480 likes | 969 Views
SENYAWA. Ratih Yuniastri. Senyawa. dibentuk oleh dua atau lebih unsur dengan perbandingan tetap yang menentukan susunannya Senyawa dibentuk dan diuraikan oleh reaksi kimia
E N D
SENYAWA Ratih Yuniastri
Senyawa • dibentukolehduaataulebihunsurdenganperbandingantetap yang menentukansusunannya • Senyawadibentukdandiuraikanolehreaksikimia • Senyawa dapat berwujud dalam beberapa fase. Kebanyakan senyawa dapat berupa zat padat. Senyawa molekuler dapat juga berupa cairan atau gas. Semua senyawa akan terurai menjadi senyawa yang lebih kecil atau atom individual bila dipanaskan sampai suhu tertentu (yang disebut suhu penguraian)
Penggolongan Senyawa Kimia • Senyawa Organik • Senyawa Anorganik
Senyawa Organik • dikenal dengan istilah hidrokarbon • Senyawa hidrokarbon banyak terdapat di alam dan juga pada makhluk hidup, dimulai dari bahan bakar sampai dengan molekul yang berasal atau ditemukan dalam makhluk hidup seperti karbohidrat, protein, lemak, asam amino dan lain-lain
a. Karbohidrat • Merupakanjenismakanan yang banyakdikonsumsi • Manfaat: sebagaisumberenergiuntukberbagaiprosesbiokimiadalamtubuh • Penggolongan: • Monosakarida (CnH2nOn) • Disakarida (Cn (H2O)n-1) • Oligosakarida (2-6 monosakarida) • Polisakarida (>6 monosakarida atau (C6H10O5)x)
b. Protein • Merupakan polimer asam amino • Asam amino dasar penyusun protein alami ada 20 jenis • Rumus umum asan amino:
Dalam larutan asam amino selalu berbentuk ion, demikian pula protein • Muatan asam amino atau protein tergantung pada pH larutan
Apabila asam-asam amino saling bergandengan melalui ikatan peptida maka terbentuklah suatu rantai polipeptida
Sifat Protein • sangat dipengaruhi oleh pH larutan serta oleh suhu sekitar • Denaturasi protein (rusaknya struktur protein) dapat terjadi karena pengaruh suhu, perubahan pH, radiasi, detergen, dan perubahan jenis pelarut • Kerusakan dapat timbul pada sruktur kuarterner, tersier, sampai sekunder • Struktur primer tidak rusak karena peristiwa denaturasi • Protein yang terdenaturasi hampir selalu mengalami kehilangan fungsi biologis
c. Lipid • Merupakansekelompoksenyawaheterogen yang berhubungan/ dapatberhubungandenganasamlemak • Sifat lipid: • relative taklarutdalam air • larutdalampelarut non polar,ex:eter, kloroform, benzene
Macam lipid • Trigliserida=triasilgliseril=lemak netral Ex: mentega, minyak goreng • Fosfolipid • mengandunggugusfosfat yang dapatberionisasi • mengandungbagian yang non polar (takbermuatan) danbagian yang polar (bermuatan) larutdalam air • Steroid turunandarisiklopentanoperhidrofenantren, ex: kolesterol, hormon steroid
d. Asam Lemak • Merupakanasammonokarboksilat • Berdasarkanpanjangrantainyadikelompokkandalam: • asamlemakrantaipendek: jumlah atom C < 6 • asamlemakrantai medium: jumlah atom C= 8-14 • asamlemakrantaipanjang: jumlah atom C > 14 asamlemak yang banyakterdapatdalamtubuhadalahasamlemakrantailurusdenganjumlah atom C genap (16-20 atom C)
Asam lemak berdasarkan ada tidaknya ikatan rangkap • asamlemakjenuh • asamlemak yang tidakmemilikiikatanrangkap • diberinamatertentuatausesuaidenganjumlah atom C nya • diberiakhiran –anoat (-anoic) • asamlemakjenuhrantaipanjangumumnyapadatpadasuhukamar
asamlemaktakjenuh • asamlemak yang memilikiikatanrangkap • yangalamiumumnyaberbentuk sis (cis) • diberiakhiran –enoat (-enoic) • asamlemaktakjenuhumumnyacairpadasuhukamar (adanyaikatanrangkapmembuatbentukmolekulagakbengkok)
