1 / 193

Pertemuan 1

Pertemuan 1. TIK : Setelah pertemuan ini, mhs. Diharapkan dapat: Memahami nomenclatur (pengertian dari judul) mata kuliah ini serta pokok-pokok bahasan yg akan dibahas dan didiskusikan selama beberapa kali pertemuan; Memahami hakekat dan pengertian Pendidikan Kewarganegaraan;

gore
Download Presentation

Pertemuan 1

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pertemuan 1 TIK : Setelah pertemuan ini, mhs. Diharapkan dapat: • Memahami nomenclatur (pengertian dari judul) mata kuliah ini serta pokok-pokok bahasan yg akan dibahas dan didiskusikan selama beberapa kali pertemuan; • Memahami hakekat dan pengertian Pendidikan Kewarganegaraan; • Memahami kompetensi dan tujuan Pendidikan Kewarganegaraan.

  2. KULIAH PendidikanKewarganegaraan (Kuliah 1) Dosen : Dr. Mardenis, SH., M.Si Pokok-pokokBahasanPerkuliahan : • Pengantar • Hakekat dan Pengertian Pendidikan Kewaraganegaraan. • PKn sebagai bagian dari Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MKPK) • Kompetensi yang Diharapkan • Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan • Hak dan Kewajiban Warga Negaras

  3. FILSAFAT PANCASILA • Pengertian dan Pembidangan Filsafat • Manfaat Filsafat • Pancasila sebagai satu sistem Filsafat • Makna nilai-nilai pada setiap sila Pancasila • Pancasila sebagai dasar negara, ideologi negara dan bangsa

  4. IDENTITAS DAN KEPRIBADIAN NAS.INDONESIA • Pengertian • Faktor-faktor pembentuk kpribadian nasional • Identitas Nasional Indonesia • Identitas Nasional dan Integrasi nasional • WARGA NEGARA DAN KEWARGANEAGARAAN RI • PengertianWarga Negara • Asas-asas kewarganegaraan • Warga Negara Indonesia • Cara memperoleh kewarganegaraan RI • DEMOKRASI • Konsepsi Demokrasi • Norma-norma yang mendasari demokrasi

  5. Komponen-Komponen Penegak Demokrasi • Model-model Demokrasi • Demokrasi di Indonesia • NEGARA HUKUM • Pengwertian Negara Hukum • Bentuk-bentuk Negara Hukum • Neg. Hukum Eropa Kontinental dan Anglo Saxon • Negara Hukum Indonesia • Penegakan Hukum

  6. Hak-hak Asasi Manusia (HAM) • Pengertian dan Konsep Dasar HAM • Hubungan HAM dengan KAM • Nilai-nilai Dasar HAM • Sejarah Perkembangan HAM • Bantuk-bentuk HAM • Pelanggaran HAM • Perkembangan Pemikiran HAM di Indonesia • WAWASAN NUSANTARA(GEOPOLITIK) • Pengertian dan Konsepsi Wawasan Nusantara • Dasar Pemikiran Wawasan Nusantara

  7. Wawasan Nusantara dlm. Peraturan PerUU-ngan RI • Tujuan Wawasan Nusantara • Implementasi Wawasan Nusantara • Tatangan ke depan • KETAHANAN NASIONAL (GEOSTRATEGI ) • Pengertian dan Konsepsi Dasar Ketahanan Nasional • Perkembangan Teori Ketahanan Nasional • Asas-asas Ketahanan Nasional • Pembinaan/pengembangan Ketahanan Nasional

  8. Tujuan MK PendidikanKewarganegaraan • SebagaiupayaPembentukanKepribadianNasional (Nation and Character Building), yaknimembentukgenerasi yang berkepribadianPancasilais, ciri-cirinya : • Religius (Silake 1) • Humanis (Silake 2) • Nasionalis (Silake 3) • Demokratis (SIlake 4) • Sosialis (Silake 5) Kelimanilaidiatasharusmenyatudalampribadi-pribadibangsa Indonesia dalamsatukesatuan yang utuh (Conprehensif Integral) 2. Upayapendidikanpolitikwarganegara (Democracy Education), yaknnimenjadiwarganegara yang sadarakanhakdankewajibannyasebagaiwarganegara yang baik

