1 / 39

KAPASITAS KERJA DAN BEBAN KERJA

KAPASITAS KERJA DAN BEBAN KERJA. BEBAN KERJA. BEBAN FISIK -KEMAMPUAN BEBAN MENTAL (FISIK, KOGNITIF) -KETERBATASAN. Kapasitas Kerja Fisik (KKF /PVC).

Download Presentation

KAPASITAS KERJA DAN BEBAN KERJA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KAPASITAS KERJA DAN BEBAN KERJA

  2. BEBAN KERJA • BEBAN FISIK -KEMAMPUAN • BEBAN MENTAL (FISIK, KOGNITIF) -KETERBATASAN

  3. Kapasitas Kerja Fisik (KKF/PVC) • Kemampuan fungsional untuk melakukan suatu tugas yang memerlukan kerja otot untuk suatu periode waktu tertentu • Kemampuan Kerja Fisik dipengaruhi oleh: • Muscle strength – statis & dinamis • Muscle endurance • Cardiovascular Endurance • Joint Flexibility • Compressive strength of the lumbar spine

  4. Aktifitas tubuh utama • Menggerakan tubuh atau anggota tubuh: jalan, lari • Memindahkan/membawa objek • Mempertahankan sikap tubuh

  5. FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KKF • Umur • Gender • Body Weight (ukuran tubuh) • Status Gizi • Tingkat kebugaran • Faktor Lingkungan (suhu ekstrem) • PWC maksimal pada umur 25 – 35 tahun • Pada umur 60an turun hingga 50% maks • PWC perempuan 2/3 laki2 • PWC pada Tingkat kebugaran optimal 2-3X

  6. Faktor-faktor yg mempengaruhi KESEHATAN KERJA /PAK Beban kerja Lingkungan kerja -Fisik -Mental • Fisik • Kimia • Biologi • Ergonomi • Psikologi Kapasitas kerja • Ketrampilan • Kesegaran jasmani & rohani • Status kesehatan/gizi • usia • Jenis kelamin • Ukuran tubuh

  7. PENGUKURAN Physical work capacity (PWC)/KKF • Maksimum Oxygen Consumption • Kekuatan Otot • Posisi Kerja • Waktu istirahat

  8. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI BEBAN KERJA 1. FAKTOR EKSTERNAL BERASAL DARI LUAR PEKERJA : • TUGAS (TASK) • ORGANISASI STRESSOR • LINGKUNGAN KERJA 2. FAKTOR INTERNAL (STRAIN) -AKIBAT STRESSORSTRAIN

  9. FAKTOR EKSTERNAL 1.TASK FISIK : - STASIUN KERJA - KONDISI/MEDAN KERJA - SIKAP KERJA - CARA ANGKAT-ANGKUT - BBN. YG DIANGKUT/ANGKUT - ALAT BANTU KERJA - SARANA INFORMASI (DISPLAY, CONTROL,ALUR KERJA

  10. FAKTOR EKSTERNAL • TASK (MENTAL) - KOMPLEKSITAS /TINGKAT KESULITAN  TINGKAT EMOSI - TANGGUNG JAWAB 2. ORGANISASI KERJA - LAMA WAKTU KERJA-SITIRAHAT - SHIFT - KERJA MALAM - SISTEM PENGUPAHAN - SISTEM KERJA - MUSIK KERJA - MODEL STRUKTUR ORGANISASI - PELIMPAHAN TUGAS DAN WEWENANG

  11. FAKTOR EKSTERNAL 3. LINGKUNGAN KERJA - FISIK - KIMIA - BIOLOGIS - PSIKOLOGIS : SELEKSI-PENEMPATAN, HUBUNGAN ANTAR PEKERJA-PEKERJA, PEKERJA-ATASAN, PEKERJA-KELUARGA, PEKERJA DG LINGKUNGAN SOSIAL

  12. FAKTOR INTERNAL • STRESSOR STRAIN DAPAT DIUKUR SECARA OBYEKTIF SUBYEKTIF -PERUB. FISIOLOGIS -PERUB.PSIKOLOGIS & PERILAKU (HARAPAN, KEINGINAN KEPUASAN,DLL)

  13. FAKTOR INTERNAL • FAKTOR SOMATIS - SEX, UMUR, UKURAN TUBUH, KONDISI KESEHATAN, STATUS GIZI) • FAKTOR PSIKIS - MOTIVASI - KEINGINAN - PERSEPSI - KEPUASAN - KEPERCAYAAN

  14. PENILAIAN BEBAN KERJA FISIK (ASTRAND & RODAHL,1977; RODAHL,1989) • SECARA OBYEKTIF  LANGSUNG TDK LANGSUNG SECARA LANGSUNG : MENGUKUR ENERGI YG DILELUARKAN (ENERGY EXPENDITURE) MELALUI ASUPAN OKSIGEN SELAMA BEKERJA SEMAKIN BERAT BEBAN KERJA SEMAKIN BANYAK ENERGI YG DIKELUARKAN ATAU DIKONSUMSI

