1 / 70

PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

PENGANTAR EPIDEMIOLOGI. ERNI YUSNITA LALUSU, SKM. BAB I PENGENALAN EPIDEMIOLOGI. PENGERTIAN PEMBAGIAN RUANG LINGKUP PERANAN KETERKAITAN DENGAN ILMU LAINNYA. PENGERTIAN. BAHASA YUNANI. EPI = TENTANG. DEMOS = PENDUDUK. LOGIA = ILMU.

cosima
Download Presentation

PENGANTAR EPIDEMIOLOGI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENGANTAR EPIDEMIOLOGI ERNI YUSNITA LALUSU, SKM.

  2. BAB I PENGENALAN EPIDEMIOLOGI • PENGERTIAN • PEMBAGIAN • RUANG LINGKUP • PERANAN • KETERKAITAN DENGAN ILMU LAINNYA

  3. PENGERTIAN BAHASA YUNANI EPI = TENTANG DEMOS = PENDUDUK LOGIA = ILMU A/ ILMU PENGATAHUAN YANG MEMPELAJARI TENTANG DISTRIBUSI FREKUENSI, DAN DETERMINAN DARI SUATU MASALAH KESEHATAN PADA POPULASI TERTENTU DALAM RANGKA UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN

  4. Beberapa definisi Epidemiologi menurut para Ahli. • Wade Hampton Frost (1927), epidemiologi sebagai suatu pengetahuan tentang fenomena massal penyakit infeksi atau sebagai suatu atau sebagai riwayat alamiah penyakit menular. • GreenWood (1934), epidemiologi mempelajari tentang penyakit dan segala macam kejadian penyakit yang mengenai kelompok (herd) penduduk. • Brian MacMahon (1970), epidemiologi adalah studi tentang penyebaran dan penyebab kejadian penyakit pada manusia dan mengapa terjadi distribusi semacam itu. • Garry D. Friedman ()01974), epidemiologi adalah ilmu pengetahuan mengenai terjadinya penyakit pada populasi manusia.

  5. PEMBAGIAN EPIDEMIOLOGI • EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF, ---distribusi&frekuensi (Who-ORANG, Where-TEMPAT, When-WAKTU) • EPIDEMIOLOGI ANALITIK, --- Determinan (Why) • EPIDEMIOLOGI EKSPERIMENTAL, --- Uji kebenaran dlm upaya penanggulangan. (How)

  6. RUANG LINGKUP “6E” EFIKASI ETIOLOGI 6E EFEKTIVITAS EDUKASI EFISIENSI EVALUASI

  7. ETIOLOGI, Penyebab penyakit • EFIKASI, Efek atau daya optimal intervensi kesehatan • EFEKTIVITAS, Besarnya hasil yang diperoleh dari suatu intervensi, serta perbedaan antar intervensi. • EFISIENSI, Pengaruh yang diperoleh berdasarkan biaya yang diberikan • EVALUASI, Penilaian keberhasilan suatu program kesehatan masyarakat • EDUKASI, Intervensi berupa peningkatan pengetahuan tentang kesehatan masyarakat, sebagai bagian dari upaya pencegahan penyakit.

  8. Perbandingan ?? • EFFICACY: “How well does the intervension work under ideal conditions?” • EFFECTIVENES “How well does the intervension work when it is applied in the community?” • EFFICIENSI “Are the result achieved in keepeng with the effort spent (in time, money, resources)?”

  9. PERAN EPIDEMIOLOGI • Mengidentifikasi masalah kesehatan yang utama yang sedang dihadapi masyarakat • Mengetahui faktor-faktor yang berperan dalam terjadinya masalah kesehatan atau penyakit dalam masyarakat • Menyediakan data yang diperlukan unntuk perencanaan kesehatan dan pengambilan keputusan • Membantu melakukan evaluasi terhadap program kesehatan yang sedang atau telah dilakukan • Mengembangkan metodologi untuk menganalisis keadaan suatu penyakit dalam upaya untuk mengatasi atau menanggulanginya • Mengarahkan intervensi yang diperukan untuk menanggulangi masalah-masalah yang perlu dipecahkan.

