450 likes | 846 Views
OUTLINE. Introduction ( kondisi Ekonomi Indonesia Di Era Global) Globalization : Perspektif, Tantangan, peluang dan Strategi efektif menghadapi Globalisasi (AEC 2015) Competency Based Performance di Era Global. LATAR BELAKANG.
E N D
OUTLINE • Introduction (kondisiEkonomi Indonesia Di Era Global) • Globalization : Perspektif, Tantangan, peluang dan StrategiefektifmenghadapiGlobalisasi(AEC 2015) • Competency Based Performance di Era Global
LATAR BELAKANG • The Global Competitiveness Report 2013-2014: Indonesia menempatiperingkat38dari 148 Negara, sedangpada 2012-2013 Indonesia menempatiposisi50Singapura (urutan 2), Malaysia (24), Brunei Darussalam (26) dan Thailand (37). • Produk-produkindustridanmanufaktur Indonesia kesesamanegara ASEAN hanya15% yang memilikisaingkuatdanhampir60% produkmemilikidayasaing yang lemah (Menperindag 2011). • Rendahnyadayasaingproduk Indonesia dalamperdaganganinternasional yang lebihbanyakdipengaruhiolehfaktor-faktor internal daridalamnegeridapatdikaitkandenganadanyaekonomibiayatinggiatauhigh cost economy • High cost economydi Indonesia, antara lain disebabkanmasalahtenagakerja, sukubungakredit/biayapinjaman yang tinggi, masalahbirokrasi/politik yang memakanbiayatidaksedikit, danmasalahinfrastruktur. • Tingkat efisiensi tenaga kerja: Indonesia berada di peringkat 94 (Malaysia menempati peringkat 20) • Kesiapan teknologi di peringkat ke-94 (sedangkan Malaysia 44) • Upah buruh Indonesia rata rata hanya USD 0,6 per jam, (India :USD 1,03, Filipina : USD 1,04, Thailand :USD 1,63, China :USD 2,11, dan Malaysia: USD 2,88) • Iklim investasi : Urutan 121 dari 183 negara (laporan World Bank tahun 2011) • PDB per kapita US$ 3.015 (Malaysia US$8.423) • Data UNDP th 2010 indekspembangunanmanusia Indonesia (HDI) mendudukirangking ke-111 dari 192 negara • (BPS Th. 2011) Kemiskinanmencapai 34 juta, sedangkanangkapengangguranmenjadi 9,5 juta(sebagianbesardaripengangguradalahsarjanaD3 dan S1)
DATA TENAGA KERJA ASING DI INDONESIA • Jumlah TKA Th 2013 sebanyak 68.957 orang (Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi) • TKA dari China jumlahnya mencapai (14.371), Jepang ( 11.081), dan Korea Selatan (9.075). Sedangkan TKA dari India (6.047), Malaysia (4.962). • TKA tahun 2013 berdasarkan kategori sektor tetap didominasi sektor perdagangan dan jasa sebanyak 36.913 orang, sektor industri 24.029 dan sektor pertanian sebanyak 8.015 orang sementara dari level jabatan tetap didominasi level profesional, advisor/consultant, manager, direksi, supervisor, teknisi dan komisaris • Di Jawa Timur sampai akhir tahun 2013 jumlah TKA sebanyak (1.105 orang) • TKA yang bekerja di Jawa Timur pada tahun 2013 adalah berkebangsaan Taiwan, Jepang dan Korea Selatan dengan jabatan sebagai tenaga Profesional Manufacture sebanyak 45.63%. • TKI (BNP2TKI : terdapat 191.542 TKI yang berpendidikan SMP (37,4%) dari total TKI sebanyak 512.168 orang di tahun 2013. • Berdasarkan data BPS Februari 2013, dari jumlah angkatan kerja sebanyak 121,19 juta sebagian besar didominasi lulusan SD kebawah sebanyak 56, 67 juta (46,7 %), SMP 22,1 juta (18.25%), SLTA 11,03 juta ( 9,10 %) Diploma 3,41 juta (2,81 %) dan lulusan universitas 8,36 juta (6,90%).
KOMPETENSI GLOBAL TINGKAT ASEAN (Disnakertrans RI 2012)
GLOBALIZATION Globalisasiadalahsuatukeadaan yang menduniadimanahubungansosialdansalingketergantunganantarnegaradanantarmanusiasemakinbesar, batas-bataskedaulatansuatunegaradanbangsamenjadikabursertakeputusanataukegiatandibelahandunia yang satudapatmempengaruhikeputusanbelahandunia yang lain.
