1 / 33

DISKUSI TOPIK RETINOPATI

DISKUSI TOPIK RETINOPATI. Jeane Andini, 0906487846 Wahyu Permatasari, 0906639972. Fungsi Retina. Retina merupakan suatu struktur yang kompleks.

ismail
Download Presentation

DISKUSI TOPIK RETINOPATI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. DISKUSI TOPIK RETINOPATI Jeane Andini, 0906487846 Wahyu Permatasari, 0906639972

  2. Fungsi Retina • Retina merupakan suatu struktur yang kompleks. • Fungsi  fotoreseptor(sel batangdanselkerucut)  menangkapcahaya mengubah rangsangan cahaya menjadi menjadi impuls saraf  dilanjutkankesarafoptik ke korteks visual. • Fletcher EC, Chong V, Shetlar D. Retina. Dalam: Riordan-Eva P. OftalmologiUmum Vaughan dan Asbury ed. 17. Jakarta: EGC. 2007; 185-93

  3. Sirkulasi retina Arterial system • Arteri retina sentral: arteri akhir yang memasuki nervus opticus. Lapisan: • Intima : lapisan paling dalam, satu lapis endotelium • Internal elastic lamina: antara intima dan media • Media: sebagian besar otot polos • Adventitia : paling luar, jaringan ikat longgar • Arteriol retina: berasal dari arteri retina sentral yang mengandung otot polos • Kanski JJ, Bowling B. Clinical Ophthalmology: ASystemicApproach [ebook]. 7th ed. USA: Saunders Elsevier. 2011

  4. Kapiler: terdiri atas sel endotel dan perisit (autoregulasi sirkulasi mikrovaskular, kemampuasn kontraktilitas) • Sistem vena : • Venula kecil: memiliki struktur yg sama dengan kapiler namun lebih besar • Venula besar: mengandung otot polos • Vena: otot polos dan jaringan elastis • Kanski JJ, Bowling B. Clinical Ophthalmology: ASystemicApproach [ebook]. 7th ed. USA: Saunders Elsevier. 2011

  5. retinopati • Retinopati  kelainan pada retina yang tidak disebabkan oleh radang. • Dapat disebabkan oleh berbagai hal, antara lain penyakit sistemik. • Cotton wall patches  gambaran eksudat pada retina akibat penyumbatan arteri prepapil  terjadi daerah nonperfusi di dalam retina. • Terdapat beberapa macam  retinopati diabetikum, retinopati hipertensi, retinopati prematuritas, retinopati anemia, dan lain-lain. • Ilyas S, Yulianti SR. IlmuPenyakit Mata. 4th Ed. Jakarta: BadanPenerbit FKUI;2011.

  6. Retinopati diabetikum

  7. Pendahuluan • Retinopati diabetik merupakan salah satu penyebab utama kebutaan pada usia produktif di negara barat (20 – 65 tahun) • Faktor resiko retinopati: • Hiperglikemia kronik • Hipertensi • Hiperkolesterolemia • Merokok • nefropati • Pasien dengan DM tipe I akan mengalami awitan penyakit 3-5 tahun. Untuk penderita DM tipe II dapat datang dengan sudah mengalami retinopati atau retinopati merupakan keluhan pasien. Perkembangan retinopati menjadi lebih cepat saat kehamilan. • Fletcher EC, Chong V, Shetlar D. Retina. Dalam: Riordan-Eva P. OftalmologiUmum Vaughan dan Asbury ed. 17. Jakarta: EGC. 2007; 185-93

  8. Skrining • Kapan? Maksimal 3 tahun sejak diagnosis DM tipe I ditegakan, ketika didiagosis DM tipe II, dan setiap tahunnya. Pada wanita hamil dengan DM: trisemester pertama, diulang setiap 3 bulan sampai persalinan. • Fotografi tujuh bidang merupakan gold-standard. Pilihan lain fotografi dua bidang 45 derajat (makula dan diskus) • Fletcher EC, Chong V, Shetlar D. Retina. Dalam: Riordan-Eva P. OftalmologiUmum Vaughan dan Asbury ed. 17. Jakarta: EGC. 2007; 185-93

  9. Patogenesis • Kapilaropati : degenerasi dan kehilangan perisit, proliferasi sel endotel • Perubahan haematologi : deformasi eritrosit dan pembentukan rouleaux, peningkatan agregasi platelet, peningkatan viskositas plasma • Oklusi mikrovaskular : neovaskularisasi • Kanski JJ, Bowling B. Clinical Ophthalmology: ASystemicApproach [ebook]. 7th ed. USA: Saunders Elsevier. 2011

  10. Klasifikasi Retinopati Diabetik • Fletcher EC, Chong V, Shetlar D. Retina. Dalam: Riordan-Eva P. OftalmologiUmum Vaughan dan Asbury ed. 17. Jakarta: EGC. 2007; 185-93

