540 likes | 1.36k Views
Kuliah Kedokteran Forensik THANATOLOGY. Dr. Ade Firmansyah Sugiharto, SpF Dept.Ilmu Kedokteran Forensik & Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Aspek Medikolegal Kematian. Definisi kematian : Berhenti bekerjanya jantung dan paru mati klinis
E N D
Kuliah Kedokteran ForensikTHANATOLOGY Dr. Ade Firmansyah Sugiharto, SpF Dept.Ilmu Kedokteran Forensik & Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
AspekMedikolegalKematian • Definisikematian: • Berhentibekerjanyajantungdanparu matiklinis • Berhentibekerjanyajantungdanparu yang disebabkanolehmatinyasel-selsarafpadapusatotonom (batangotak) matibatangotak • Matinyasel-seltubuh matiselular • Matinyasel-selsarafotakbesar (neokorteks) yang irreversibel matiotak
DefinisiKematian (UU No.36 Tahun 2009 tentangKesehatanpasal 117): • “Seseorangdinyatakanmatiapabilafungsijantung-sirkulasidansistempernapasanterbuktitelahberhentisecarapermanen, atauapabilakematianbatangotaktelahdapatdibuktikan.”
Apa yang terjadisetelahseseorangmeninggaldunia? • Kehilanganhak • Harta yang ditinggalkanakandibagikankepadaahliwaris • Uangpensiunberhenti • Perkawinan • Penghentiansegalatindakanmedis • Pengambilan organ untukdidonorkan • Timbulnyahak • Hakatassertifikasikematianuntukkejelasan status • Asuransikematian “When Death Overtakes us, All That We Have Is Left to Others; All That We Are We Take With Us” – Anonymous
KontroversiSeputarKematian • Definisimana yang digunakan? • Menentukankapanseseorangdinyatakanmeninggal • Siapa yang berwenangmenetapkanbahwaseseorangtelahmeninggal? • Kesadaranmasyarakatakansuratketerangankematian yang rendah • Jenazahdikuburditanahwakaf, sehinggatidakmemerlukansuratketerangankematian • Tidakbolehmenundapenguburan
SSP HIDUP RESPIRASI JANTUNG - PARU
ISTILAH MATI • MATI SOMATIS / MATI KLINIS • MATI SELULER / MATI MOLEKULER • MATI SEREBRAL / MATI OTAK • MATI BATANG OTAK • MATI SURI / MATI SEMU
PERUBAHAN DINI • TUBUH KEHILANGAN GERAK • TAMPAK PUCAT • TERJADI RELAKSASI OTOT MENYELURUH • PENDATARAN BAGIAN TUBUH YANG TERTEKAN • SEGMENTASI KOLOM DARAH DALAM A. CENTRALIS RETINAE
PERUBAHAN LANJUT • LEBAM MAYAT / LIVOR MORTIS TERJADI SEBAGAI AKIBAT PENGUMPULAN DARAH (DALAM PEMBULUH DARAH) PADA DAERAH YANG LETAK RENDAH • MAYAT YANG TERLENTANG MEMBERIKAN LEBAM MAYAT PADA DAERAH PUNGGUNG
LEBAM MAYAT LEBAM MAYAT HILANG PADA PENEKANAN MENUNJUKKAN PERKIRAAN WAKTU KEMATIAN ANTARA 20 MENIT – 12 JAM SEBELUM PEMERIKSAAN
LEBAM MAYAT • LEBAM MAYAT / LIVOR MORTIS TAMPAK SEBAGAI BERCAK PADA KULIT YANG MENCERMINKAN WARNA DARAH • PADA KEMATIAN AKIBAT KERACUNAN CO, DALAM DARAH BANYAK TERDAPAT CO-Hb SEHINGGA LEBAM MAYAT TAMPAK BERWARNA MERAH TERANG
PERUBAHAN LANJUT • LEBAM MAYAT / LIVOR MORTIS TAMPAK SEBAGAI SUATU PROSES YANG PROGRESIF SAMPAI “LEBAM MAYAT MENETAP” • MULAI TAMPAK SAMAR-SAMAR 15 – 20 ’ SETELAH MATI SOMATIS, MAKIN LAMA MAKIN NYATA DAN MENETAP K.L. 12 JAM SETELAH MATI