Senyawa Anorganik • Senyawa anorganik merupakan senyawa yang disusun oleh atom utama logam, banyak kita jumpai pada zat yang tidak hidup, misalnya tanah, batu-batuan, air laut dan lain sebagainya • Senyawa anorganik dapat diklasifikasikan sebagai senyawa bentuk oksida asam basa dan bentuk garam
a. Senyawa oksida • merupakan senyawa yang dibentuk oleh atom oksigen dengan atom lainnya • Keberadaan atom oksigen sebagai penciri senyawa oksida • Berdasarkan unsur pembentuk senyawa oksida senyawa oksida dapat dibedakan menjadi dua macam: • senyawa oksida logam • oksida bukan logam
Senyawa Oksida Logam • Merupakan senyawa yang dapat larut dalam air membentuk larutan basa. Di alam banyak ditemukan senyawa oksida, umumnya berupa bahan tambang • Contoh: senyawa oksida logam. • CaO (Kalsium Oksida), logam pembentuk: Logam kalsium • Na2O (Natrium Oksida), logam pembentuk: Natrium • MgO (Magnesium Oksida), logam pembentuk: Magnesium
Senyawa Oksida Bukan Logam • senyawa yang dibentuk dari unsur bukan logam dengan oksigen, misalnya antara unsur nitrogen dengan oksigen • Senyawa oksida bukan logam dapat larut dalam air membentuk larutan asam • Beberapa senyawa oksida bukan logam biasanya berbentuk gas • Contoh: CO (Karbon monoksida), CO2 (Karbon dioksida), P2O5 (Difosfor pentaoksida)
Senyawa asam • senyawa yang memiliki sifat-sifat seperti, rasanya masam, dapat menghantarkan kan arus listrik, dalam bentuk cair terionisasi dan menghasilkan ion hidrogen dan sisa asam • Berdasarkan unsur-unsur pembentuknya terdapat tiga jenis asam • pertama asam yang dibentuk oleh unsur H, unsur bukan logam dan unsur O, seperti asam karbonat (H2CO3), Asam fosfat (H3PO4)
Kedua asam yang dibentuk oleh unsur H dengan unsur halogen lebih dikenal dengan asam halida. Contoh untuk senyawa asam HF (asam florida), HCl (asam klorida) • Ketiga asam pada senyawa organik yang yang memiliki karboksilat (COOH), dimana senyawa organik merupakan senyawa yang memiliki kerangka atom karbon. Senyawa asam organik yang paling sederhana adalah HCOOH (asam formiat), CH3COOH (Asam asetat), C2H5COOH(Asam propanoat)
Senyawa basa • senyawa yang dibentuk oleh unsur logam dan dengan gugus hidroksida (OH-) • memiliki beberapa sifat yang khas; terasa pahit atau getir jika dirasakan, di kulit dapat menimbulkan rasa gatal panas • dapat menghantarkan arus listrik, karena mengalami ionisasi (ion logam dan gugus OH‑) • senyawa basa yang mudah kita temukan seperti soda api atau Natrium hidroksida (NaOH),dalam larutan terionisasi menjadi Na+ dan OH‑
b. Senyawa Garam • senyawa yang dibentuk oleh unsur logam dan sisa asam • Senyawa garam memiliki rasa asin, dalam keadaan larutan senyawa ini dapat menghantarkan arus listrik (larutan elektrolit) kerena terjadi ionisasi • Contoh senyawa garam NaCl, terionisasi menjadi ion Na+ dan ion sisa asam Cl- • Garam terbentuk dari hasil reaksiasam dan basa
Reaksi kimia untuk menghasilkan garam antara lain: • Reaksiantaraasamdanbasa, misalnya HCl + NH3 NH4Cl • Reaksiantaralogamdanasamkuatencer, misalnya Mg + 2HCl MgCl2 + H2
Metode sistematik untuk penamaan senyawa disebut sistem tata nama • Sistem tata nama disusun berdasarkan aturan IUPAC (international Union Of Pure And Apllied Chemistry) dan aturan ini telah digunakan secara seragam di seluruh negara • Senyawa dapat dibedakan menjadi empat, yaitu : Senyawa biner, Senyawa poliatomik, senyawa asam dan senyawa basa • Sistem tata nama untuk setiap senyawa berbeda-beda
1. Senyawa Biner Aturan umumnya adalah sebagai berikut: • Semua senyawa biner memilki nama yang berakhiran –ida • Jika senyawa biner tersusun atas atom logam dan atom bukan logam, maka nama logam disebutkan (dituliskan) lebih dahulu lalu diikuti oleh nama bukan logam yang berakhiran –ida
