1 / 25

KETAHANAN PANGAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM

KETAHANAN PANGAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM. PROF. DR. MUHAMAD, M.Ag. SEKOLAH TINGGI EKONOMI ISLAM YOGYAKARTA.

Download Presentation

KETAHANAN PANGAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KETAHANAN PANGAN DALAM PERSPEKTIF ISLAM PROF. DR. MUHAMAD, M.Ag. SEKOLAH TINGGI EKONOMI ISLAM YOGYAKARTA

  2. Ketahanan pangan diartikan  terjaminnya setiap orang pada setiap waktu dan mempunyai akses baik secara fisik maupun ekonomi untuk mendapatkan makanan. Ketahanan pangan tidak hanya dilihat pada tingkat negara, tetapi lebih pada individu dan rumah tangga DEFINISI

  3. Sejak awal tahun 1970, telah terjadi pergeseran paradigma, sektor pertanian tidak lagi ditempatkan sebagai fondasi ekonomi nasional, tetapi dijadikan sebagai penyangga industrialisasi. • Akibatnya berbagai kebijakan yang dilakukan pemerintah diarahkan bagaimana memajukan sektor industri. • Hal ini berdampak pada semakin lambannya produksi pertanian berbanding pertumbuhan penduduk

  4. Dalam Islam, pertanianadalahpekerjaan yang penting, bahkansampaikiamatmenjelang pun, sektoriniharustetapdiperhatikan. • Dalamal-Qur’an banyakdijelaskanbahwasanyadaritanahpertanianlahdiperolehsumbermakananbagikehidupanmanuasia. Hal inidapatdilihatpada • “Dan sungguh, Kami telahmenempatkankamu di bumidandisana Kami sediakan (sumber) penghidupanuntukmu……”   Surah Al-A’raf (7):10 EKSISTENSI PERTANIAN DALAM KETAHANAN  PANGAN

  5. “Dan Bumi telah dibentangkan-Nya untuk makhluk-(Nya), didalamnya ada buah-buahan dan pohon  kurma yang mempunyai kelopak mayang”  (QS. Ar-rahman 55:10-11) • Ayat-ayat ini mengisyaratkan bahwasanya Allah telah menciptakan bumi dengan segala kekayaannya, dan manusia dianjurkan untuk mencari penghidupan darinya. Dari bumilah didapatkan sumber penghidupan  berupa makanan. • “Allah-lah yang menjadikan bumi untuk kamu yang mudah dijelajahi, maka jelajahilah di segala penjurunya dan makanlah sebagian dari rezeki-Nya”   (QS. Al-Mulk (67): 15 • Nabi Muhammad saw dalam hadistnya. • “Andainya kiamat tiba dan ditangan seseorang dari kamu ada sebatang anak kurma, maka hendaklah ia tanpa berlengah-lengah lagi tanamkannya”

  6. Ayat ini juga menjadi dasar untuk mengelola sektor pertanian. • Kewajiban di sektor pertanian  menjadi fardhu ain, ketika hanya pekerjaan ini saja yang bisa dilakukan seseorang untuk mencari nafkah bagi diri dan keluarganya. • Begitu pula ketika pemerintah mengeluarkan arahan pada seseorang yang mempunyai keahlian tertentu dalam bidang pertanian yang diperlukan masyarakat dan tidak ada orang lain yang mampu, maka menjadi fardhu ain ia melaksanakan arahan itu. • Namun ketika banyak petani mampu melakukan usaha yang sedemikian, maka pekerjaan tersebut menjadi fardhu kifayah. Tiada dosa lagi jika telah tertunai. • Dalam Islam fardu kifayah adalah hal yang  mulia dan penting bagi seseorang untuk melakukannya karena manfaatnya adalah lebih besar daripada manfaatnya untuk diri sendiri • Hukumnya menjadi fardu kifayah karena untuk keperluan orang banyak Hukumislam

  7. Pertanian adalah satu kegiatan produksi yang bertujuan untuk pengadaan  makanan. • Praktek Sayyidina Umar menjelaskan bahwasanya dalam memproduksi ini harus memperhatikan beberapa hal yaitu berproduksi itu bertujuan: • mendapatkan keuntungan tertentu, • memenuhi keperluan dirinya dan keluarganya, • dalam memproduksi ini tidak mengandalkan orang lain, • berproduksi itu bertujuan untuk mengembangkan manfaat yang berkelanjutan, • adanya kemandirian ekonomi (terbebas dari belenggu taklid ekonomi), serta • sebagai realisasi pengabdian diri pada Allah • Dalam memproduksi pertanian tujuannya adalah untuk mencari keuntungan yang berguna bagi diri dan keluarganya terlebih dahulu. • Ini yang pertama kali digariskan dalam Islam, terpenuhinya kebutuhan dalam negeri yang baik PENGADAAN PANGAN

