1 / 48

RANGKAIAN SEKUENSIAL

RANGKAIAN SEKUENSIAL. Rangkaian Sekuensial Elemen Penyimpan dan Statenya. Rangkaian yang nilai keluarannya tidak hanya tergantung dari masukan saat ini, juga dari nilai keluaran sebelumnya R angkaian mempunyai elemen penyimpan

zenda
Download Presentation

RANGKAIAN SEKUENSIAL

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. RANGKAIAN SEKUENSIAL

  2. Rangkaian SekuensialElemen Penyimpan dan Statenya • Rangkaian yang nilai keluarannya tidak hanya tergantung dari masukan saat ini, juga dari nilai keluaran sebelumnya • Rangkaian mempunyai elemen penyimpan • Isi dari elemen penyimpan merepresentasikan keadaan (state) dari rangkaian • Perubahan nilai masukan dapat menyebabkan keadaanrangkaian tidak berubah atau berubah ke keadaan baru • Rangkaian berubah sesuai urutan keadaan sebagai hasil dari perubahan masukannya

  3. ContohSistem Kontrol Alarm (Mis: Alarm Mobil) • Diinginkan rangkaian untuk mengontrol alarm • Alarm merespon kontrol masukan On=O • Akan berbunyi saat On/Off= 1 • Mati saat On/Off= 0

  4. Alarm berbunyi saat sensor membangkitkan sinyal tegangan positif (Set) jika terjadi event tidak diinginkan • Diinginkan alarm tetap aktif (berbunyi) walaupun keluaran sensor tidak aktif (Set=0) • Alarm dimatikan manual menggunakan kontrol Reset • Rangkaian ini memerlukan elemen memori untuk mengingat bahwa alarm telah aktif hingga datangnya sinyal Reset

  5. Elemen Memori

  6. Latch • Elemen memori terkontrol di atas membentuk latch(pengunci) • Latch merupakan elemen penyimpan 1-bit • Untuk menyimpan 1-bit data/state diperlukan 1 buah latch

  7. Latch SRElemen Memori dengan Gerbang NOR • Rangkaian latch dapat disusun menggunakan gerbang logika NOR (selain dengan TG) • Masukannya, Set (S) dan Reset (R), digunakan untuk mengubah state/keadaan, Q, dari rangkaian • Rangkaiantersebutmembentuk latch SR

  8. Perilaku rangkaian: • Jika R=S=0, maka state tidak berubah (terkunci) • Jika R=1 (S=0 atau S=1), maka state Q=0 • Jika R=0 dan S=1, maka state Q=1

  9. Latch SRRangkaian dan Tabel Karakteristik

  10. Rangkaian dihubungkan secara cross-coupled • Saat R=S=0, rangkaian tetap berada di state saat ini • Baik (Qa = 0 dan Qb = 1) atau (Qa = 1 dan Qb = 0) • Saat S=1 dan R=0, latch diset ke keadaan dimana Qa = 1 dan Qb = 0 • Saat S=0 dan R=1, latch diset ke keadaan dimana Qa = 0 dan Qb = 1 • Saat S=1 dan R=1, Qa = Qb = 0 !Kondisi race • Terjadi osilasi antara Qa = Qb = 0 dan Qa = Qb = 1

  11. Latch SRDiagram Pewaktuan

  12. Jika delay propagasi dari Qa dan Qb sama, osilasi di waktu 10 akan berlanjut secara tak terbatas • Di rangkaian realnya, mungkin terdapat perbedaan dalam delay dan latch berada di salah satu dari 2 keadaan • Tidak dapat ditentukan • Sehingga, kombinasi S=R=1 merupakan kombinasi yang tidak diijinkan di latch SR

  13. Gated SR LatchRangkaian, Tabel Karakteristik • Latch SR dasar mengubah statenya saat masukannya berubah • Seringkali diinginkan untuk menambah satu sinyal enable ke latch SR dasar • Sinyal enable diberikan oleh masukan Clk • Digunakan untuk mengontrol kapan rangkaian dapat mengubah state-nya • Saat Clk=0 state tidak berubah, saat Clk=1 state tergantung masukan S dan R • Disebutsebagai gated SR latch

