1 / 40

PENERAPAN TEORI GESTALT DALAM PEMBELAJARAN

PENERAPAN TEORI GESTALT DALAM PEMBELAJARAN. Oleh: Suyatminah & Kulsum Nur Hayati. Tokoh Gestalt. Max Wertheimer Wolfgang Kohler Kurt Koffka. Max Wertheimer (1880-1943).

daxia
Download Presentation

PENERAPAN TEORI GESTALT DALAM PEMBELAJARAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENERAPAN TEORI GESTALT DALAM PEMBELAJARAN Oleh: Suyatminah & Kulsum Nur Hayati

  2. Tokoh Gestalt • Max Wertheimer • Wolfgang Kohler • Kurt Koffka

  3. Max Wertheimer (1880-1943) • Max Wertheimer dilahirkandi Prague padatanggal 15 April 1880 danwafatpadatanggal 12 Oktober 1943 di New York. • Max Wertheimer pendiripsikologi Gestalt bersama-samadengan Wolfgang Kohler dan Kurt Koffka. • Max mempelajariilmuhukumselamabeberapatahunsebelumakhirnyadiamendapatkangelarPh.Dpadatahun 1904 dibidangpsikologi. • Diakemudiandiangkatmenjadi professor dansempatbekerjadibeberapauniversitasdiJermansebelumhijrahkeAmerikaSerikatkarenaterjadiperangdibenuaEropapadatahun 1934. Di AmerikaiabekerjadiNew School for Research di New York city sampaiakhirnyameninggaltahun 1934.

  4. Max Wertheimer • Dalamperjalananliburandiawalkarirnyasambilnaikkeretaapi Wertheimer melihatsinarberkedip-kedip (hidupdanmati) denganjaraktertentu, sinaritumemberikesansebagaisatusinar yang bergerakdatangdanpergitidakputus-putus. Dari kejadiantersebut Wertheimer memperolehgagasanuntuksatueksperimen yang paling pentingdarinyaiamulaimengerjakanteka-teki yang menjadititikawalmemunculkanserangkaiankhayalan-khayalangerakannya . jikamatamelihatperangsangdengancaratertentu, akanmemberikanilusigerakan. Wertheimer menyebutgejalainidenganistilahPhi Phenomenon. • Padatahun 1910, ketikaberusia 30 tahun, Max memperlihatkanketertarikannyauntukmenelititentangpersepsisetelahiamelihatsebuahalat yang disebut"stroboscope" (bendaberbentukkotak yang diberialatuntukmelihatkedalamkotaktersebut) ditokomainananak-anak. Setelahmelakukanbeberapapenelitiandenganalattersebut, diamengembangkanteoritentangpersepsi yang seringdisebutdenganteori Gestalt. • Eksperimen Wertheimer mengenaiScheinbewegung (geraksemu) memberikankesimpulan, bahwapengamatanmengandunghal yang melebihijumlahunsur-unsurnya. Inilahgejala gestalt.

  5. Max Wertheimer • Gestalt berasal dari bahasa Jerman yang mempunyai padanan arti sebagai “bentuk atau konfigurasi”. • Pokok pandangan Gestalt adalah bahwa obyek atau peristiwa tertentu akan dipandang sebagai sesuatu keseluruhan yang terorganisasikan.

  6. Gambarapakahini?

  7. Gambarapakahini?

  8. Gambarapakahini?

  9. Berapa kaki gajah?

  10. Wolfgang Kohler (1887-1967) • Kohler lahir di Reval, Estonia pada 21 januari 1887. Ia mencapai gelar Ph.D dari Universitas Berlin tahun 1909, dan selanjutnya bersama Koffka, bekerja dengan Werheimer di Frankfurt academy sebagai asisten. • Tahun 1913 sampai tahun 1920 dia menjadi direktur di Anthropologi Station di Pulau Tenerife yang berlokasi dipulau Canary. Selama Perang Dunia I, ia menghabiskan selama 4 tahun di pulau tersebut. • Di pulau inilah ia mempelajari perilaku kera dan ayam. Hasil investigasinya kemudian diterbitkan dalam sebuah bukunya yang penting, The Mentality of Apes (1924). memuat tentang eksperimennya mengenai simpanse dan ayam untuk mengetes berbagai masalah yang berkaitan dengan belajar.

