1 / 10

ERA EKONOMI KREATIF DEWASA INI

ERA EKONOMI KREATIF DEWASA INI. Abdul Aziz Bagis , Ph.D FE UNRAM. LATAR BELAKANG (1). PENURUNAN PRODUKTIVITAS INDUSTRI DI INGGRIS KARENA PERALIHAN MANUFAKTUR KE NEGARA-NEGARA BERKEMBANG. EKONOMI KREATIF AWALNYA DIGAGAS OLEH TONY BLAIR DI INGGRIS PADA TAHUN 1990

dinh
Download Presentation

ERA EKONOMI KREATIF DEWASA INI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ERA EKONOMI KREATIF DEWASA INI Abdul Aziz Bagis, Ph.D FE UNRAM

  2. LATAR BELAKANG (1) • PENURUNAN PRODUKTIVITAS INDUSTRI DI INGGRIS KARENA PERALIHAN MANUFAKTUR KE NEGARA-NEGARA BERKEMBANG. • EKONOMI KREATIF AWALNYA DIGAGAS OLEH TONY BLAIR DI INGGRIS PADA TAHUN 1990 • DIBENTUK NATIONAL ENDOWMENT FOR SCIENCE AND ART (NESTA), BERTUJUAN PENDANAAN BAKAT MUDA DI INGGRIS

  3. LATAR BELAKANG (2) • TAHUN 1997 PERDANA MENTRI INGGRIS TONY BLAIR MEMBENTUK CREATIVE INDUTRIES TASK FORCE BERTUJUAN MENINGKATKAN KESADARAN MASYARAKAT AKAN PERANAN PENTING INDUSTRI KREATIF. • TAHUN 1998 DEPARTEMENT OF CULTURE, MEDIA AND SPORT MEMPUBLIKASIKAN PEMETAAN INDUSTRI KREATIF INGGRIS.

  4. INDUSTRI KREATIF INDONESIA(1) • INDUSTRI KREATIF DI INDONESIA TAHUN 2006 • INDSUTRI YANG BERASAL DARI PEMANFAATAN KREATIFITAS, KETERAMPILAN SERTA BAKAT INDIVIDU. • MENCIPTAKAN KESEJAHTERAAN DAN LAPANGAN KERJA DENGAN MENGEXPLOITASI DAYA KREASI DAN DAYA CIPTA INDIVIDU. • DITETAPKAN 14 SUBSEKTOR INDUSTRI KREATIF

  5. INDUSTRI KREATIF INDONESIA(2) • INDUSTRI KREATIF DI INDONESIA MELIPUTI: PERIKLANAN; ARSITEKTUR; PASAR BARANG SENI; KERAJINAN; DISAIN; FESYEN; VIDEO, FILM, FOTOGRAFI; PERMAINAN INTERAKTIF; MUSIK; SENI PERTUNJUKAN; PENERBITAN DAN PERCETAKAN; LAYANAN KOMPUTER DAN PIRANTI LUNAK; TV DAN RADIO; RISET DAN PENGEMBANGAN.

  6. POTENSI EKONOMI KREATIF • KOMPOSISI PENDUDUK INDONESIA BERUSIA MUDA 43 % atau 103 JUTA ORANG • PERTUMBUHAN EKSPOR INDUSTRI KREATIF TAHUN 2006 – 2009 TERCATAT 2,9 % • DIBENTUKNYA KEMENTRIAN PERDAGANGAN, PERINDUSTRIAN, DAN PARAWISATA

  7. TANTANGAN EKONOMI KREATIF • TANTANGAN INDUSTRI DALAM NEGERI SEPERTI PEMBAJAKAN DSB. • TANTANGAN PEMBIAYAAN PERBANKAN SEHINGGA INDSUTRI KREATIF BEKERJA BY JOB ORDER BUKAN MANDIRI • PENGEMBANGAN MANUSIA INDONESIA YANG KREATIF • PENDIDIKAN BERBASIS KOMPETENSI

  8. PENGEMBANGAN EKONOMI KREATIF • PERLUNYA PENGEMBANGAN PENDIDIKAN YANG BERBASIS PADA POTENSI INSANI: • SEMANGAT BELAJAR INOVATIF • SEMANGAT PERCAYA DIRI • SEMANGAT KERJA KERAS • SEMANGAT KERJA SAMA • WAWASAN ASPIRATIF • WAWASAN ETIKAL

  9. MEMBANGUN KEUNGGULAN • KEUNGGULAN KOMPARATIF DI AWAL ERA ORDE BARU • KEUNGGULAN KOMPETITIF DI ERA ORDE BARU, KHUSUSNYA BY HABIBI • KEUNGGULAN KREATIF BELUM MAKSIMAL DAN PERLU DIDUKUNG OLEH SISTEM PENDIDIKAN FORMAL MAUPUN NON-FORMAL

  10. PENUTUP • INDUSTRI INDONESIA PERLU MEMBANGUN KEUNGGULAN KREATIF, DENGAN BERTUMPU PADA PEMANFAATAN POTENSI INSANI MUDA • PEMERINTAH MEMBANGUN ENVIRONMENT YANG KONDUSIF BAGI INDUSTRI KRETAIF SEKALIGUS MEMFASILITASINYA. • MEMBANGUN SISTEM PENDIDIKAN INDONESIA YANG BERBASIS PADA TUMBUH-KEMBANGNYA POTENSI INSANI INDONESIA

More Related