1 / 61

KONSEP DASAR ANALISA STANDAR BELANJA & standar biaya

KONSEP DASAR ANALISA STANDAR BELANJA & standar biaya. ASB ANALISA STANDAR BELANJA. Landasan Hukum SB & ASB. PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA APBN Dalam pen g anggaran berbasis kinerja diperlukan indikator kinerja, STANDAR BIAYA, dan evaluasi kinerja dari setiap program dan jenis kegiatan”

purity
Download Presentation

KONSEP DASAR ANALISA STANDAR BELANJA & standar biaya

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KONSEP DASARANALISA STANDAR BELANJA& standarbiaya

  2. ASBANALISA STANDAR BELANJA

  3. Landasan Hukum SB & ASB • PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA • APBN • Dalam penganggaran berbasis kinerja diperlukan indikator kinerja, STANDAR BIAYA, dan evaluasi kinerja dari setiap program dan jenis kegiatan” • (mengacu pada Pasal 7 ayat (2) PP No.21/2004) • APBD • Penyusunan anggaran berdasarkan prestasi kerjadilakukan berdasarkan capaian kinerja, indikator kinerja, ANALISIS STANDAR BELANJA, standar satuan harga, dan standar pelayanan minimal. • (mengacu pada Pasal 39 ayat (2) PP No.58/2005)

  4. capaian kinerja indikator kinerja Penyusunan anggaran berdasarkan prestasi kinerja dilakukan berdasarkan analisis standar belanja Anggaran Berdasarkan Prestasi Kinerja standar satuan harga standar pelayanan minimal

  5. Pengertian • CAPAIAN KINERJA adalahukuranprestasikerja yang akandicapaidarikeadaansemuladenganmempertimbangkanfaktorkualitas, kuantitas, efisiensidanefektifitaspelaksanaandarisetiap program dankegiatan. • INDIKATOR KINERJA adalahukurankeberhasilan yang dicapaipadasetiap program dankegiatansatuankerjaperangkatdaerah. • ANALISIS STANDAR BELANJA adalahpenilaiankewajaranatasbebankerjadanbiaya yang digunakanuntukmelaksanakansuatukegiatan. Penyusunan RKA-SKPD denganpendekatananalisisstandarbelanjadilakukansecarabertahapdisesuaikandengankebutuhan. • STANDAR SATUAN HARGA adalahhargasatuansetiap unit barang/jasa yang berlakudisuatudaerah. • STANDAR PELAYANAN MINIMAL adalahtolokukurkinerjadalammenentukancapaianjenisdanmutupelayanandasar yang merupakanurusanwajibdaerah.

  6. Pengertian Analisis Standar Belanja (ASB) • Penjelasan PP 58/2005 Pasal 39 ayat (2) • Yang dimaksud dengan analisis standar belanja adalah penilaian kewajaran atas beban kerja dan biaya yang digunakan untuk melaksanakan suatu kegiatan. • ASB merupakan salah satu komponen yang harus dikembangkan sebagai dasar pengukuran kinerja keuangan dalam penyusunan APBD dengan pendekatan kinerja. • ASB adalah standar untuk menganalisis anggaran belanja yang digunakan dalam suatu program atau kegiatan untuk menghasilkan tingkat pelayanan tertentu dan kewajaran biaya di unit kerja dalam satu tahun anggaran

  7. ANGGARAN BERBASIS KINERJA indikator kinerja Program/ Kegiatan capaian kinerja Kuantitas? Output Kemampuan Anggaran analisis standar belanja standar satuan harga Input Outcome Kualitas?

  8. LATAR BELAKANG • Tuntutan terhadap kinerja pengelolaan keuangan daerah yang semakin ekonomis. efisien. efektif. akuntabel. dan transparan. • Adanya ketidakadilan dan ketidakwajaran anggaran belanja antar kegiatan sejenis. antar program dan antar SKPD. yg disebabkan oleh: • Tidak jelasnya definisi suatu kegiatan; • Perbedaan output kegiatan; • Perbedaan lama waktu pelaksanaan; • Perbedaan kebutuhan sumberdaya; • Beragamnya perlakuan objek/rincian objek/item belanja; • Terjadinya pemborosan anggaran;

