140 likes | 519 Views
Analisis Rasio. GITA DANUPRANATA. Analisis Rasio. Rasio adalah hubungan matematis antara dua kuantitas Agar memiliki arti, rasio dalam laporan keuangan harus mengacu pada hubungan yang penting secara ekonomi.
E N D
Analisis Rasio GITA DANUPRANATA
Analisis Rasio • Rasio adalah hubungan matematis antara dua kuantitas • Agar memiliki arti, rasio dalam laporan keuangan harus mengacu pada hubungan yang penting secara ekonomi. • Misal, karena ada hubungan yang penting antara laba dengan aset yang digunakan untuk menghasilkan laba, maka rasio laba terhadap aset menjadi penting untuk dianalisis
Analisis Rasio • Rasio merupakan alat untuk memberi kita pemahaman awal terhadap kondisi yang terjadi. • Rasio yang diinterpretasikan dgn baik akan membantu untuk mengidentifikasi area yg memerlukan investigasi lebih lanjut • Kegunaan analisis rasio bergantung pada ketepatan penerapan dan keakuratan interpretasi.
Analisis Rasio Analisis rasio dapat dikelompokkan ke dalam 5 macam kategori: • Rasio Likuiditas (liquidity ratio) • Rasio Solvabilitas (Solvency ratio) • Rasio Aktivitas (activity ratio) • Rasio Profitabilitas (profitability ratio) atau rasio rentabilitas • Rasio Pasar (market ratio)
Rasio Likuiditas Rasio Likuiditas adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya Ada 2 macam rasio likuiditas yaitu rasio lancar (current ratio) dan rasio quick (quick ratio/acid test ratio). Rasio Lancar = Aktiva Lancar/Hutang Lancar Rasio Quick = (Aktva Lancar-persdn*)/htg lancar Termasuk akun yanglebih tidak likuid lainnya di aktiva lancar
Rasio Likuiditas – Rasio Lancar Misal: Rasio lancar = 2 Interpretasi: setiap Rp 1 hutang lancar dijamin oleh Rp 2 aktiva lancar. Panduan Analisis: Rasio lancar Pershan yg normal berkisar pd 1,5 s/d 2. Rasio lancar yang rendah menunjukkan risiko likuiditas yang tinggi Rasio lancar yang tinggi menunjukkan adanya kelebihan aktiva lancar
Rasio Likuiditas – Rasio Lancar • Bagi industri yang terbiasa membayar suplier setelah barang dijual spt supermarket cenderung memiliki rasio lancar yang rendah bahkan lebih kecil dari 1 tanpa mengalami masalah likuiditas. • Bagi perusahaan dengan likuiditas rendah (dibawah 1) perlu dibandingkan dengan kondisi normal tahun-tahun sebelumnya
Rasio Likuiditas – Rasio Quick Rasio quick tdk memasukkan persediaan karena persediaan adalah aktiva lancar yang paling tidak liquid dan nilai realisasinya menjadi kas, tdk pasti.
Rasio Likuiditas Catatan: Analisis Rasio lancar dan rasio quick harus memperhatikan fase pertumbuhan perusahaan. Perusahaan yang sedang tumbuh memerlukan rasio yang tinggi
Rasio Likuiditas- alat ukur alternatif Alat ukur lain untuk melihat liquiditas adalah • No Credit Internal : (Aktiva Lancar-Kewajiban lancar) Biaya operasi harian Biaya operasi harian = Sales-Laba sbl pjk-depr 365 • Satuan NCI adalah hari • Ini menunjukkan jumlah hari yang dapat dicover oleh liquiditas yang tersedia untuk membiayai modal kerja.
Rasio Solvabilitas • Adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban jangka panjangnya • Macam-macam rasio solvabilitas adalah: • Rasio total hutang terhadap total aset • Rasio hutang terhadap modal • Times interest Earned
Rasio Solvabilitas – Debt Ratio • Rasio total hutang terhadap total aset (RHTA) = Total Kewajiban/Total Aktiva Digunakan untuk menghitung seberapa besar porsi dana disediakan oleh kreditur utk investasi aset Jika RHTA adalah 0.66 artinya setiap Rp 0,66 hutang dijamin oleh Rp 1 aset
Solvabilitas - Debt-to-Equity Ratio(DER) • Debt-to-Equity Ratio: Jumlah rupiah yang dipinjam untuk investasi ekuitas • Rasio ini sering disebut dengan rasio leverage • DER dianggap tinggi jika diatas 100% • DER yang tinggi menunjukkan risiko perusahaan yang tinggi karena dominannya sumber dana dari unsur utang Total Liabilities Total Equity Debt-to-Equity Ratio =
Rasio Solvabilitas -TIE • Rasio Times Interest Earned = Laba sebelum pajak dan beban bunga / bebanbunga Laba sbl pajak dan bunga = laba + biaya pajak + beban bunga Digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar beban tetap bunga dengan laba sbl pajak. Rasio yang tinggi menunjukkan situasi yang aman. Rasio yang rendah memerlukan perhatian manajemen Satuan TIE adalah kali (times). TIE 2 kali dianggap sangat rendah, TIE 3 kali dianggap rendah Rasio ini menurut Wild dkk bukan rasio yang efektif melihat hubunga laba dengan beban tetap.