850 likes | 1.05k Views
Quiz. Es ( kalor jenis 0,5 kalori / gram°C ) sebanyak 15 gram pada suhu 0°C diberi kalor sebanyak 1500 kalori . Bila kalor lebur es sama dengan 80 kalori /gram, hitunglah temperatur akhir air ? penyelasaian : dik : Q=1500 kal , m = 15 gr , L= 80 kal / gr
E N D
Quiz Es (kalorjenis 0,5 kalori/gram°C) sebanyak 15 gram padasuhu 0°C diberikalorsebanyak 1500 kalori. Bilakalorleburessamadengan 80 kalori/gram, hitunglahtemperaturakhir air ? penyelasaian: dik: Q=1500 kal, m = 15 gr, L= 80 kal/gr Misalkantemperaturakhirsetelahdiberikalorialahta°C makaberdasarkanasas Black: Q = mL + mt1500 = 15 . 80 + 15 . (ta- 0)1500 = 1200 + 15 ta 15 ta = 1500 – 1200 ta = 300/15ta = 20° C
Fluida adalah zat yang dapat mengalir, yang terdiri dari zat cair dan gas. Ada fluida yang tak mengalir dan ada fluida yang mengalir. Ilmu yang mempelajari fluida yang tak mengalir disebut hidrostatika dan ilmu yang mempelajari fluida yang mengalir disebut hidrodinamika. Kajian Hidrodinamika dalam Fisika Kesehatan dapat ditemukan juga dengan istilah yang mengacu pada pembahasan yang sama, yaitu fluida.
MEKANIKA FLUIDA Mempelajari tentang fluida yang bergerak atau diam dan akibat yang ditimbulkan oleh fluida tersebut pada tempatnya. Fluida adalah zat yang dapat mengalir atau sering disebut Zat Alir. Jadi perkataan fluida dapat mencakup zat cair atau gas.
FLUIDA = zat alir Zat cair GAS • Molekul bergerak bebas dan • saling bertumbukan • Tekanan akibat tumbukan • antar molekul • Tekanan terjadi tidak tegak • lurus bidang • - Molekul terikatsecara longgar • tapi berdekatan • Tekanan yang terjadi karena • gaya gravitasi • Tekanan terjadi tegak lurus • bidang
P1 P2 A F ALIRAN ZAT CAIR MELALUI PEMBULUH DARAH Hukum Poiseuille : Cairan yang mengalir melalui suatu pipa kecepatannya berbanding langsung dengan penurunan tekanan sepanjang pipa dan pangkat empat jari-jari pipa. V= kecepatan (jumlah zat cair yg mengalir tiap detik) ɳ= viskositas, satuan pascal: air: 10-3 pas pada 20°C darah: 3-4 x 10-3 pas tergantung persentase sel darah merah dalam darah (hematokrit) r= jari-jari L= panjang dalam meter P1,P2 = tekanan
Jadi rumus tersebut dapat dinyatakan: FLOW RATE = Pressure/Resistance, atau VOLUME (detik) = Tekanan/Tahanan Apabila, hukumpoiseuilleditulisdalambentuk: P1-P2 = V 8ɳL r4 Makatampakadapersamaandenganhukum Ohm: E = I.R E = tegangan = P1-P2 I = aliran = V R = tahanan = V 8ɳL r4
600 cm2 30 cm/s Kecepatan 5 cm/s 18 cm2 Luas 3 cm2 1 mm/sec Aorta Kapiler Vena cava Hasil Rumus Poiseuille Pertukaran O2 dan CO2
Diagram tersebut menunjukkan hubungan kecepatan aliran darah pada aorta, kapiler dan vena dengan luas penampangnya. • Rata-rata kecepatan aliran darah di aorta 30cm/detik. • Rata-rata kecepatan aliran darah di vena cava 5cm/detik. • Catatan: pada kapiler kecepatan sangat kecil sekitar 1 mm/detik namun mempunyai luas penampang keseluruhan sekitar 600 cm2 , (terjadi pertukaran O2 dan CO2 ).