  9. Pertemuan 2 TIK : Setelah pertemuan ini, mhs diharapkan dapat: • Memahami pengertian warganegara, asas-asas kewarganegaraan dan cara-cara memperoleh kewarganegaraan RI • Memahami apa saja kewajiban dan hak-hak WNI • Memahami apa saja kewajiban negara dibalik hak-hak WNI sebagaimana disebutkan dalam pasal 27 s/d 34 UUD-1945

  10. (Kuliah I) PENGANTAR KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN Dosen : Mardenis • HAKIKAT DAN PENGERTIAN KWN • PENDIDIKAN : usaha sadar untuk mempersiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi pelaksanaan perannya di masa datang (Pasal 1 ayat 1 UU No. 2/1989: ttg Pokok2 Pendidikan Nasional)

  11. Kewarganegaraan: pendidikan yang menjelaskan hubungan antara warga dengan negara secara timbal balik. Hubungan antara warga dengan negara melahirkan hak dan kewajiban antara kedua belah pihak yang harus ditunaikan untuk tercapainya tujuan negara

  12. Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai bagian dari mkpk Pengaruhglobalisasi yang ditandaidengankuatnyapengaruhlembaga-lembagakemasyarakataninternasional,negara- negaramaju yang ikutmengaturpercaturanperpolitikan,perekonomian,sosialbudayasertapertahanan,dankeamanan global. Isu–isu global yang meliputidemokratisasi,hakasasimanusia, danlingkunganhidupdanterorismeturut pula mempengaruhikeadaannasional Globalisasi yang ditandaiolehpesatnyaperkembanganilmupengetahuandantehnologi

  13. Khususnyadibidanginformasi,komunikasi,dantransportasi,membuatduniamenjaditransparanseolah-olahmenjadisebuahkampungtanpamengenalbatasnegara.Khususnyadibidanginformasi,komunikasi,dantransportasi,membuatduniamenjaditransparanseolah-olahmenjadisebuahkampungtanpamengenalbatasnegara. Kondisiinimenciptakanstrukturbaru,yaitustruktur global. Kondisiiniakanmempengaruhistrukturdalamkehidupanbermasyarakat,berbangsa,danbernegaradi Indonesia.

  14. Pendidikan adalah usaha sadar untuk mempersiapkan peserta didik melalui kegiataaan bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi pelaksanaan perannya di masa datang (Pasal 1 ayat 1 UU No.2/1989 ttg: Pokok2 Pendidkan Nasional).

  15. Berdasarkan rumusan di atas terlihat bahwa pendidikan setidaknya terdiri atas: • Bimbingan=transfer of value (afektif) • Pengajaran=transfer of knowledge (kognitif) • Latihan=transfer of skill (psychomotorik Daniel Goleman: Peran IQ bagi keberhasilan seseorang dalam karir hanya 20%, sadangkan peran EQ adalah 80%.

  16. Mengenai Kepribadian • Kepribadian (personality) adalah ciri-ciri seseorang secara totalitas yang membedakannya dengan orang lain. • Kepribadian nasional (national personality) adalah ciri-ciri suatu bangsa secara totalitas yang membedakannya dengan bangsa lain.

  17. Pkn adalah bagian dari pendidikan dlm rangka pembentukan watak bangsa. Watak(karakter) hanya bisa dibentuk dan dikembangkan melalui proses pendidikan, tidak bisa dengan pengajaran. Karena itu, PKn perannya sangat penting dan strategis dalam upaya membangun watak bangsa yang saat ini tengah dilanda oleh krisis multi dimensi, termasuk krisis kepribadian.

