1 / 17

Kerentanan dan Ketahanan Sekolah dalam Manajemen Risiko Bencana Berbasis Gender

Kerentanan dan Ketahanan Sekolah dalam Manajemen Risiko Bencana Berbasis Gender. badawi.ahmad@yahoo.com. Gender – Ekologi (Basher, 2008).

elke
Download Presentation

Kerentanan dan Ketahanan Sekolah dalam Manajemen Risiko Bencana Berbasis Gender

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KerentanandanKetahananSekolahdalamManajemenRisikoBencanaBerbasis Gender badawi.ahmad@yahoo.com

  2. Gender – Ekologi(Basher, 2008) • Bencana yang lahirdariperubahanalammempengaruhihidupjutaanorangsetiaptahunnya. Membunuhjutaananak-anakdanmengakibatkankerugianekonomi yang besar. • Bencanaalamsangatmengubahhidupmereka yang miskinkhususnyakelompokperempuandananak-anakperempuan. • Akarpenyebabnyaadalahkerentanankelompokperempuan yang diasosiasikandengankemiskinanstruktural, kerugianpolitikdanekonomi, eksploitasilingkungandankesadaran yang kurangakanpenangananbencanadalampembelajarandisekolah-sekolah yang rentanterhadapbencanaalam.

  3. Elaina Enarson et.al (2007) • Ketikaterjadibencana, perempuantidakmenjadiprioritas. HakAsasiManusiaperempuandananak-anakperempuanseringdiabaikandalamkrisislingkungandankrisispascabencana. • Hilangnyaperspektif genderdalampenanganandantanggapbencanatelahmengubahhidupanak-anakperempuan. • Bantuan-bantuan yang bersifatkhususuntukperempuanbahkantidakada, misalnyapembalut, alatbantuanmelahirkan, danbantuangiziuntukibuhamildanmenyusui. • Tsunami Aceh, perempuandananak-anakperempuanempat kali lipatlebihbanyakmenjadikorbankarenamerekatidakbisaberenangdankarenamerekamemilihuntukmenyelamatkananak-anakdanrumahnya. • Perspektif gender harusmasukdalamkebijakanpenangananmanajemenrisikobencana, jikatidakinginmengabaikanseparuhpendudukdunia, yaituperempuan.

  4. Vatza (2004) • Risikokebencanaandiukurmelaluiduahal, yaitukerentanandanketahanan. • Risikokebencanaantidakbisadilepaskandaribagaimanaperempuanrentanterhadapbencanadanbagaimanaperempuanmengatasirisikokebencanaan. • Rumahtanggadansekolahmerupakanrumahpertamabagiperempuandananak-anakperempuandimanamerekamendapatkanbencana kali pertama.

  5. M e r a p i • Merapi(2.968 mdpl) merupakangunungapiteraktifdiduniadengansikluserupsi 2- 5 tahunsekali. • PosisiMerapitepatdiJantungperadabanPulauJawa yang padatpenduduk. Setidaknyasetengahjutajiwatinggaldikawasanrisikotinggibencana. • ErupsibesarMerapimengubahsecaralangsungkehidupansosial, politik, budayadanekonomimasyarakatJawa. • MitologiJawameyakinierupsisebagaitandaperubahanjaman, situasipolitik, pertandamunculnyabencanalainnya yang lebihbesar.

  6. LetusanMerapitahun 1006 mengakibatkanKerajaanMedangatauMataramKunoharuspindahkeJawaTimur • Letusan 15-20 April 1872 dianggapsebagailetusanterkuatdalamcatatangeologimodern, menghancurkansemuadesadielevasi 1000 dpl • Letusan 1930 menghancurkan 13 desa, 23 desarusak, 1.369 jiwameninggal. • Letusan 1960 membuatdesa-desadi radius 4 kilometer daripuncakhilang. • Letusan 2010 mengakibatkansetidaknya 341 jiwameninggal, 368 jiwarawatinap; 3.307 rumah, sekolah, puskesmasdanpasarrusak; 61.154 jiwamengungsi. NilaikerugianmencapaiRp 4,23 triliun. • Ancamanlahardingindisepanjang DAS Apu, Trising, Senowo, Blongkeng, Batang, Woro, danGendol. AncamanBahaya

