1 / 36

KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA

KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA. ELDA NAZRIATI. Latar Belakang. Masyarakat Indonesia sangat heterogen ( suku bangsa, agama, bahasa, adat istiada t, dsb) M obilitas dan dinamika yg sangat tinggi

nadda
Download Presentation

KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA ELDA NAZRIATI

  2. Latar Belakang • Masyarakat Indonesia sangat heterogen (suku bangsa, agama, bahasa, adatistiadat, dsb) • Mobilitas dan dinamika yg sangat tinggi • Syarat untuk terjalinnya hubungan : ada saling pengertian dan pertukaran informasi atau makna antara satudengan lainnya. • Komunikasi & budaya mempunyai hubungan timbal balik

  3. INDONESIA • Tantangan mengembangkan komunikasi lintas budaya • Terdiri dari 13.000 pulau dan kepulauan • Terdiri dari 250 lebih suku bangsa (Amerika 150 suku bangsa) variasi biokultur lebih besar

  4.  UU RINO. 29/2004, Pasal 17: • Saya bersumpah/berjanji bahwa saya senantiasa akan menjalankan tugasdan wewenang saya ini dengan sungguh-sungguh saksama, obyektif, jujur,berani, adil, tidak membeda-bedakan jabatan, suku, agama, ras, jender, dangolongan tertentu dan akan melaksanakan kewajiban saya dengan sebaikbaiknya,serta bertanggung jawab sepenuhnya kepada Tuhan Yang MahaEsa, masyarakat, bangsa dan negara.

  5. Fungsi Komunikasi • Kebutuhan fisik : komunikasi penting untuk kesehatan fisik  prevalensi penyakit tertentu • Kebutuhan identitas komunikasi menunjukkan siapa anda • Kebutuhan sosial  tiap orang butuh hubungan sosial, ingin didengarkan • Kebutuhan praktis  sukses membutuhkan keterampilan komunikasi

  6. Definisi Budaya • Sesuatu yg kompleks meliputi pengetahuan, seni, keyakinan, hukum, moral, adat istiadat & kapabilitas lainnya serta kebiasaan yg didapat seseorang sbg anggota masyarakat (Edward Burnett Tylor , 1987) • Budaya mewakili cara perilaku persepsi,, penilaian dunia seseorang  memberikan Blue Print utk menentukan nilai keyakinan & praktik2 dalam kehidupannya.

  7. Karateristik Budaya • Dipelajari (dari lahir) • Dibagikan (share) pd kelompok----ikatan • Merupakan proses adaptasi lingkungannya & faktor teknis serta sumber alam • Bersifat dinamis

  8. Elemen Dasar Kebudayaan • Sejarah • Religi • Nilai-nilai • Organisasi sosial • Bahasa

  9. Budaya & Pembentukan Nilai • Nilai persepsi seseorang tentang sesuatu hal apakah baik atau bermanfaat • Norma peran-peran yg dilakukan manusia, berasal dari nilai budaya terkait Norma mengarah sesuai dengan nilai Norma-norma dipelajari sejak kecil

  10. Budaya & Kesehatan • Kesehatan/sehat:konsep sentral karena interaksi D-P difokuskan pada beberapa aspek & kesehatan. Konsep:sejahtera, sakit, penyakit • Untuk mengapresiasikan – orientasi sehat pasien: pemahaman tentang sehat-sakit, sebab & pencegahan penyakit, sumber kesehatan, pengobatan & praktik penyembuhan, jenis praktek sehat & pilihan sistem yan kes

  11. Panduan pengkajian manifestasi budaya • Riwayat budaya yang umum, lokasi • Orientasi nilai (etik, norma standar, sikap-sikap) • Hubungan interpersonal (keluarga, kesopanan) • Komunikasi(pola, seni, literatur) • Agama & magis (jenis, praktek, taboo) • Sistem sosial (ekonomi, politik, pendidikan) • Kebiasaan makan & diet (nilai, praktis) • Keyakinan sistem sehat sakit (nilai, perilaku)

  12. PENGERTIAN KOMUNIKASI LINTAS BUDAYA (KLB) • Merupakan salah satu bidang kajian Ilmu Komunikasi yg lebih menekankan pd perbandingan pola-pola komunikasi interpersonal diantara peserta komunikasi yg berbeda kebudayaan. Penggambaran yg mendalam tentang perilaku komunikasi berdasarkan budaya tertentu.

