1 / 31

SISTEM PERBENIHAN DI INDONESIA

Baran Wirawan. SISTEM PERBENIHAN DI INDONESIA. Bogor, 17 Oktober 2012. PERAN BENIH DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN. Tidak ada negara maju dalam pertanian kecuali didukung industri benih yang tangguh (China, Belanda, India, Vietnam, dll)

jada
Download Presentation

SISTEM PERBENIHAN DI INDONESIA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Baran Wirawan SISTEM PERBENIHAN DI INDONESIA Bogor, 17 Oktober 2012

  2. PERAN BENIH DALAM PEMBANGUNAN PERTANIAN • Tidak ada negara maju dalam pertanian kecuali didukung industri benih yang tangguh (China, Belanda, India, Vietnam, dll) • Peran langsung benih dalam peningkatan pembangunan pertanian • Varietas Unggul produksi dan produktivitas • Benih Bermutu efisiensi, mutu, dan daya saing hasil pertanian • Peran perbenihan secara makro • Penyerapan tenaga kerja • Mendorong perkembangan inovasi dan teknologi KetahananPangan DayaSaingNasional KesejahteraanPetani

  3. PERKEMBANGAN PRODUKSI PADI DI INDONESIA (1971 s/d 2010*) P2BN PTT, VUTB (Ciherang, Hibrida) IR 64, Cisadane SAPTA & PANCA USAHA GEMAPALAGUNG IR 64, Membramo Cibodas SUPRA INSUS PHT, IR 64 INSUS PHT PB 36, PB 42 SL-PTT, (VUTB Padi Hibrida) OPSUS PHT PB 26, PB 36 Kekeringan dan Ledakan Hama Bimas Pelita I & II PB 5, PB 6 PROKSI MANTAP & AKSELERASI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI Ledakan Wereng Coklat Kenaikanproduksiselaludipicuolehadanyaupaya-upayakhusus … *) ASEM 2010 BPS

  4. Kondisi Padi (5 Tahun Terakhir) dan Sasaran 2011 *) ASEM Naik 5 % dibanding sasaran 2010

  5. ProduksiPadiTahun2011 diperkirakan Meningkat 1,35 Persen 67,31 juta ton GKG 66,41 juta ton GKG • Perkiraan kenaikan terjadi pada subroundJanuari−April sebesar 1.148,89 ribu ton dan Mei−Agustus sebesar 935,95 ribu ton. • Pada subround September−Desember diperkirakan turun sebesar 1.188,99 ribu ton. 64,40 juta ton GKG NAIK 895,86 ribu ton (1,35%) NAIK 2,01 juta ton (3,13%) 2010 2011 2009 Luas Panen 2011 diperkirakan NAIK 14,51 ribu hektar (0,11%) Produktivitas 2011 diperkirakan NAIK 0,62 kuintal/hektar (1,24%)

  6. KONDISI JAGUNG (5 TAHUN TERAKHIR) dan SASARAN 2011 * ASEM BPS : Produksinaikdiatas 10 % dibandingsasaran 2010

  7. Produksi Jagung Tahun 2011Diperkirakan Sebesar • 17,93 Juta Ton (Pipilan Kering), Menurun2,39% 18,36juta ton 17,93juta ton 17,63 juta ton TURUN 438,96 ribu ton (-2,39%) NAIK 734,68 ribu ton (4,17%) 2009 2010 2011 Luas panen 2011 diperkirakan TURUN 74,47 ribu hektar (- 1,80%) Produktivitas 2011 diperkirakan TURUN0,26 kuintal/hektar (-0,59%)

  8. KEDELAI (Nasional) Provitas (Ku/Ha) Luas Panen (Ha) Produksi (Ton) 14,01 666.702 2011 934.003 2010 661.711 13,72 908.111 13,48 974.512 2009 722.791 2008 590.956 13,13 775.710 2007 459.116 12.91 592.534 2006 580.534 12,88 747.611 808.353 2005 13,01 621.541 TUMBUH (%) : 4,46 1,71 6,37 Ket : - 2011 ARAM I BPS SELAMA KURUN WAKTU 2005-2010, PRODUKSI RATA-RATA TUMBUH 4,46%, PROVITAS 1,71% DAN LUAS PANEN 6,37%.

  9. Produksi Komoditas Utama Tanaman Hortikultura Indonesia 2007-2009 *) Sumber Badan Pusat Statistik

  10. ISU STRATEGIS SEKTOR PERTANIAN • Imbalanced Structure Agricultural Development • Kontribusi PDB 14-16 % • Tenaga kerja terlibat > 40 % • NTP tidak beranjak dari angka 100 • TenagaKerja di dalamPertanian (on-farm) dikurangi • Beralihkomoditilebihbernilaitinggi INDUSTRI BENIH ON - FARM UPSTREAM DOWNSTREAM

  11. ISU STRATEGIS SEKTOR PERTANIAN • Pangsa pasar benih sangat besar • Padi > 325 000 ton • Jagung ~ 80 000 ton • Kedele ~ 20 000 ton • Komposisi pemenuhan permintaan benih • Program Pemerintah 25 – 30 % • Pasar bebas 35 – 40 % • Masyarakat sendiri (farm saved seed) 35 – 40 %