GLOBALIZATION......... GATT (General Agreement on Tariffs and Trade ) : sejak 1948 ASIA PACIFIC ECONOMIC COOPERATION (21 Neg APEC) sejakTh 1989 : Australia, Brunei Darussalam, Canada, Chile, China, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Mexico, New Zealand, Papua New Guinea, Peru, Philipina, Russia, Singapore, China Taipei, Thailand, danAmerikaSerikat G7 ( sejakTahun 1992) AS, JEPANG, JERMAN, INGGRIS, PERANCIS, ITALI, KANADA, SPANYOL, AUSTRALIA & KORSEL AFTA (KawasanPerdaganganBebasdiKawasan ASEAN) sejakth. 1992 WTO (World Trade Organization ) OrganisasiPerdaganganDunia sejak 1995 G20 ( sejakTh 1999) The Group of Twenty (G-20) Finance Ministers and Central Bank Governors (KelompokDuapuluhMenteriKeuangandanGubernur Bank Sentral ) terdiridari : Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Republik Rakyat Cina, Perancis, Jerman, Indonesia, Italia, Jepang, Meksiko, Rusia, Arab, Saudi, Afrika Selatan, Korea Selatan, Turki, Britania Raya, Amerika, Serikat, UniEropa AFAS ( sejak 2007 : 10 Negara ) ASEAN – China Free Trade Agreement (ACFTA) Januari 2010 ASEAN – India Free Trade Area (AIFTA) Juni2010 E7 (China, India, Brazil, Rusia, Indonesia,meksiko, Turki) 2010 Asean Economic Community (AEC) 2015
10 FAKTOR PENENTU GLOBALISASI • RuntuhnyaTembok Berlin 9 Nov1989. • Inimerupakankemenangankapitalismeterhadapkomunisme. • Arahduniaterfokuspadaadvokasidemokrasi, consensus, pemerintahan yang berorientasipadapasarbebas. • Dampaknyapadaduniabisnis, terjadiliberalisasiperdagangandanpersaingan yang berdasarkanpadamekanismepasar. • Peristiwa Go Public • Perusahaan Netscape 9 Agustus 1995. • Inimerupakantonggakrevolusidalamjaringanantar computer. • Peran internet yang menghubungkan computer (PC) diseluruhduniamenjadinyata. • Netscape menyediakan software untuk surfing keduniamaya, sekaligusmenjadikan internet mudahdiaksesolehsiapapun.
10 FAKTOR PENENTU GLOBALISASI • Workflow Software. • Merupakan era dimanamuncul software-software aplikasi yang memungkinkankolborasiolehorang-orangdariberbagaibelahanduniamelalui internet. • Internet lebihdigunakansecaraproduktifuntukmembentuksesuatu, menciptakan, menjualdanmembeli, tracking inventory dsb. • Konsekuensinya, internet menjadi key enabler dalambisnis. Inilah yang kemudianmemicumunculnyabisnis dotcom, e-commerce danpraktek-praktekbisnis yang menggunakan internet sebagaialatutama. siapapunsecara gratis di internet.
10 FAKTOR PENENTU GLOBALISASI • Open Sourcing • Orang-orangdariseluruhpenjuruduniadapatberkolaborasidan sharing untukberbagaitujuan. • Inidimungkinkandenganadanya software-software yang bisadiunduh (download) olehsiapapunsecara gratis di internet. • Dampaknya, bisnismenjadisemakindinamis, efisiendanefektif. • Banyakmuncul virtual office diduniamaya yang dapatdiaksesdari computer yang telahterkoneksidengan internet. • Outsourcing • Era internet dan digital memungkinkansebagianpekerjaanuntukdikerjakanolehorang lain atauperusahaan lain diseluruhduniadenganbiaya yang lebihrendah. • Offshoring • Cinamerupakancontoh Negara yang menjaditujuanutamaoffshoring. Tentusajadenganalasanupahtenagakerja yang lebihrendah, pajakrendah, infrastrukturtersedia, aturaninvestasilebihmenarik. Dari Cinakemudianbarangdikirimkeseluruhdunia.