  11. Wolfgang Kohler(Percobaan dg Simpanse) • Menuruthasilpercobaan Kohler, adakera/ simpanse yang cerdasdanada pula kera yang bodoh. • Kera yang bodoh, nampakhanyabelajardenganasosiasidanpengulangan, sambilmelakukanperilakuberulang-ulang. • Sebaliknya, kera yang cerdas, menurut Kohler bisabelajarsangatbanyaksepertiapa yang manusialakukan, bisamempertunjukkansesuatudankadangkalamemperlihatkankemampuanproses mental yang lebihtinggi.

  12. Wolfgang Kohler(Percobaan dg Simpanse) • Kohler menggunakan dua jenis studi untuk mempelajari prilaku problem solving kera di dalam kandang. • Pertama,seekor kera harus menemukan solusi untuk meraih seiris pisang yang diletakkan disisi luar kandang. Dalam studinya, ada problem ”tongkat”, dan seekor kera harus menggunakan tongkat panjang untuk mencapai seiris pisang, kera harus menggabungkan beberapa tongkat secara bersama-sama sehingga bisa mencapai pisang. • Kedua, ada problem ”kotak”, dalam hal ini, kera harus memindahkan kotak itu dibawah pisang atau menumpuk satu kotak diatas yang lain untuk mencapai pisang. Dari eksperimen inilah kohler menemukan catatan penting, bahwa inteligensi kera bukan belajar dengan trial and error.

  13. Wolfgang Kohler(Percobaan dg Simpanse)

  14. Wolfgang Kohler(Percobaan dg Simpanse) • Menurut Kohler simpansetidakkurangdarimanusiayaitumampumemecahkanmasalahsekaligusdenganprosesintegrasiataupemahaman. • Pemahamansimpansebarumunculsetelahbeberapasaatmencobamemahamimasalahnya, danpadasaatitu pula munculdengantiba-tibakejelasan, melihathubungan-hubungannya, antaraunsur yang satudengan yang lain. • Dan pemahaman yang serupaitu – yang datang dengan tiba-tiba oleh Kohler disebut ”Aha Erlebnis”. Proses pelibatan dalam serangkaian solusi ini adalah pengetahuan (insight).

  15. Wolfgang Kohler(Percobaan dg Ayam)

  16. Kurt Koffka (1886-1941) • Kurt Koffkalahirdi Berlin pada 18 maret 1886. Iastudidi Berlin jugadanmencapaiPh.Ddalambidangpsikologitahun 1909. • Dari Berlin iapergikeFrankfrurtdandisanalahiabekerjasebagaiasistendilaboratorium Johannes Von Kriesdantahunberikutnyasebagaiasistendi Oswald Kulpedidi Wurzburg awal 1910. • Iadan Kohler bekerjabersamadengan Wertheimer selamatiga semester. Disanalah pula iamulaimenulis yang kemudianmenjadisangatberpengaruhdalammempopulerkanpsikologi Gestalt.

  17. Kurt Koffka (1886-1941) • Iamerupakanpenulisterkenaldarikelompok Berlin. Seperti Wertheimer dan Kohler, KoffkamenghabiskanbanyakwaktunyauntukmemberikuliahdiAmerikasebelumakhirnyaberpindahsecarapermanenpadatahun 1927. • Iamengajardi Smith Collage danterusmenulis, salahsatubukukreatifnyaadalah’’Grown of The Mind”, sebuahbuku yang sangatrelevandenganprinsip-prinsip gestalt. • Tahun 1925 diamempublikasikan Principles of Gestalt Psycology. • Diaadalahorangpertamayang menulisartikeldalambahasainggrismengenaiPsikologi Gestalt. Artikelnya: Perception: An Introduction to Gestalt Theories. Dipublikasikandi Psychological Buletintahun 1922.

  18. POKOK-POKOK TEORI BELAJAR MENURUT GESTALT

  19. Pandangan Gestalt TentangBelajardan The Memory Trace (KesanIngatan) • Belajarmenurut Gestalt prinsipnyaberkaitandenganprosesberfikir (prosesproblem solving) danpersepsi. • Persepsiadalahkemampuanmanusiauntukmengenaldanuntukmemahamiapa yang tidakdiketahuinya. Penerimaansesuatuberartibahwamanusiadapatmengingatpengalaman-pengalaman, objekataukejadianmasalalu. • Persepsimemerlukanproseslebihbanyakdarisekedarkemampuanmelakukanreaksiterhadapsesuatu, yaitupemrosesan yang sungguh-sungguhuntukmengintegrasikansumber-sumberinformasikedalamgambarantunggal.

  20. PrinsipBelajarmenurut Gestalt(HukumPragnanz) • Hukum Pragnanz yaitu suatu prinsip yang menyatakan kecenderungan terhadap apapun yang dipandang untuk menerima kemungkinan kondisi yang paling baik. • Hukum pragnanz digunakan sebagai petunjuk prinsip dalam mempelajari persepsi belajar dan ingatan.