  14. Gated SR LatchDiagram Pewaktuan • Keadaan saat S=R=1 dihindari, menyebabkan keluaran undened • Latch set saat Q=1 dan latch reset saat Q=0

  15. Gated SR LatchRangkaian dengan Gerbang NAND

  16. Masukan S dan R dibalik dibandingkan dengan rangkaian dengan gerbang AND • Gerbang NAND memerlukan transistor lebih sedikit daripada gerbang AND • Akan lebih banyak digunakan daripada Gated SR Latch dengan NOR

  17. TTL ICLatch SR NOR: CD4043BE (Texas)Latch SR NAND: CD4044BE (Texas), 54LS279 ,74LS279 (Quad SR LAtch)

  18. Gated D (Data) Latch • Latch dapat digunakan sebagai elemen memori untuk sistem alarm di contoh sebelumnya • Gated latch lainnyaadalah D latch • Mempunyai sebuah masukan data, D • Tidak akan terjadi kondisi race seperti latch RS • Menyimpan nilai masukan dengan kontrol berupa sinyal clock • Digunakan di rangkaian yang perlu menyimpan nilai • Misalnya 'mengingat' nilai keluaran dari rangkaian adder/substractor

  19. Latch dapat dikatakan sebagai elemen penyimpan 1 bit data • Diimplementasikan dengan 18 transistor CMOS

  20. Gated D (Data) LatchSimbol, Tabel Karakteristik dan Diagram Pewaktuan

  21. Sensitivitas Sinyal • Sensitivitas elemen storage: Level-sensitive dan Edge-triggered • Level-sensitive: keluaran elemen dikontrol oleh level masukan clock (0 atau 1) • Edge-triggered: keluaran elemen hanya berubah di titik transisi nilai clock • Positive-edge: transisi sinyal clock dari 0 ke 1 • Negative-edge: transisi sinyal clock dari 1 ke 0

  22. Flip Flop • Latch merupakan elemen penyimpan dengan sensitivitas level • Selama clock clk = 1 nilai keluaran akan tergantung dari nilai masukan D • Dalam satu periode clock bisa terjadi lebih dari 1 perubahan state keluaran Q • Ini akan membedakannya dengan elemen penyimpan flip-flop yang akan dibahas berikutnya

  23. Rangkaian latch (gated) merupakan level-sensitive • State dapat berubah lebih dari sekali selama periode 'aktif' dari sinyal clock • Untuk logika positif, periode aktif adalah saat clk=1. Dan sebaliknya • Flip-flop • Elemen penyimpan 1 bit • Statenya berubah hanya sekali dalam satu periode clock • Tipe: master-slave flip-flop dan edge-triggered flip-flop

  24. Master-slave D Flip-opStruktur, Simbol dan Diagram Pewaktuan • Dibentuk dari 2 buah gated D latch (38 transistor(CMOS): sebagai master dan slave • master mengubah statenya saat clock = 1 • slave mengubah statenya saat clock = 0

  25. Master-slave D Flip-op: Perilaku • Saat clock=1, master melihat nilai dari sinyal masukan D, slave tidak berubah • Qm mengikuti perubahan D, dan Qs konstan • Saat clock=0, master berhenti mengikuti perubahan nilai masukan D, sebaliknya slave merespon masukan Qm dan mengubah statenya • Karena Qm tidak berubah selama clock=0, slave hanya mengubah statenya sekalis aja selama satu siklus clock

  26. Dari sudut pandang keluaran • Rangkaian mengubah Qs (keluaran flip-flop) di titik transisi negatif sinyal clock (perubahan dari 1 10) • Disebut negative-edge-triggered D Flip-flop

  27. Efek Delay Propagasi • Sebelumnya efek delay propagasi diabaikan • Dalam prakteknya, delay ini perlu diperhatikan • Di master-slave D flip-flop (negative-edge) • nilai D harus tidak berubah (stabil) saat clock berubah dari 1 ke 0 (transisi turun) • Waktu minimum dimana sinyal D harus stabil sebelum transisi clock turundisebut setup time (tsu) • Waktu minimum dimana sinyal D harus stabil setelah transisi clock disebut hold time (th) • Nilai tipikal di CMOS: tsu = 3ns dan th = 2ns

