1 / 42

PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN kokom@uny_ac.id

PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN kokom@uny_ac.id. DAMPAK PERENCANAAN. LEMBAGA YANG TIDAK MELAKUKAN PERENCANAAN SAMA DENGAN MERENCANAKAN KEGAGALAN Rue & Byars (2000 : 140) “planning has a positive impact on the quality of work produced. JNG KELEBIHAN BEBAN. BERI RUANG BERGERAK.

madge
Download Presentation

PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN kokom@uny_ac.id

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUANkokom@uny_ac.id

  2. DAMPAK PERENCANAAN LEMBAGA YANG TIDAK MELAKUKAN PERENCANAAN SAMA DENGAN MERENCANAKAN KEGAGALAN Rue & Byars (2000 : 140) “planning has a positive impact on the quality of work produced.

  3. JNG KELEBIHAN BEBAN BERI RUANG BERGERAK

  4. PENTINGNYA……

  5. SOCIAL DEMAND PENDEKATAN PERENCANAAN PENDIDIKAN MANPOWER PLANING HUMAN INVESTMENT

  6. PARADIGMA PEMBANGUNAN DI KOREA T HC E Gambar 1. Paradigma Pembangunan SDM di Korea T : Level of science & technology E : State of work ethic HC : Human Capital Human Capital = F (T.E)

  7. Ahli Teknisi Teknisi Teknisi DUNIA KERJA Juru Teknik Juru Teknik Pembantu Tenaga Kasar MASYARAKAT PENDIDIKAN

  8. FUNGSI PENDIDIKAN • Public service • Produsentenagakerja • Human invesment, -- leading sector

  9. PENDIDIKAN YG TERKAIT DENGAN PEKERJAAN • Pendidikankejuruanmerupakanpendidikanmenengah yang mempersiapkanpesertadidikterutamauntukbekerjadalambidangtertentu. • Pendidikanvokasi: merupakanpendidikan yang mempersiapkanpesertadidikuntukmemilikipekerjaandengankeahlianterapantertentumaksimalsetara program sarjana. • PendidikanProfesional: merupakanpendidikan yang mempersiapkanpesertadidikuntukmemilikipekerjaandenganpersyaratankeahliankhusus. Ketigajenispendidikantersebuttujuannyasamayaitumempersiapkanpesertadidikuntukbekerjapadabidangtertentu.

  10. Peningkatan Mutu Tenaga Kerja • Jalur Pendidikan: jalur yang paling efektif untuk meningkatkan mutu tenaga kerja, khusunya yang berkaitan dengan pembentukan dan pengembangan kepribadian, bakat, sikap mental, pengetahuan dan kecerdasan termasuk kreatifitas dan daya analisis • Jalur latihan kerja: latihan kerja menekankan pada ketrampilan yang sering disebut profesionalisme. Lebih bersifat fleksibel dibanding pendidikan formal • Jalur pengalaman kerja: terkait dengan kebutuhan spesifik perusahaan atau dunia kerja

  11. VOCATIONAL EDUCATION The term vocational education, technical education, occupational education are used interchangeably. These terms may have different connotations for some readers. However, all three erms refer to education for work “Vocational education might be definedas specialized education that preparesthe leaner for entrance into a particularoccupation or family occupation or toupgrade employed workers (Wenrich and Galloway, 1988: 11)

  12. A large university with its many professional school-medicine, dentistry, law, engineering, sosial work, public health, and education-could appropriately be call a vocational school. Series terms, then, is used to denote specialized education aimed at preparation for employment - vocational education, technical education, and professional education. ( Wenrich and Galloway 1988 )

  13. ARTI DAN TUJUANPENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN • Pendidikankejuruan, pendidikan yang mempersiapkanpesertadidikuntukdapatbekerjadalambidangtertentu, • PendidikanKejuruan, pendidikaknpadajenjangmenengah yang mengutamakanpengembangankemampuansiswauntukmelakukanpekerjaantertentu. • Pendidikankejuruan, diarahkanuntukmempelajaribidangkhusus, agar paralulusanmemilikikeahliantertentuseperti: bisnis, fabrikasi, pertanian, listrik, perhotelan, otomotif, telekomunikasi, bangunan (Snedden, 1917:8) • Pendidikankejuruan, diselenggarakanbagiparasiswa yang merencanakanpengembangankariernyapadabidangkeahliantertentuuntukdapatbekerjasecaraproduktif. (Wenrich and Wenrich,1974:3)

  14. Adalahbagiandari system pendidikan yang mempersiapkanseseorang agar lebihmampubekerjapadasatukelompokpekerjaanatausatubidangpekerjaandaripadabidangbidangpekerjaan lain (Rupert Evans, 1978) • Adalah program pendidikan yang secaralangsungdikaitkandenganpenyiapanseseoranguntuksuatupekerjaantertentuatauuntukmempersiapkantambahankarirseseorang(United States Congress, 1976) • PP No 29 Tahun 1990:PendidikanMenengahKejuruanadalahpendidikanpadajenjangpendidikanmenengah yang mengutamakanpengembangankemampuansiswauntukpelaksanakanjenispekerjaantertentu.