10 FAKTOR PENENTU GLOBALISASI • Supply – Chaining • Dalam supply-chain terjadikolaborasi horizontal antara supplier, produsen, retailer dankonsumenuntukmenciptakan values. Prosesproduksidandistribusibarangmengalamiperubahan drastic denganadanyasalingketerhubungantersebut, dansemuapihakmendapatkankeuntungan. Integrasi supplier, produsen, retailer dankonsumenmenjadikanprodukdanjasasemakinmurahnamuntetapberkualitastinggi. • Insourcing (Global Logistic) • Interkoneksiduniamemungkinkanterjadinya global logistic. • Perusahaan dimanapundiseluruhpenjuruduniabisamendapatkansumberdayaapapundandarimanapundenganbiaya yang murah. • Misalnya, perusahaan delivery seperti FedEx dan UPS yang beroperasisecara global dandidukungteknologiinformasi, memungkinkan global logistic terjadi. Akibatnya, keunggulankomparatifsebuah Negara menjaditidakadaartinyalagi. Keunggulankompetitifmenjadisenjatauntukbersaing.
10 FAKTOR PENENTU GLOBALISASI • In Forming • Keberadaanmesin-mesinpencari (search engine) seperti Google, MSN, Yahoo, membuatmasyarakatduniasemakintercerahkandenganberbagaimacaminformasi. Informing memungkinkansetiapindividuterintegrasidalamproses supply chain informasi, pengetahuandanhiburan. Individudankomunitasmasyarakatmenjadi well informed. • The Steroids. Digital, Mobile, Personal, and Virtual • Perkembanganteknologi (digital, mobile, personal dan virtual) memungkinkan factor-faktor flattener lain menjadilebihdahsyatdancepatperkembangannya. • Maka industry danduniabisnis, terutamadengan knowledge content yang tinggiharusberadaptasidenganperubahandanperkembanganteknologitersebut. • Munculpraktekbisnis yang menggunakanperkembanganteknologitersebut : mobile banking, internet banking, sms banking, e-procurement, call center, • sertakomunikasi 3G, mobile, personal dan virtual dariindividudanperusahaan.
STRATEGI INDONESIA MENGHADAPI GLOBALISASI (MEA 2015)
Pengamanan Pasar Produk Dalam Negeri • Pengetatan pengawasan penggunaan Surat Keterangan Asal barang (SKA) dari negara mitra FTA. • Penggunaan produk dalam negeri dengan gerakan ACI, kampanye “Nation Branding”, dan pengemb ekonomi kreatif (Inpres No. 6/2009: Program Ekonomi Kreatif yg hrs dilaksanakan 27 Kementerian dan PEMDA) • Menciptakan perdagangan yang sehat dan iklim usaha yang kondusif: reformasi kebijakan pendukung investasi, pengemb kawasan perdagangan bebas dan kawasan ekonomi khusus, dan peningkatan pelayanan perizinan perdagangan bagi dunia usaha (Unit Pelayanan Perdagangan, Inatrade, NSW, SKA Online) • Tindakan pengamanan produk dalam negeri dan pengawasan terhadap barang beredar dan jasa • Menerapkan Early Warning System terhadap kemungkinan terjadinya lonjakan impor.
