1 / 12

ANATOMI PAYUDARA DAN LAKTASI

ANATOMI PAYUDARA DAN LAKTASI. Setiap manusia pada umumnya mempunyai payudara , tetapi antara laki - laki dan perempuan berbeda dalam fungsinya . Payudara yang matang adalah salah satu tanda kelamin sekunder dari seorang gadis dan merupakan salah satu organ

yaakov
Download Presentation

ANATOMI PAYUDARA DAN LAKTASI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ANATOMI PAYUDARA DAN LAKTASI

  2. Setiapmanusiapadaumumnyamempunyai payudara, tetapiantaralaki - lakidanperempuan berbedadalamfungsinya. Payudara yang matang adalahsalahsatutandakelaminsekunderdari seoranggadisdanmerupakansalahsatu organ yang indahdanmenarik. Lebihdariituuntuk mempertahankankelangsunganhidup keturunannyamaka organ inimenjadisumber utamadarikehidupan, karena Air SusuIbu ( ASI ) adalahmakananbayi yang paling penting terutamapadabulan - bulanpertamakehidupan.

  3. 1. KalangPayudara ( Areola Mammae ) Letaknyamengelilingi putting susudanberwarnakegelapan yang disebabkanolehpenipisandanpenimbunanpigmenpadakulitnya. perubahanwarnainitergantungdaricorakkulitdanadanyakehamilan. Padawanita yang corakkulitnyakuninglangsatakanberwarnajingga kemerahan, bilakulitnyakehitamanmakawarnanyalebihgelap. Selamakehamilanwarnaakanmenjadilebihgelapdanwamainiakan menetapuntukselanjutnya, jaditidakkembalilagisepertiwarnaasli Semula. Padadaerahiniakandidapatkankelenjarkeringat, kelenjarlemakdari montgomery yang membentuktuberkeldanakanmembesarselama kehamilan. Kelenjarlemakiniakanmenghasilkansuatubahandan dapatmelicinkankalangpayudaraselamamenyusui. Di kalang payudaraterdapatduktuslaktiferus yang merupakantempat penampungan air susu.

  4. 2. Putting Susu Terletak setinggi interkosta IV, tetapi berhubung adanya variasi dan ukuran payudara maka letaknya akan bervariasi. Padatempat initerdapatlubang - lubangkecil yang merupakanmuaradari duktuslaktiferus, ujung - ujungseratsaraf, pembuluhdarah, pembuluhgetahbening, serat - seratototpolos yang tersusun secarasirkulersehinggabilaadakontraksimakaduktuslaktiferus akanmemadatdanmenyebabkan putting susuereksi, sedangkan serat - seratotot yang longitudinal akanmenarikkembali putting susutersebut. Payudaraterdiridari 15 - 25 lobus. Masing - masinglobulusterdiri dari 20 - 40 lobulus. Selanjutnyamasing - masinglobulusterdiri dari 10 – 100 alveoli danmasing - masingdihubungkandengan saluran air susu ( sistemduktus ) sehinggamerupakansuatu pohon.

  5. 3. FisiologiPengeluaran ASI Pengeluaran ASI merupakan suatu interaksi yang sangat komplek antara rangsangan mekanik, saraf dan bermacam • macam hormon. Pengaturan hormon terhadap pengeluaran ASI, dapat dibedakan menjadi 3 bagian, yaitu : a. Pembentukan kelenjar payudara. b. Pembentukan air susu. c. Pemeliharaan pengeluaran air susu.

  6. a. Pembentukankelenjarpayudara. Pada permulaan kehamilan terjadi peningkatan yang jelas dari - duktus yang baru, percabangan - percabangan dan lobulus, yang dipengaruhi oleh hormon - hormon plasenta dan korpus luteum. Hormon - hormon yang ikut membantu mempercepat pertumbuhan adalah prolaktin, laktogen plasenta, karionik gonadotropin, insulin, kortisol, hormon tiroid, hormon paratoroid, hormon pertumbuhan. 1. Masa Kehamilan 2. Pada 3 bulan Kehamilan Prolaktin dari adenohipofise / hipofise anterior mulai merangsang kelenjar air susu untuk menghasilkan air susu yang disebut kolostrom. Pada masa ini pengeluaran kolostrum masih dihambat oleh estrogen dan progesterone, tetapi jumlah prolaktin meningkat hanya aktifitas dalam pembuatan kolostrum yang ditekan. 3. Pada Trimester Kedua Kehamilan Laktogen plasenta mulai merangsang untuk pembuatan kolostrum. Keaktifan dari rangsangan hormon - hormon terhadap pengeluaran air susu telah didemontrasikan kebenaranya bahwa seorang Ibu yang melahirkan bayi berumur 4 bulan dimana bayinya meninggal, tetap keluar kolostrum.

