentuk anion kromatdandikromat) berkurangsifattoksiknyamelaluireduksidengansulfurdioksidamenjadikromium III. Mangan VII dalam bentuk anion permanganat menjadi mangan IV melalui reduksidengankationferropadasuasananetralatausedikitbasa[1].

  11. Elektrolisis ElektrodeposisikationCd, Cu, Au, Ag, Pb, Ni dan Zn darilimbah cair media bekas elektroplating, air bilasan industri elektronik, operasimetal finishing,merupakanmetodepengolahan LB3 sekaligusprosesmetal recovery. Proseselektrolisisterganggudenganadanyasianidakarenaterbentuk metal-sianidakomplek yang stabildalamlarutan.

  12. PengolahanLimbahSecaraBiologi Pengolahan LB3 secarabiologimenggunakanmikroorganisme (bakteri,jamur) untukmenguraikansenyawabahanberacun/berbahayamenjadimolekulsederhana yang aman. Pengolahan biologi merupakanprosesmineralisasisekaligusdetoksifikasi, ada 2 macamprosesbiologiyaitu: aerobikdananaerobik. Sebagaicontohkonversienzimatikparaoxon (insektisidaorganofosfattoksisitastinggi) menjadi p-nitrofenol (toksisitas 1/200 lebihrendah). Faktor yang perludiperhatikanadalah: mikroorganisme, biodegradabilitas,sifat fisika (kelarutan dalam air, tekanan uap), serta sifat kimia (struktur dan massa molekul, gugusfungsional), potensisebagaibiosidal, kondisi proses (temperatur, pH,pengadukan, lajusuplai, konsentrasioksigen). Senyawa tahan urai (recalcitrant) masihdapatdiuraiolehmikroorganisme yang telahdiadaptasiuntukbiodegradasi. Contoh: senyawadanmikroorganisme berturut-turut; endrin ® Arthrobacter, DDT ® Hydrogenomonas, fenilmerkuriasetat ® Pseudomonas, karetmentah ®Actinomycetes[1,2].

  13. PengolahanSecaraFisika Pengolahan LB3 secarafisika didasarkan pada sifat kimia fisika material limbahseperti: keadaan material, kelarutan dalam air dandalampelarutorganik, densitas, volatilitas, titikdidih, titikleleh. Prosespengolahanfisikameliputi: pemisahanfase, sedimentasi, filtrasi, pemisahandenganmembran (reverse osmosis, hiperfiltrasi, ultrafiltrasi), sorpsi (dengankarbonaktifatau resin), pengeringan, distilasi, evaporasi, ekstraksi, danstripping.

More Related