EKONOMI KREATIF Program EkonomiKreatif (Inpres No. 6/2009) dengan program aksi yang harusdilaksanakanoleh 27 DepartemendanPemda: • Presidenmencanangkantahun 2009 sebagaiTahunIndoneiaKreatif yang ditandaidenganpenyelenggaraanPameran Virus Kreatif (mencakup 14 sub-sektorindustrikreatif) danPameranPangan Nusa 2009 mencakupkreatifitasindustripangan INA oleh UKM; • Pembuatan PORTAL Ekonomi Kreatif Indonesia, Pembuatan Data Eksportir, Importir, Perusahaan, Asosiasi dan Pelaku IndustriKreatifsertaLembagaPendidikan Formal/Non-Formal • Cetakbiru”Rencana Pengembangan Industri Kreatif Nasional 2025”memuat rencana pengembangan 14 subsektor industri kreatif tahun 2009−2015 (Inpres No. 6 Tahun 2009 yang mendukung kebijakan Pengembangan Ekonomi Kreatif tahun 2009−2015);
EKONOMI KREATIF • Prioritas 2009-2014 pada 7 kelompok industri kreatif yaitu , Arsitektur, Fesyen, Kerajinan, Layanan Komputer dan Piranti Lunak, Periklanan, Permainan Interaktif, Riset dan Pengembangan; • mendorong ide dan aktivitas kreatif seperti dengan menampilkan tokoh kreatif contoh fesyen desainer, pengembangan blog #Indonesiaunite, lagu 100% Cinta INA cinta dan bangga produk INA;
II. Penguatan Daya Saing Global • Ditetapkan UU Nomor 39 Tahun 2009 Tentang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). • Perbaikan pelayanan publik (National Single Window (NSW), National Infrastructure Quality, Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)/ Sistem Pelayanan Informasi dan Perijinan Investasi Secara Elektronik (SPIPISE) • Peningkatan Efisiensi Perdagangan DN: revitalisasi pasar domestik, pemberian KUR, penyaluran pupuk bersubsidi, bantuan pemasaran UMKM dan pengemb jaringan kemitraan, pengemb ketrampilan pelaku UMKM, pengemb UMKM ekspor, pengemb perdagangan berjangka komoditi, pasar lelang dan resi gudang. • Pengembangan Infrastruktur lainnya: pembentukan lembaga-lembaga sertifikasi, Reformasi Regulasi, Harmonisasi Regulasi Pusat dan Daerah, Penyusunan Regulasi • Menyusun peta logistik dan pasar dalam negeri untuk komoditas strategis dan unggulan ekspor
III. Penguatan Ekspor • Peresmian LPEI pada tanggal 1 September 2009 (UU No. 2 tahun 2009), Arah Pengembangan Indonesia Eximbank Tahun 2010: Pembiayaan, Penjaminan, Asuransi, dan Sumber Dana • Promosi Pariwisata, Perdagangan dan Investasi • Program Pengembangan Produk dan Akses Pasar melalui penciptaan brand, identifikasi potensi ekspor, dan pengemb produk; serta Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Pelaku Ekspor • Program Pengembangan Citra Indonesia: Promosi Produk Ekspor Nasional (misi dagang, penetrasi pasar, dan promosi ekspor), ikut serta dalam World Expo • Peningkatan Kerjasama dan Diplomasi Perdagangan Internasional ditingkat Multilateral, Regional dan Bilateral serta Penguatan peran perwakilan Luar Negeri: ATDAG, ITPC di negara-negara potensi pasar Indonesia
HAL LAINNYA Program Reformasi Birokrasi Program peningkatan daya saing oleh masing-masing Departemen Pembina Sektor (Industri, Koperasi dan UKM, Pertanian, Perikanan, Kehutanan) Koordinasi dan Konsultasi antara instansi pemerintah dan dengan dunia usaha secara reguler komunikasi yang intensif antara pemerintah dan pelaku usaha dalam rangka membenahi infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung pelaku usaha meningkatkan dayasaingnya di pasar ASEAN maupun non ASEAN
4 KOMITMEN MEA TAHUN 2015 Negara-negara di kawasan Asia Tenggara ini akan dijadikan sebuah wilayah kesatuan pasar dan basis produksi dampaknya arus barang, jasa, investasi, modal dalam jumlah yang besar, dan skilled labour menjadi tidak ada hambatan dari satu negara ke negara lainnya di kawasan Asia Tenggara Kawasan ekonomi dengan tingkat kompetisi yang tinggi, yang memerlukan suatu kebijakan yang meliputi competition policy, consumer protection, Intellectual Property Rights (IPR), taxation, dan E-Commerce, dampaknya tercipta iklim persaingan yang adil; terdapat perlindungan berupa sistem jaringan dari agen-agen perlindungan konsumen; mencegah terjadinya pelanggaran hak cipta; menciptakan jaringan transportasi yang efisien, aman, dan terintegrasi; menghilangkan sistem Double Taxation, dan; meningkatkan perdagangan dengan media elektronik berbasis online.
4 KOMITMEN MEA TAHUN 2015 Perkembangan ekonomi yang merata, dengan memprioritaskan pada Usaha Kecil Menengah (UKM), dampaknya Kemampuan daya saing dan dinamisme UKM akan ditingkatkan dengan memfasilitasi akses mereka terhadap informasi terkini, kondisi pasar, pengembangan sumber daya manusia dalam hal peningkatan kemampuan, keuangan, serta teknologi. Diintegrasikan secara penuh sistem perekonomian global dan pengembangkan paket bantuan teknis kepada negara-negara Anggota ASEAN yang kurang berkembang, dampaknya meningkatnya kemampuan industri dan produktivitas dan meningkatnya partisipasi sesama anggota asean untuk memunculkan inisiatif untuk untuk melakukan integrasi secara global.