PERUBAHAN LANJUT • LEBAM MAYAT / LIVOR MORTIS BILA DITEMUKAN LEBAM MAYAT YANG LETAKNYA TIDAK SESUAI DENGAN POSISI MAYAT, MAKA DAPAT DIPASTIKAN MAYAT TELAH DIUBAH POSISI / LETAKNYA
PERUBAHAN LANJUT • KAKU MAYAT / RIGOR MORTIS SERABUT OTOT YANG MENGANDUNG AKTIN DAN MIOSIN BERADA DALAM KEADAAN LENTUR DAN KONTRAKTIL PADA LINGKUNGAN YANG MENGANDUNG ATP • BILA ATP HABIS, MAKA AKTIN DAN MIOSIN AKAN MENGGUMPAL, DAN OTOT MENJADI KAKU
PERUBAHAN LANJUT • KAKU MAYAT / RIGOR MORTIS SAAT TERJADI MATI SOMATIS, PROSES ENZIMATIK MASIH BERLANGSUNG UNTUK BEBERAPA SAAT. MASIH TERJADI GLYCOGENOLISIS YANG MENGHASILKAN PHOSPHAT BERENERGI TINGGI • ATP YANG MENGALAMI DEGRADASI MENJADI ADP AKAN DIRESINTESA MENJADI ATP LAGI, SELAMA K.L. 2 JAM POST MORTAL
PERUBAHAN LANJUT • KAKU MAYAT / RIGOR MORTIS KAKU MAYAT MULAI TAMPAK 2 JAM POSTMORTAL, DIMULAI DARI OTOT YANG KECIL SAMPAI OTOT YANG BESAR • OTOT YANG KECIL MEMPUNYAI SERABUT YANG KECIL DENGAN CADANGAN GLYCOGEN YANG SEDIKIT DIBANDINGKAN OTOT YANG BESAR • KAKU MAYAT SEOLAH-OLAH MENJALAR KRANIO-KAUDAL
PERUBAHAN LANJUT • KAKU MAYAT / RIGOR MORTIS KAKU MAYAT MULAI TAMPAK 2-4 JAM DAN AKAN LENGKAP MELIPUTI SELURUH OTOT DALAM WAKTU 8-10 JAM • PERUBAHAN KAKU MAYAT YANG PROGRESIF DAPAT DIGUNAKAN UNTUK PERKIRAAN SAAT KEMATIAN
PERUBAHAN LANJUT • CADAVERIC SPASM BILA ATP MENGHILANG DARI LINGKUNGAN SEKELOMPOK OTOT YANG SEDANG AKTIF BEKERJA BERTEPATAN DENGAN SAAT MATI, AKAN TERJADI CADAVERIC SPASM • HABISNYA ATP YANG BERSAMAAN DENGAN SAAT MATI DAPAT TERJADI PADA ORANG YANG MENGALAMI KETEGANGAN KEJIWAAN YANG SANGAT
PERUBAHAN LANJUT • PENURUNAN SUHU MAYAT / ALGOR MORTIS SAAT MATI, PROSES METABOLISME MASIH BERLANGSUNG UNTUK BEBERAPA SAAT, SEHNGGA MASIH DIPRODUKSI KALORI YANG MEMPERTAHANKAN SUHU TUBUH • UNTUK 30-60 MENIT PERTAMA, SUHU MAYAT TIDAK MENGALAMI PENURUNAN, BARU SETELAH ITU SUHU TURUN SAMPAI SAMA DENGAN SUHU KELILING
PERUBAHAN LANJUT • PENURUNAN SUHU MAYAT / ALGOR MORTIS • KURVA PENURUNAN SUHU MAYAT AKAN TAMPAK SEBAGAI GARIS SIGMOID TERBALIK
PERUBAHAN LANJUT • PENURUNAN SUHU MAYAT / ALGOR MORTIS BANYAK SEKALI FAKTOR MEMPENGARUHI KECEPATAN PENURUNAN SUHU MAYAT • SUHU AWAL, SUHU KELILING, KELEMBABAN • TUBUH GEMUK, KURUS • POSISI TUBUH TERLENTANG, MERINGKUK • PAKAIAN YANG DIKENAKAN TEBAL, TIPIS • LOKASI MAYAT
PERUBAHAN LANJUT • PEMBUSUKAN / DECOMPOSITIO SAAT KEMATIAN, MASIH TERDAPAT PROSES PERTAHANAN TUBUH, SUATU SAAT BAKTERI DALAM USUS (GOLONGAN CLOSTRIDIA) AKAN BERKEMBANG BIAK • PEMBUSUKAN AWAL AKAN TAMPAK SEBAGAI BERCAK KEHIJAUAN PADA DAERAH PERUT KANAN BAWAH, K.L. 24JAM POSTMORTAL DAN MAKIN MENJALAR SERTA TIMBULPERUBAHAN PADA KULIT
PERUBAHAN LANJUT • PEMBUSUKAN / DECOMPOSITIO AKAN TIMBUL GELEMBUNG2PEMBUSUKAN BERISI CAIRAN HITAM KEHIJAUAN • BILA BULLA PECAH, KULIT ARI AKAN TERKELUPAS TUBUH AKAN MENGGEMBUNG KARENA TERJADI PEMECAHAN PROTEIN OLEH BAKTERI, MENGHASILKAN CAIRAN DAN GAS PEMBUSUKAN K.L. 48-72 JAM PM
MARBLING BLOATING
MEMAR DAN PEMBUSUKAN MEMAR ATAU BUKAN ???