Jikasenyawabinertersusunseluruhnyadari atom bukanlogam, makapenulisannyadilakukanberdasarkanurutan. • Namasenyawa yang sudahumumtidakusahmenggunakanaturantatanama IUPAC. Contohnya: H2O Air NH3Amoniak B – Si – As – C – P – N – H – S – I – Br – Cl – O - F
2. Senyawa Biner dari Logam dan Bukan Logam • Kebanyakan senyawa biner dari logam dan bukan logam merupakan senyawa yang tersusun dari ion-ion yang bermuatan positif dan ion bukan logam yang bermuatan negatif • Berikut merupakan tabel yang mencantumkan rumus, muatan dan beberapa ion yang perlu dikuasai
Penamaansenyawabinerantaralogamdanbukanlogam • Tuliskannamaunsurlogamtanpamodifikasiapapun, kemudiandiikutinamaunsurbukanlogamdengantambahanakhiran–ida NaCl = Natriumklorida (NamaUnsurbukanlogam+ “ida”)
Unsur-unsur logam dengan bilangan oksidasi lebih dari satu jenis. Bilangan oksidasinya ditulis dengan angka romawi
Penamaanunsur-unsurlogam yang memilikibilanganoksidasilebihdarisatujenisdapatdituliskansebagaiberikut: • jikaunsurlogammemilikibilanganoksidasikecil, diberiakhiran –o • jikaunsurlogammempunyaibilanganoksidasibesar, diberiakhiran –i Contoh: • Cu+ : senyawa Cu2O; Kuprooksida • Cu2+ : senyawaCuO ; kuprioksida
Penamaansenyawabiner yang terbentukdariduaunsurbukanlogam • Jika dua unsur bukan logam membentuk senyawa biner, penulisan rumus senyawa dan penamaan senyawanya secara umum mirip dengan senyawa biner dari logam dan bukan logam, Yaitu dengan menuliskan terlebih dahulu unsur dengan bilangan oksidasi positif kemudian diikuti unsur dengan bilangan oksidasi negatif
Jumlahmasing-masing atom dalamrumussenyawaharusditandaidenganAwalanAngkaYunani. Mono = 1 heksa = 6 Di = 2 hepta = 7 Tri = 3 okta = 8 Tetra = 4 nona= 9 Penta =5 deka=10
Contoh: - CO = karbon monoksida - N2O = Dinitrogen monoksida - PCl3 = Fosfor triklorida - SF6= Sulfur heksafluorida
3. Senyawa Poliatomik • Senyawa poliatomik merupakan senyawa yang dibentuk dari ion-ion poliatomik • Pada ion poliatomik dua atau lebih atom-atom bergabung bersama-sama membentuk ikatan kovalen
Anion-anion poliatom lebih banyak dibandingkan kation poliatom. Kation poliatom yang paling populer NH4+ • Sangat sedikit poliatom yang menggunakan nama dengan akhiran –ida, hanya OH- (ion hidroksida) dan CN- (ion Sianida)yang menggunakannya. Pada umumnya menggunakan -it dan –at serta beberapa nama menggunakan awalan hipo- atau per- • Oksigen dapat membentuk banyak anion poliatom yang disebut anion okso
Unsur-unsur non logam tertentu (C, N, P, dan S) dapat membentuk suatu seri anion okso yang mengandung beberapa atom oksigen. Penamaan berdasarkan tingkat oksidasi dari atom-atom yang mengikat oksigen, dari yang terkecil hipo- dan yang terbesar per- • Sedangkan pemberian awalan Tio- berarti suatu atom sulfur telah ditambahkan untuk menggantikan 1 atom oksigen • Semua anion okso dari Cl, Br dan I memiliki muatan-1 • Beberapa anion okso mengandung sejumlah atom H dan penamaannya disesuaikan. Misalnya HPO42- adalah ion hidrogen fosfat dan H2PO4- adalah ion dihidrogen fosfat
4. Senyawa Asam Basa • Penamaan senyawa asam ini menggunakan aturan pada senyawa biner tetapi juga ingin menunjukkan bahwa senyawa ini bersifat asam dalam larutan air dapat menggunakan awalan hidro- yang diikuti nama unsur pasangannya dengan nama akhiran –ida • Penamaan senyawa basa ditulis dengan menyebutkan nama atom yang terikat pada ion OH- dan diikuti dengan akhiran -hidroksida