Tahanan terhadap debit zat cair • Tahanantergantungpada: • Panjangpembuluh • Diameter pembuluh • Viskositas/kekentalan • Tekanan
Panjang = 3 1 ml/min Panjang = 2 2 ml/min Panjang = 1 3 ml/min • Efek panjang Pembuluh Terhadap debit Makin panjang pembuluh, diameter sama, zat cair akan mendapat tahanan semakin besar, maka debit zat cair akan lebih besar pada pembuluh yang pendek. P = 100 mmHg
d = 1 1 ml/min d = 2 16 ml/min d = 3 256 ml/min Efek diameter pembuluh Kecepatan aliran zat cair makin cepat pada diameter yang pembuluhnya makin besar P = 100 mmHg
1 cm air 1,5 cm plasma 3,5 cm darah Efek kekentalan Semakin kental zat cair semakin besar tahanan terhadap dinding pembuluh, sehingga dapat ditentukan konsentrasi sel darah merahnya. Note : Pada darah normal kekentalan 3,5 kekentalan air. Kekentalan 1 ½ kali diatas normal, kekentalan 2 kali air. Kekentalan 70 kali di atas normal kekentalan 20 kali air Aliran darah pada penderita anemia adalah cepat karena konsentrasi sel darah merah rendah. Pada penderita polycytemia aliran darah lamban karena terjadi peningkatan kadar sel darah merah.
1 ml/min 2 ml/min 3 ml/min Efek tekanan terhadap debit Aliran air mengalir dari tekanan tinggi ke rendah. Aliran air sebanding terhadap perbedaan tekanan
BUNYI JANTUNG Stetoskop vibrasi jantung dan pembuluh darah besar Karena aliran laminer dan turbulensi.
Tekanan Darah • Tekanan darah diukur menggunakan spygmomanometer (tensimeter) yang berisi air raksa dan biasanya dikalibrasi dalam mmHg. • Bagaimana Mengukur?Dua nilai tekanan darah yang diukur, yaitu: tekanan maksimum ketika jantung memompa (tekanan sistolik) dan tekanan ketika jantung beristirahat (tekanan diastolik).
Pada awalnya tekanan udara pada jaket dinaikkan tinggi di atas tekanan sistolik dengan pompa tangan, dan tekanan ini memompa arteri utama (brachial) di lengan dan memotong aliran darah. • Tekanan udara kemudian diperkecil perlahan-lahan sampai titik di mana darah kembali mulai mengalir ke tangan, hal ini dideteksi dengan mendengarkan karakteristik ketukan darah yang kembali ke lengan bawah dengan stetoskop. Pada saat ini tekanan sistolik sama dengan tekanan udara pada jaket yang bisa dibaca pada alat ukur.
Tekanan udara kemudian diperkecil lebih lanjut dan suara ketukan menghilang ketika darah dengan tekanan rendah dapat memasuki arteri. Pada saat ini alat ukur menunjukkan tekanan diastolik. Tekanan sistolik normal sekitar 120 mm-Hg, sementara tekanan diastolik normal sekitar 80 mm-Hg.