  8. Dalam kaitannya dengan pengadaan pangan yang bertujuan untuk ketersediaan pangan yang cukup bagi semua orang dalam sebuah negara. • Menurut Islam terdapat 3 cara yang dapat dilakukan yaitu: • sepenuhnya memproduksi sendiri, • dilakukan dengan produksi sendiri dan impor serta • sepenuhnya impor. • Hal ini dikarenakan tidak setiap tempat menghasilkan produk makanan. • Kebijakan impor pernah dilakukan pada pemerintah Umar bin Khattab saat terjadinya krisis Ramadah. • Umar mengirimkan surat kepada gubernur yang ada didaerah-daerah untuk mengirimkan bantuannya. • Impor makanan dapat dilakukan jika memang negara tersebut tidak dapat  menghasilkan produk tersebut atau produktifitas yang ada tidak mencukupi keperluan. • Keputusan untuk melakukan impor dilaksanakan dengan tidak merugikan produktifitas dalam negeri dan negara tersebut mempunyai nilai mata uang yang baik, agar dapat melakukan pembayaran

  9. Islam memandang cadangan pangan adalah hal yang sangat penting. Hal ini bisa dilihat  kisah  nabi Yusuf. • Pemerintah saat itu melakukan perencanaan untuk menghadapi musim kemarau yang berkepanjangan, dengan membuat cadangan pangan. • Cadangan pangan dilakukan dengan menyisihkan hasil produksi gandum untuk disimpan beserta tangkai-tangkainya. • Pengelolaan cadangan pangan dilakukan secara nasional, dan setiap individu pun dianjurkan untuk membuat cadangan pangan. • Perencanaan untuk menghadapi musim kemarau dilakukan dengan dua tahap, yaitu tujuh tahun pertama dan tujuh tahun kedua. • Tujuh tahun pertama adalah masa persiapan menghadapi musim kemarau yang berkepanjangan dan tujuh tahun kedua, saat terjadi musim kemarau itu  STOK CADANGAN  MENJAMIN KETERSEDIAAN PANGAN

  10. Pada pemerintahan Sayyidina Umar juga beliau membangun gudang-gudang penyimpanan makanan yang didalamnya disimpan tepung, kurma, anggur, zaitun. • Seorang sahabat Sa’ad Al-Jar menangani bantuan yang dari Mesir untuk disimpan di gudang. • Pembangunan dan pengelolaan gudang ini adalah sebagai strategi jangka panjang beliau dalam menanggulangi kesan krisis Ramadah dan menghadapi krisis serupa yang mungkin terjadi kembali. • Apa yang telah dipraktekkan dalam sejarah Islam mengisyaratkan, betapa pentingnya stok cadangan pangan dalam sebuah negara. • Pada zaman nabi Yusuf, stok cadangan dimulai dari masing-masing individu. • Tetapi stok cadangan secara nasional tetap sangat diperlukan. • Bahkan Umar bin khattab secara berkelanjutan melakukan cadangan pangan tanpa batas.  • Beliau mengambil pelajaran dari krisis Ramadah, bahwa musibah bencana itu adalah hal yang tidak bisa diramalkan manusia. Sebagai bentuk antisipasi beliau melakukan cadangan pangan secara berkelanjutan

  11. IBROH DARI NABI DAN SAHABAT

  12. Dengan langkah gontai, laki-laki itu datang menghadap Rasulullah. • Ia sedang didera problem finansial; tak bisa memberikan nafkah kepada keluarganya. Bahkan hari itu ia tidak memiliki uang sepeserpun. • Dengan penuh kasih, Rasulullah mendengarkan keluhan orang itu. • Lantas beliau bertanya apakah ia punya sesuatu untuk dijual. “Saya punya kain untuk selimut dan cangkir untuk minum ya Rasulullah,” jawab laki-laki itu. • Rasulullah pun kemudian melelang dua barang itu. “Saya mau membelinya satu dirham ya Rasulullah,” kata salah seorang sahabat.“Adakah yang mau membelinya dua atau tiga dirham?” Inilah lelang pertama dalam Islam. PENDAHULUAN

  13. Dan lelang itu dimenangkan oleh seorang sahabat lainnya.“Saya mau membelinya dua dirham” • Rasulullah memberikan hasil lelang itu kepada laki-laki tersebut. “Yang satu dirham engkau belikan makanan untuk keluargamu, yang satu dirham kau belikan kapak. Lalu kembalilah ke sini.” • Setelah membelikan makanan untuk keluarganya, laki-laki itu datang kembali kepada Rasulullah dengan sebilah kapak di tangannya. “Nah, sekarang carilah kayu bakar dengan kapak itu…” demikian kira-kira nasehat Rasulullah. • Hingga beberapa hari kemudian, laki-laki itu kembali menghadap Rasulullah dan melaporkan bahwa ia telah mendapatkan 10 dirham dari usahanya. Ia tak lagi kekurangan uang untuk menafkahi keluarganya.