  11. Retinopati Nonproliferatif • Merupakan suatu mikroangiopati progresif  kerusakan dan sumbatan pembuluh-pembuluh darah kecil. • Kelainan awal : penebalan membran basal endotel dan berkurangnya jumlah perisit  terbentuknya kantung  mikroaneurisma. • Fletcher EC, Chong V, Shetlar D. Retina. Dalam: Riordan-Eva P. OftalmologiUmum Vaughan dan Asbury ed. 17. Jakarta: EGC. 2007; 185-93

  12. Mikroaneurisma • Kanski JJ, Bowling B. Clinical Ophthalmology: ASystemicApproach [ebook]. 7th ed. USA: Saunders Elsevier. 2011

  13. Klasifikasi RD Non Proliferatif • Fletcher EC, Chong V, Shetlar D. Retina. Dalam: Riordan-Eva P. OftalmologiUmum Vaughan dan Asbury ed. 17. Jakarta: EGC. 2007; 185-93

  14. Perdarahan Retina • Anonymous. Diseases of the Retina. http://web1.ncoptometry.org/nonpro.aspx. 2012 [cited on March 18, 2013]. • Anonymous. Vitreus and Retina. Available on: http://dro.hs.columbia.edu/fshem.htm. 2003. [cited on March 18, 2013].

  15. Hard Eksudat • Kanski JJ, Bowling B. Clinical Ophthalmology: A SystemicApproach [ebook]. 7th ed. USA: Saunders Elsevier. 2011

  16. Kanski JJ, Bowling B. Clinical Ophthalmology: A SystemicApproach [ebook]. 7th ed. USA: Saunders Elsevier. 2011

  17. Retinopati Proliferatif • Pembentukan pembuluh-pembuluh darah baru  kebocoran protein serum • Kelainan awal: pembuluh darah baru pada diskus optikus (NVD) atau bagian retina lainnya (NVE). • Risiko tinggi: • Neovaskularisasi pada diskus optikus yang meluas > 1/3 diameter diskus • NVD disertai perdarahan vitereous • NVE > ½ diameter diskus • Fletcher EC, Chong V, Shetlar D. Retina. Dalam: Riordan-Eva P. OftalmologiUmum Vaughan dan Asbury ed. 17. Jakarta: EGC. 2007; 185-93

  18. Retinopati Proliferatif • Neovaskularisasi yang terbentuk berproliferasi ke permukaan posterior vitreous  rapuh  rusak  perdarahan viterous  penurunan penglihatan mendadak • Neovaskularisasi  perubahan menjadi fibrosa  fibrovaskular rapat  traksi vitreoretina  ablasio retina • Neovaskularisasi iris (rubeosis iris) • Fletcher EC, Chong V, Shetlar D. Retina. Dalam: Riordan-Eva P. OftalmologiUmum Vaughan dan Asbury ed. 17. Jakarta: EGC. 2007; 185-93

  19. Kanski JJ, Bowling B. Clinical Ophthalmology: A SystemicApproach [ebook]. 7th ed. USA: Saunders Elsevier. 2011

  20. Tatalaksana • Pengendalian hiperglikemia, hipertensi, dan hiperkolesterolemia. • Terdapat edema makula  focal laser (lesi setempat) atau grid laser (lesi setempat). Micropulse laser memberikan hasil sama efektif dengan jaringan parut lebih sedikit. • Penyuntikan intravitreal triamcinolone atau anti-VEGF. • Fotokoagulasi laser pan-retina (PRP)  menurunkan insidensi gangguan penglihatan. • Pasien nonproliferatif berat dengan gula darah yang sulit dikrontrol • Vitrektomi dilakukan segera pada perdarahan vitreous luas pasien DM tipe I, ablasio retina, • Fletcher EC, Chong V, Shetlar D. Retina. Dalam: Riordan-Eva P. OftalmologiUmum Vaughan dan Asbury ed. 17. Jakarta: EGC. 2007; 185-93

  21. Retinopati Hipertensi

  22. pendahuluan • Retinopatihipertensi kelainan-kelainanretina danpembuluhdarah retina akibattekanandarahtinggi. • Dari penelitian epidemiologi sejak tahun 1990 didapatkan bahwa kelainan ini banyak ditemukan pada usia 40 tahun ke atas. • Retinopatihipertensi arteriyang besarnyatidakteratur, eksudatpada retina, edema retina danperdarahanretina. • Ilyas S, Yulianti SR. IlmuPenyakit Mata. 4th Ed. Jakarta: BadanPenerbit FKUI;2011. • Levanita, S. PrevalensiRetinopatiHipertensi di RSUP H. Adam Malik Medan PeriodeAgustus 2008-Agustus 2010. [Skripsi]. Medan: FakultasKedokteran Sumatera Utara;2010.

