1 / 34

KAMA SUTRA DALAM PANDANGAN ISLAM

KAMA SUTRA DALAM PANDANGAN ISLAM. NIKAH DAN HUKUMNYA 1 .wajib. yaitu apabila orang yang hendak menikah telah mampu sedang ia tidak segera menikah amat dikhawatirkan akan berbuat zina 2 .sunnah , yaitu mana kala orang yang hendak menikah menginginkan sekali punya

kineta
Download Presentation

KAMA SUTRA DALAM PANDANGAN ISLAM

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KAMASUTRA DALAM PANDANGAN ISLAM

  2. NIKAH DAN HUKUMNYA • 1.wajib. yaitu apabila orang yang hendak menikah telah mampu sedang ia tidak segera menikah amat dikhawatirkan akan berbuat zina • 2.sunnah , yaitu mana kala orang yang hendak menikah menginginkan sekali punya anak,tetapi ia mampu mengendalikan diri.dari perbuatan zina,baik ia sudah berminat menikah atau belum.walaupun jika menikah nanti ibadah sunnah yang sudah biasa ia lakukan akan terlantar • 3.makruh yaitu apabila orang yang hendak menikah belum berminat punya anak,juga belum Pernah menikah sedangkan ia mampu menahan diri dari berbuat zina.padahal ia menikah sunnahnya terlantar. • 4.mubah, yaitu apabila orang yang hendak menikah mampu menahan gejolak nafsunya dari Berbuat zina.,sementara ia belum berminat memiliki anak dan seandainya ia menikah ibadah Sunnahnya tidak sampai terlantar • 5.haram, yaitu bagi orang yang apabila ia kawin,justru akan merugikan istrinya karena ia tidak mampu memberi nafkah lahir dan nafkah bathin.atau jika menikah ia akan cari mata pencaharian yang di haramkan ALLAH walaupun orang tersebut sudah berminat menikah dan ia mampu menahan Gejolak nafsunya dari berbagai zina

  3. TATA CARA BERJIMAK DENGAN ISTRI

  4. Meletakkan tangan di kepala istri dan mendo`akannya. Rasululloh Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: Apabila salah seorang kamu menikahi seorang wanita, maka hendaklah ia memegang ubun-ubunnya, dan bacalah bimillah lalu mohon berkahlah kepada Alloh, dan hendaknya ia membacaYa Alloh, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dari kebaikannya dan kebaikan sifat yang ada padanya; dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukanya dan keburukan sifat yang ada padanya) (HR. Abu Daud dan dihasankan oleh Al-Albani). • Disunnahkan bagi kedua mempelai melakukan shalat dua raka`at bersama Hadits dari Abu Waail.Ia berkata, “Seseorang datang kepada ‘Abdullah bin Mas’ud radhiyallaahu ‘anhu, lalu ia berkata, ‘Aku menikah dengan seorang gadis, aku khawatir dia membenciku.’ ‘Abdullah bin Mas’ud berkata, ‘Sesungguhnya cinta berasal dari Allah, sedangkan kebencian berasal dari syaitan, untuk membenci apa-apa yang dihalalkan Allah. Jika isterimu datang kepadamu, maka perintahkanlah untuk melaksanakan shalat dua raka’at di belakangmu. Lalu ucapkanlah (berdo’alah): “Ya Allah, berikanlah keberkahan kepadaku dan isteriku, serta berkahilah mereka dengan sebab aku. Ya Allah, berikanlah rizki kepadaku lantaran mereka, dan berikanlah rizki kepada mereka lantaran aku. Ya Allah, satukanlah antara kami (berdua) dalam kebaikan dan pisahkanlah antara kami (berdua) dalam kebaikan.” • Merayu istri dan bercanda dengannya di saat santai berduaan. Nabi Shallallaahu alaihi wa Sallam selalu bercanda, tertawa dan merayu istri-istrinya.

  5. Haram bagi suami-istri menyebarkan tentang rahasia hubungan keduanya. Rasululloh Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: Sesungguh-nya manusia yang paling buruk kedudukannya di sisi Alloh pada hari Kiamat adalah orang lelaki yang berhubungan dengan istrinya (jima`), kemudian ia menyebarkan rahasianya. (HR. Muslim).Hendaknya masing-masing saling bergaul dengan baik, dan melaksanakan kewajiban masing-masing terhadap yang lain. Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman yang artinya: Dan para istri mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut yang ma`ruf. (Al-Baqarah: 228).

More Related