  10. KETERKAITAN DENGAN ILMU LAIN PEJAMU Fisiologi Anatomi Biologi LINGKUNGAN Geologi, Geografi, Fisika Sosial Politik, Antropologi Ilmu ekonomi AGEN Ilmu Fisika Mikrobiologi, Paarasitologi Ilmu fisika

  11. Perbandingan hubungan Epidemiologi dan Klinik

  12. BAB IISEJARAH PERKEMBANGANEPIDEMIOLOGI

  13. TOKOH EPIDEMIOLOGI • Hippocrates (460 BC – 337 BC) a/ The First Epidemiologist, ----konsep analisis kejadian penyakit. 1. Hubungan penyakit dengan F.tempat, pnyediaan air, iklim, kebiasaan makan dan perumahan. 2. Pertama memperkenalkan istilah epidemi dan endemi 3. Postilat Hippocrates: terdapat 4 jenis cairan: phlegm, blood, yellow bile dan black bile. Penyakit terjadi dari ketidak seimbangan 4 cairan ini. • Galen (129-199) The Father of Experimental Physiology. -----Mengemukakan bahwa keberadaan suatu penyakit pada kelompok penduduk tertentu dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu : Faktor atmosfir, faktor internal, dan faktor predisposisi. Ini merupakan dasar pengembangan epidemiologi. • status kesehatan berkaitan dengan temperament. Penyakit berkaitan dengan Personality Type dan Lifestyle factors. • Thomas Sydenham (1624-1689) The Father of Epidemiology. ------Perjalanan epidemi dalam masyarakat serta perkiraan sifat epidemi merupakan model penggunaan metode epidemiologi

  14. …….LANJUTAN • Antonie van Leewenhoke (1632-1723) Ilmuwan Belanda yang menemukan Mikroskop, Bakteri dan Parasit (1674) dan spermatozoa (1677). • Robert Koch 1. Penemu sel 2. Penemu basil tuberkulosis (1882) 3. tuberkulin (1890) • Max van patternkofer percobaan basil kolera untuk identifikasi penyebab suatu penyakit (kolera)

  15. …….LANJUTAN • John Snow (1813-1858) Ahli anastesi yang mengatasi penyakit kolera di london dengan menggunakan pendekatan epidemiologi dengan menganalisis faktor orang, tempat dan waktu. (the father of field epidemiology) • Percival Pott Bapak epidemiology modern, yang menggunakan pendekatan epidemiologis dalam menganalisis tingginya kejadian kanker. • James Lind Bapak trial klinik, dengan penemuannya yaitu hubungan scurvy dengan kekurangan vit C. • Doll dan Hill 2 orang pelopor penelitian dibidang epidemiologi klinik. penemu hubungan merokok dengan kanker paru

  16. PERISTIWA BERSEJARAH EPIDEMIOLOGI • WABAH DIARE DI LONDON • KISAH RUBELLA • AWAN ASAP DIKOTA LONDON • PANDEMI CACAR DAN ERADIKSINYA • PENELITIAN KOHOR FRAGMINTON • UPAYA ERADIKSI POLIO.

  17. B. Perkembangan Epidemiologi Sebab…..??? • Terjadi perubahan masalah dan pola penyakit • Perkembangan ilmu pengetahuan lainnya. klinik kedokteran----VS----(I. biostatistik, I. administrasi, I. perilaku)

  18. TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN EPID DLM TEORI-TEORI BERIKUT: • Contagion Theory, Penyakit CZ, kontak person • Hippocratic Theory, Penyakit berasal dari lingkungan • Miasmatic Theory, Penyakit CZ, gas-gas busuk dari perut bumi • Epidemic Theory, Penyakit CZ, cuaca& geografi (tempat) • Germ Theory, Penyakit CZ, kuman (mikroorganisme) • Teori Multikausa Penyakit CZ, interaksi multi faktor (biologis, kimia, sosial)

  19. BAB IIISEHAT, SAKIT DAN MASALAH KESEHATAN

  20. A. PENGERTIAN SEHAT DEFINISI: SEHAT = ---UU no. 23/1992: keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial ekonomi DEFINISI: SEHAT = ---WHO: suatu keadaan sejahtera sempurna fisik, mental dan sosial; tidak terbatas pada bebas penyakit dan kelemahan saja.