  12. RENCANA PENYEDIAAN BENIH PADI

  13. RENCANA PENYEDIAAN BENIH JAGUNG TAHUN 2008

  14. RENCANA PENYEDIAAN BENIH KEDELAI TAHUN 2008

  15. SEED VARIETY DISTRIBUTION OF RICE IN 2010 (NATIONAL) AREA COMMON VARIETY total LOCAL

  16. SEED VARIETY DISTRIBUTION OF MAIZE IN 2010 (NATIONAL) AREA COMMON VARIETY total

  17. SEED VARIETY DISTRIBUTION OF SOYBEAN 2010 (NATIONAL) AREA COMMON VARIETY total Total

  18. SISTEM PERBENIHAN NASIONAL VISI :SistemPerbenihanNasional yang Handal, Mandiri, BerdayaSaing

  19. Memenuhikebutuhanbenihnasionalsecaratepat (jumlah, mutu, harga, waktu, tempat, kelas, varietas) SISTEM PERBENIHAN NASIONAL Mendorongtumbuhberkembangnyaindustripemuliaandanperbenihantanaman yang kuatdanberdayasaing MISI : Menjaminrantaipasokbenihdankelembagaannyaberjalansecarasinergisdanterintegrasi Mendorongkemandirianindustribenihnasional

  20. PILAR – PILAR SISTEM PERBENIHAN NASIONAL PEMERINTAH SWASTA MASYARAKAT KEBIJAKAN RISET & TEKNOLOGI INDUSTRI VARIETAS & BENIH SERTIFIKASI, PENGENDALIAN MUTU BENIH & PERLINDUNGAN VARIETAS PRODUKSI, DISTRIBUSI & MARKETING

  21. RISET & TEKNOLOGI • PenciptaanVarietasBaru(IndustriVarietas) menjawabtantanganNasionalbahkanDunia • ProduksiTinggi(hibrida – super hibrida – trangenik) • Adaptifterhadapanomaliiklim • Tahanterhadaphawapenyakit • Varietasspesifiklokasiataukeunggulanspesifik • Varietasdaerahmarjinal(rawalebak, naungan) • InovasiTeknologi • TeknologiBudidaya • Teknologibenih(produksi, pengolahan, pengujianmutu, penyimpanan, transportasi, seed treatment, seed coating, dll) PEMERINTAH

  22. Memenuhi kebutuhan benih nasional secara 7 TEPAT, dengan sistem multiplikasi berjenjang INDUSTRI BENIH • LandskapIndustriBenih yang harmonis(MNC – BUMN – SwastaNasional - Masyarakat) • Tersedianyabenihsecara TEPAT • Memenuhi target produksi (swasembada) • Produksibenihdilakukandalamnegeri • Seraptenagakerja (pro job) • Nilaitambah & hematdevisa (pro growth) Breeder Seed Foundation Seed ARBITRARY Stock Seed Extension Seed SWASTA SEED INDUSTRY GOV’T SEED GROWER

  23. JUMLAH UNIT INDUSTRI BENIH DESA SAAT INI

  24. Jumlah Produsen Benih Padi dan Kapasitas Produksi

  25. KELEMBAGAAN PERBENIHAN DI DAERAH

  26. Memenuhi kebutuhan benih nasional secara 7 TEPAT, dengan sistem multiplikasi berjenjang INDUSTRI BENIH • People based seed industry • Kemitraanindustri (pro poor, pro environment) • Pemberdayaan • Transfer teknologi • Edukasi • InsentifIndustri • Pendampingan • Lisensi • Subsidiindustri Breeder Seed Foundation Seed ARBITRARY Stock Seed Extension Seed SWASTA SEED INDUSTRY BASIS : Lokal Kawasan Nasional GOV’T SEED GROWER

  27. Kelembagaan & Pengendalian (Jaminan) Mutu PENGENDALIAN MUTU • PengendalianMutusecaraholistik (Pre & Marketing Control) • Perlindunganpetani • Stabilitas • Persaingansehat • Kelembagaan • UU / PP Pemerintah • OtonomiPemerintah Daerah • Independent body • SSM • National Quarantine system SEED INDUSTRY SEED GOV’T INDEPENDENT

  28. Daftar Perusahaan yang telah memiliki Sertifikat Manajemen Mutu

  29. Industri & Perlindungan Varietas PERLINDUNGAN VARIETAS • Prime mover industribenih VARIETAS (progressive) • Reasearch based Breeding Industry • ReorientasiLitbangharuskuat • SDM Pemulia & Seed Tech haruskuat (Gov – Swasta – Grower) • Infrastrukturriset modern • Transfer & adopsiteknologi • PerlindunganVarietas • Pengendalian & pengawasan • Penegakanhukum ARBITRARY SWASTA GOV’T SEED GROWER

  30. Importasi Benih (Seed Trade) KEBIJAKAN PERDAGANGAN BENIH • Seed Technologi / Innovation Product freely moving tapiikuti Sustainable Devt • BenihSumber • Introduksi • Percepataninovasi • Commercial F-1 • Menggenapkan PLANT MATERIAL SEED COMMERCIAL F-1 SEED

  31. TERIMA KASIH

More Related