  13. Alasan mempelajari KLB(Litvin,1977) • Kapasitas untuk memahami keanekaragaman budaya sangat diperlukan. • Semua budaya berfungsi dan penting bagi pengalaman anggota-anggota budaya tersebut, meskipun nilai-nilainya berbeda. • Nilai-nilai setiap masyarakat se”baik” nilai-nilai masyarakat lainnya. • Setiap individu dan/atau budaya berhak menggunakan nilai-nilainya sendiri.

  14. Alasan mempelajari KLB(Litvin,1977) • Pemahaman atas nilai2 budaya sendiri merupakan prasyarat utk mengidentifikasi dan memahami nilai 2 budaya lain. • Dengan mengatasi hambatan2 budaya utk berhubungan dgn orang lain kita memperoleh pemahaman & penghargaan bagi kebutuhan, aspirasi, perasaan serta masalah manusia.

  15. Alasan mempelajari KLB(Litvin,1977) • Pemahaman atas orang lain secara LB suatu usaha yg memerlukan keberanian dan kepekaan. • Keterampilan2 komunikasi yg diperoleh memudahkan perpindahan seseorang dari pandangan yg monokultural terhadap interaksi manusia ke pandangan multikultural.

  16. Alasan mempelajari KLB(Litvin,1977) • kepekaan, pengetahuan & keterampilan membuat komunikator siap untuk berperan serta dlm menciptakan lingkungan komunikasi yg efektif dan saling memuaskan.

  17. Tujuan mempelajari KLB (Litvin,1977) • Menyadari bias budaya sendiri • Lebih peka secara budaya • Memperoleh kapasitas untuk benar2 terlibat dgn anggota dari budaya lain shg tercipta hubungan yg langgeng & memuaskan. • Merangsang pemahaman yg lebih besar atas budaya sendiri • Memperluas & memperdalam pengalaman seseorang • Mempelajari keterampilan komunikasi yg membuat seseorang mampu menerima gaya dan isi komunikasinya sendiri.

  18. Tujuan mempelajari KLB (Litvin,1977) • Membantu memahami budaya sbg hal yg menghasilkan & memelihara semesta wacana dan makna bagi para anggotanya • Membantu memahami kontak antar budaya sebagai suatu cara memperoleh pandangan ke dalam budaya sendiri: asumsi-asumsi, nilai-nilai, kebebasan-kebebasan dan keterbatasan-keterbatasannya. • Membantu menyadari bahwa sistem-sistem nilai yang berbeda dapat dipelajari secara sistematis, dibandingkan, dan dipahami.

  19. Penerapan KLB • Komunikasi dengan anggota keluarga & orang terdekat: yg utama mengasuh anak • Perkenalan: panggil nama kecil, nama keluarga atau gelar • Space,jarak & keitiman= 4 zona (zona intim: 0-1.5 ft; personal distance: 1.5-4 ft; social distance: 4-12 ft; public distance: 12+ ft) • Interaksi D-P dipengaruhi derajat keintiman yang diinginkan

  20. zona intim

  21. Personal distance

  22. Hambatan Komunikasi • Tim kesehatan berharap pasien membutuhan pelayanan, hormat pada tim kes, kooperatif dengan perilaku yang diminta----RS, Klinik,lainnya • Pasien latar belakang beda, persepsi beda tentang peran yang tepat pada individu & keluarga yang sakit saat mencari pertolongan ke yankes • Jika dokter terganggu dengan pasien yang banyak bertanya, postur bertahan atau perasaan tdk nyaman KONFLIK