  7. Jiwa & Kesehatan

  8. Sumberpendapatan & ekonomi KerusakanLingkungan

  9. Rumahtangga & strukturmasyarakat Fasilitasdanpelayananpublik (perumahan, jalan, jembatan, sekolah, puskesmas)

  10. 156 sekolahrusak, 1.882 guru & 18.345 siswamengungsi I. JAWA TENGAH • KawasanRawanBencana (KRB) III meliputi 3 Kabupaten, 5 Kecamatandan 25 Desa = 53.585 Jiwa. • MAGELANG : 3 Kecamatan, 19 Desa = 39.595 Jiwa • Kec. Srumbung, 8 Desa: NGABLAK, KEMIREN, KALI URANG, NGARGOSUKO, MRANGGEN, TEGALRANDU, SRUMBUNG, NGLUMUT = 18.905 jiwa • Kec. Dukun 7 Desa: KRINJING, KENINGAR, SENGI, PATEN, KALIBENING, NGARGOMULYO,MANGUNSUKO = 19.885 JIWA • Kec. Sawangan 3 Desa: WONOLELE, KETEP, KEPUHAN = 805 jiwa • KLATEN :KecamatanKemalang, 4 Desa: BALERANTE, SIDOREJO, TEGALMULYO, KENDALSARI = 5.627 jiwa • BOYOLALI : KecamatanSelo, 3 Desa: TLOGOLELE, JRAKAH, KLAKAH = 8.263 jiwa II. DI JOGJAKARTA (4.672 H) KawasanRawanBencana (KRB) III: 8 dusundikecamatanNgemplak & CangkringanKabupatenSleman :Kinahrejo, Ngrangkah, Umbulharjo, Petung, Kaliadem, Jambu, Kopeng, KalitengahLordanDesaGlagahRejo.

  11. ManajemenBencana AncamanBahaya x Kerentanan ResikoBencana: • Strategiutamadidalammanajemenrisikobencanaadalahdenganmengelolahazard, menurunkankerentanan (vulnerability) danmeningkatkankapasitas & ketahanankorban (capacity & resilience) • Perspektif gender (perempuan, anak-anak, manula & diffable) danlingkunganmenuntunrespon yang tepatataskorban. • Seluruhprosestersebutdimulaidarirumahdansekolah. kapasitas

  12. KERENTANAN Situasidankondisimasyarakat yang lemahkarenabencanaatausituasisosial (kerusakandankehilangan material/ immaterial) a. Lokasitinggal/sekolah b. BangunanHunian &Sekolah c. KonflikdiMasyarakat/sekolah d. Kelemahanpengetahuan & keahliandalammengelolabencana/Kurikulum/gender perspektif. e. Prilakumasyarakat & budayaSekolah

  13. Kapasitas Pengetahuan, keahlian, sumberdayadankemampuan yang dimilikiolehmasyarakat yang dapatdigunakanuntukmengurangidampakresikobencana. • Kepemilikan • Ketersediaanmakandanpendapatan/sumberdayadasar. • Keluargadandukunganmasyarakat • Pengetahuanlokalmasyarakat • Tanggungjawabpemerintah/otoritas • Organisasimasyarakat/komite

  14. Tantangan • Perspektif gender belumdigunakandidalammanajemensekolahdanmanajemenrisikobencanadikawasanMerapi. • Sekolahdaruratbelumterintegrasidenganpemenuhankebutuhandasardaninfrastruktursepertidapurumum, shelter, pusatpelayanankesehatan, trauma healingsertapanduanmitigasibencana. • Inisiatiflokaldidalammanajemensekolahdaruratbelumdilembagakandalambentukdukungankurikulumdankebijakanpembangunandalamperspektif gender. • Belumterfokuskekepentingananak.

More Related