DIBERLAKUKANNYA MEA 2015 BAGI INDONESIA PELUANG: Meningkatnya ekspor (besi baja, mesin otomotif, kelapa sawit, tembaga, timah serta makanan dan minuman dll) akan meningkatkan GDP karena hambatan perdagangan hampir tidak terjadi ANCAMAN: Serbuan TK Profesional dan banjirnya barang barang impor yang akan mengancam industri lokal seperti produk pertanian, karet, produk kayu, tekstil dan barang elektronik RESIKO : Tumbuhnya investasi baru (berbasis SDA) yang dapat menimbulkan eksploitasi dalam skala besar terhadap ketersediaan SDA dan rusaknya ekosistem TANTANGAN : Kesempatan kerja/ berwirausaha ke luar negeri (ASEAN) lebih besar sesuai kebutuhan (namun sayangnya daya saing produktivitas SDM kita di urutan ke 4 dibawah Malaysia, Singapura dan Thailan)
MANFAAT MEA 2015 BAGI INDONESIA Penurunan biaya perjalanan transportasi, Menurunnya secara cepat biaya telekomunikasi, Meningkatkan jumlah pengguna internet, Informasi akan semakin mudah dan cepat diperoleh, Meningkatnya investasi dan lapangan kerja.
PREDIKSI SEGMENTASI FOKUS EKONOMI DI KAWASAN ASEAN Negara-negara seperti Singapura, Malaysia, dan Indonesia akan berkembang sebagai pusat-pusat bisnis regional. Adapun negara-negara seperti Vietnam, Laos, dan Myanmar di-set untuk menjadi pusat-pusat manufaktur. Nielsen : 2013
Scemaperubahanpersaingan global EFISIENSI + EFEKTIFITAS + MUTU + KECEPATAN PELAYANAN + RAMAH LINGKUNGAN + INOVASI OTAK TAHAP – 5 (2010) EFISIENSI & EFEKTIFITAS + MUTU + KECEPATAN PELAYANAN + RAMAH LINGKUNGAN EFISIENSI + EFEKTIFITAS + MUTU TAHAP – 4 (2000) PENGE TAHUAN EFISIENSI +EFEKTIFITAS TAHAP – 3 (1990) METODE INNOVATION TAHAP – 2 (1980) MESIN EFISIENSI TAHAP – 1 (1970) MAN Prof. Hidayat (APO-2010)
TantanganPersaingan Global 2010 - 2020 Menghasilkan Produk / Jasa Yang Bermutu Tinggi ( Sesuai Standar Customer) Mengirim Produk Ke Pasar Lebih Cepat Dari Pesaing Harga Murah (Cost Reduction) Fleksibilitas Dan Tanggap Terhadap Perubahan Lingkungan, Customer Dan Competitor. SDM Yang Memiliki Standar Kompetensi Tinggi VINCENT GASPERS 2010
IMPROVEMENT INOVASI KAIZEN MANUSIA TEKNOLOGI Human Capital: DRAMATIS • Pola pikir • Pola prilaku • Pola sikap • Pola kerja • Pola belajar • KEPEKAAN • KREATIF • ANTUSIASME • KEBERSAMAAN INVESTASI BERTAHAP DAN TERUS MENERUS $$$$$$$$$$ NYARIS TANPA BIAYA
KAIZEN BERTAHAP TETAPI DIRENCANAKAN SECARA TERUS MENERUS
KONSEP & TEKNIK KAIZEN KONSISTEN KONSEKUEN KONTINYU A S C D A P IMPROVEMNT C D
Orientasi Negara MajudanTertinggal (Perspektif Cara Berfikir) MAJU TERTINGGAL Prof. HIDAYAT (APO 2012)
HARAPAN IDEAL KENYATAAN INOVASI DRAMATIS TETAPI TERENCANA UNTUK MENCAPAI STANDAR YANG TINGGI PERLU INOVASI. STANDAR INI SELANJUTNYA DIPELIHARA DAN KEMUDIAN DITINGKATKAN SECARA TERUS MENERUS.