  9. BEBARAPA PERMASALAHANDALAM PENGANGARAN • Banyaknya Program & Kegiatan dalam Permendagri No 13 / 2006 • TIDAK JELASNYA DEFINISI KEGIATAN AKIBATKAN BERAGAMNYA PEMAHAMAN DARI SKPD TERHADAP SUATU KEGIATAN • Ketidaktepatan dalam menggunakan rekening belanja • Perbedaaan memahami definisi kegiatan yang mirip : • Keragaman dalam penggunaan Rekening Belanja 2. TIDAK STANDAR / BERAGAMNYA CARA PENGHITUNGAN RINCIAN ANGGARAN BELANJA 3. BANYAKNYA REKENING BELANJA TAMBAHAN PER KEGIATAN 4. OUTPUT KEGIATAN YANG TIDAK TERUKUR DAN SANGAT BERAGAM

  10. BANYAKNYA PROGRAM DAN KEGIATAN PADA SETIAP SKPD

  11. KEGIATAN BERDASARKAN PERMENDAGRI NO. 13/2006 • Total Kegiatan = 1.602 nama kegiatan; = 215 kegiatan Dsb …….. • Total Program = 215 nama program = 23 program Dsb …….. • Halaman = 46 halaman

  12. Ketidaktepatan dalam menggunakan rekening belanja

  13. TIDAK STANDAR / BERAGAMNYA CARA PENGHITUNGAN RINCIAN ANGGARAN BELANJA Contoh : Belanja Bahan bakar Minyak / Gas dan Pelumas ( 5.2.2.05.03 )

  14. BANYAKNYA REKENING BELANJA TAMBAHAN PER KEGIATAN Contoh : Kegiatan penyediaan barang cetakan dan penggandaan ( x.xx x.xx.xx 01.11 ) Perlu standarisasi penggunaan kode rekening dlm setiap kegiatan

  15. Manfaat Standar Analisa Belanja (ASB) • Mudah dalam menentukan kewajaran biaya untuk melaksanakan suatu kegiatan. • Meminimalisir terjadinya pengeluaran yang kurang jelas yang menyebabkan inefisiensi anggaran. • Penentuan anggaran berdasarkan pada tolok ukur kinerja yang lebih jelas. • Penentuan besaran alokasi setiap kegiatan menjadi objektif. • Penyusunan anggaran menjadi lebih cepat.

  16. POSISI ASB DALAM PENGANGGARAN • Digunakan pada saat proses penyusunan PPAS • Digunakan SKPD pada saat proses penyusunan RKA-SKPD • Digunakan TAPD pada saat Evaluasi RKA-SKPD • Digunakan DPRD pada saat Evaluasi RAPBD

  17. PRINSIP DASARPENYUSUNAN ASB • Penyederhanaan (Modelling); • Mudahdiaplikasikan; • TidakMudahBasi; • Mudahdiup-date; • Berlakuumumuntukspesifikasi output dankebutuhansumberdaya yang sama.

  18. STANDARISASI DALAM BELANJA • Standarisasi Volume • JumlahPeralatan/Kantor, Jumlah Cleaning Service / SKPD • Standarisasi Total Belanja • Belanja ATK Rp 20 Juta / SKPD • BelanjaPemeliharaanKendaraan • Roda 2 Rp 2 juta/th • Roda 4 Rp 18 juta/th • Standarisasi per SatuanBelanja • BelanjaPemeliharaanKendaraanRoda 4 • Services RutinRp. 3 juta / th • SukuCadangRp. 4 juta / th • BBM Rp. 10 juta / th • Perpanjangan STNK Rp. 1 juta / th

  19. METODE PENYUSUNAN ASB • Analisis Statistik: • Mencarinilai Min-Max; • MenghitungBiaya Rata-rata; • Menghitungprosentasealokasijenisbelanja (Catatan : metode-metodediatasmengandalkan data yang ada – time siriesatau cross section, dengansyarat data tersebutcukupakurat) • Metode Survey – Data existing • FGD = Focussed Group Disscussion

  20. PERILAKU BIAYA Pola perubahan biaya dalam kaitannya dengan perubahan kegiatan (activity drivers) dalam kurun waktu tertentu (relevant range). Biaya variabel: • Totalnya berubah secara proporsional dengan perubahan tingkat kegiatan. • Biaya per unit tidak berubah untuk berbagai tingkat kegiatan. Biaya tetap: • Totalnya tetap tidak bergantung pada perubahan tingkat kegiatan dalam kisar tertentu. • Biaya per unit semakin turun dengan meningkatnya tingkat kegiatan. Biaya campuran: • Mengandung komponen biaya tetap dan biaya variabel. Biaya bertingkat: • Besarnya bertingkat sejalan dengan meningkatkan kisaran kegiatan.

