1 / 15

Kelompok 10 : Dian Mariyana (A20105) Galih Saheni (A 20108 ) Jayani Indila Sari (A 20111 )

Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Kelompok 10 : Dian Mariyana (A20105) Galih Saheni (A 20108 ) Jayani Indila Sari (A 20111 ).

shalom
Download Presentation

Kelompok 10 : Dian Mariyana (A20105) Galih Saheni (A 20108 ) Jayani Indila Sari (A 20111 )

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Kelompok 10 : Dian Mariyana (A20105) Galih Saheni (A20108) Jayani Indila Sari (A20111)

  2. Pajak Pertambahan Nilai adalah pajak yang dikenakan pada jalur produksi dan distribusi Barang Kena Pajak/Jasa Kena Pajak. Ruang lingkup pemungutan PPN sesuai UU No.18 Tahun 2000 adalah sektor industri, perdagangan pada tingkat distributor utama, pedagang besar, pedagang eceran, kegiatan membangun sendiri oleh orang pribadi atau badan hukum dan penyerahan pemborong bangunan. Pengertian PPN

  3. a. Penyerahan BKP yang dilakukan di Daerah Pabean dalam lingkungan perusahaan atau pekerjaan oleh pengusaha yang : (1) menghasilkan, mengimpor, mempunyai hubungan istimewa dengan pengusaha yang menghasilkan BKP/atau mengimpor BKP. (2) bertindak sebagai penyalur utama atau agen dari pengusaha yang menghasilkan BKP dan / atau mengimpor BKP. (3) menjadi pemegang hak atau pemegang hak menggunakan paten dan merek dagang dari BKP tersebut.b. Penyerahan BKP kepada Pengusaha Kena Pajak yang dilakukan di Daerah Pabean dalam lingkungan Perusahaan atau pekerjaan oleh Pengusaha yang memilih untuk dikukuhkan menjadi PKP.c.Impor Barang Kena Pajakd. Penyerahan Jasa Kena Pajak Pajak Pertambahan Nilai dikenakan atas :

  4. Tarif PPN Dasar Pengenaan Pajak Tarif PPN Barang Kena Pajak dan Jasa Kena Pajak adalah 10%, Tarif PPN atas ekspor BKP adalah 0% a) Harga Jual adalah nilai berupa uang dari seluruh biaya yang Diminta atau seharusnya diminta oleh penjual karena penyerahan Barang Kena Pajak. Bila PPN dan yang dipungut saat penyerahan dimasukkan dalam harga jual, maka PPN tersebut harus dikeluarkan dari harga jual, karena bukan merupakan unsur harga jual. Adapun perlakuan potongan tunai atau rabat baik yang tercantum dalam faktur penjualan maupun faktur pajak harus dikurangkan dari harga faktur,sehingga diperoleh harga jual yang seharusnya menjadi dasar pengenaan pajak.

  5. Contoh :Bahan Baku Rp 3.000.000,00Biaya Produksi Rp 10.000.000,00Biaya Administrasi (termasuk laba) Rp 2.000.000,00Harga Jual Rp 15.000.000,00 Penggantian adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh pemberi Jasa karena penyerahan Jasa Kena Pajak, di luar PPN dan Serta Potongan Harga yang tercantum dalam Faktur Pajak bukan merupakan unsur Penggantian. Contoh : Bahan Material Bangunan Rp 15.000.000,00 Biaya Tenaga Kerja Rp 5.000.000,00 Biaya Administrasi (termasuk laba) Rp 5.000.000,00 Harga Pengganti Rp 20.000.000,00

  6. c) Nilai Impor adalah nilai berupa uang yang merupakan harga patokan impor atau Cost Insurance and Freight (CIF) atau C&F ditambah Bea Masuk dan Bea Masuk Tambahan. Contoh : Harga CIF atau C&F Rp 30.000.000,00 Bea Masuk Rp 3.000.000,00 Bea Masuk Tambahan Rp 1.500.000,00 Nilai Impor Rp 34.500.000,00 Nilai Ekspor adalah nilai berupa uang, termasuk semua biaya yang diminta atau seharusnya diminta oleh eksportir. Nilai Ekspor diketahui dari harga yang tercantum dalam dokumen ekspor (Pemberitahuan Ekspor Barang). e) Nilai lain adalahsuatujumlah yang ditetapkansebagaiDasarPengenaanPajakdenganKeputusanMenteriKeuangan.