PERAWATAN INOVASI STANDAR BARU KAIZEN PERAWATAN INNOVASI KAIZEN DANINOVASI UNTUK MENCAPAI STANDAR YANG TINGGI DAPAT DIGUNAKAN KOMBINASI PENDEKATAN “KAIZEN DAN INOVASI”
ISO 9000/SNI 19-9000 : Industri ISO 14000/SNI 19-14000 : lingkungan OHSASS 18000 : Safety ISO 17025/ SNI 19-17025 : Lab HACCP+ISO 22000 : IndPangan IWA2 : Diklat ISO 15189 : Klinik CAC/RCP1/SNI 01-4852 : Pertanian IFOAM Standard : Organik IEC : Listrik dll TUNTUTAN KOMPETENSI PROFESI DARI SISTEM INDUSTRI DI ERA GLOBAL
KOMPETENSI Spesifikasi dari pengetahuan dan keterampilan serta penerapan dari pengetahuan dan keterampilan tersebut dalam suatu pekerjaan atau perusahaan atau lintas industri, sesuai dengan standar kinerja yang disyaratkan. (sumber: National Training Board, Australia 1992)
7 (TUJUH) KOMPETENSI UTAMA 1. Mengumpulkan, menganalisa dan mengelola informasi. 2. Mengkomunikasikan ide-ide dan informasi. 3. Merencanakan dan mengorganisir kegiatan. 4. Bekerja dengan orang lain serta kelompok. 5. Menggunakan ide-ide serta teknik matematika. 6. Menyelesaikan masalah. 7. Menggunakan teknologi.
CONTOH STANDAR KOMPETENSI BERBASIS KINERJA JOB TITLE MEKANIK MESIN MEKANIK MEKANIK MEKANIK MESIN-KENDARAAN AREA DUTY (TUGAS) KUNCI PLANT PENGGERAK BERAT (HEAVY VECH) MENDIAGNOSA MENGGANTI OLI TUNE UP OVERHAULING OVERHAULING TUGAS KESALAHAN MESIN MESIN MESIN TRANSMISI SISTEM LISTRIK MENGGANTI BUSI MEMPERBAHARUI MEMERIKSA KOMPETENSI 'SPARK PLUGS' 'CONTACT POINT' 'AIR CLEANER' MENGGUNAKAN MENYALAKAN MEMILIH 'FEELER MENYIAPKAN MENGGANTI 'FEELER GAUGE' MESIN SAMPAI GAUGE' UKURAN KENDARAAN ELEMEN KOMPETENSI KUNCI STATER UNTUK 'HEEL OF THE KETEBALAN UNTUK 'IGNITION KEY' MENYESUAIKAN MOVABLE YANG BENAR MEMPERBAHARUI 'MOVABLE CONTACT' (CORRECT KONTAK POIN CONTACT POINT' MENYENTUH THICKNESS) UNTUK SALAH SATU MEMBERIKAN 'LOBES' PEMISAHAN PENGGERAK 'CONTACT POINT' 'DISTRIBUTOR' YANG BENAR KNOWLEDGE : Mengetahui Prinsip operasi system 'ignition' diperlukan STANDAR KINERJA SKILL : Bisa Meletakkan 'drag' pada 'feeler gauge' dengan benar ketika menempatkannya di antara 2 'contact points' ATTITUDE: Patuh standar SOP/ WI EXPERIENCE : Learning by doing (PDCA Cycle) RESPONSIBILITY: selalau menjaga kondisi lingkungan tempat kerja yang bersih/, rapi, aman, nyaman sesuai prinsip 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) ACCOUNTABILITY : memenuhi standar kinerja ( Key Performance Indicator/ KPI)
KESIMPULAN DAN PENUTUP
POLA PIKIR POLA SIKAP POLA PRILAKU POLA KERJA POLA BELAJAR APA YANG HARUS DIRUBAH ???
TERIMA KASIH, • PERUBAHAN HARUS DIMULAI DARI : • SAYA SENDIRI; • SEKECIL – KECILNYA; • SAAT INI ATAU SEKARANG JUGA JIKA AKU MAU….. AKU PASTI BISA !!! PRODUKTIVITAS MENUJU HIDUP LEBIH BERKUALITAS