  14. Salman Al Farisi punya rumus 1-1-1. Bermodalkan uang 1 dirham, ia membuat anyaman dan dijualnya 3 dirham. 1 dirham ia gunakan untuk keperluan keluarganya, 1 dirham ia sedekahkan, dan 1 dirham ia gunakan kembali sebagai modal. • Sepertinya sederhana, namun dengan cara itu sahabat ini bisa memenuhi kebutuhan keluarganya dan bisa sedekah setiap hari. Penting dicatat, sedekah setiap hari. • Nasehat Rasulullah yang dijalankan oleh laki-laki di atas dan juga amalan Salman Al Farisi memberikan petunjuk kepada kita cara dasar mengelola keuangan. • Yakni, bagilah penghasilan kita menjadi tiga bagian; satu untuk keperluan konsumtif, satu untuk modal dan satu untuk sedekah. Pembagian ini tidak harus sama persis seperti yang dilakukan Salman Al Farisi Kisah Salman Al-Farisi

  15. Untuk soal ini, rasanya tidak perlu diperintahkan pun orang pasti melakukannya. • Bahkan banyak orang yang menghabiskan hampir seluruh penghasilannya untuk keperluan konsumtif. • Tidak sedikit yang malah terjebak pada masalah finansial karena terlalu menuruti keinginan konsumtif hingga penghasilannya tak tersisa, bahkan akhirnya minus. • Yang perlu menjadi catatan, bagi seorang suami, membelanjakan penghasilan untuk keperluan konsumtif artinya adalah memberikan nafkah kepada keluarganya. • Jangan sampai seperti sebagian laki-laki yang menghabiskan banyak uang untuk rokok dan ke warung, sementara makanan untuk anak dan istrinya terabaikan KEPERLUAN KONSUMTIF

  16. Sisihkanlah penghasilan atau uang Anda untuk modal. Bahkan, kalaupun Anda adalah seorang karyawan atau pegawai. • Sisihkanlah setiap bulan gaji Anda untuk menjadi modal atau membeli aset. • Aset adalah modal atau barang yang menghasilkan pemasukan, sedangkan liabilitas adalah barang yang justru mendatangkan pengeluaran. • Barangnya bisa jadi sama, tetapi yang satu aset, yang satu liabilitas. Misalnya orang yang membeli mobil dan direntalkan. Hasil rental lebih besar dari cicilan. • Ini aset. Tetapi kalau seseorang membeli mobil untuk gengsi-gengsian, ia terbebani dengan cicilan, biaya perawatan dan lain-lain, ini justru menjadi liabilitas. MODAL

  17. Menurut Robert T. Kyosaki, inilah yang membedakan orang-orang kaya dengan orang-orang kelas menengah dan orang miskin. • Orang kaya membeli aset, orang kelas menengah dan orang miskin menghabiskan uangnya untuk keperluan konsumtif. • Dan seringkali orang kelas menengah menyangka telah membeli aset, padahal mereka membeli barang konsumtif; liabilitas. • Robert T Kiyosaki menemukan, mengapa orang-orang kelas menengah sulit menjadi orang kaya, karena berapapun gaji atau penghasilan mereka, mereka menghabiskan gaji itu dengan memperbesar cicilan. • Berbeda dengan orang yang membeli aset atau modal yang semakin lama semakin banyak menambah kekayaan mereka.

  18. Jangan lupa sisihkan penghasilan Anda untuk sedekah. Mengapa? • Sebab ia adalah bekal untuk kehidupan yang hakiki di akhirat nanti. Baik sedekah wajib berupa zakat maupun sedekah sunnah. • Apa yang dilakukan Salman Al Farisi adalah amal yang luar biasa. Ia bersedekah senilai apa yang menjadi keperluan konsumtif keluarganya. • Jadi kita kita punya gaji atau penghasilan tiga juta, lalu kebutuhan konsumtif keluarga kita satu juta, kita baru bisa menandingi Salman Al Farisi jika bersedekah satu juta pula. • Namun karena ada hadits Rasulullah yang menyebutkan bahwa sedekah satu bukit tidak dapat menyamai sedekah satu mud para sahabat, kita tak pernah mampu menandingi sedekah Salman Al Farisi. SEDEKAH