MEMAR DAN PEMBUSUKAN • Pemeriksaan histopatologi terhadap jaringan yang diduga memar menunjukkan adanya sebukan sel radang akut • Membedakan memar dengan postmortem discoloration
PERUBAHAN LANJUT • PEMBUSUKAN / DECOMPOSITIO SAAT MATI, LALAT YANG HINGGAP PADA MAYAT LELUASA MELETAKKAN TELUR, YANG KEMUDIAN MENETAS DAN TUMBUH MENJADI LARVA • BESARNYA LARVA DAPAT MEMBERIKAN PERKIRAAN SAAT KEMATIAN
PERUBAHAN SANGAT LANJUT • MUMMIFIKASI DAPAT TERJADI PENGERINGAN TUBUH AKIBAT SUHU KELILING YANG TINGGI SERTA KELEMBABAN YANG RENDAH • TUBUH AKAN TAMPAK MENYUSUT, DENGAN KULIT YANG KERING DAN KAKU SERTA BERWARNA COKLAT KEHITAMAN
PERUBAHAN SANGAT LANJUT • ADIPOSERA PADA AWALNYA TERDAPAT AKTIFITAS BAKTERI, NAMUN YANG LEBIH DOMINAN ADALAH TERJADINYA HIDROLISIS JARINGAN LEMAK TUBUH • TRIGLISERIDA TUBUH AKAN DIPECAH MENGHASILKAN GLISERIN DAN ASAM LEMAK TIDAK JENUH BEBAS, PALMITAT, STEARAT DAN OLEAT
PERUBAHAN SANGAT LANJUT • ADIPOSERA BILA MAYAT DIKUBUR DALAM TANAH YANG MENGANDUNG CUKUP ION, DAPAT TERJADI HIDROGENISASI PADA ASAM LEMAK BEBAS • ASAM LEMAK TIDAK JENUH YANG MENGALAMI HIDROGENISASI BERUBAH MENJADI ASAM LEMAK JENUH YANG LEBIH PADAT
SKELETONISASI • MERUPAKAN PEMBUSUKAN YANG SANGAT LANJUT, DIMANA JARINGAN LUNAK (KULIT, OTOT) DAN ORGAN-ORGAN SUDAH HANCUR • RERATA PROSESNYA ANTARA 1-3 BULAN • FAKTOR YANG MEMPENGARUHI : • SUHU LINGKUNGAN • ADA/TIDAKNYA HEWAN DISEKITAR
MANFAAT PENGETAHUAN THANATOLOGI • UNTUK MEMASTIKAN KEMATIAN KLINIS • UNTUK MEMPERKIRAKAN SEBAB KEMATIAN • UNTUKMEMPERKIRAKAN SAAT KEMATIAN
PerkiraanSaatKematian seorang dokter forensik sering diminta bantuan dan pendapatnya mengenai masalah yang harus diungkapkan baik itu ditingkat penyidikan atau di tingkat pengadilan yang menyangkut hal- hal mengenai definisi tentang mati itu sendiri dan mengenai saat mati seseorang.