Contoh • Darah mengalir dari pembuluh darah yang besar dengan jari-jari 0,3 cm, dimana kecepatannya 10 cm/s ke dalam daerah dimana jari-jarinya berkurang menjadi 0,2 cm akibat penebalan dinding (arteriosclerosis). Berapakah kelajuan darah pada bagian itu? • Dik: A1=0,3 cm V1=10 cm/s A2=0,2 cm • Dit: V2 ? • Jawab: A1v1 = A2v2Atau v2 = A1.v1/A2 • V2 = (0,3 cm) 2 (10 cm/s)/ (0,2 cm) 2V2 = 22,5 cm/s
Tekanan Tekanan aorta Tekanan ventrikel Suara jantung EKG Time Hubungan EKG, bunyi jantung, ventrikel kiri dan tekanan aorta
TekananDarah • Jumlah darah orang dewasa 4,5 liter • Dlm 1 kali kontraksi jantung terpompa 80 ml darah permenit beredar satu siklus dalam tubuh. • Dalam sirkulasi darah 80 % sirkulasisistemik 20 % sirkulasi paru-paru 20 % di arteri 7 % di kapiler paru-paru 10 % di kapiler 93 % di arteri dan vena paru-paru 70 % di vena
P Sistolik 120 Tek rata-rata 95 80 Diastolik t TEKANAN DARAH SISTEMIK TEKANAN ARTERI PARU-PARU P Sistolik 30 Tek rata-rata 20 10 Diastolik t Tekanan rata-rata Menentukan banyaknya darah yang mengalir tiap satuan waktu
R P T ( tegangan ) MEMBRAN KENYAL Terdapat pada Pembuluh darah, lambung, usus, alveoli dll. Bentuknya : Silinder Bola ( gelembung ) P = tekanan (mmHg) R = jari-jari (cm) T = tegangan ϒ = teganganpermukaan
Alat Ukur Tekanan Zat Cair • Tonometer Untuk mengukur tekanan intra okuler penderita glaukoma nilai normal tekanan intraokuler 12 – 23 mm Hg • Sistometer Untuk mengukur tekanan kandung kencing. Terdiri dari pipa kapiler yg mengandung skala cm H2O, terhubung ke jarum melalui pipa karet. Perbandingan : Orang dewasa 30 cm H2O pada penderita prostat hipertropi mencapai 100 cm H2O baru terjadi pengeluaran kencing.
Fluida Dinamik dalam Respirasi • Mekanisme masuknya udara dari luar ke dalam paru-paru disebut inspirasi, sedang keluarnya udara dari dalam paru-paru disebut ekspirasi. • Keluar masuknya udara pernafasan ini melibatkan rongga dada dan perut, sehingga keluar masuknya udara dapat dibedakan menjadi pernafasan dada dan pernafasan perut.
Pernafasan Dada • Inspirasi pernafasan dada terjadi pada saat otot antar rusuk berkontraksi, tulang-tulang rusuk akan naik dan rongga dada membesar. Akibatnya tekanan udara di dalam rongga dada lebih kecil dari pada tekanan udara di luar, sehingga udara dari luar masuk ke paru-paru.Ekspirasi pernafasan dada terjadi pada saat otot antara tulang rusuk berelaksasi atau mengendor, tulang rusuk akan turun dan rongga dada mengecil. Akibatnya tekanan udara di dalam rongga dada lebih besar dari pada tekanan udara di luar. Akibatnya udara dalam rongga dada akan terdorong ke luar dari paru-paru menuju hidung atau mulut.
Pernafasan Perut • Inspirasi pernafasan perut terjadi pada saat otot rongga diafragma berkontraksi, posisi diafragma menjadi mendatar. Akibatnya rongga dada membesar dan tekanan udara lebih kecil, sehingga udara luar masuk ke paru-paru.Ekspirasi pernafasan perut terjadi pada saat otot rongga diafragma berelaksasi, rongga dada mengecil dan tekanan udara menjadi lebih besar, sehingga udara ke luar dari paru-paru.
Pernafasan adalah suatu proses yang terjadi secara otomatis walau dalam keadaaan tertidur sekalipun karena sistem pernafasan dipengaruhi oleh susunan saraf otonom. • Masuk keluarnya udara dalam paru-paru dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara dalam rongga dada dengan tekanan udara di luar tubuh. Jika tekanan udara di luar rongga dada lebih besar, maka udara akan masuk ke paru-paru, demikian jua sebaliknya jika tekanan di dalam rongga dada lebih besar maka udara akan keluar dari paru-paru.