  19. REKENING ATAS NAMA USMAN BIN AFFAN

  20. Mungkin tak pernah terbayangkan oleh siapa pun, bila ada satu bank di Saudi Arabia yang sampai saat ini menyimpan rekening atas nama USMAN BIN AFFAN • Apa kisah sebenarnya di balik pembangunan hutel Usman bin Affan RA yang saat ini sedang dibangun dekat Masjid Nabawi • Apakah ada anak cucu keturunan Usman saat ini yang membangunnya atas nama moyang mereka? • Penasaran? Ikuti kisah berikut. Barangkali kita dapat mengambil pembelajaran PENDAHULUAN

  21. Setelah hijrah, jumlah kaum Muslimin di Madinah semakin bertambah banyak. Salah satu kebutuhan dasar yang mendesak adalah ketersediaan air jernih • Kala itu sumur terbesar dan terbaik adalah Bi’ru Rumah, milik seorang Yahudi pelit dan oportunis. Dia hanya mau berbagi air sumurnya itu secara jual beli • Mengetahui hal itu, Usman bin Affan mendatangi si yahudi dan membeli ‘setengah’ air sumur Rumah. • Usman lalu mewakafkannya untuk keperluan kaum Muslimin HIJRAH NABI MUHAMMAD

  22. Dengansemakinbertambahnyapenduduk Muslim, kebutuhanakan air jernih pun kianmeningkat. • Olehkarenaitu, Usman pun akhirnyamembeli ‘sisa’ air sumurRumahdenganhargakeseluruhan 20.000 dirham (atau LK. Rp. 5 M). • Kemudian Usman kembalimewakafkannyauntukkaumMuslimin • Singkatcerita, padamasa-masaberikutnya, wakaf Usman bin Affanterusberkembang. • Bermuladarisumurterusmelebarmenjadikebun nan luas • Kebunwakaf Usman dirawatdenganbaiksemasapemerintahanDaulahUsmaniyah (TurkiUsmani)

  23. Setelah Kerajaan Saudi Arabia berdri, perawatan berjalan semakin baik. • Alhasil, di kebun tersebut tumbuh sekitar 1550 pohon kurma • Kerajaan Saudi, melalui Kementerian Pertanian, mengelola hasil kebun wakaf Usman tersebut • Uang yang didapat dari panen kurma dibagi dua, yaitu: • Setenganya dibagikan kepada anak-anak Yatim dan fakir miskin; • Setengahnya lagi disimpan di sebuah bank dengan rekening atas nama Usman bin Affan • Rekening atas nama Usman bin Affan tersebut dipegang oleh Kementerian Wakaf • Dengan begitu ‘kekeyaan’ Usman bin Affan yang tersimpan di bank terus bertambah. KERAJAAN SAUDI ARABIA

  24. Sampai pada akhirnya dapat dipergunakan untuk membeli sebidang tanah di kawasan Markaziyah (area eksklusif) dekat Masjid Nabawi • Di atas tanah tersebut, saat ini tengah dibangun sebuah hotel berbintang lima dengan dana masih dari rekening Usman • Pembangunan hotel tersebut kini sudah masuk tahab akhir. • Rencananya hotel ‘Usman bin Affan’ tersebut akan disewakan kepada sebuah perusahaan pengelola htel ternama • Melalui kontrak sewa ini, pendapatan tahunan yang diperkirakan akan diraih mencapai lebih 50 juta Riyal (lebih dari Rp. 150 M) • Pengelolaan penghasilan tersebut akan tetap sama, yaitu: • Separuhnya dibagikan kepada anak-anak yatim dan fakir miskin • Separuhnya lagi disimpan di ‘rekening’ Usman bin Affan • Uniknya, tanah yang digunakan untuk membangun hotel tersebut tercatat pada Dinas tata Kota Madinah atas nama Usman bin Affan

  25. Itulah transaksi yang dilakukan oleh Usman bin Affan dengan Allah. • Sebuah perdagangan di jalan Allah dan untuk Allah telah berlangsung selama lebih 1.400 tahun • Keuntungan material sudah dapat terlihat dari harga sewa bangunan yang dapat menghidupan orang yatim piatu dan fakir miskin • Pokok modal tetap ada dan bahkan terus bekembang (inilah Dana Abadi Umat) • Keuntungan pahala yang terus mengalir deras ke dalam pundi-pundi kebaikan Usman bin Affan di sisi Allah SWT HIKMAH

More Related