  15. KEKURANGAN DAN KELEBIHAN PENGUKURAN SECARA LANGSUNG • KEKURANGAN: - HANYA DPT MENGUKUR UNTUK WAKTU KERJA YG SINGKAT - PERLU PERALATAN YG CUKUP MAHAL • KELEBIHAN : - LEBIH AKURAT

  16. PENGUKURAN BEBAN KERJA SECARA TIDAK LANGSUNG • CHRISTENSEN (1991) & GRANJEAN (1993) MENGUKUR: - DENYUT NADI KERJA* - KONSUMSI OKSIGEN** - KAPASITAS VENTILASI PARU* - SUHU INTI TUBUH* PADA BATAS TERTENTU : * BERHUBUNGAN LINIER DG **/PEKERJAAN YG DILAKUKAN

  17. PENGUKURAN BEBAN KERJA SECARA TIDAK LANGSUNG • KONZ (1996): DENYUT JANTUNG MERUPAKAN ESTIMATOR LAJU METABOLISME YG BAIK KECUALIDALAM KEADAAN EMOSI DAN VASODILATASI

  18. KATEGORI BEBAN KERJA MENURUT METABOLISME, RESPIRASI, SUHU TUBUH DAN DENYUT JANTUNG (CHRISTENSEN,1996)

  19. REKOMENDASI UNTUK MENCEGAH KELELAHAN % PENGGUNAAN ENERGI LAMA KERJA (DARI TENAGA AEROBIK MAKS) (JAM) 50% 1 JAM 40% 2 JAM 33% 8 JAM (TERUS MENERUS) (Annis & Mc.Conville,1996)

  20. PENILAIAN BEBAN KERJA BERDASAR JUMLAH KEBUTUHAN KALORI (KEPMENAKER NO.: 51/MEN/1999)

  21. PENENTUAN KEBUTUHAN KALORI • SECARA TIDAK LANGSUNG : MENGUKUR KEBUTUHAN O2 • 1 LITER O2 = 4,8 KAL (SUMA’MUR,1982)

  22. KEBUTUHAN KALORI PER JAM MENURUT JENIS AKTIFITAS

  23. KEBUTUHAN KALORI PER JAM MENURUT JENIS AKTIFITAS

  24. KEBUTUHAN KALORI PER JAM MENURUT JENIS AKTIFITAS

  25. KEBUTUHAN KALORI PER JAM MENURUT JENIS AKTIFITAS

  26. CONTOH SEORANG LAKI-LAKI DENGAN BERAT BADAN 70 KG , BEKERJA MENGGERGAJI KAYU (MANUAL). IA BEKERJA DIBAWAH TERIK MATAHARI.TERMASUK KATEGORI BEBAN KERJA YG MANAKAH BEBAN KERJA YG IA LAKUKAN? JAWAB: KEBUTUHAN KALORI PER JAM= 70 X 6,86 = 480,2 KKAL/JAM  BEBAN KERJA BERAT (>350-500 KKAL/JAM) (HANYA MENGGABARKAN BEBAN UTAMA)

  27. HITUNG BEBAN KERJA ANDA SELAMA MELAKUKAN AKTIFITAS DALAM SEHARI TUGAS

  28. KEBUTUHAN KALORI SELAMA 24 JAM (GRANJEAN,1993) DITENTUKAN OLEH: • KEBUTUHAN KALORI UNTUK METABOLISME BASAL LAKI-2 DWS= 100 KJ (23,87KKAL/24J/KG BB) PEREMPUAN= 98 KJ(23,39 KKAL/24J/KGBB) • KEBUTUHAN KALORI UNTUK KERJA TERGANTUNG AKTIFITAS (LIHAT TABEL) • KEBUTUHAN KALORI UNTUK AKTIFITAS LAIN DILUAR KERJA -LAKI-2 DWS = 2400 KJ (573 KKAL/HARI -PEREMPUAN= 2000-2400 KJ (477-425 KKAL/HARI)

  29. FAKTOR LAIN YANG PERLU DIPERTIMBANGKAN • LINGKUNGAN KERJA • SIKAP KERJA • STASIUN KERJA • PERLU METODE YANG LEBIH BAIK AGAR DPT DITENTUKAN KESELURUHAN BEBAN KERJA YG DITERIMA

  30. PENILAIAN BEBAN KERJA BERDASAR DENYUT NADI • MENENTUKAN CARDIOVSCULAR STRAIN • DENGAN ECG • DENGAN 10 PULSE METHOD (KILBON,1992) DENYUT NADI = 10 DENYUT/WAKTU PENGHITUNGAN X 60 • METODE 15 DETIK ATAU 30 DETIK KEUNTUNGAN : MUDAH, CEPAT, EFEKTIF, TAK PERLU ALAT MAHAL, HASIL CUKUP DAPAT DIPERCAYA, TAK TERALU MENGGANGGU PROSES KERJA, TDK INVASIVE, CUKUP PEKA, ADA HUB LINIER DG ASUPAN O2 WAKTU KERJA