  15. PENDIDIKAN KEJURUAN ADALAH PENDIDIKAN YANG MEMPERSIAPKAN PESERTA DIDIKNYA UNTUK MEMASUKI DUNIA KERJA SELALU LEKAT DENGAN DUNIA KERJA

  16. FUNGSI PENDIDIKAN KEJURUAN • Sosialisasi (ekonomi, solidaritas, religi, seni, jasadsb) • Kontrolsosial(sesuainilai/norma: kerjasama, keteraturan, kebersihan, disiplin, kejujuran, ……….. • Seleksi dan alokasi(menempatkan lulusan sesuai pasar kerja Demand Driven • Asimilasidankonservasibudaya • Promosiperubahandanperbaikan

  17. PEND. KEJURUAN BERFUNGSI SEBAGAI AKULTURASI (PENYESUAIAN DIRI) DAN ENKULTURASI (PEMBAWA PERUBAHAN) ADAPTIF DAN ANTISIPATIF

  18. TUJUAN PENDIDIKAN KEJURUAN Pend. Kejuruanbertujuan: • Memenuhikebutuhanmasyarakatakantenagakerja, • Meningkatkanpilihanpendidikanbagisetiapindividu • Mendorongmotivasiuntukbelajarterus (Rupert Evans, 1978) • PendidikanMenengahKejuruanmengutamakanpenyiapansiswauntukmemasukilapangankerjasertamengembangkansikap professional (PP No. 29 Tahun 1990)

  19. TujuanpendidikanKejuruan: • Mempersiapkansiswauntukmelanjutkankejenjangpendidikan yang lebihdanataumeluaskanpendidikandasar, • Meningkatkankemampuansiswasebagaianggotamasyarakatdalamhubungantimbalbalikdgnlingkungansosial, budayadansekitar, • Meningkatkankemampuansiswauntukdapatmengembangkandirisejalanpengembanganilmuteknologidankesenian, • Menyiapkansiswamemasukilapangankerjadanmengembangkansikap professional (Kep. Mendikbud No. 0490/U/1990).

  20. MANFAAT PENDIDIKAN KEJURUAN • BAGI SISWA: • Peningkatankualitasdiri • PeningkatanPenghasilan • Penyiapanbekallebihlanjut • Penyiapan agar lebihbergunadimasyarakat • Penyesuaianterhadaplingkungan • BAGI INDUSTRI • Memperolehtenagakerjaberkualitastinggi • Meringankanbiayausaha • Membantumemajukanusaha • BAGI MASYARAKAT • Meningkatkankesejahteraanmasyarakat • MeningkatkanproduktivitasNasional • Mengurangipengangguran

  21. KARAKTERISTIK PENDIDIKAN KEJURUAN • Diarahkanuntukmempersiapkanpesertadidiknyamemasukilapangankerjademand driven • Fokuspadapenguasaanpengetahuan, ketrampilan, sikapdannilai-nilai yang dibutuhkanolehduniakerja • Penilaian yang sesungguhnyaharuslewat “hands-on” atauperformadalamduniakerja • Hubunganeratdenganduniakerjamerupakankuncisuksespenye;lenggaraanpendidikan

  22. Pend. Kejuruan yang baikadalah yang responsive danantisipatifkemajuanteknologi • Penekananpada “learning by doing” dan “ hands-on experience” • Memerlukanfasilitas yang mutakhiruntukpraktek • Memerlukanbiayainvestasidanioperasional yang lebihbesardaripadapendidikanumum