  21. PrinsipBelajarmenurut Gestalt(HukumPragnanz) • HukumKeterdekatan(law of proximity) . Dalamkitamengamati, obyek-obyek yang berdekatansatusama lain akannampaksebagaisatu unit persepsi. Dengandemikianhal-hal yang salingberdekatandalamwaktuatautempatcenderungdianggapsebagaisuatutotalitas. • HukumKetertutupan (law of closure). Menyatakanbahwakitamempunyaitendensiuntukmelengkapiataumengisipengalaman-pengalaman yang tidaklengkap, agar menjadilebihberarti. Atauhal-hal yang cenderungmenutupakanmembentukkesantotalitastersendiri. • HukumKesamaan (law of equivalence) . Dalamkitamelakukanpengamatan, makaobyek-obyek yang mempunyaikemiripan (similarity) satusama lain akandiorganisirkedalamsatupersepsi. Dengankata lain hal-hal yang miripsatusama lain, cenderungkitapersepsikansebagaisuatukelompokatausuatutotalitas.

  22. Prinsip Problem Solving dan Insight • Menurut Gestalt, yang terpenting dalam belajar adalah adanya penyesuaian pertama, yaitu memperoleh respon yang tepat untuk memecahkan masalah yang dihadapi. • Belajar yang penting bukan mengulangi hal-hal yang harus dipelajari, tetapi mengerti/ memperoleh insight (pemahaman). • Insight barulah berfungsi bila ada persepsi terhadap masalahnya.

  23. Belajar dg insight • Insight dipengaruhi oleh kemampuan dasar. Kemampuan dasar itu berbeda-beda dari individu yang satu ke individu yang lain. Pada umumnya anak yang masih sangat muda sukar untuk belajar dengan insight. • Insight dipengaruhi oleh pengalaman belajar masa lampau yang relevan. • Insight itu didahului oleh suatu periode mencoba-coba. Insight bukanlah hal yang dapat jatuh dari langit dengan sendirinya, tapi hal yang harus di cari. Sebelum dapat memperoleh insight orang harus sudah meninjau problemnya dari berbagai arah dan mencoba-coba memecahkan.

  24. Belajar dg insight • Belajar yang dengan Insight itu dapat diulangi. Jika sesuatu problem yang telah dipecahkan dengan insight lain kali diberikan lagi kepada pelajar yang bersangkutan, maka dia akan dengan langsung dapat memecahkan problem itu lagi. • Insight yang telah sekali di dapatkan dapat dipergunakan untuk menghadapi situasi-situasi yang baru.

  25. PENERAPAN TEORI BELAJAR GESTALT DALAM PEMBELAJARAN • Mengajar membaca dan menulis menggunakan metode mengeja vs metode global/ struktural analisis sintesis (menerapkan teori gestalt)

  26. MetodeMengeja VS Metode Global/SAS • Ketika awal belajar membaca, siswa dihadapkan pada huruf yang justru merupakan elemen terkecil. Hal ini sangat asing bagi anak. • Seharusnya guru melakukan persepsi bukan dari elemen dulu, tetapi sebaliknya, secara keseluruhan (global) dulu, baru menuju bagian atau elemen. Metode mengeja menyalahi prinsip Gestalt .

  27. MetodeMengeja VS Metode Global/SAS • Dalammetodemengeja, siswapertama kali belajarlangsungdihadapkanpadahuruf. Hurufitubagianakbelumdikenal, tidakmempunyaimakna (arti). • Seharusnyadimulaidarisuatukebulatankesatuan yang mengandungmakna. JadimetodemengejamenyalahiprinsipInsightfullness. • Dalammenghubungkankata, siswa-siswabanyakmengalamikesukaran, karenatidakdikenal (tanpaarti), akibatnyasukarterjadiprinsipclosure.

  28. MetodeBelajar Global • Pada awal belajar membaca, siswa diberikan cerita pendek yang telah dikenal anak dalam kehidupan keluarga. Cerita ini merupakan satu kesatuan yang telah dikenal anak. Maka dengan mudah anak itu segera dapat membaca seluruhnya secara hafalan. Biarkan siswa membaca sambil menunjuk kalimat yang tidak cocok dengan yang diucapkan.