  28. Edge-triggered Flip-flop • Rangkaian berfungsi sama dengan master-slave D flip-flop dapat dibentuk dengan 6 gerbang NAND (24 transistor)

  29. Saat clock = 0, keluaran gerbang 2 dan 3 tinggi • P1 = P2 = 1, keluaran latch tidak berubah, berada di present statenya • P3 = D dan P4 = D • Saat clock = 1, nilai P3 dan P4 ditransmisikan lewat gerbang 2 dan 3 • P2 = D dan P1 = D, sehingga Q = D dan Q = D

  30. Disiplin Pewaktuan • Untuk dapat beroperasi dengan reliabel, P3 dan P4 harus stabel saat clock berubah dari 0 ke 1 (transisi naik) • Setup time dari ip-op sama dengan delay dari masukan D lewat gerbang 4 dan 1 ke P3 • Hold time diberikan oleh delay lewat gerbang 3, sebab sekali P2 stabil, perubahan di D tidak akan berpengaruh (mengubah state)

  31. Harus dipastikan bahwa setelah clock berubah ke 1, setiap perubahan di D tidak akan mempengaruhi keluaran latch selama clock=1 • Kasus 1: jika D=0 saat transisi naik clock, maka P2=0 yang akan membuat keluaran gerbang 4 sama dengan 1 selama clock=1, apapun nilai dari masukan D • Kasus 2: jika D=1 saat transisi naik clock, maka P1=0yang memaksa keluaran gerbang 1 dan 3 sama dengan1, apapun nilai dari masukan D • Sehingga, ip-op akan mengabaikan perubahan masukan D selama clock=1

  32. Edge-triggered Flip-flopPositive-edge dan Negative-edge D Flip-flop • Dua tipe rangkaian: • positive-edge triggered D flip-flop • rangkaian merespon di transisi positif sinyal clock • negative-edge triggered D ip-op • rangkaian merespon di transisi negatif sinyal clock • disusun dengan menggantikan gerbang NAND di atas dengan NOR

  33. Membandingkan Elemen Penyimpan DataLatch, Positive-edge DFF dan Negative-edge DFF • Elemen storage: Level-sensitive, positive-edge-sensitive, dan negative-edge-sensitive

  34. Masukan Preset dan Clear di DFF • Diinginkan untuk mengeset sebuah ip-op (Q = 1) atau meng-clear-kannya (Q = 0) • Flip-flop umumnya mempunyai masukan preset dan clear • Input ini asinkron (tidak tergantung dari sinyal clock) • Keluaran Q berubah seketika saat preset atau clear aktif (active-low) • Jika Preset = 0, keluaran Q = 1 • Jika Clear = 0, keluaran Q = 0

  35. posedge triggered DFF negedge triggered DFF

  36. Masukan Preset dan ClearMaster-Slave D Flip-flop with Preset andClearNegative-edge-trigerred DFF

  37. Masukan Preset dan ClearPosedge-triggered D Flip-flop with Preset and Clear

  38. IC 74LS74ADual D-type Positive-Edge-Trigerred Flip-Flops with Preset and Clear

  39. Flip-flop Toggle (T)Rangkaian, Tabel Karakteristik dan Diagram Pewaktuan • Menggunakan sebuah posedge D flip-flop dan rangkaian logika untuk mendrive masukannya • Feedback membuat sinyal masukan D sama dengan nilai Q atau Q di bawah kontrol sinyal T • SaatT = 1,state rangkaian 'toggle' saattransisiclock naik • Saat T = 0, statenya tetap • Digunakan sebagai elemen di rangkaian pencacah

  40. Flip-flop JK • Flip-flop JK dapat diturunkan dari flip flop D, dengan menggunakan 2 masukan J dan K, sehingga D = JQ + KQ • Flip-flop JK mengkombinasikan perilaku flip flopSR dan flip-flop T • J = S dan K = R untuk semua nilai, kecuali untuk J = K = 1 (flip flop SR) • Jika J=K=1, flip flop membalik (toggle) statenya seperti flip-flop T • Dapat digunakan sebagai storage seperti DFF dan SR FF. Dan juga T FF dengan menghubungkan J dan K sebagai T

  41. Flip-flop JKDiagram Pewaktuan (posedge)

More Related