1 / 1

2. Pengertian Penvalahgunaan Obat

2. Pengertian Penvalahgunaan Obat Penyalahgunaan obat adalah pemakaian obat di luar indikasi medik, tanpa petunjuk resep dokter, pemakaian sendiri secara relatif teratur atau berkala sekurang- kurangnya selama satu bulan (Hawaii, 1999)

colby-moon
Download Presentation

2. Pengertian Penvalahgunaan Obat

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. 2. Pengertian Penvalahgunaan Obat Penyalahgunaan obat adalah pemakaian obat di luar indikasi medik, tanpa petunjuk resep dokter, pemakaian sendiri secara relatif teratur atau berkala sekurang- kurangnya selama satu bulan (Hawaii, 1999) Penyalahgunaan obat adalah suatu pemakaian obat secara tetap akan tetapi bukan merupakan pengobatan, atau penggunaan obat melebihi takaran atau tidak mengikuti aturan pemakaian (Hadjam, 1988) Kecenderungan penyalahgunaan obat adalah keinginan untuk merencanakan dan mencoba melakukan suatu pemakaian obat secara tetap akan tetapi bukan merupakan pengobatan, atau penggunaan obat melebihi takaran atau tidak mengikuti aturan pemakaian (Maslim, 1994; Hawari, 1999; Hadjam, 1988; Yatim, 1991). 3. Ciri-ciri Obat Ciri-ciri obat yang dapat menimbulkan adiksi dan dependensi (Hawari, 1999) adalah : a) Keinginan yang tak tertahankan (an overpowering desire) tcrhadap zat yang dimaksud, dan kalau perlu dengan jalan apapun untuk memperolehnya. b) Kecenderungan untuk menambah takaran (dosis) sesuai dengan toleransi tubuh. c) Ketergantungan psikis (psychological dependence), apabila pemakaian zat dihentikan akan menimbulkan kecemasan, kegelisahan, depresi, dan lain-lain gejala psikis. d) Ketergantungan fisik (psysical dependence), apabila pemakaian zat ini dihentikan, akan menimbulkan gejala fisik yang dinamakan gejala putus NAZA (withdrawal symptom). Furhmann (1990) mengemukakan ciri-ciri obat dari segi ketergantungan yaitu:

More Related