MEKANISME PARU-PARU Terdapat pleura viseralis yang menjadi satu dgn jaringan Paru-paru, diluarnya terdapat pleura parietalis. Ruang pleura viseralis dan pleura parietalis adl ruang intrapleural pleura parietalis pleura viseralis ruang intrapleural
Pada saat inspirasi volume paru-paru meningkat, sedangkan tekanan intrapleura mengalami penurunan. • Pada waktu inspirasi jumlah volume udara dalam paru-paru meningkat sedang pada waktu ekspirasi jumlah volume udara paru-paru menurun
pleura viseralis pleura parietalis ruang intrapleural Jika Piston ditarik maka volume di ruang intrapleural meningkat sedang Mengalami penurunan tekanan. Pada penyakir fibrosis paru-paru ( pembentukan jaringan pada paru-paru ) Piston ditarik pernya lemah sehingga perubahan tekanan kecil kompliansi
Komponen udara Inspirasi ; 80 % N2, 19 % O2 dan 0,04 % CO2 Ekspirasi ; 80 % N2, 16 % O2 dan 4 % CO2 Udara yang dihirup sebanyak 10 kg, absorbsi udara lewat paru-paru 0,5 kg
KOMPARTEMEN CAIRAN • Seluruh cairan tubuh didistribusikan diantara dua kompartemen utama, yaitu : 1. Cairan intraselular (CIS) 2. Cairan ekstra selular (CES) 3. Pada orang dewasa 60% dari berat badan adalah air (cairan dan elektrolit).
BODY FLUID VOLUME Body fluid 60% water Intracelluler 2/3(40%) (28 lt in 70 kg young adult) extracelluler 1/3(20%) (14 lt in 70 kg young adult) Interstitial 15% (10.5 lt in 70 kg young adult) Plasma 5% (3.5 lt in 70 kg young adult) Transcelluler 1-3% (Cerebrospinal) (aqueous humor)
KOMPOSISI CAIRAN TUBUH • Semua cairan tubuh adalah air larutan pelarut, substansi terlarut (zat terlarut): 1. Air adalah senyawa utama dari tubuh manusia. Rata-rata pria Dewasa hampir 60% dari berat badannya adalah air dan rata-rata wanita mengandung 55% air dari berat badannya.
2. Solut (terlarut) • Selain air, cairan tubuh mengandung dua jenis substansi terlarut (zat terlarut): elektrolit dan non-elektrolit. • (a) Elektrolit: Substansi yang berdiasosiasi (terpisah) di dalam larutan dan akan menghantarkan arus listrik. Kation : ion-ion yang mambentuk muatan positif dalam larutan. Kation ekstraselular utama adalah natrium (Na+), sedangkan kation intraselular utama adalah kalium (K+).
Anion : ion-ion yang membentuk muatan negatif dalam larutan. Anion ekstraselular utama adalah klorida ( Clˉ ), sedangkan anion intraselular utama adalah ion fosfat (PO4-). • (b).Non-elektrolit : Substansi seperti glokusa dan urea yang tidak berdisosiasi dalam larutan. Non-elektrolit lainnya yang secara klinis penting mencakup kreatinin dan bilirubin.
FUNGSI CAIRAN TUBUH • Sarana untuk mengangkut zat-zat makanan ke sel-sel • Mengeluarkan buangan-buangan sel • Membantu dalam metabolisme sel • Sebagai pelarut untuk elektrolit dan non elektrolit • Membantu memelihara suhu tubuh • Membantu pencernaan • Mempemudah eliminasi • Mengangkut zat-zat seperti (hormon, enzim, dll)
INTAKE DAN OUTPUT RATA-RATA HARIAN DARI UNSUR TUBUH YANG UTAMA
Insensible Water Loss (IWL) • Merupakan Kehilangan cairan melalui kulit (difusi) & paru • Untuk mengetahui “Insensible Loss (IWL)” dapat menggunakan penghitungan sebagai berikut : • DEWASA = 15 cc/kg BB/hari • ANAK = (30 – usia (th)) cc/kg BB/hari Jika ada kenaikan suhu : • IWL= 200 (suhu badan sekarang – 36.8C)
Faktor-faktor yang mempengaruhikebutuhancairandanelektrolit 1.Usia 2. Jenis kelamin 3. Sel-sel lemak 4. Stres 5. Sakit 6. Temperatur lingkungan 7. Diet