  23. patogenesis Peningkatan tekanan darah persisten Spasme pembuluh darah retina Penebalanintima pembuluhdarah, hiperplasiadindingtunika media danhialinisasi Spasme arteriol yang lebih berat, arteriovenous nicking, perubahan refleks cahaya Progresi sklerosis dan hialinisasi  copper wire  lebih lanjut: silver wire Dinding arteriol diinfiltrasi lemak & kolesterol  sklerosis Retinopati hipertensi Gambaran perdarahan dan eksudat (cotton wool patches)  pada makula  star figure

  24. University of Maryland Medical Center. Hypertensive Retinopathy. Available from: http://www.umm.edu/patiented/articles/000576.htm. [cited on March18, 2013].

  25. Klasifikasi menurut RSCM • Ilyas S, Yulianti SR. IlmuPenyakit Mata. 4th Ed. Jakarta: BadanPenerbit FKUI;2011.

  26. Klasifikasi menurut Scheie • Ilyas S, Yulianti SR. IlmuPenyakit Mata. 4th Ed. Jakarta: BadanPenerbit FKUI;2011.

  27. Diagnosis dan tatalaksana • Diagnosis anamnesis danpemerisksaanfisik. Pemeriksaanpenunjang funduskopi, pemeriksaanvisus, pemeriksaantonometri. Pemeriksaanlaboratorium menyingkirkanpenyebab lain retinopatiselaindarihipertensi. • Tatalaksana  mengatasihipertensi perubahangayahidupdankombinasidenganterapimedikamentosa. • Penurunantekanandarah diharapkandapatmencegahperburukan yang disebabkanolehkondisiiskemik yang dapatmerusaknervusoptikus. • Levanita, S. PrevalensiRetinopatiHipertensi di RSUP H. Adam Malik Medan PeriodeAgustus 2008-Agustus 2010. [Skripsi]. Medan: FakultasKedokteran Sumatera Utara;2010. • Theng Oh K. Ophthalmologic Manifestation of Hypertension. Available from: http://emedicine.medscape.com/article/1201779-overview. [cited on March 18, 2013].

  28. Retinopati prematuritas

  29. pendahuluan • Retinopatiprematuritas suaturetinopativasoproliferatif yang mengenaibayiprematurdanbayiberatlahirrendahyang terpapar oksigen konsentrasi tinggi. • Vaskularisasiretina baruterbentukpadausiaempatbulansetelahgestasi. • Vaskularisasiyang inkomplitsangatrentanterhadapkerusakanakibatoksigen. • Eva PR, Whitcher JP. Vaughan & Asbury’s General Ophthalmology [ebook]. 17th Ed. USA: The McGrawHill Company; 2007. • Kanski JJ, Bowling B. Clinical ophthalmology: a systemic approach [ebook]. 7th ed. USA: Saunders Elsevier. 2011

  30. patogenesis • Avaskularretina memproduksiVEGF (Vascular Endothel Growth Factor) yang pada utero merupakan stimulus bagimigrasipembuluhdarahpadapembentukan retina. • Kelahiranprematur produksiVEGF akanditekanolehhiperoksiadanmigrasipembuluhdarahterhenti peningkatankebutuhanmetabolikpadamata yang tumbuhmenyebabkanproduksi VEGF yang berlebihan komplikasineovaskulardariretinopatiprematuritas. • KanskiJJ, Bowling B. Clinical ophthalmology: a systemic approach [ebook]. 7th ed. USA: Saunders Elsevier. 2011

  31. Deteksi dini • Deteksi dini retinopati prematuritas  American Academy of Pediatrics (AAP) dan American Academy of Ophthalmology (AAO) pada tahun 2006 merekomendasikan bahwa bayi dengan berat lahir < 1500 gram atau usia gestasi kurang dari 32 minggu, dengan atau tanpa terapi oksigen dan bayi dengan berat lahir 1500-2000 gram atau usia gestasi lebih dari 32 minggu dengan keadaan klinis yang tidak stabil dan membutuhkan alat penunjang paru-jantung. Rundjan L. Deteksi Dini dan Tatalaksana Retinopati pada Prematuritas. Available from: http://www.idai.or.id/buletinidai/view.asp?ID=754&IDEdisi=70. [cited on March 18,2013]

  32. tatalaksana • Pada 80% kasusterjadiregresispontanmelalui proses involusi, atauolehevolusidarivasoproliferatifkefase fibrosis yang meninggalkansedikitresidu. • Tatalaksana denganlaser fotokoagulasi, agenintravitreal anti-VEGF (bevacizumab), lens-sparing pars planavitrectomy. • KanskiJJ, Bowling B. Clinical ophthalmology: a systemic approach [ebook]. 7th ed. USA: Saunders Elsevier. 2011

  33. Terima Kasih 

More Related