  23. Komunikasi Universal • Ekspresi wajah: mata melotot saat marah (Amerika & Jepang) • Jabat tangan & senyum • Diam: tdk nyaman, memahami, mikir, persetujuan, menghargai ortu • Kontak mata: tdk sopan & agresif • Sentuhan: pahami secara hati-hati (bukan muhrim, pamali pegang kepala)

  24. Gender dan bahasa

  25. Wanita dan pria berbeda dalam komunikasi • Isi : - wanitapersonaldandomestik - pria musik, peristiwahangat, olahraga, bisnis • Alasanberkomunikasi • Wanita : feeling, relationship, masalahpribadi • Pria : untukmencapaitujuantertentu • Gaya berbicara - Wanita : banyakbertanya, padakelompokkecillebihdominan - Pria : seringinterupsi, aktifdanefektif, padakelompokbesarlebihdominan

  26. Pertimbangan Gender dalam interaksi dokter pasien • Perempuan & laki-laki tdk jabat tangan • Perempuan & laki-laki tdk berdua saja, perlu ditemani orang lain • Pertemuan sesama jenis kelamin diterima budaya dgn ekspresi bergandeng tangan

  27. Kultur dan bahasa • Kendala dalam terjemah : beda arti, menggunakan bahasa yang tidak familiar, perbedaan nilai rasa • beda gaya komunikasi verbal : ekspresif, lugas mementingkan harmony, dll • Beda Gaya komunikasi non verbal

  28. Variasi Biokultur pada konsep Sehat-Sakit • Keadaan umum: 4 area: • Penampilan fisik • Struktur tubuh • Mobilisasi • Perilaku • Proporsi tubuh, tinggi, berat badan • TB, BB, kaki> panjang saat duduk; bahu lebar, pinggul sempit • Anak imigran tergantung tempat tinggalnya. Beda dari asalnya (nutrisi>baik dan tdk infeksi saat usia kritis)

  29. Pertimbangan kultur dalam Pengambilan keputusan klinik & tindakan • Setelah pengumpulan data lengkap  dokter membuat keputusan klinik & tindakan • Perhatikan: cultural preservation: (mempertahankan nilai positif untuk kesehatan); cultural care accomodation: (bernegosiasi untuk memperoleh manfaat kesehatan); cultural care repattering (memodifikasi gaya hidup untuk kesehatan

  30. Kultur dan konsep diri • Berbicara dalam bahasa minoritas  merasa kurang diterima dalam kelompok, merasa tidak sebaik mayoritas, • Mempengaruhi sikap: western lebih individual, Asia lebih kolektif

  31. Kultur dan perilaku kesehatan • Keterbatasan pendidikan  kesadaran issue kesehatan, ketidakmampuan bahasa • Western : individual, peran keluarga kurang  usila hidup sendiri, keputusan tindakan medis tidak melibatkan keluarga • Asia : kolektif  sehat-sakit mempengaruhi keluarga, keputusan medis melibatkan keluarga besar

  32. Kultur dan perilaku kesehatan • Akses terhadap layanan kesehatan  perilaku kesehatan • Gaya hidup  prevalensi penyakit tertentu • Perbedaan bahasa  komunikasi terbatas, pola menyampaikan informasi • Mempengaruhi hubungan dokter-pasien  tidak familiar dengan dokter berbeda gender, struktur keluarga • Agama dan kepercayaan  Sikap menghadapi kematian, dosis obat saat berpuasa

  33. Kesimpulan Pertimbangkan gender dan kultur/budaya saat melakukan komunikasi  menentukan informasi yang didapat, mengarahkan tindakan, menentukan outcome yang dicapai

  34. Referensi • Lindon, L & Jennie. 2000. Mastering Counselling Skills. Macmillan Press LTD. London • Notoatmodjo, S . 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta. • Adler BR, Rodman G, 2006. Understanding Human Communiacation. Oxford University Press New york • Elizabeth Macdonald, 2004. Difficult conversations in medicine . Oxford University Press New york

  35. THANK YOU

More Related