1 / 8

BAB I PENDAHULUAN

Hubungan Komunikasi Interpersonal Orang Tua dengan Self Efficacy Pada Remaja. BAB I PENDAHULUAN. A. LATAR BELAKANG

adolfo
Download Presentation

BAB I PENDAHULUAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Hubungan Komunikasi Interpersonal Orang Tua dengan Self Efficacy Pada Remaja BAB IPENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Masaremajadisebutjugadenganperiod of strom and stress, karenapadamasaremajabanyakperubahan-perubahan yang terjadidanbanyaktuntutan-tuntutan yang harusdipenuhi, misalnyasajatuntutan-tuntutanuntukberprestasidisekolahdanmengikutikegiatanekskul. Semuatuntutan-tuntutaninidapatdijalankandenganbaik, apabilaremajamemilikiself-efficacy. Menumbuhkan self-efficacy padaremajatidaklahmudah. Oramgtuaharusturutsertamembantu, misalnyadenganmembangunkomunikasi yang baik. Komunikasi yang digunakanadalahkomunikasi interpersonal. Denganadanyakomunikasi interpersonal yang baikdenganorangtua, diharapkandapatmenumbuhkanself-efficacypadaremaja, dandenganself-efficacyiniremajadapatmembangunhubungan yang baikdenganlingkungansekitarnya. PerumusanMasalah : Apakahadahubungankomunikasi interpersonal orangtuadenganself efficacy padaremaja?

  2. BAB IITINJAUAN PUSTAKA A. Self-efficacy 1. Definisiself-efficacy Self-efficacymerupakankeyakinanataukepercayaanindividuterhadapkemampuan yang dimilikinyadalammelaksanakandanmenyelesaikantugas-tugas yang iahadapi, sehinggamampumengatasirintangandanmencapaitujuan yang diharapkannya. 2. Aspek-aspekSelf-efficacy • Magnitude, didefinisikansebagaiderajatkesulitanmasalahdimanaseseorangmerasadapatmenyelesaikannya. • Strength, dariself efficacymenjelaskantingkatdarikeyakinanseseorangmengenaikompetensiataukemampuandiri yangdirasakan. c. Generality, didefinisikansebagaiperasaanmampu yang dimilikiseseorangsebagaitingkatan yang dimilikinyauntukmenguasaitugasdalamkondisitertentu.

  3. B. Komunikasi Interpersonal • Definisi Komunikasi Interpersonal Komunikasi interpersonal adalah proses pengiriman pesan antara dua orang atau lebih, dengan efek dan feedback langsung, dimana di dalam komunikasi interpersonal terdapat suatu pertukaran, yaitu tindakan menyampaikan dan menerima pesan secara timbal balik.

  4. 2.Karakteristik EfektivitasKomunikasi Interpersonal • Keterbukaanadalahadanyakemauanuntukmembukadiri, menyatakantentangkeadaandirinyasendiri yang tadinyatetapdisembunyikan. • Empatiadalahmerasakanseperti yang dirasakanorang lain, suatuperasaanbersamapersaanorang lain, mencobamerasakandalamcara yang samadenganperasaanorang lain. • Dukunganadalahsikap yang dapatmenumbuhkanhubungan interpersonal yang efektif. • Sikappositifadalahdimanakomunikasiakanpositifapabiladirasakansituasi yang positifsehinggamauaktifdanmembukadiri. • Kesetaraan (Equality) adalahsuatukeinginan yang secaraeksplisitdiungkapkanuntukbekerjasamamemecahkanmasalahtertentu.

  5. C. Hubungankomunikasi interpersonal orangtuadenganself-efficacypadaremaja Komunikasi interpersonal yang terjadi antara orang tua dan anak bertujuan untuk menciptakan hasil yang baik dan maksimal. Ini artinya bahwa setiap individu yang terlibat didalamnya membutuhkan komunikasi interpersonal yang baik untuk membina suatu hubungan yang harmonis, misalnya saja dalam hal kepercayaan. Orang tua yang menjalin hubungan komunikasi interpersonal yang baik dengan anak mereka, dan percaya akan kemampuan yang dimiliki oleh anak mereka, maka diasumsikan bahwa hal ini dapat menumbuhkan self-efficacy yang tinggi pada anak tersebut. Sebaliknya, jika orang tua tidak memiliki hubungan komunikasi interpersonal yang baik dengan anak mereka dan tidak percaya akan kemampuan yang dimiliki anak mereka, maka diasumsikan bahwa hal ini membuat anak memiliki self-efficacy yang rendah. D. Hipotesis Ada hubungan yang positif antara komunikasi interpersonal orang tua dengan self-efficacy pada remaja.

  6. BAB 3MetodologiPenelitian A. IdentifikasiVariabel-variabelPenelitian 1. Variabelkriterium : self-efficacypadaremaja 2. Variabelprediktor : komunikasi interpersonal orangtua B. SubjekPenelitian Subjekpenelitianiniadalahremaja yang bertempattinggaldi RW.013 PerumahanBekasi Jaya Indah berumur 12-17 tahun. C. Teknikpengumpulan data Denganmenggunakanangketskalakomunikasi interpersonal orangtuaanak yang berbentukskalalikertdanangketskalaself efficacyremaja yang berbentukskalalikertdimanadalamangkettersebutterdapatdimensi-dimensiself efficacy.

  7. Hasil Validitas self-efficacy: 0.303 - 0.505. Dari hasil tersebut diperoleh 29 item valid dan 11 item gugur. Reliabilitas self-efficacy: 0.864 Validitas komunikasi interpersonal: 0.319 – 0.658. Dari hasil tersebut diperoleh 29 item valid dan 11 item gugur. Reliabilitas komunikasi interpersonal: 0.878 Uji normalitas • self-efficacy: 0.200 • Komunikasi interpersonal: 0.000 Hasil uji linear terhadap kedua variabel diperoleh p = 0.000 (p < 0.05), hal ini berarti data tersebut memiliki korelasi yang Linear. Korelasi antara komunikasi interpersonal dengan self-efficacy menghasilkan hubungan positif yang sangat signifikan r = 0,653.

  8. Perbandingan mean empirik dan mean hipotetik • Komunikasi interpersonal ME : 124.57 MH : 72.5 SD : 12.574 • Self-efficacy ME : 121.815 MH : 72.5 SD : 12.170 PEMBAHASAN Hipotesis penelitian ini yang berbunyi ada hubungan positif antara komunikasi interpersonal orang tua dengan self-efficacy pada remaja, diterima. Dilihat dari nilai ME antara komunikasi interpersonal dan self-efficacy yang sama-sama sangat tinggi.

More Related