  29. MetodeBelajar Global • Menguraikanceritapendekmenjadikalimat-kalimat. Guru secaraalamiahmenunjukkanbahwaceritapendekituterdiridarikalimat-kalimat. Misalnyadengancara : • Kalimat yang satudengan yang lain ditulisdenganwarna yang berbeda. • Kalimatsatudengan yang lain ditulisdenganjarak yang cukuprenggang. • Biasanyasetelah 2 atau 3 minggusiswatelahdapatmembedakankalimatsatudengan yang lain. Siswatelahmengingatkalimat-kalimattsb.

  30. MetodeBelajar Global • Memisahkan kata-kata menjadi suku kata. • Dalamperiodetertentu, setelahsiswamengertisukukata, diteruskan, memisahkan suku kata menjadi huruf. • Dalamfaseini, barulahsiswadiajarkanbunyitiap-tiaphuruf (pertengahantahun). • Setelahsiswamengenalhuruf, diajarkanmenyusunhurufmenjadisukukata. • Menyusun suku kata menjadi kata. • Menyusunkatamenjadikalimat. Untukmelaksanakanprosesmenyusunkembali, dapatdilakukandenganbermacampermainan yang menarik

  31. Contoh pembelajaran yang cocok menerapkan teori gestalt ini selain pada pelajaran bahasa : seperti mengarang, menganalisis isi buku, juga pada pelajaran fisika, kimia atau biologi: yaitu dengan metode belajar yang berbasis masalah (studi kasus), eksperimen. Dan pada pelajaran IPS berupa observasi, wawancara dan membuat laporannya

  32. PenerapandlmMetodeMengajar • Sangat penting artinya bagi siswa bila ia dapat menemukan pemahaman (insight) dengan caranya sendiri. Karena itu guru harus pandai mengatur strategi (membuat siasat) bagaimana cara mengajar untuk menimbulkan pemahaman (insight) oleh siswa sendiri tanpa siswa merasa digurui secara langsung. Buatlah siasat agar siswa menemukan pemahaman sendiri. Metode ini terkenal dengan metode problem solving (pemecahan masalah).

  33. KELEBIHAN DAN KEKURANGAN TEORI GESTALT

  34. KelebihanTeori Gestalt • Menghasilkan individu atau siswa yang memiliki kemampuan berfikir untuk menyelesaikan setiap persoalan yang dihadapi. • Kurikulum dirancang sedemikian rupa sehingga terjadi situasi yang memungkinkan pengetahuan dan keterampilan dapat dikonstruksi oleh siswa. Selain itu, latihan memecahkan masalah seringkali dilakukan melalui belajar kelompok dengan menganalisis masalah dalam kehidupan sehari-hari. • Siswa dapat aktif dan dapat menemukan cara belajar yang sesuai bagi dirinya. Guru berfungsi sebagai mediator, fasilitator, dan teman yang membuat situasi menjadi kondusif untuk terjadinya konstruksi pengetahuan dari peserta didik .

  35. KelebihanTeori Gestalt • Siswa dengan mudah dapat mengemukakan gagasannya dengan bahasa sendiri. • Siswa dapat dengan mudah berfikir tentang pengalamannya sehingga menjadi lebih kreatif dan imajinatif. • Siswa mempunyai kesempatan untuk mencoba gagasan baru.

  36. KelemahanTeori Gestalt • Teori ini tidak dapat diterapkan dalam mempelajari semua pelajaran. • Misalnya: anak tidak dapat mempelajari nama tanam-tanaman atau bintang-bintang dengan insight. Siswa Biologi tidak dapat mempelajari struktur dan fungsi hewan dengan pemahaman.

  37. Kesimpulan • Salah satu aliran yang mempunyai pengaruh terhadap praktik belajar yang dilaksanakan di sekolah adalah aliran psikologi kognitif (termasuk di dlmnya Teori Gestalt). • Aliran ini telah memberikan konstribusi terhadap penggunaan unsur kognitif atau mental dalam proses belajar. Berbeda dengan pandangan aliran behavioristik yang memandang belajar sebagai kegiatan yang bersifat mekanistik antara stimulus dan respons, aliran ini memandang kegiatan belajar bukanlah sekedar stimulus dan respons yang bersifat mekanistik, tetapi lebih dari itu, kegiatan belajar melibatkan kegiatan mental yang ada di dalam diri individu yang sedang belajar.

  38. Kesimpulan • Menurut aliran gestalt, belajar adalah sebuah proses mental yang aktif untuk mencapai, mengingat dan menggunakan pengetahuan. • Perilaku yang tampak pada manusia tidak dapat diukur dan diamati tanpa melibatkan proses mental seperti motivasi, kesengajaan, keyakinan dan lain sebagainya.

  39. TerimaKasihmateridapatdiunduhdi:quls-edu.com

More Related