  21. Biaya Variabel Total Biaya total Biaya Tetap Total Biaya total Tingkat Kegiatan Tingkat Kegiatan Biaya Tetap per Unit Biaya per unit Biaya Variabel per Unit Biaya per unit Tingkat Kegiatan Tingkat Kegiatan PERILAKU BIAYA

  22. 5.000.000 4.500.000 Biaya Sewa 4.000.000 3.500.000 3.000.000 Grafik Biaya Total 2.500.000 Biaya Variabel: 1.000X 2.000.000 1.500.000 Grafik Biaya Tetap 1.000.000 500.000 0 500 1.000 1.500 2.000 2.500 3.000 Grafik Biaya Variabel Biaya Tetap: Rp 1.800.000 Kilometer Terpakai BiayaCampuranSecaraGrafis Hubungan Fungsional: Y = 1.800.000 + 1.000X

  23. Biaya Pengantaran 7.500 • • 7.000 • • 6.500 • • 6.000 • • • 5.500 • 5.000 • • 4.500 0 400 450 500 550 600 650 700 750 800 850 Cacah Order per Bulan BiayaCampuranSecaraGrafis Hubungan Korelatif/Statistis

  24. PemisahanBiayaCampuran • Karena hubungan biaya dengan kegiatan dalam biaya campuran umumnya bersifat korelatif bukan fungsional, perlu metoda estimasi untuk memisahkan komponen secara tepat • Metode pemisahan : • Tinggi-rendah (high-low method) • Pengepasan grafis (graphical fitting method) • Regresi (regression method) • Survey kondisi existing

  25. Banyaknya Order Biaya Pengantaran Tingkat kegiatan tertinggi Tingkat kegiatan terendah 800 400 400 Rp 6.900.000 4.500.000 Rp 2.400.000 Rp 2.400.000 400 Perubahan biaya Perubahan kegiatan Biaya variabel per unit = = = Rp 6.000 MetodeTinggi-Rendah Dengan mengambil output pada tingkat terendah: Komponen biaya tetap = Biaya total - Komponen biaya variabel total = Rp 4.500.000 - (400 X Rp 6.000) = Rp 5.400.000 – Rp 2.400.000 = Rp 2.100.000

  26. MetodePengepasanGrafis • Metoda ini mengandalkan kemampuan visual • Prinsipnya sama dengan metoda tinggi-rendah tetapi semua titik dipertimbangkan untuk menemukan garis estimasi • Memerlukan kertas grafis (milimeter) • Metoda ini jarang digunakan karena tidak praktis dan objektif. Ketelitian bergantung pada kemampuan dan pengalaman seseorang

  27. MetodeRegresi • Mirip dengan pengepasan grafis tetapi dilakukan secara ilmiah yaitu dengan mencari angka terkecil penjumlahan kuadrat penyimpangan (galat) dari garis estimasi • Meregresi: menghubungkan satu atau beberapa variabel independendengan variabel dependen untuk menentukan apakah satu variabel independen atau lebih menjelaskan variasi variabel dependen • Biaya overhead diperlakukan sebagai variabel dependen, tingkat kegiatan diperlakukan sebagai variabel independen

  28. TAHAPAN Penyusunan ASB • Mencakup beberapa langkah yaitu: • Penentuan Pengertian/definisi yang lebih OPERASIONAL • Penetuan Rekening-rekening Belanja yang Terkait • Pencarian Pengendali Belanja (cost driver) dari tiap-tiap jenis kegiatan. ( jumlah pegawai, luas , jml/jenis kendaraan, jumlah peserta, Tipe organisasi – koordinator?) • Penentuan Dasar Perhitungan Biaya Kegiatan • Pencarian Standarisasi Belanja ( Via survey, rata2 ) • Membuat Contoh Perhitungan Belanja dengan menggunakan ASB

  29. KOMPONEN PERHITUNGAN ASB • Pengertian Kegiatan • Pengendali Belanja (cost driver) • Dasar Perhitungan Belanja • Standarisasi Belanja • Rekening Belanja Terkait • Contoh Perhitungan Belanja