  31. BEBERAPA MACAM DENYUT NADI UNTUK ESTIMASI BEBAN FISIK • DENYUT NADI ISTIRAHAT : RERATA DENYUT NADI SEBELEUM PEKERJAAN DIMULAI • DENYUT NADI KERJA: RERATA DENYUT NADI SELAMA KERJA • NADI KERJA : DENYUT NADI KERJA – DENYUT NADI ISTIRAHAT • % HEART RATE RESERVE (HR RESERVE) = D.NADI KERJA-D.NADI ISTIRAHAT X 100 D.NADI MAKS – D.NADI ISTIRAHAT D.NADI MAKSIMUM : LAKI-2 = 220 – UMUR PEREMPUAN= 200 – UMUR MANUABA (1996) & VANWONTERGHEM (1996) BEBAN CARDIOVASCULAR = % CVL = % HR RESERVE

  32. PENILAIAN KELELAHAN BERDASARKAN NILAI % CVL < 30 % = TIDAK TERJADI KELELAHAN 30-< 60 %= DIPERLUKAN PERBAIKAN 60-<80 %= KERJA DALAM WAKTU SINGKAT 80-<100 %= DIPERLUKAN TINDAKAN SEGERA > 100% = TIDAK DIPERBOLEHKAN BERAKTIFITAS

  33. ESTIMASI CARDIOVASCULAR STRAIN DENGAN DENYUT NADI PEMULIHAN (METODE BROUHA) • P = DENYUT NADI PADA AKHIR 30 DETIK PADA MENIT PERTAMA, KEDUA DAN KETIGA (P1,P2,P3) SETELAH PEKERJAAN DIHENTIKAN • PENILAIAN : 1)P1-P3 ≥ 10 ; P1 + P2 +P3 < 90 NADI PEMULIHAN NORMAL 2)RERATA P ≤ 110 ; P1-P3 ≥ 10 BEBAN KERJA TAK BERLEBIHAN 3) P1-P3 <10 ; P3 >90 , PERLU REDISAIN PEKERJAAN

  34. FAKTOR-2 YG MEMPENGARUHI DENYUT NADI PEMULIHAN • NILAI ABSOLUT DENYUT NADI SAAT INTERUPSI • TINGKAT KEBUGARAN • PEMAPARAN PANAS LNGKUNGAN

  35. PENILAIAN BEBAN KERJA MENTAL • SULIT DIUKUR MELALUI PERUBAHAN FUNGASI TUBUH • MENGGUNAKAN : PENILAIAN KETEPATAN, KETELITIAN, KECEPATAN, KONSTANSI KERJA (MISAL : BOURDON WIERSMA) • PEKERJAAN YG PERLU KESIAGAAN TINGGI( VIGILANCE)  EX; AIR TRAFFIC CONTROLLERS”  WAKTU REAKSI

  36. WAKTU KERJA DAN ISTIRAHAT • KERJA DENGAN ENERGI > 5,2 KKAL/MENIT  AKAN TIMBUL RASA LELAH • MASIH ADA CADANGAN ENERGI 25 KKAL SEBELUM MUNCUL ASAM LAKTAT SEAGAI TANDA PERLU ISTIRAHAT • CADANGAN ENERGI AKAN HILANG JIKA KITA BEKERJA > 5 KKAL/MENIT • SAAT ISTIRAHAT CADANGAN ENERGI TERBENTUK KEMBALI

  37. LAMA WAKTU KERJA • TW = 25 MENIT E-5 JIKA : E = KONSUMSI ENERGI SELAMA PEKERJAAN BERLANGSUNG (KKAL/MENIT) (E-5)= HABISNYA CADANGAN ENERGI (KKAL/MENIT) TW = WAKTU KERJA (WORKING TIME (MENIT)

  38. LAMA WAKTU ISTIRAHAT (TR) • DIHARAPKAN CUKUP MENGHASILKAN CADANGAN ENERGI • ASUMSI = SELAMA ISTIRAHAT JMLAH ENERGI 1,5 KKAL/MENIT • TINGKAT ENERGI DIMANA CADANGAN ENERGI AKAN DIBANGUN KEMBALI (5,0-1,5) KKAL/MENIT • TR = 25 = 7,1 MENIT 5-1,5 (KONSTAN , ASUMSI BERDASAR CADANGAN ENERGI 25 KKAL)

  39. CONTOH PERHITUNGAN • SESEORANG BEKERJA MENCANGKUL, ENERGI YANG DIKELUARKAN 9,0 KKAL/MENIT. BERAPA LAMA IA BOLEH BEKERJA DAN BERAPA LAMA ISTIRAHAT AGAR TAK TERJADI KELELAHAN? JAWAB: TW = 25 = 6,25 MENIT 9,0-5 JADI IA BOLEH KERJA 6,25 MENITISTIRAHAT 7,1 MENIT DST.

More Related