1 / 30

Riba dalam Perspektif Agama dan Kontemporer

Riba dalam Perspektif Agama dan Kontemporer. Chapter 2. Jenis Riba. Riba Qardh Suatu manfaat atau kelebihan tertentu yang disyaratkan terhadap yang berhutang Riba Jahiliyyah Hutang dibayar lebih dari pokoknya karena si peminjam tidak mampu membayar utang pada waktunya Riba Fadhl

samuru
Download Presentation

Riba dalam Perspektif Agama dan Kontemporer

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Riba dalam Perspektif Agama dan Kontemporer Chapter 2

  2. Jenis Riba • Riba Qardh • Suatu manfaat atau kelebihan tertentu yang disyaratkan terhadap yang berhutang • Riba Jahiliyyah • Hutang dibayar lebih dari pokoknya karena si peminjam tidak mampu membayar utang pada waktunya • Riba Fadhl • Pertukaran barang sejenis dengan kadar atau takaran yang berbeda sedang barang yang dipertukarkan adalah barang ribawi • Riba Nasi’ah • Penangguhan penyerahan atau penerimaan jenis barang ribawi yang ditukarkan dengan barang ribawi yang lain • Adanya perbedaan, perubahan, dan tambahan antara yang diserahkan saat ini dengan yang diserahkan kemudian

  3. Jenis Barang Ribawi • Emas dan perak • Bahan makanan pokok serta bahan makanan tambahan.

  4. Implikasi tukar menukar barang ribawi • Jual beli antar barang-barang ribawi yang sejenis harus dalam jumkah dan kadar yang sama.(Harus diserahkan pada saat jual beli) • Jual beli antar barang-barang ribawi yang berlainan jenis diperbolehkan dengan jumlah dan kadar yang berbeda dengan syarat barang diserahkan pada saat jual beli • Jual beli barang ribawi dengan barang non ribawi tidak syaratkan untuk sama dalam jumlah maupun takarannya. (Harus diserahkan pada saat akad) • Jual beli barang-barang non ribawi diperbolehkan tanpa persamaan dan diserahkan pada saat akad.

  5. Riba dalam Perspektif Non-Muslim • Kalangan Yahudi • Kalangan Yunani dan Romawi • Kalangan Kristen • Pendeta awal (Abad I-XII) • Sarjana Kristen (Abad XII-XVI) • Reformis Kristen (Abad XVI-tahun 1839

  6. Alasan Pembenaran Riba • Darurat • Berlipat Ganda • Badan Hukum dan Hukum Taklif

  7. Dharuri Concept 1). Dharuri Condition (Qordhowi; 1976) • Under pressure • If a man is threatened to do “haram” things he is allowed to do so • QS. An Nahl: 106 • Asbabul Nuzul: Amar Ibn. Yasir r.a.pretended as a non moslem because he was threatened by “kafir” (taqiyah: what he said was different with what in his heart, cause he was under pressure)

  8. Under weakness • In the weak condition of ummah, ummah may pretend as long as it’s not caused to sell their aqidah but because of fearing of enemy harshness • Qs. Ali Imran: 27 • Moslems as a minority in a country may accept “kafir” as their leader (wali) because they haven’t had power yet

  9. Public Benefit (Maslahah for Ummah) - It’s allowed for Moslem to do “haram” things as long as it’s regarding all Moslems safety - Sirah Nabawiyah: In the encirclement of Bani Nadhir Jews, Rosululloh SAW commanded to cut date trees in order to make them surrender

  10. 2). The Importance Things under Dharuri Condition (Dharuri Requirement) (Qordhowi, 2000) • Really happened (not only to get reason for doing haram things)  ask to the expertise QS. Al Fathir: 14 And none (O man) can tell thee (the Truth) like the one Who is Acquainted with all things

  11. There is no other way to find the halal things, even though has tried all efforts (nothing can replace it) • Dharuri cannot change haram things into halal things (dharuri is temporary)

  12. 3). Qowa’id Al Fiqiyah (Fiqih Principles) Al masyaqoh tajlibu taisir (Zuhaili, Muh; 1993) (all difficulty things can be made easier) • Every prohibited thing may allowed to be broke under the dharuri condition (الضرورات تبيح المحظورات ) QS. Al Maidah:3 But if any is forced by hunger, with no inclination transgression, ALLAH is indeed Of Forgiving, Most Merciful.