  23. PRINSIP-PRINSIP PENDIDIKAN KEJURUAN(Teori Prosser) Sekolah kejuruan akan efektif jika siswa diajar dengan materi, alat, mesin dan tugas-tugas yg sama atau tiruan dimana siswa akan bekerja (praktikum lapangan) Sekolah kejuruan akan efektif hanya jika siswanya diperke nalkan dng situasi nyata: untuk berfikir, berperasaan, berperilaku seperti halnya pekerja, di industri, dimana siswa akan bekerja setelah lulus (pengalaman nyata) Sekolah kejuruan akan efektif jika siswa dilatih langsung untuk berfikir dan berlatih secara teratur (keteraturan budaya kerja) Untuk setiap jenis pekerjaan, individu harus memiliki kemampuan minimum agar mereka bisa mempertahankan diri untuk bekerja dalam posisi tersebut (kemampuan dasar)

  24. 5. Pendidikankejuruanakanefektifjikamembantuindividuuntukmencapaicita-cita, kemampuan, dankeinginannyapadatingkat yang lebihtinggi (relevansi). 6. Pendidikankejuruanuntuksuatujeniskeahlian, posisi, danketerampilanakanefektifhanyadiberikankepadasiswa yang merasamemerlukan, menginginkandanmendapatkankeuntungandaripadanya (tujuan, motivasi, harapan). 7. Pendidikankejuruanakanefektifapabilapengalamanlatihan yang dilakukanakanmembentukkebiasaanbekerjadanberfikirsecarateratur, danbetul-betuldiperlukanuntukmeningkatkanprestasikerja (etoskerja) 8. Pendidikankejuruanakanefektifjikadiajaroleh guru daninstrukturygtelahmemilikipengalamandanberhasildidalammenerapkanpengetahuandanketerampilandalampelaksanaanpekerjaan. (guru berpengalamannyata)

  25. 9. Pendidikankejuruanharusmemahamiposisinyadalammasyarakat, dansituasipasar, melatihsiswauntukdapatmemenuhituntutanpasartenagakerjadandenganmenciptakankondisikerja yang lebihbaik.(pemahamanlingkungan, trend perubahanmasarakat, iptek) 10. Menumbuhkankebiasaankerja yang efektifkepadasiswahanyaakanterjadiapabila training yang diberikanberupapekerjaannyata, danbukanmerupakanlatihansemata. 11. Materi training yang khususpadajenispekerjaantertentuhendaknyamerupakanpengalamantuntaspadapekerjaantersebut. (pengembanganmateri, job analisis) 12. Untuksetiapjenispekerjaanmempunyaicirikhusus, sehinggamemerlukanmateridiklatkhusus pula.

  26. 13. Pendidikankejuruanakanmenghasilkanpelayanan yang efisienapabilapenyelenggaraan training diberikankepadasekelompoksiswa yang memerlukan (motivasi) danmemperolehkeberhasilandari program tersebut. 14. Pendidikankejuruanakanefisiendanefektifapabilametodepembelajaranmemperhatikankarakteristiksiswa. 15. Administrasipendidikankejuruanakanefisienapabiladilaksanakandenganfleksibel, dinamis, danterstandar. 16. Walaupunsetiapusahaperludilaksanakansehematmungkin, pembiayaanpendidikan yang kurangdaribatasminumumtidakbisadilaksanakansecaraefektif. Dan jikapemberlajarantidakbisamenjangkaudenganbiaya minimum, sebaiknyapendidikankejuruantidakdilaksanakan (Prosser dan Allen, 1925).

  27. ASUMSI PENDIDIKAN KEJURUAN • PK dapatmengembangkantenagakerja yang marketabledgnmengembangkankemampuannyauntukmelakukanketrampilan yang memberikanmanfaatsebagaialatproduksi • PK adalahsuatucarauntukmenguasaiketrampilandasar yang essensialuntukdapatberkomopetisidipasarkerja • Tidakadadualismeantarapendidikakejuruandanpendidikanumum • PK adalahpendidikanekonomisebabditurunkandarikebutuhanpasar

  28. PK adalahpendidikanuntukmelayanitujuan system ekonomi • PK di SMK disiapkanuntukmempersiapkantenagakerjapemula • PK seharusnyadiarahkanterhadapkebutuhantenagakerjadimasyarakatdanlingkungannya • PK seharusnyadievaluasiberdasarkanefisiensiekonomi.

  29. LANDASAN PENDIDIKAN KEJURUAN • LANDASAN HUKUM • UU No. 20 Tahun 2003 tentang SPN • PP N0. 29 Tahun 1990 • Propenas • LANDASAN FILOSOFI (EksistensialismedanEsensialisme) • LANDASAN KEILMUAN (Ekonomi, psikologi, sosiologi) • LANDASAN EKONOMI (efisiensidaninvestasi) • LANDASAN PSIKOLOGI (“bagaimana” caramengajarkan “apa”) • LANDASAN SOSIOLOGI (Keharmonisanantarkomponenmasyarakat) • LINK AND MATCH (Berdasarketigalandasankeilmuandiatas)

  30. MODEL PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEJURUAN • Model Sekolah • Model SistemGanda • Model Magang • School Based Enterpriseatau Model Unit Produksi • Model lain (apprenticeship program, cooperative education, internship program, clinical experience, work experience.

