1 / 19

Problematika umat islam dewasa ini

Problematika umat islam dewasa ini. Kelompok 7 : Bani Nur Hasan ( 1001100200 ) Evi Ratna Wahyuni ( 1001100171 ) Meliana Fardani ( 1001100194 ) Mochamad Ilhamudin ( 1001100197 ) Mirna Kuswidyawati ( 1001100201 ) Lusi Dwi Ratnasari ( 1001100175 ).

dena
Download Presentation

Problematika umat islam dewasa ini

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Problematika umat islam dewasa ini Kelompok 7 : Bani Nur Hasan ( 1001100200 ) Evi Ratna Wahyuni ( 1001100171 ) Meliana Fardani ( 1001100194 ) Mochamad Ilhamudin ( 1001100197 ) Mirna Kuswidyawati ( 1001100201 ) Lusi Dwi Ratnasari ( 1001100175 )

  2. Problematika Umat Islam Dewasa Ini Problem yang dihadapiummat Islam dewasainimeliputiseluruhdimensikehidupan. Persoalan-persoalaninilah yang mengakibatkanummatmengalamistagnasidalamsegalabidangdanakhirnyasangatmudahummat Islam terjebakdalamjaring-jaringpersengkongkolanataukonspirasimusuh-musuh Islam. Keloyoan, kelemahandanketerbelakangan yang adadalamtubuhummat Islam dewasainimenyebabkanmerekatidakmerasamemelikiizzahkembalidengannilai-nilailuhur yang pernahdipegangolehSalafsholehsebelumnya. Persoalandanproblematikaummatsaatinibisakitakonklusikandalambeberapa point-point berikutini;

  3. 1. Iman Apabila manusia muslim imannya lemah ia tidak akan pernah merasakan nikmatnya iman tersebut. Ia senantiasa terombang-ambing dalam panggung kehidupannya dan ia tidak memiliki jati diri lagi sebagai muslim yang sebenarnya. Sebaliknya manusia muslim yang memiliki kekuatan iman yang sebenarnya bukan hanya sebatas keyakinan saja, ia akan merasa ketentraman, kedamaian, percaya diri dan bahkan mampu melukiskan karya-karya besar dalam kanvas kehidupannya.

  4. 2. IbadahdanAkhlak Melemahnyaibadahdanakhlakdikalanganummat Islam akanmengakibatkanketidakberdayaanummatmempertahankaneksistensidirinyadiduniaini. Padahalsetiapibadah yang diwajibkan Islam kepadaummatnyamengandungnilai-nilaifilosofis yang tinggidannilai-nilaiakhlak yang luhur.

  5. 3. Sosial Beberapa persoalan yang terus terjadi dan menghantui kehidupan sosial ummat adalah hilangnya persatuan, masalah seksual, narkoba, Perdagangan ABG dan kemaksiatan-kemaksiatan lain yang semakin marak dewasa ini. • 4. Militer Ummat Islam dewasa ini tidak memiliki kekuatan militer yang ditakuti dan diperhitungkan musuh-musuh Islam. Keberadaan kekuatan militer sangat diperlukan untuk meninggikan kalimat Allah dan menebarkan nilai-nilai kebenaran dan kebaikan di tengah-tengah manusia, sebagaimana yang terjadi pada masa-masa kejayaan Islam.

  6. Penyimpangan-penyimpangan Penyimpangan dan kesewenang-wenangan yang terjadi dalam tubuh ummat ini, bisa disebabakan oleh kekuasan tangan-tangan besi dan tiran, bisa muncul dari sebuah kebaikan yang semu, bisa lahir dari kelompok penyeru dan para du’at yang mempunyai kepentingan-kepentingan pribadi dan bisa lahir pula dari diri seorang muslim yang telah terjangkit virus-virus iaman dan moral.

  7. Penyakitumatsebagaidampakdaripenjajahan • Pertama, Adanya LSM danyayasan-yayasansebagaimusuh-musuhIslam • Keterbelakanganumatdari IPTEK danindustri • Paradigmaberfikir yang salah • Krisisidentitas • Jikamauditelusurikebelakang, adabanyakfaktor yang menyebabkanpermasalahan yang begitukompleksterjadidenganumat Islam. Yang secaragarisbesar di bagidalam 2 faktor, yaitu: 1. Faktoreksternal 2. Faktor internal.