  7. b. Pembentukan Air Susu 1. Refleks Prolaktin. Pada seorang Ibu yang menyusui dikenai 2 reflek yang masing- masing berperan sebagai pembentukan dan pengeluaran air susu yaitu: Pada akhir kehamilan hormon prolaktin memegang peranan untuk membuat kolostrum, namun jumlah kolostrum terbatas karena aktivitas prolaktin dihambat oleh estrogen dan progesteron yang kadarnya memang tinggi. Setelah partus berhubung lepasnya plasenta dan kurang berfungsinya korpus luteum maka estrogen dan progesterone sari-at berkurang, ditambah dengan adanya isapan bayi yang merangsang puting susu dan kalang payudara, akan merangsang ujung - ujung saraf sensoris yang berfungsi sebagai reseptor mekanik. Rangsangan ini dilanjutkan ke hipotalamus melalui medulla spinalis hipotalamus akan menekan pengeluaran faktor - faktor yang menghambat sekresi prolaktin dan sebaliknya merangsang pengeluaran faktor - faktor yang memacu sekresi prolaktin. Faktor - faktor yang memacu sekresi prolaktin akan merangsang hipofise anterior sehingga keluar prolaktin. Hormone ini merangsang sel - sel alveoli yang berfungsi untuk membuat air susu. Kadar prolaktin pada ibu menyusui akan menjadi normal 3 bulan setelah melahirkan sampai penyapihan anak dan pada saat tersebut tidak akan ada peningkatan prolaktin walau ada isapan bayi, namun pengeluaran air susu tetap berlangsung.

  8. 2. Reflek Letdown Pada ibu yang melahirkan anak tetapi tidak menyusui, kadar prolaktin akan menjadi normal pada minggu ke 2 - 3. pada ibu yang menyusui prolaktin akan meningkat dalam keadaan seperti : • Stress atau pengaruh psikis • Anastesi • Operasi • Rangsangan puting susu Bersama dengan pembentukan prolaktin oleh hipofise anterior, rangsangan yang berasal dari isapan bayi ada yang dilanjutkan ke hipofise posterior ( neurohipofise ) yang kemudian dikeluarkan oksitosin. Melalui aliran darah, hormone ini diangkat menuju uterus yang dapat menimbulkan kontraksi pada uterus sehingga terjadi involusi dari organ tersebut. Kontraksi dari sel akan memeras air susu yang telah terbuat keluar dari alveoli dan masuk ke system duktus dan selanjutnya menbalir melalui duktus lactiferus masuk ke mulut bayi.

  9. Faktor - faktor yang meningkatkan let down adalah : - Melihat bayi - Mendengarkan suara bayi - Mencium bayi - Memikirkan untuk menyusui bayi Faktor - faktor yang menghambat reflek let down adalah stress, seperti : - Keadaan bingung / pikiran kacau - Takut - Cemas

  10. c. PemeliharaanPengeluaran Air Susu Hubungan yang utuh antara hipotalamus dan hipofise akan mengatur kadar prolaktin dan oksitosin dalam darah. Hormone - hormone ini sangat perlu untuk pengeluaran permulaan dan pemeliharaan penyediaan air susu selama menyusui. Bila susu tidak dikeluarkan akan mengakibatkan berkurangnya sirkulasi darah kapiler yang menyebabkan terlambatnya proses menyusui. Berkurangnya rangsangan menyusui oleh bayi misalnya kekuatan isapan yang kurang, frekuensi isapan yang kurang dan singkatnya waktu menyusui ini berarti pelepasan prolaktin yang cukup untuk mempertahankan pengeluaran air susu mulai sejak minggu pertama kelahiran.

  11. 4. MekanismeMenyusui a. Reflek mencari ( Rooting Reflex ) Payudaraibu yang menempel pada pipi ataudaerahsekelilingmulutmerupakan rangsangan yang menimbulkanreflekmencari pada bayi. Inimenyebabkankepala bayiberputarmenujuputtingsusu yang menempeltadidiikutidenganmembukamulut dan kemudianputtingsusuditarikmasukkedalammulut. b. Reflek menghisap ( Sucking Reflex ) Puttingsusu yang sudahmasukkedalammulutdenganbantuanlidah, puttingsusuditariklebihjauh dan rahangrnenekankalangpayudaradibelakangputtingsusu yang pada saatitusudahterletak pada langit - langitkeras. Dengantekananbibir dan gerakanrahang secara berirama, makagusiakanmenjepitkalangpayudara dan sinuslaktiferus, sehingga air susuakanmengalirkeputingsusu, selanjutnyabagianbelakanglidahmenekanputtingsusu pada langit - langit yang mengakibatkan air susukeluardariputtingsusu. Cara yang dilakukanolehbayi, tidakakanmenimbulkancedera pada puttingsusu. Kebanyakanbayi - bayi yang masihbarulahirbelajarmenyusupadaibunya, kemudiandicobapadasusubotol yang bergantian, makabayitersebutakanmenjadibingungputing. Sehinggaseringbayimenyusupadaibunya, caramenyususepertimenghisap dot botol, keadaaniniberakibatkurangbaikdalampengeluaran air susuibu. Olehkarenaitu, jikabayiterpaksatidakbisalangsungdisusuiolehibunyapadaawalkehidupan, sebaiknyabayidiberiminummelaluisendok, cangkir, ataupipet, sehinggabayitidakmengalamibingungputing.

  12. BY: FATMA RICHA RAHMANa(090104012) (090104012)

More Related