  21. B. SAKIT DAN PENYAKIT • PENYAKIT A/ KEADAAN YANG BERSIFAT OBJEKTIF, SEDANGKAN • SAKIT ADALAH SUATU KEADAAN YANG BERSIFAT SUBJEKTIF

  22. DEFINISI PENYAKIT: • (Good medical dictionary)----Penyakit adalah kegagalan dari mekanisme adaptasi suatu organisme untuk bereaksi secara tepat terhadap rangsangan atau tekanan sehingga timbul gangguan pada fungsi atau struktur dari bagian, organ atau sistem. • (Van Dale’s Groot Woordenboekder Nederlandse Tall)------Penyakit adalah suatu keadaan pada mana proses kehidupan tidak lagi teratur atau terganggu perjalanannya. • (Arrest Hof te amsterdam)----Penyakit bukan hanya berupa kelainan yang dapat dilihat dari luar saja, akan tetapi juga suatu keadaan terganggu dari keteraturan fungsi-fungsi dalam dari tubuh.

  23. 1. Keterpaparan & Kerentanan Peralihan su/ keadaan sehat ----sakit melalui proses yang didahului dgn keterpaparan (exposure).yang selanjutnya disertai kondisi rentan pejamu (kerentanan). Keterpaparan Keterpaparan adalah suatu keadaan dimana pejamu berada pada pengaruh atau berinteraksi dengan unsur penyebab atau dengan unsur lingkungan yang dapat mendorong proses terjadinya penyakit.

  24. Faktor-faktor yang berhubungan dengan derajat keterpaparan al: Faktor yang berhubungan erat dengan berbagai unsur penyebab antara lain : • Lingkungan dimana unsur penyebab berada • Sifat dan unsur penyebab • Unsur pejamu sebagai sifat individu yang bervariasi dalam hubungannya dengan unsur penyebab serta hubungannya dengan sifat dan bentuk keterpaparan seperti sifat patologik karakteristik dari pejamu terhadap penyebab serta sifat intimasi (erat tidaknya) kontak antara pejamu dengan penyebab. • Sifat keterpaparan • Sifat lingkungan dimana proses keterpaparan terjadi • Tempat dan keadaan konsentrasi dari unsur penyebab

  25. Kerentanan a/ keadaan dimana pejamu mempunyai kondisi yang mudah dipengaruhi/berinteraksi dengan unsur penyebab sehingga memungkinkan timbulnya penyakit. a/ peranan kerentanan sangat berpengaruh dalam hasil akhir suatu proses kejadian penyakit (penderita/meninggal/tidak terjadi perubahan).

  26. Hub. Keterpaparan dan Kerentanan Tabel hubungan antara derajat keterpaparan dengan kondisi kerentanan dalam proses terjadinya penyakit.

  27. 2. Perkembangan teori terjadinya penyakit • Terjadinya penyakit didasarkan pada adanya gangguan makhluk halus atau akibat kemurkaan maha pencipta. • Penyakit disebabkan o/ pengaruh lingkungan (hippocrates) • Terjadinya penyakit berdasarkan sisa-sisa makhluk hidup yang mengalami pembusukan sehingga mengotorkan udara dan lingkungan • Terjadi perubahan konsep kejadian penyakit mulai ditemukannya mikroskop yaitu adanya peranan jasad renik • Teori imunitas dan hormonal • Konsep penyebab multi faktor (u/ penyakit tidak menular)

  28. 3. Hub. Penyebab dan penyakit Pengertian penyebab penyakit dalam epidemiologi berkembang dari rantai sebab-akibat ke suatu proses kejadian penyakit, yakni proses interaksi antara manusia (pejamu) dengan berbagai sifatnya (biologis, fisiologis, sosiologis, antropologi,) dengan penyebab (agen) serta dengan lingkungan. Secara epidemiologis, kejadian su/ penyakit umumnya berkaitan dengan sejumlah penyebab, sebaliknya satu penyebab bisa mengakibatkan beberapa penyakit. Host Environment Agen