  8. FaktorEksternal 1. Gazwul Fikri Yang dimaksud dengan invasi pemikiran (Ghazwul Fikri) adalah usaha suatu bangsa untuk menguasai pemikiran bangsa lain (kaum yang diinvasi), lalu menjadikan mereka (kaum yang diinvasai) sebagai pengikut setia terhadap setiap pemikiran, idealisme, way of life, metode pendidikan, kebudayaan, bahasa, etika, serta norma-norma kehidupan yang ditawarkan kaum penginvasi. Invasi pemikiran jelas-jelas bermaksud merusak tatanan masyarakat Islam, mengganti norma dan budaya Islam dengan Barat dan menjauhkan umat Islam dengan diennya sendiri. Garis besar langkah kerja meraka adalah; (1) Merusak Islam dari segi aqidah, ibadah, norma dan akhlak; (2) Memecah dan memilah kaum Muslimin di muka bumi dengan sukuisme dan nasionalisme sempit; (3) Menjelek-jelekkan gambaran Islam; (4) Memperdayakan bangsa Muslim dengan menggambarkan bahwa segala kemajuan kebudayaan dan peradaban dicapai dengan memisahkan bahkan menghancurkan Islam dari masyarakat.

  9. 2. Sekulerisme Pemisahan dengan sangat dikotomis antara ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu non-agama memang merupakan bagian dari upaya untuk menghilangkan peran agama dalam masyarakat dan memunculkan keraguan akan kebenaran agama. Sekulerisme menjadi sesuatu yang dianggap baik oleh Barat karena secara historis ia terlahir dari perlawanan atas kejumudan pemikiran gereja diabad pertengahan. Pemahaman seperti ini masih banyak berada dalam kepala umat Islam. Muh Natsir mengungkapkan penentangannya kepada orang yang pro sekuler yang menganggap bahwa Kemajuan Turki karena mereka memisahkan agama dari kehidupan.

  10. 3. Kapitalisme, materialisme, metode ilmiah-positifisme dan modernisasi Hal-hal diatas muncul dan menjadi masalah besar bagi umat Islam sebagai salah satu produk ghazwul fikri. Berawal dari temuan metode ilmiah dan pengembangan iptek yang bersumberkan pada paradigma material kemudian berlanjut dengan kapitalisme, yang merasuki sistem pembangunan dan ekonomi umat Islam. Hal ini tidak menyebabkan kecuali semakin terpuruknya umat Islam secara ekonomi dan politik. Maka yang terjadi sekarang adalah imperialisme epistemologi oleh Barat kepada umat Islam. Keterbelakangan pada banyak hal menyebabkan umat Islam terpaksa mengikuti pola ini sadar atau tidak untuk tetap bisa bertahan hidup.

  11. 4. Ancaman berupa sanksi ekonomi, perdagangan maupun politik (hubungan luar negeri). Hal ini lebih mengerikan lagi. Sudah mengarah kepada menimbulkan rasa ketakutan yang berlebihan kepada pihak Barat, khususnya Amerika dengan PBB nya. Sehingga banyak menghalangi tindakan ataupun sikap umat Islam menanggapi sebuah permasalahan maupun isu. Karena apabila macam-macam saja dengan Amerika dan cs-nya, alamat negara tidak akan tentram dalam waktu yang lama. Secara psikologis bangsa-bangsa Muslim memang masih terjajah.

  12. Faktor Internal • 1. RuntuhnyaKhilafah KeruntuhanDaulahIslamiyahmelaluipembubaranKhalifaholehMustapaKamaltanggal 3 Maret 1924, kemudiandiikutiolehpemisahan agama dannegaradan model-model sekulerlainnyatelahmerusakkandanmencabik-cabikumat Islam. Setelahituseolah-olah Islam benar-benartelahhancurdantidakakanpernahsepertiitulagi. Dan langkahinimalangnyakemudianseolahmenjadipresedenbagiumat Islam untukmulaimeninggalkanajarannya.

  13. Hasanal Bannamengatakanbahwaada 7 faktorpenghancureksistensiDaulahIslamiyah. Yakni: • Pergolakanpolitik, fanatismekesukuan, perebutankekuasanandanambisiterhadapkedudukan. • Pertentanganagama danmazhab. • Tenggelamdalamanekabentukkemewahandankenikmatan. • Terjadinyatransformasikekuasaankepadabangsa non Arab yang belummengeyam Islam denganpenghayatan yang benar. • Mengabaikanilmu-ilmuterapan, ilmukauniyah. • Banyakpenguasa yang lengaholehkekuasaannya, tertipuolehkekuatannyadantidakmemperhatikanperkembangansosial. • Tertipuolehtipudayamusuh-musuhnya, kagumdantaklidterhadapapa yang merekaperbuat.

