1 / 31

Outbreak Management

Outbreak Management. By : C3. Aghil Shagita N (1301 1010 0052 ) Yogie Setyabudi (1301 1010 0112 ) Gabriella Graziani (1301 1010 0113 ) Dessin Drawin (1301 1010 0149 ) Melani (1301 1010 0153 ) Ridho Jungjunan (1301 1010 0173) Cindy Regina Putri (1301 1010 0174)

nasya
Download Presentation

Outbreak Management

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Outbreak Management By : C3

  2. Aghil Shagita N (1301 1010 0052) • Yogie Setyabudi (1301 1010 0112) • Gabriella Graziani (1301 1010 0113) • Dessin Drawin (1301 1010 0149) • Melani (1301 1010 0153) • Ridho Jungjunan (1301 1010 0173) • Cindy Regina Putri (1301 1010 0174) • Anindita Laksmi (1301 1010 0178) • Rocci Jack Parse (1301 1010 0200) • Dini Qurrotu Aini (1301 1010 0201) • Arlinda de Hafsari (1301 1010 0204)

  3. Wabah itu apa sih??? Kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka

  4. UU Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular

  5. PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGIS

  6. Pemeriksaan, Pengobatan, Perawatan, dan Isolasi Penderita, termasuk Tindakan Karantina Dilakukan di sarana pelayanan kesehatan, atau di tempat lain yang ditentukan • Tujuan : • Memberikan pertolongan medis kepada penderita agar sembuh dan mencegah agar mereka tidak menjadi sumber penularan • Menemukan dan mengobati orang yang tampaknya sehat, tetapi mengandung penyebab penyakit sehingga secara potensial dapat menularkan penyakit (carrier)

  7. Pencegahan dan Pengebalan Dilakukan terhadap masyarakat yang mempunyai risiko terkena penyakit wabah dengan atau tanpa persetujuan dari orang yang bersangkutan

  8. Penyuluhan kepada Masyarakat mengenai upaya penanggulangan wabah dilakukan oleh pejabat kesehatan dengan mengikutsertakan pejabat instansi lain, lembaga swadaya masyarakat, pemuka agama dan pemuka masyarakat.

  9. Upaya Penanggulangan Lainnya, yaitu : tindakan tindakan khusus untuk masing-masing penyakit, yang dilakukan dalam rangka penanggulangan wabah

  10. Outbreak Control by WHO

  11. Preparedness • Health coordination meetings. • Surveillance system : laporan mingguan kepada Departemen Kesehatan dan WHO (selama terjadi outbreak kemungkinan laporan harian daripada mingguan) • Rencana respon outbreak pada setiap penyakit : sources, skills and activities yang dibutuhkan • Persediaan : alat untuk sampling laboratorium, antimikroba yang sesuai, cairan iv, vaksin • Rencana untuk bangsal isolasi di rumah sakit • Laboratorium support

  12. Penyakit dengan potensi epidemi : • Kolera • Meningoccocal disease • Measles • Shigellosis • Pada daerah tertentu, penyakit dengan potensi epidemi : • Malaria • Louse-borne typhus • Yellow fever • Trypanosomiasis • Visceral or cutaneous leishmaniasis • Viral haemorrhagic fevers • Relapsing fever • Typhoid • Hepatitis A dan E

  13. Untuk memastikan deteksi cepat wabah dalam situasi darurat, maka perlu: • untuk mendirikan sebuah sistem peringatan dini dalam sistem surveilans, dengan pelaporan penyakit dengan potensi epidemi; • untuk melatih pekerja klinis untuk mengenali penyakit prioritas / sindrom; • untuk melatih pekerja klinis untuk melaporkan kasus penyakit prioritas / sindrom segera ke koordinator kesehatan; • untuk koordinator kesehatan untuk melaporkan kepada badan kesehatan yang memimpin; • untuk mengatur pengawasan selama periode berisiko tinggi dan dalam daerah yang mempunyai resiko tinggi

  14. Setelah wabah terjadi, investigasi akan diperlukan untuk: • mengkonfirmasi wabah, • mengidentifikasi semua kasus dan kontak, • mendeteksi pola penyebaran epidemi, • estimasi potensi untuk menyebar lebih lanjut, • menentukan apakah langkah-langkah kontrol bekerja secara efektif

  15. Response Investigasi • Tentukan definisi kasus wabah. • Hitung jumlah kasus dan menentukan ukuran populasi (untuk menghitung attack rate). • Mengumpulkan / menganalisa data deskriptif untuk tanggal (misalnya waktu / tanggal onset, tempat / lokasi kasus dan individu karakteristik seperti umur / seks) • Tentukan populasi berisiko • Merumuskan hipotesis untuk patogen / source / transmisi. • Menindaklanjuti kasus dan kontak • Melakukan penyelidikan lebih lanjut / studi epidemiologi (misalnya untuk memperjelas modus transmisi, carrier, dosis yang dibutuhkan, definisi yang lebih baik dari faktor risiko untuk penyakit dan pada kelompok berisiko • Menulis sebuah laporan investigasi (investigasi hasil dan rekomendasi untuk tindakan)

  16. Response Kontrol • Melaksanakan pengendalian dan tindakan pencegahan khusus untuk penyakit • Mencegah paparan (isolasi misalnya kasus wabah kolera) • Mencegah infeksi (misalnya vaksinasi wabah campak) • Mencegah penyakit (high risk group diberikan chemoprophylaxis) • Mencegah kematian • Perlakukan kasus dengan pengobatan yang dianjurkan seperti dalam pedoman WHO / nasional

  17. OCT should : • Bertemu setiap hari untuk update perkembangan wabah • meninjau sumber daya manusia, logistik dan keuangan yang tersedia untuk mengelola wabah • mengawasi investigasi kasus yang dilaporkan untuk mengetahui patogen, sumber infeksi dan transmisi • memastikan bahwa para pekerja klinis melaporkan kasus-kasus yang diduga tim dengan segera • memastikan bahwa para pekerja menggunakan standard treatment protocols • memastikan bahwa kasus-kasus diukur oleh waktu dan tempat • menghasilkan peta spot dan kurva epidemi • mengawasi pelaksanaan tindakan pengendalian

  18. Resource for Outbreak Response

  19. Setelah sebuah wabah, tim pengendalian wabah harus melakukan evaluasi secara menyeluruh, sebagai berikut : • penyebab wabah • surveilans dan deteksi wabah • kesiapan untuk wabah • manajemen wabah • kontrol tindakan

  20. Isu-isu spesifik yang harus dievaluasi meliputi: • ketepatan waktu deteksi dan respon • efektivitas • biaya • kesempatan yang hilang • kebijakan yang baru / direvisi

  21. Temuan dari evaluasi ini harus didokumentasikan dalam bentuk laporan tertulis berisi rekomendasi yang jelas tentang: • karakteristik epidemiologi epidemi • surveilans • kesiapan • tindakan pengendalian dilakukan

  22. References • http://www.who.int/infectious-disease- news/IDdocs/who cds200527/whocds200527 chapters/4 Outbreak_control.pdf • UU Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular • Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan Wabah Penyakit Menular

More Related