230 likes | 499 Views
Sabda Kehidupan. Oktober 2009. “Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu ” (Lc 21:19). “Bertahan”, kata ini adalah terjemahan dari satu kata dalam bahasa Yunani yang memiliki arti yang begitu kaya dan mencakup kesabaran, ketabahan, tahan uji, kepercayaan.
E N D
Sabda Kehidupan Oktober 2009
“Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu” (Lc 21:19)
“Bertahan”, kata ini adalah terjemahan dari satu kata dalam bahasa Yunani yang memiliki arti yang begitu kaya dan mencakup kesabaran, ketabahan, tahan uji, kepercayaan.
‘Bertahan’ sangat perlu ketika kita menderita, dalam pencobaan, hampir putus-asa, ketika kita dipengaruhi oleh godaan duniawi dan pada saat kita dianiaya.
Saya yakin anda juga pernah mengalami situasi demikian dan menyadari bahwa tanpa bertekun dan bertahan, anda bisa jatuh. Barangkali anda juga pernah jatuh. Atau mungkin pada saat ini anda sedang mengalami salah satu penderitaan di atas.
Jadi, apakah yang harus anda lakukan? Bangkitlah kembali dan… bertahan. Bila tidak demikian, sebutan “kristiani” tidak sesuai bagi diri anda.
Anda tahu bahwa siapa saja yang ingin mengikuti Kristus, harus memikul salibnya setiap hari, mencintai penderitaan dengan segenap hati. Panggilan kristiani adalah panggilan untuk bertahan sampai akhir.
Rasul Paulus menunjukkan kepada komunitas kristen ketekunannya sebagai tanda keautentikannya sebagai seorang kristen. Paulus tidak ragu-ragu mensetarakannya dengan mukjizat-mukjizat.
Jika kita mencintai salib dan tetap bertahan, maka kita bisa bersama Kristus di Surga, dan dengan demikian kita diselamatkan.
“Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu”
Kita bisa membedakan dua kategori manusia: yang pertama adalah orang-orang yang menerima undangan untuk menjadi orang kristen sejati, namun undangan itu menjadi seperti benih yang jatuh di atas tanah berbatu-batu. Awalnya semangat mereka berapi-api, namun tidak lama kemudian padam begitu saja.
Kategori kedua adalah orang-orang yang menerima undangan itu seperti benih yang jatuh di tanah yang subur. Kehidupan kristiani berkembang, mampu mengatasi kesulitan dan bertahan dalam badai. Orang-orang ini bertahan sampai akhir dan… “kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu”.
Tentu saja, jika anda ingin bertahan dan bertekun, anda tidak bisa mengandalkan kekuatan diri anda sendiri. Anda memerlukan bantuan Allah. Paulus menyebut Allah: “Allah sumber ketekunan”. Kepada Dia-lah anda mesti memohonkan ketekunan, maka Dia akan memberikannya kepada anda.
Jika anda seorang kristen, tidak cukup hanya dibaptis dan melakukan kegiatan rohani serta beberapa kegiatan sosial. Anda mesti bertumbuh sebagai seorang kristen. Dan setiap pertumbuhan rohani akan terjadi melalui pencobaan, penderitaan, hambatan dan perjuangan.
Ada orang yang sungguh tahu bertekun: yakni dia yang mengasihi. Kasih tidak memandang hambatan, kesulitan ataupun pengorbanan. Dan ketekunan adalah kasih yang sudah teruji. Maria adalah contoh orang yang bertekun dan bertahan sampai akhir.
Mintalah kepada Allah agar Dia menyalakan kasih akan diriNya dalam hati anda, dan sebagai konsekuensinya, anda akan mampu bertekun dalam segala kesulitan hidup anda, dan dengan demikian anda akan memperoleh keselamatan jiwa anda juga.
“Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu”
Tetapi tidak hanya itu. Ketekunan itu bersifat menular. Orang yang bertekun akan memberi semangat kepada orang lain sehingga mereka juga bertekun sampai akhir.
Mari kita mengarahkan diri ke ‘atas’. Kita hidup hanya sekali saja dan kehidupan ini juga tidak lama. Mari kita bertahan hari demi hari, mari kita menghadapi kesulitan demi kesulitan dalam mengikuti Kristus… maka kita akan selamat.
“Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu” “Sabda Kehidupan”, renungan bulanan Gerakan Focolare. Teks oleh Chiara Lubich, Juni 1979Grafik oleh Anna Lollo dan p. Placido D’Omina (Sisilia - Italia)