  14. 2. Perpecahan Umat Islam dan kurang ukhuwah Dijadikannya negara Muslim menjadi banyak dan kecil-kecil menjadikan umat Islam selalu dalam keadalaan berpecah belah. Sehingga negara Muslim lebih banyak disibukkan dengan perebutan batas negara dan munculnya paham sukuisme dan nasionalisme sempit. 3. Fanatisme Mazhab Bahkan hingga sekarangpun umat Islam masih sering terjebak dengan pembahasan permasalah Mazhab yang notabene adalah permasalahan furu’ (cabang). Yang lebih sering perbedaan ini menimbulkan perpecahan, walau banyak yang mengikuti mazhab dengan taklid bukan ‘ala bashira

  15. 4. Pluralisme Gerakan Sebenarnya banyaknya gerakan Islam bisa menjadi suatu sinergi dakwah jika saja semua elemen itu memiki visi bersama dan melakukan gerakan dengan landasan kebersamaan, profesionalisme dan spesifikasi gerakan. Namun karena tidak ada misi bersama, yang terjadi saat ini adalah masing-masing gerakan bekerja nafsi-nafsi yang kadang-kadang overleap sehingga tidak optimal. Bahkan banyak yang bertentangan secara diametral sehingga justru malah menghasilkan resultan yang lebih kecil karena saling melemahkan. 5. Tingkat Intelektualitas Tingkat pendidikan dunia Islam masih sangat memprihatinkan. Sistem pendidikan dinegara Muslim selama ini adalah sistem yang mengadopsi Barat yang penuh dengan sekulerisme dan menimbulkan keraguan pada umat Islam tentang ajaran agamanya. Disekolah justru para pemuda Islam diasingkan dengan ajaran Islam. Kepala mereka diisi dengan pemikiran-pemikiran Barat.

  16. 6. Salah persepsi yang terhadap Ajaran Islam Dampak lain dari keberhasilan sekulerisasi dan keminderan dengan identitas Islam adalah merosotnya pemahaman Muslim terhadap konsep Islam sendiri. Kesempurnaan (syamil mutakammil) Islam tidak dikenal lagi. Sehingga terjadi kerancuan dan kekaburan makna dan persepsi terhadap ajaran Islam. 7. Kurangnya komitmen melaksanakan ajaran Islam. “Integritas kultur Islam dan kesatuan way of life Islam terpecah-pecah di dalam diri merekea, di dalam pemikiran dan aksi mereka, di dalam rumah dan keluarga mereka.”. Jauhnya umat Islam dari kehidupan Islami menyebabkan ajaran-ajaran Islam menjadi sesatu yang aneh justru bagi kaum Muslimin sendiri.

  17. 8. Gap antara kaum terpelajar dan kelas bawah. Munculnya kaum intelektual Muslim adalah sebuah kemajuan bagi aset pengembalian peradaban. Namun sayangnya orang-orang intelektual ini masih terlalu melangit. Hanya sibuk dengan diri dan intelektualitasnya saja tanpa memandang kepada permasalahan konkrit yang dihadapi umat saat ini. Terdapat pula diantara kaum intelektual ini orang yang telah sadar akan apa yang menimpa umat Islam dan telah memikirkan pula langkah-langkah yang harus dilakukan. Namun terdapat kegagalan dalam mensosialaisasikan dan mengkomunikasikan hal itu kepada kebanyakan umat. Intelektual ini gagal menyadarkan umat dengan kesadaran yang telah ia peroleh. Sehingga terkesan perjuangan elit, bukan perjuangan umat.

  18. Solusi • Adanya kemandirian ekonomi negara Muslim • membentuk pribadi-pribadi yang memiliki loyalitas yang tinggi kepada Islam • Menjadi orang yang tercerahkan • Membentuk jaringan dan kerjasama antar gerakan dan elemen organisasi Islam. • Konsentrasi memperbaiki pendidikan juga menghapus sekulerisasi dari akar-akarnya. • Ukhuwah Islamiyah, bagaimana menghapuskan perselisihan panjang antar negara Muslim. • Perlu pula mengembangkan gerakan dan organisasi dakwah berskala internasional

  19. Sekian & Trima kasih • Wassalamu’alaikum Wr. Wb

More Related