  31. PERMASALAHAN PENDIDIKAN KEJURUAN DAN PERLUNYA PEMBAHARUAN

  32. KONSEP: • Suply Driven • School-based Program • Tidakada Recognition Prior Learning • Dead End • Guru tidakBerpengalamandiIndustri • PendidikanmerupakanTanggungjawabDepdiknas • MasihBerorientasiPenyiapan Sector Formal • PembiayaanBergantungpadaPemerintahPusat

  33. PROGRAM • Berfokuspadamatapelajaranbukanpadakompetensi • Kurangmemberidasar yang kuatdanbekalfleksibilitas • Muatan program tidakmencakupkemampuanmenghadapimasadepan (termasukkemampuanberkomunikasi, bekerjasama, menggunakaninformasi) • Jumlah jam pelajarantdkmembiasakansiswabekerjadiindustri

  34. OPERASIONAL • Praktekdasartidakdiajarkansecaramendasar • Siswadibiarkanbekerjadengancara yang salah • Membiarkansiswabekerja “asaljadi” • Tidakmengikutiprinsipbelajartuntas (mastery learning) • Siswabekerjatanpabimbingandanpengawasan guru • Siswabekerjamengabaikanprinsipkeselamatankerja • Siswapraktekdengancara yang tidakbertanggungjawab • Siswabekerjapraktektanpadisertailembarkerja • Guru hanyaadasaatmengajar • Guru mengajardenganmenulisdipapantulis (ditulissiswa) • SMK kurangmemiliki 2wawasan ekonomi • Kurangpedulidalampembentukanetoskerja

  35. TANTANGAN PENDIDIKAN KEJURUAN • Kesenjanganyurisdiksi (kurangnyaintegrasiantarakebijakan domestic dengantuntutaninternasional) • Pengembangankonsepdan instrument yang diperlukanuntukmengatasimasalahtindakankolektif (internalisasieksternalitas) • Kesenjanganpartisipasidalampendidikansecara domestic daninternasional • Tuntutandesentralisasidanotonomidaerahmembutuhkanpenyesuaiansecaramendasartentangstruktur, kulturdan figure.

  36. PERKEMBANGAN INTERNASIONAL(PENDIDIKAN KEJURUAAN) • STANDAR “ASEAN” (Rintisannyatelahdimulainamunkitalamban) • STANDATR “APEC” (Inisiasiberasaldari Negara maju) • STANDAR “WTO” (Rintisandari Negara maju • GERAKAN “UNESCO” (PENDIDIKAN UNTUK ABAD 21) • LEARNINGT TO KNOW • LEARNING TO DO • LEARNING TO LIVE TOGETHER • LEARNING TO BE • LEARNING THROUGHOUT LIFE • STANDAR MASYARAKAT EROPA • INDIVIDUAL COUNTRY MOVEMENT • GERMANY (DUAL SYSTEM) • AUSTRALIA (COMPETENCY AND WORK-BASED) • USA (TECH-PREP & COMPETENCY BASED)

  37. DIMENSI-DIMENSI REFORMASI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEJURUAN

  38. BEBERAPA KEBIJAKAN TERKAIT PENDIDIKAN KEJURUAN • PendidikanSistemGanda(Dual System Education) • Multi Entry-Multi Exit • Link and Mach (KeterkaitandanKesepadanan) • Broad-based Education (PendidikanBerbasisLuas) • KurikulumBerbasisKompetensi(Competency-based Education) • SertifikasiKompetensi • ManajemenPeningkatanMutuBerbasisSekolah (MPMBS) • PendidikanBerorientasiKecakapanHidup(Life Skill) • PeransertaMasyarakat (KomiteSekolah) dalamPendidikan • Optimalisasi Unit Produksi, Business Centre, Teaching Factory • Kurikulum Tingkat SatuanPendidikan (KTSP) Permendiknas No 22, 23, 24 Tahun 2006 • Kurikulum 2013 • Sertifikasi Guru, PendidikanProfesi Guru • Standar Minimal Pendidkan (PeraturanPemerintah No 19 Tahun 2005 • Standar Kualifikasi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) • Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) • Uji Kinerja Guru (UKG)

  39. TERIMAKASIH

More Related