  7. Contoh perhitungan PPN: PT PromatconbulanJanuari 2011 menjualtunaikepada PT AnginRibut 100 potongkemeja @ Rp.300.000,00 = Rp.30.000.000,00Cara mengerjakan: PPN terutang : 10% x Rp.30.000.000,00 = Rp.3.000.000Jadijumlah yang diterimaPT.Promatconadalah = Rp.33.000.000,00 dan PT Promatconwajibmenyetorkan PPN sebesar Rp.3.000.000,00 keKas Negara

  8. Tempatterutang PPN • Tempattinggalatautempatkedudukanusaha PKP Penjual; • Tempatkegiatanusahadilakukan; • Tempat lain yang ditetapkanolehDirekturJenderalPajak; • Satutempatataulebih yang ditetapkanolehDirjenPajakataspermohonan PKP secaratertulis; • Tempat BKP dimasukkandandipungutmelaluiDirjen Bea danCukai, dalamhalimpor.

  9. SaatTerutang PPN • Penyerahan BKP • Impor BKP • Penyerahan JKP • Pemanfaatan BKP tidakberwujuddariluardaerahpabean • Pemanfaatan JKP dariluardaerahpabeandidalamdaerahpabean • Ekspor BKP

  10. PEMUNGUT PPN Pihak-Pihak yang ditunjuksebagai PEMUNGUT: • BendaharawanPemerintah; • Kantor PerbendaharaandanKas Negara (KPKN); • KontraktorPerjanjianKerjasamaPengusahaanPertambanganMinyak & Gas Bumi (KPS)

  11. Karakteristik PPN 1. Pajak atas konsumsi dalam negeri. PPN dikenakan atas konsumsi bukan atas penghasilan. 2. Pajak tidak langsung. Yang membayar PPN adalah pembeli tetapi dibayarkan lewat penjual. 3. Bersifat NETRAL 4. PajakObjektif

  12. SUBJEK PAJAK PPN PengusahaKenaPajak • Pengusaha yang melakukanpenyerahan BKP atau JKP • Pengusaha yang mengekspor BKP atau JKP • Pengusaha yang melakukanpenyerahanaktiva yang menuruttujuansemulatidakuntukdiperjualbelikan BukanPengusahaKenaPajak • yang melakukanimpor BKP • yang memanfaatkan BKP TidakBerwujuddan JKP dariLuar Daerah PabeankedalamdaerahPabean • yang membangunsendiritidakdalamkegiatanusahaataupekerjaannya

  13. MekanismePemungutan PPN • Secaraumum PPN yang terutangatastransaksipenyerahan BKP/JKP dipungutoleh PKP Penjual. • Dalam hal harga jual atau penggantian telah termasuk PPN, maka PPN yang terutang atas penyerahan BKP/JKP tersebut dihitung dengan formula : 10/110 x harga jual atau penggantian. • Apabila pembeli BKP/JKP tersebut berstatus Pemungut PPN (Pembeli Khusus), PPN yang terutang atas transaksi penyerahan BKP/JKP tidak dipungut oleh PKP Penjual, melainkan disetor langsung ke kas negara oleh Pemungut PPN tersebut.

  14. Dalam hal terjadi penyerahan BKP/JKP antar Pemungut PPN, PPN/PPnBM terutang atas BKP/JKP dipungut, disetor dan dilaporkan oleh Pemungut PPN yang melakukan penyerahan BKP/JKP (Penjual), • Dalam hal terjadi penyerahan BKP/JKP oleh Badan-Badan tertentu kepada Bendaharawan Pemerintah/KPKN, maka PPN/PPnBM terutang atas BKP/JKP dipungut, disetor, dan dilaporkan oleh Bendaharawan Pemerintah/KPKN (Pembeli), • Penyerahan BKP/JKP oleh Instansi Pemerintah yang bertindak sebagai PKP kepada Badan-Badan tertentu, PPN terutang dipungut, disetor, dan dilaporkan oleh Bendaharawan Instansi Pemerintah (Penjual),

  15. The End

More Related