1 / 19

Sanksi Pidana dalam UU No. 11 Tahun 2008 t entang Informasi dan Transaksi Elektronik

Sanksi Pidana dalam UU No. 11 Tahun 2008 t entang Informasi dan Transaksi Elektronik. Kelompok 3 Heddryson Liana Martini Muhamad Mufid Desi Khairani Harun Surya Dhani Ershiano. Pendahuluan.

xenos
Download Presentation

Sanksi Pidana dalam UU No. 11 Tahun 2008 t entang Informasi dan Transaksi Elektronik

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SanksiPidanadalam UU No. 11 Tahun 2008tentangInformasidanTransaksiElektronik Kelompok 3 Heddryson Liana Martini MuhamadMufid DesiKhairani Harun Surya DhaniErshiano

  2. Pendahuluan • Banyak trobosan dalam UU ITE seperti pengakuan transaksi dan alat bukti elektronik, serta perlindungan data dan nama domain. • Namun ada hal yang masih “mengganjal”, yakni soal sanksi pidana dalam UU tersebut.  UU ITE memuat sanksi yang sangat berat.

  3. ContohKasus • Prita Mulyasari, 23 thn, ditahan karena mengirimkan email ke 10 temannya ttg buruknya pelayanan RS Omni International Alam Sutera, Tangerang. • Prita dituduh melanggar pasal 27 UU ITE dengan ancaman hukuman maksimal 6 tahun atau denda maksimal 1 milyar.

  4. Perbuatan Yang Dilarang • Perbuatan yang dilarangdiaturdalamBab VII, Pasal27 s/d Pasal 37 • Pasal-pasaltersebuttidak lazim dan tidak tepat, karena ketentuan pidana selalu harus dikaitkan dengan adanya pelanggaran terhadap suatu larangan atau perintah, bukan karena memenuhi suatu unsur.

  5. Selain itu, Pasal 27 s/d 35 UU ITE, sudah diatur dalam KUHP, hanya sekedar menambahkan unsur "media” dalam melakukan tindak pidana, serta adanya unsur “obyek dan atau sarana" untuk melakukan tindak Pidana.

  6. Pasal 27 • SetiapOrangdengansengajadantanpahakmendistribusikandan/ataumentransmisikandan/ataumembuatdapatdiaksesnyaInformasiElektronikdan/atauDokumenElektronik yang memilikimuatan yang melanggarkesusilaan  samadenganPasal282 KUHP. • SetiapOrangdengansengajadantanpahakmendistribusikandari/ataumentransmisikandan/ataumembuatdapatdiaksesnyaInformasiElektronikdan/atauDokumenElektronik yang memilikimuatanperjudian.  samadenganPasal303 atauPasal 303 KUHP.

  7. Pasal 27 • SetiapOrangdengansengajadantanpahakmendistribusikandan/ataumentransmisikandan/ataumembuatdapatdiaksesnyaInformasiElektronikdan/atauDokumenElektronik yang memilikimuatanpenghinaandan/ataupencemarannamabaik.  samadenganPasal 310 danPasal 134 atauPasal 136 KUHP. • SetiapOrangdengansengajadantanpahakmendistribusikandan/ataumentransmisikandan/ataumembuatdapatdiaksesnyaInformasiElektronikdan/atauDokumenElektronik yang memilikimuatanpemerasandan/ataupengancaman.  samadenganPasal 335 ayat (2) KUHP.

  8. Pasal 28 • Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan berita bohong dan menyesatkan yang mengakibatkan kerugian konsumen dalam Transaksi Elektronik.  samadengan UU PerlindunganKonsumen. • Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).  samadenganPasal 156 atau Pasal 156 a KUHP.

  9. Pasal 29 • Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak mengirimkan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik yang berisi ancaman kekerasan atau menakut-­nakuti yang ditujukan secara pribadi.  sama dengan Pasal 368 atau Pasal 369 KUHP.

  10. Pasal 30 • Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum mengakses Komputer dan/atau Sistem Elektronik dengan cara apa pun dengan melanggar, menerobos, melampaui, atau menjebol sistem pengamanan.  sama dengan Pasal 406 KUHP.

  11. Pasal 31 • Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan intersepsi atau penyadapan atas Informasi Elektronik dan/ atau Dokumen Elektronik dalam suatu Komputer dan/atau Sistem Elektronik tertentu milik orang lain.  sama denga Pasal 362 KUHP.

  12. Pasal 32 • Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum dengan cara apa pun mengubah, menambah, mengurangi, melakukan transmisi, merusak, menghilangkan, memindahkan, menyembunyikan suatu Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik millik orang lain atau milik publik.  samadenganPasal 406 KUHP. • Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum dengan cara apa pun memindahkan atau mentransfer Informasi Elektronik dan/ atau Dokumen Elektronik kepada Sistem Elektronik Orang lain yang tidak berhak.  samadenganPasal 372 KUHP.

  13. Pasal 33 • Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan tindakan apa pun yang berakibat terganggunya Sistem Elektronik dan/atau mengakibatkan Sistem Elektronik menjadi tidak bekerja sebagaimana mestinya.  sama dengan Pasal 406 KUHP.

  14. Pasal 35 • Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak atau melawan hukum melakukan manipulasi, penciptaan, perubahan, penghilangan, pengrusakan Informasi Elektronik dan/atau Dokumen Elektronik dengan tujuan agar lnformasi elektronik dan/atau Dokumen Elektronik tersebut dianggap seolah-olah data yang otentik.  sama dengan Pasal 263 KUHP, atau Pasal 310 ayat (1) dan (2).

  15. DUPLIKASI PENGATURAN • Dari uraian diatas bisa dikatakan, terdapat duplikasi pengaturan yaitu dalam UU ITE dengan KUHP, padahal ada dalam KUHP masih "mumpuni” untuk dipergunakan.

  16. Sanksi yang Berat • Yang lebih mengejutkan lagi adalah, ancaman hukuman yang berat sebagai contoh Pasal 27 ayat (3) adalah 6 tahun hukuman pidana penjara dan atau denda paling banyak 1 milyar rupiah. • Sedangkan dalam Pasal 310 KUHP dengan lisan 9 bulan dan tulisan 1 tahun 4 bulan dan denda 300 rupiah.

  17. Dilematis • Apakah kasus Prita Mulyasari di atas akan tetap diterapkan Pasal 27 ayat (3) Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dengan alasan ini adalah aturan khusus (lex specialis)?

  18. Jawabannyaadalahtidakharus. • KUHP tetapdapatdigunakan, karenaPasal 310 tentangpenghinaanataupencemarannamabaiktidakdisyaratkanpenggunaansuatusaranaentahitu internet ataubukan. • Kiranyaperludicariposisi yang lebihmeringankansi "korban".

  19. Kebijaksanaan Hakim • “Bola” kini berada di tangan hakim, apakah hendak mengedepankan UU ITE atau KUHP dalam • Menurut Ketua Pengadilan Negeri Tangerang, Herri Swantoro, hakim akan bertindak bijaksana dalam menangani kasus Prita Mulyasari (Koran Tempo, 2 Juni 2009).

More Related