  29. Web of causation Pengetahuan gizi rendah Pendidikan Rendah • Sulit menentukan penyebab utama. Namun dapat dilakukan pencegahan dari berbagai arah, Konsumsi makanan tidak memadai Produksi bahan makanan rendah PENYAKIT KURANG GIZI KEMISKINAN Daya beli rendah Daya tahan Tubuh dan Penyerapan Zat gizi terganggu Fasilitas kesehatan kurang Kesehatan kurang

  30. 4. Model hub. kausal a. Single cause/single effect model CAUSE CAUSE b.Multiple cause/single effect model CAUSE PENYAKIT CAUSE c.Multiple cause/Multiple effect model CAUSE CAUSE

  31. 5. Beberapa istilah kausal • Kausa mutlak: suatu penyebab yang pasti akan menimbulkan penyakit tertentu • Kausa esensial: kausa yang harus ada untuk memungkinkan suatu penyakit • Kausa sufisien: kausa yang umumnya terdiri dari beberapa kausa yang secara bersama-sama saling mencukupi untuk menyebabkan penyakit.

  32. C. MASALAH KESEHATAN RUANG LINGKUP MASALAH KESEHATAN “6D”: • Death (kematian) • Disease (penyakit) • Disability (kecacatan) • Discomfort (kekurang-nyamanan) • Dissatisfication (kekurang-puasan) • Destitusion (kemelaratan) Sehingga untuk menanggulangi masalah kesehatan tidak hanya dilakukan dengan intervensi dibidang kesehatan tetapi secara terpadu (lintas sektoral)

  33. BEBERAPA KEADAAN MASALAH KESEHATAN • Epidemi = ? • Pandemi = ? • Endemi = ? • Sporadik = ? • Wabah = ? Penyakit

  34. Hubungan Asosiasi • a/ hubungan keterikatan atau saling pengaruh antara dua atau lebih variabel, dimana hubungan tersebut dapat bersifat hubungan sebab akibat maupun yang bukan hubungan sebab akibat. Yang terbagi menjadi: • Hubungan semu • Hubungan bukan kausal • Hubungan kausal

  35. BAB IVTRIAS PIDEMIOLOGI

  36. Adalah……. • Merupakan konsep dasar epidemiologi yang memberikan gambaran tentang hubungan antara tiga faktor utama (pejamu, agen dan lingkungan) yang berperan dalam terjadinya penyakit dan masalah kesehatan lainnya. • Keterhubungan antara pejamu, agen dan lingkungan ini merupakan ini merupakan suatu kesatuan yang dinamis yang berbeda dalam keseimbangan (equilibrium) pada seorang individu yang sehat. Jika terjadi gangguan terhadap keseimbangan hubungan sigitiga, inilah yang akan menimbulkan status sakit.

  37. SEGITIGA EPIDEMIOLOGI (TRIAS EPIDEMIOLOGI) Agent Host Environment

  38. Hub. HOST-AGEN-ENVIRONMENT Model 1. Agent Host Pada model ini, sesorang berada pada kondisi sehat, dimana host, agen dan environment berada pada kondisi seimbang Environment

  39. Model 2. Host Agent Pada model ini, sesorang berada pada kondisi tidak sehat, dimana. Daya tahan pejamu (fc. Host) berkurang Environment

  40. Model 3. Agent Host Pada model ini, sesorang berada pada kondisi tidak sehat, dimana Kemampuan bibit penyakit (Agen) Meningkat Environment

  41. Model 4. Agent Host Pada model ini, sesorang berada pada kondisi tidak sehat, dimana Kondisi lingkungan mengalami Pergeseran/perubahan Dari kondisi normal Environment

  42. 1. Fc. PEJAMU (HOST) • Pejamu a/ manusia atau makhluk hidup lainnya, termasuk burung dan artropoda, yang menjadi tempat terjadinya proses alamiah perkembangan penyakit. ----umur, jenis kelamin, ras, genetik, anatomi tubuh, status gizi. 2. Fc. Agen (penyebab) • a/ suatu unsur, organisme hidup, atau kuman infektif yang dapat menyebabkan terjadinya suatu penyakit. -----unsur biologis, nutrisi, kimia, dan fisika. -----faktor gaya hidup 3. Fc. Lingkungan • a/ semua faktor luar dari suatu individu yang dapat berupa lingkungan fisik, biologis, dan sosial.

