1 / 13

Politik Pemberitaan dalam Menyiarkan Berita tentang Konflik

Politik Pemberitaan dalam Menyiarkan Berita tentang Konflik. o leh Ana Nadhya Abrar. Dari diskusi kelas yang lalu , kita mengerti bahwa :

Download Presentation

Politik Pemberitaan dalam Menyiarkan Berita tentang Konflik

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Politik Pemberitaan dalam Menyiarkan Berita tentang Konflik oleh Ana NadhyaAbrar

  2. Dari diskusikelas yang lalu, kitamengertibahwa: • Media massa yang andal, akurat, danobjektifbisamencegahdanmenyelesaikankonflik. Media massa, bahkanbisamenciptakanintegrasisosial.

  3. Secarakonseptual, kitajugamengertibahwa media massabisa: • Mempertajamisu(issue intensifier) yang berakhirpadamempertajamkonflik. • Mencegahkonflik (conflict diminisher). • Menyelesaikankonflik (conflict resolution).

  4. Makaterpulangkepada media massauntukmemposisikannyadalamkonflik. Nah, posisiitudiaturolehpolitikpemberitaan media massabersangkutan. Biladilihatlebihjauh, sebenarnyapolitikpemberitaan media persmerupakanwujuddarikebijakanredaksionalnya.

  5. Kebijakanredaksional merupakangabungankondisi objektifkhalayaksebuah media persdancita-citainstitusional media pers. Kondisiobjektif khalayakberkaitandengan status sosial-ekonomidankebutuhan informasimereka.

  6. Denganposisi media dalam memberitakankonfliktidak pernahlepasdarisikap khalayaknya. Sayangnya, mahasiswaselalumelihatdari sisi media persnyasaja.

  7. PolitikPemberitaan yang bisamencegahkonflik: • Yang berpihakpadakebenarandanhanyamemberitakankebenaran. • Lalu, apasebenarnyapegangan para wartawandalammemperoleh kebenaran?

  8. Peganganmereka, kata AshadiSiregar (2009), adalah: Pertama, benarsecaraontologis. Kebenaraninibisadiperolehkalaufakta memilikisumberberita. Faktatersebutbisa dilacaksumbernya. Kedua, benarsecarahukum formal. Kebenaraninibisadiperolehkalaufakta tidakmelanggarundang-undang. Faktaitu tidakbermasalahketika dikonfirmasikandenganundang-undang.

  9. Ketiga, benarmenuruthakasasimanusia. Kebenaraninibisadiperolehkalaufaktatidakmelanggarhakasasimanusia. Dalamkonteksini, wartawanperlumenghayatiUndang-Undang No.39 Tahun 1999 tentangHakAsasiManusia. Keempat, benarkarenadianggapbenarolehmasyarakat. Kebenaraninibisadiperolehkalaufaktanyasudahmenjadisesuatu yang dianggapbenardalammasyarakat. Faktatersebutsudahmenjadiwacanadalamkehidupanmasyarakat.

  10. Menyiarkanberitatentangkorbankonflik. Bagaimanacaranya? Mempraktikkankonsepframingyang mengacupadaperspektifdarmaturgi.

  11. Dramaturgiadalahsebuahkerangkarangkaanalisisdaripresentasisimbol yang mempunyaiefekpersuasif. Dramaturgimelihatrealitassepertilayaknyasebuah drama, masing-masingaktormenampilkandanberperanmenurutkaraktermasing-masing. Manusiaberprilakulaksanasebuahpanggung.

  12. Pendekatandramaturgimempunyaiciri, yakni: • Melihatrealitasdanaktor yang menampilkandirinyadengansimbol. Dalamkaitanini media persdilihatmelaluiaktoryang menampilkandirinyalengkapdengansimboldancitra yang ingindihadirkannya. • Melihathubunganinteraksionisantarakhalayakdenganaktor (penampil). Realitasyang terbentukkarenanya, dilihatsebagaihasiltransaksiantarakeduanya.

  13. SekiandanTerimaKasih

More Related