  18. Bagaimanakah kepribadian bangsa Indonesia? Sesuai dengan sila-sila Pancasila, maka karakter bangsa Indonesia adalah sbb: • Religius =taat beragama • Humanis = menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan • Nasionalis = mencintai tanah air • Demokratis • Sosialis

  19. PERTEMUAN 3 TIK : Setelah pertemuan ini, mhs. Diharapkan dapat: • Memahami kompetensi yang diharapkan dari mata kuliah Kewarganegaraan • Memahami tujuan dari mata kuliah Kewarganegaraan itu sesndiri

  20. KompetensidariPendidikan KWN PendidikanTinggitidakdapatmengabaikanrealitakehidupan global yang digambarkansebagaiperubahankehidupan yang penuhdenganparadoksdanketakterdugaan. PendidikanKewarganegaraanditujukanuntuksupayakitamemilikiwawasankesadaranbernegarauntukmembelanegaradanmemilikipolapikir,polasikap,danperilaku yang cintatanah air(nasionalisme), sertautuhnya NKRI.

  21. Kompetensi yang diharapkan : Kompetensidiartikansebagaiseperangkattindakancerdaspenuh rasa tanggungjawabyang harusdimilikiolehseseorang agar iamampumelaksanakantugas –tugasdalambidangpekerjaantertentu. Kompetensilulusanpendidikankewarganegaraanadalahseperangkattindakancerdas,penuh rasa tanggungjawabyang harus dimiliki oleh para mahasiswa dalamberhubungandengannegara, danmemecahkanberbagaimasalahhidupbermasyarakat,berbangsa,danbernegaradenganmenerapkankonsepsifalsafahbangsa,wawasannusantaradanketahanannasional.

  22. HubunganWarganegaradengannegara. Pengertianwarganegara:orang-orangsebagaibagiandarisuatupenduduk yang menjadiunsurnegara,yangmempunyaihubungan yang tidakterputusdengantanahairnya,denganUUdnegaranyasekalipunybsberadadiluarnegeri,selamaybstidakmemutuskanhubungannyaatauterikatolehketentuanhukuminternasional. Pengertiannegara: Suatuorganisasidarisekelompokataubeberapakelompokmanusia yang bersama-samamendiamisatuwilayahtertentudanmengakuiadanyasatupemerintahan yang mengurustatatertibsertakeselamatansekelompokataubeberapakelompokmanusiatersebut.

  23. Pengertian Negara Negara adalahsatuperserikatan yang melaksanakansatupemerintahanmelaluihukum yang mengikatmasyarakatdengankekuasaanuntukmemaksagunaketertib an sosial. Negara menurutBeleefroidadalah; suatumasyarakathukum yang menempatisuatuwilayahtertentudan yang dilengkapidengankekuasaantertinggiuntukurusankepentinganumum.

  24. PengertianBangsa. Bangsaadalah:orang-orang yang memilikikesamaanasalketurunan, adat,bahasa, dansejarahsertaberpemerintahansendiri. Bangsaadalah:kumpulanmanusia yang biasanyaterikatkarenakesatuanbahasa, danwilayahtertentudimukabumi. Bangsaadalah: sekelompokmanusia yang mempunyaikepentingan yang samadanmenyatakandirinyasebagaisatubangsasertaberprosesdidalamsatuwilayah(kamusbesarbahasa Indonesia)

  25. Hak-hakdanKewajibanWarga Negara ApaituWarga Negara ? Pasal 26 (1) UUD 1945 menegaskan : “Warganegara Indonesia adalahbangsa Indonesia aslidanorang-orangbangsa lain yang disahkandenganundang-undangsebagaiwarganegara”.

  26. Berdasarkanbunyipasaldiatas, maka yang menjadiwarganegara Indonesia adalahbangsa Indonesia aslidanorang-orangbangsa lain, mislanyaperanakan Arab, BelandadanTIonghoa yang bertempattinggaldi Indonesia, mengakui Indonesia sebagaitanahairnya, bersikapsetiapada NKRI, dandisahkanokehUndang-undangsebagaiwarganegara Indonesia

  27. KewajibanWarganegara Mengenaikewajibanwarganegarasecaraumumdapatditegaskan, yaknimematuhiperaturanperundang-undangan yang berlakudinegara RI, baikperaturantertulis, begituperaturantidaktertulissepertiadatkebiasaan, sopansantun, ajaran agama dan lain-lain. Berdasarkanketentuanpasal 7 UU No. 10 tahun 2004 (UU ttg. PembentukanPeraturanPerundang-undangan) RI, makatataurutanPeraturan Perundang-undangandi Indonesia sekaligusmenjadisumberhukum yang berlakudi Indonesia adalahsebagaiberikut : 1. UUD 1945 2. UU/ PERPU