  30. DEFINISI OPERASIONAL KOMPONEN-KOMPONEN ASB • Pengertian : • merupakan paparan yang menjelaskan pengertian yang benar dan definisi dari suatu kegiatan . • mempermudah pengguna untuk mengetahui indikator kinerja dan jenis belanja apa yang seharusnya digunakan untuk suatu jenis kegiatan tertentu. • PengendaliBelanja (cost driver) : • merupakanfaktor-faktor yang memicubiaya/belanjadarisuatukegiatan yang dilakukan. • Pengendalibelanjaberbeda-beda antara satu SAB dengan SAB lainnyatergantung pada jeniskegiatan yang dilaksanakan. dapatberupajumlahpeserta, jumlahhari, jumlahjpl, jumlahlembaga, jeniseven, tingkatpelatihan, luasbangunan, durasi, dan lain-lain.

  31. Contoh cost driver Rincian Pengukuran SAB Pendidikan dan Pelatihan Profesi • Cost Driver: Jumlah Jam Pelatihan, Jumlah Peserta, Kategori Even Indeks 1,5 : untuk tingkat nasional dengan kejuaraan, indeks 1 : untuk tingkat nasional tanpa kejuaraan, indeks 0,75 : untuk tingkat daerah

  32. Jumlah & Jenis barang milik daerah yang diasuransikan Standard biaya premi asuransi /tahun x • DasarPerhitunganBiaya • Merupakan formula / rumus yang digunakandalammenghitungbesarnyabelanja total darisuatukegiatan. Contoh: DasarPerhitunganBiayaKegiatanPenyediaanJasaJaminanBarangMilik Daerah =

  33. StandarisasiBelanja : • Merupakan standard hargaataustandarbiayadarikomponen-komponenbelanja yang digunakanuntukmenghitungjumlahbelanjapadasuatukegiatan • Dalamsatukegiatanbisaterdapatlebihdarisatustandarbelanja • Contoh • StandarisasiBelanjapadaKegiatanPenyediaanJasaJaminanBarangMilik Daerah • Standard Premiasuransikendaraan (total lost) • = 4 % x hargapasarankendaraantahunberjalan • Standarpremiasuransikebakarangedung • = 0,5 % x hargaperolehangedung • RekeningBelanjaTerkait : • merupakanrincianrekening-rekeningbelanja yang terkaitdengankegiatan yang bersangkutan

  34. KORIDOR REKENING BELANJA KEGIATAN • Merupakan Panduan yang berisi tentang • PENGERTIAN serta • REKENING-REKENING BELANJA YANG TERKAIT dari Kegiatan-KEGIATAN yang ada pada setiap SKPD

  35. Contoh : Koridor rekening belanja

  36. Jumlah tenaga kebersihan per gedung SKPD Standar Honorarium untuk tenaga kebersihan x Standard biaya peralatan kebersihan kantor Luas Gedung x

  37. Standard biaya premi asuransi / th Jumlah & Jenis barang milik daerah yang diasuransikan x

  38. CONTOH ASB Versi UGM: KEGIATANWORKSHOP ATAU LOKAKARYA • Deskripsi: • Standar analisis belanja workshop atau lokakarya merupakan kegiatan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk membekali para peserta dengan kemampuan yang diharapkan sekaligus juga menghasilkan sesuatu karya yang berkaitan dengan tujuan kegiatan tersebut. Kegiatan ini bisa dilaksanakan dengan menginapkan peserta atau tidak. • Pengendali belanja (cost driver): • Jumlah Peserta Workshop atau Lokakarya, Jumlah Hari Lokakarya, serta Bobot Menginap atau tidak. • Satuan pengendali belanja tetap (fixed cost): • = Rp. 4.124.300,00 per kegiatan • Satuan pengendali belanja variabel (variable cost): • = Rp. 56.700,00 per peserta per hari disesuiakan dengan menginap atau tidak. • Rumus Penghitungan Belanja Total: • Belanja Tetap + Belanja Variabel • = Rp. 4.124.300,00 + (Rp. 56.700,00 x Jumlah Peserta x Jumlah Hari Pelaksanaan x Bobot Menginap atau Tidak). • Keterangan Bobot menginap: • Tidak menginap memiliki bobot 1 sedangkan menginap memiliki bobot 1,5.