  13. Every allowed things under dharuri condition should appropriate with the need (ما أبيح للضرورة يقدر بقدرها ) QS. Al Baqoroh: 173 “He hath only forbidden you dead meat, and blood, and the flesh of swine, and that on which any other name hath been invoked besides that of ALLAH. but if one is forced by necessity, without willful disobedience, nor transgressing due limits, then is he guiltless. for ALLAH is oft forgiving most Merciful”

  14. Other principles of Dharuri: -Under dharuri condition, one can not lose his right -Generally or specifically, every need can be categorized as dharuri things because if it can not be provided, it will produce masyaqoh (difficulty) e.g Istishna, Salam

  15. Question Do we now in the dharuri condition?

  16. Answers No.1 • Refer to the dharuri concept and our recent conditions: - No one threaten us - We are the majority (especially in Indonesia and Malaysia) - There are some other ways to avoid using unclear banking (bank in the grey/syubhat area) • If there is someone still debate weather bank interest is categorized as riba or not, we should still find and develop the clear bank (banking without any hesitation between riba and non riba)

  17. The rationale of the answer based on Islam is: Moslem should leave doubtful problem (syubhat) “Leave whatever you hesitate with, and go to you do not hesitate with” • If there are who say that we are in dharuri condition we should also find and develop the clear bank, because dharuri is just temporary

  18. Berlipat Ganda • Berdasar QS. Ali Imron 130, para pendukung bunga bank mengatakan bahwa yang termasuk riba adalah bunga yang berlipat ganda. So, bunga bank tidak termasuk riba. • Counter dari pernyataan tersebut: • Kriteria berlipat ganda dalam surat ini harus dipahami sebagai hal/sifat dari riba dan bukan merupakan syarat (Jika berlipat ganda maka riba jika tidak berlipat ganda/kecil bukan riba????).

  19. Dari aspek linguistik (Abdullah Draz, 1978) • Adl-dla’af (kelipatan) berlipat minimal 2 kali lebih besar. • Adl-dla’aafa (bentuk jamak dari kelipatan)  jamak minimal 3 • So, bunga bank baru dianggap riba jika besarnya 2 x 3 = 6 kali semula/pokoknya. Is there any interest rate at the level of 600%?? IMPOSSIBLE. It was completely ridiculous.

  20. Al Qur’an tidak boleh dipahami secara terpisah antara 1 ayat dengan yang lainnya, tetapi harus dipahami secara bersama-sama. Please relate to: • Larangan mendekati zina • Larangan memakan daging babi

  21. Badan Hukum atau Taklif • Alasan pembenaran: ketika ayat riba turun di Arab belum ada badan hukum seperti bank. So, bank sekarang sebagai badan hukum tidak terkena hukum itu (taklif). • This argument is completely not right technically as well as historically. • Dalam dunia hukum, badan hukum dapat dikategorikan sebagai judicial personality (syakhsiyah hukumiyah) • Lembaga perseroan sudah ada sejak jaman Romawi, Persia dan Yunani (pra-Rasulullah)

  22. Beda bunga dengan investasi • Investasi mengandung resiko dengan return yang tidak tetap/pasti. • Interest is less risky with fixed rate of return • Islam encourage people to address productive and real activity.

  23. Fatwa Larangan Riba • International: • Konferensi Majma’ Buhuts Al Islamy (Konsul Kajian Islam Dunia) di Al Azhar tahun 1965. • Sidang OKI (1970) • Mufti Mesir (mulai tahun 1900-1989) • Indonesia • Majlis Tarjih Muhammadiyah (1968, 1972, 1976, 1989) • Muhammadiyah (tahun ???) • MUI

  24. Riba dalam Perspektif Ekonomi • Teori Abstinence • Bunga sebagai Imbalan Sewa • Produkti-konsumtif • Opportunity Cost • Teori kemutlakan produktivitas modal • Teori time value of money

  25. Teori Abstinence • Bunga dibenarkan karena si pemilik uang telah menahan diri untuk memanfaatkan uangnya semata-mata untuk memenuhi keinginan orang lain. • Pemilik uang telah meminjamkan modal yang semestinya dapat dia pakai sendiri • So, bunga adalah imbalan bagi orang yang telah menahan diri. • What do you think? Do you agree with this argument?

  26. Bunga Sebagai Imbalan Sewa • What do you think? • Apakah uang mempunyai karakter yang sama dengan barang/komoditas lain? Misal apakah biaya depresiasi untuk uang?

  27. Produktif-konsumtif • Untuk pinjaman produktif ada dua kemungkinan  rugi/untung • So, who can guarantee that the debitor will earn profit at fix rate? • Untuk konsumsi  si peminjam seharusnya malah dibantu

  28. Teori Kemutlakan Modal Produktif • Modal dianggap punya daya untuk menghasilkan barang lebih banyak. So, kreditur perlu dikasih bunga.

More Related