  28. PP • PeraturanPresiden • Perda Hak-hakWarga Negara : Mengenaihak-hakwarganegara Indonesia, pengaturannyadapatkitatemukandalamdalampasal 27 sampaipasal 34 UUD 1945

  29. Tujuan MK PendidikanKewarganegaraan • SebagaiupayaPembentukanKepribadianNasional (Nation and Character Building), yaknimembentukgenerasi yang berkepribadianPancasilais, ciri-cirinya : • Religius (Silake 1) • Humanis (Silake 2) • Nasionalis (Silake 3) • Demokratis (SIlake 4) • Sosialis (Silake 5) Kelimanilaidiatasharusmenyatudalampribadi-pribadibangsa Indonesia dalamsatukesatuan yang utuh (Conprehensif Integral)

  30. 2. Upayapendidikanpolitikwarganegara (Democracy Education), yaknnimenjadiwarganegara yang sadarakanhakdankewajibannyasebagaiwarganegara yang baik

  31. PERTEMUAN 4 FILSAFAT PANCASILA • TIK: Setelah pertemuan ini, mhs diharapkan dapat: • Memahami pengertian dan pembidangan filsafat • Menjelaskan Pancasila sebagai suatu sistem filsafat • Mengetahui landasan ontologi, epistemologi dan aksiologi filsafat Pancasila • Memahami dan menjelaskan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara Indonesia

  32. KULIAH IVFILSAFAT PANCASILA • PENGERTIAN DAN PEMBIDANGAN PANCASILA Sering dikatakan bahwa filsafat merupakan bidang yang ribet dan sulit dipahami, atau kerjaan orang yang kurang kerjaan. Kesan tersebut tidak sepenuhnya benar, karena dalam kehidupan sosial sehari-hari sebenarnya secara sadar setiap manusia tidak dapat terhindar dari kegiatan berfilsafat.

  33. Kesadaran tersebut dapat kita amati dari cara pandang manusia di sekitar kita. Jika seseorang (terlalu) mengagungkan materi dalam kehidupannya, berarti ia menganut filsafat materialisme. Begitu juga jika seseorang begitu memandang tinggi kenikmatan dan kesenangan duniawi, maka ybs berarti menganut filsafat hedonisme.

  34. Secara Etimologi : Filsafat merupakan terjemahan dari kata “philosophia” (bahasa yunani), yang berarti cinta akan kebijaksanaan. Philo = cinta , sophia = kebijaksanaan • Dalam bahasa lain, filsafat dikenal dengan istilah “philosophy” (Inggris), “philosophie” (Prancis dan Belanda), dan “falsafah” (Arab), sedangkan orangnya disebut filsuf/ filosof/ philosophus yang artinya pecinta kebijaksanaan .

  35. Menurut sejarah , Socrates-lah yang pertama-tama menyebut diri sebagai philosophus, yakni sebagai protes terhadap kaum terpelajar yang menamakan diri mereka sophist (bijaksana). Sebagai protes kesombongan mereka itu Socrates lebih menyebut diri sebagai philosophus (pecinta kebijaksanaan).

  36. Bagaimana awal filsafat mencari kebijaksanaan ??? Bermula dari keheranan yang dimiliki manusia yang bersifat intelektual dan kerohanian. Keheranan tersebut baru bisa dikatakan sebagai filsafat sebelum ada upaya untuk mencari jawaban atas pertanyaan keheranan dan rahasianya. Keheranan yang berbentuk rasa ingin tahu yang diikuti pertanyaan yang kemudian akan menghasilkan pengetahuan yang merupakan suatu hasil dari proses tindakan manusia dengan melibatkan seluruh keyakinan kesadaran dalam menghadapi objek yang ingin di kenal.

  37. Kegiatan kefilsafatan merenung. • Perenungan kefilsafatan percobaan untuk menyusun suatu sistem pengetahuan yang rasional, yang menandai untuk memahami dunia tempat kita hidup, maupun untuk memahami diri kita sendiri.