  39. SBSTANDAR BIAYA

  40. DASAR HUKUM STANDAR BIAYA • Pasal 3 ayat (1) UU No 17 Th 2003 ttg Keuangan Negara • Keuangan Negara dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggungjawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan • Pasal 7 ayat (2) PP No 21 Th 2004 ttn RKA-KL • Dalam menyusun anggaran berbasis kinerja diperlukan indikator kinerja, standar biaya, dan evaluasi kinerja dari setiap program dan jenis kegiatan • Pasal 7 ayat (4)PP No 21 Th 2004 ttn RKA-KL • Menteri Keuangan menetapkan standar biaya baik yang bersifat umum maupun yang bersifat khusus bagi Pemerintah Pusat setelah berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait • Pasal 3 PMK no 96/PMK.02/2006 ttg Standar Biaya Th 2007 • Standar Biaya digunakan sebagai pedoman bagi K/L dalam menyusun RKA-KL Tahun anggaran 2007

  41. indikator kinerja Dalampenganggaranberbaiskinerjadiperlukan ditetapkan olehMenkeu Standarbiaya AnggaranBerdasarkanPrestasiKinerja Evaluasikinerja

  42. LANDASAN LEGAL FORMAL SB • (Pasal 7 PP No.21/2004)

  43. 5 KOMPONEN PENTING DALAM ANGGARAN BERBASIS KINERJA • 1. SANTUAN KERJA • SEBAGAI PENGELOLA ANGGARAN • SEBAGAI PENANGGUJAWAB PENCAPAIAN KINERJA • 2. KEGIATAN • SEBAGAI SYARAT UTAMA DAPAT DIBENTUKNYA SATKER • UNSUR DINAMIS YANG MENGARAHKAN UNTUK MENCAPAI KINERJA • 3. KELUARAN/OUTPUT • SEBAGAI SYARAT UTAMA DAPAT DITETAPKANNYA KEGAITAN • SEBAGAI UKURAN KEBERHASILAN SUATU SATKER • 4. STANDAR BIAYA • SEBAGAI UPAYA EFISIENSI DALAM PEMANFAATAN ANGGARAN UNTUKMEMBIAYAN KEGIATAN DALAM MENCAPAI KELUARAN • 5. JENIS BELANJA • SEBAGAI BIAYA MASUKAN/INPUT

  44. MAKSUD DAN TUJUAN: Maksud. Tersedianyastandarbiaya yang akuntabelsebagai dasarpenyusunan RKAKL sesuaiperaturan perundang-undangan. Tujuan. 1. Sebagaiacuandalammenggunakansatuanbiaya 2. Memudahkankementeriannegara / lembagamenggunakansatuanbiaya input dan / atausatuanbiaya output/kegiatandalampenyusunan RKAKL

  45. PENGERTIAN STANDAR BIAYA (1): (1) Standar biaya adalah satuan biaya setinggi-tingginya dari suatu barang atau jasa baik secara mandiri maupun gabungan yang diperlukan untuk memperoleh keluaran tertentu dalam rangka penyusunan anggaran berbasis kinerja (2) Standar biaya terdiri dari standar biaya input dan standar biaya output/standar biaya kegiatan, keduanya dapat bersifat umum atau khusus (3) Standar biaya input disusun berdasarkan hasil survei, bekerjasama dengan BPS dan kementerian negara / lembaga yang dilakukan secara ekonomis, efektif, efisien, transparan, dan bertanggungjawabdengan memperhatikan rasa keadilan serta kepatutan.

  46. Contoh : StandarBiaya INPUT

  47. DSP PengertianStandarBiaya (2): Depkeu (4) STANDAR BIAYA OUTPUT, ataustandarbiayakegiatandisusunberdasarkanusulankementeriannegara / lembagabekerjasamadengan BPS. Besarannyamerupakanpenjumlahanbiayadariseluruh input terkait. Kombinasidan volume input ditetapkansecaraekonomis, efektif, efisien, transparan, dan bertanggungjawabdenganmemperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. iniygdisebut ASB (5) STANDAR BIAYA YANG BERSIFAT UMUM disebutStandarBiayaUmum, penggunaannyabersifatlintaskementeriannegara / lembagadan / ataulintaswilayah; (6) STANDAR BIAYA YANG BERSIFAT KHUSUS disebutStandarBiayaKhusus, penggunaannyauntukkegiatan yang khususdilaksanakanolehkementeriannegara / lembagatertentu dan / ataudiwilayahtertentu;

More Related