  43. Karakteristik segitiga epidemiologi 1. Pejamu (host) • Resistensi: Kemampuan dari pejamu untuk bertahan terhadap suatu infeksi • Imunitas: kesanggupan host untuk mengembangkan suatu respon imunologis sehingga tubuh kebal terhadap penyakit tertentu • Infektifnes: potensi pejamu yang terinfeksi untuk menularkan penyakit kepada orang lain 2. Lingkungan • Topografi: • Geografi:

  44. 3. Agen • Infektivitas: kesanggupan dari organisme untuk beradaptasi sendiri terhadap lingkungan dari pejamu untuk mampu tinggal dan berkembang biak dalam jaringan pejamu • Patogenesitas: kesanggupan organisme untuk menimbulkan suatu reaksi klinik khusus yang patologis setelah terjadinya infeksi pada pejamu yang diserang • Virulensi:kesanggupan organisme tertentu untuk menghasilkan reaksi patologis yang berat yang selanjutnya mungkin menyebabkan kematian • Toksisitas: kesanggupan organisme untuk memproduksi reaksi kimia yang toksis dari substansi kimia yang dibuatnya • Invasitas: kemampuan organisme untuk melakukan penetrasi dan menyebar setelah memasuki jaringan • Antigenisitas: kesanggupan organisme untuk merangsang reaksi imunologis dari pejamu.

  45. DISTRIBUSI MASALAH KESEHATAN a/ keterangan tentang banyaknya masalah kesehatan yang ditemukan pada sekelompok manusia yang diperinci menurut keadaan-keadan tertentu. Yiatu berdasarkan unsur epidemiologi: • Orang (Person) • Tempat (Place) • Waktu (Time)

  46. 1. Orang Karakteristik orang (manusia) yang menjadi objek penyebaran, al/: Umur. ----karena? • Ada kaitannya dengan daya tahan tubuh • Ada kaitannya dengan ancaman terhadap kesehatan • Ada kaitannya dengan kebiasaan hidup

  47. Grafik Model penyebaran penyakit berdasarkan kelompok umur Grafik ini nampak miring ke kiri dan menunjukkan penyebaran penyakit pada kel. Umur muda Grafik ini nampak miring ke kanani dan menunjukkan Penyebaran penyakit pada kel. Umur tua Grafik ini menunjukkan penyebaran penyakit merata pada semua kel. Umur Grafik ini menunjukkan 3 kemungkinan: 1). Penduduk tidak homogen. 2). Penyakit terdiri dari dua macam yang berbeda 3). Penyakit mempunyai sifat menyerang dua kelompok penduduk yang berbeda

  48. b. Jenis Kelamin Penyebaran pada karakteristik jenis kelamin disebabkan o/: • Perbedaan anatomi dan fisiologi pria-wanita • Perbedaan kebiasaan hidup • Perbedaan tingakt kesadaran berobat • Perbedaan kriteria diagnostik untuk beberapa penyakit • Perbedaan pekerjaan c. Pekerjaan Penyebaran pada karakeristik pekerjaan disebabkan o/: • Adanya resiko pekerjaan • Seleksi alamiah dalam memilih pekerjaan • Perbedaan status sosial ekonomi

  49. d. Status Perkawinan Perbedaan penyebaran dipengaruhi oleh: • Pola penyakit • Resiko terkena penyakit • Penata laksanaan penanggulangan penyakit e. Ras f. Agama

  50. 2. Tempat Keterangan penyebaran menurut tempat, berperan dalam mengetahui bbrp hal al/: • Jumlah dan jenis masalah kesehatan yang ditemukan suatu daerah • Hal-hal yang perlu dilakukan untuk megatasi masalah-masalah kesehatan di suatu daerah • Faktor penyebab timbulnya masalah kesehatan, dgn membandingkan keadaan-keadaan khusus, sbb: • Keadaan geografis • Keadaan penduduk • Keadaan pelayanan kesehatan

More Related