  38. Hubungan filsafat dan agama,(Al-kindi) • bahwa yang paling luhur dan mulia di antara segala seni manusia adalah filsafat yang bertujuan menyingkap hakikat kebenaran, dan bertindak sebagai kebenaran itu sendiri. • agama dan falsafat memiliki semangat dan tujuan yang sama yaitu kebenaran. Yang membedakan hanyalah jalan untuk mencapai tujuan tersebut. Agama : mutlak oleh pemeluknya lantaran berasal dari Tuhan, falsafah : lebih bersifat relatif

  39. ONTOLOGI mempersoalkan adanya segala sesuatu yang ada. Ontologi, terdapat dua bagian penting : • Metafisika umum, yang mempersoalkan hakikat yang ada secara umum. • Metafisika khusus, yang mempersoalkan hakikat yang ada pada tiga bagian penting berikut ; • Kosmologi, yang mempersoalkan hakikat alam semesta termasuk segala isinya, kecuali manusia.

  40. Antropologi, yang mempersoalkan hakikat manusia • Teologi, yang mempersoalkan hakikat Tuhan, yang merupakan konsekuensi terakhir dari pandangan filsafat.

  41. PERTEMUAN 5 • TIK: Setelah pertemuan ini, mhs diharapkan dapat : • Mengetahui landasan ontologi, epistemologi dan aksiologi filsafat Pancasila • Memahami manfaat filsafat pancasila • Memahami lima sila peradaban pancasila • Memahami dan menjelaskan Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara Indonesia

  42. Epistemologi Secara garis besar membahas segenap proses dalam usaha memperoleh kebenaran pengetahuan. Secara umum kebenaran dibedakan ke dalam 4 bagian sbb: • Kebenaran religius: yakni kebenaran yang dibanguan berdasarkan kaedah-kaedah agama atau keyakinan tertentu dan kebenarannya bersifat absolut.

  43. Kebenaran filoasofis: merupakan kebenaran dari hasil perenungan dan pemikiran refleksi ahli filsafat. • Kebenaran estetis: adalah kebenaran yang berdasarkan penilaian indah dan buruk, serta cita rasa estetis.

  44. Kebenaran ilmiah: pada dasarnya merupakan kebenaran yang telah memenuhi syarat-syarat ilmiah (objektif, logis, sistematis, kritis, dll) yang sifat kebenarannya adalah relatif. Yang termasuk dalam epistemologi antara lain logika, metode ilmiah, dan filsafat ilmu. Pada umumnya persoalan-persoalan yang senantiasa terkandung dalam epistemologi meliputi :apakah pengetahuan itu?, bagaimanakah manusia dapat mengetahui sesuatu? Darimana pengetahuan dapat diperoleh?bagaimana validitas pengetahuan dapat dinilai?,dll.

  45. Aksiologi Merupakan cabang filsafat yang membicarakan tentang nilai. Persoalan utama pada nilai tersebut ada pada hakikat nilai itu sendiri, kriterianya dan keberadaan suatu nilai. Bagian aksiologi yang membahas penilaian manusia dari sudut baik dan jahat dikaji dalam etika. Persoalan-persoalan dalam etika diantaranya adalah: apa yang dimaksud baik atau buruk secara moral?, apa syarat-syarat sesuatu perbuatan dikatakan baik secara moral?,dll. Sedangkan bagian aksaiologi yang mengkaji penilaian atas sesauatu dari sudut pandang indah dan jelek dibahas dalam estetika, seperti: apakah keoindahan itu?Keindahan bersifat objektif ataukah subjektif?, dll.

  46. Manfaat filsafat Kegiatan filsafat merupakan perenungan sedalam-dalamnhya untuk sampai kepada intinya. Dengan demikian kita dapat merasakan hidup yang lebih sadar sebagai manusia. Dengan kesadaran itu kita dapat mengetahui keunggulan dan kelemahan kita serta batas-batasnya. Dengan berfilsafat tidak menjadikan kita tenggelam dalam kejasmanian saja (kurang berpikir), karena pada hakekatnya jiwalah yang merupakan dasar atau inti dari segala kegiatan dan prinsip hidup.

More Related